Anda di halaman 1dari 14

HERPES ZOSTER OPHTHALMICUS

Pembimbing: dr. Wahid Heru Widodo, Sp.M

Inten Indri Pamungkas (G4A017026)


Putra Achsanal Hudha (G4A017027)
Fatia Murni Chamida (G4A017092)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
SMF ILMU KESEHATAN MATA
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
2019
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Herpes zoster oftalmikus
HZO
Infeksi virus herpes zoster,menyerang
bagian ganglion gasseri (menerima 6-14% rekuren.
serabut saraf dari cabang oftalmikus
saraf trigeminus).

20% Berbahaya karena dapat


Herpes
Zooster menimbulkan penurunan
visus dan berbagai komplikasi.

10%
HZO
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI ETIOLOGI
kelainan pada mata, hasil

1 reaktivasi dari Varisela Zoster


Virus (VZV) pada Nervus
Trigeminal (N.V).
>> N.V1 -- Cabang ini
2
oleh Varisela Zoster Virus (VZV).
HZO merupakan reaktivasi dari
VZV

menginervasi hampir semua


struktur okular dan periokular
(Vrcek et al., 2017).

FAKTOR PREDISPOSISI
Kondisi imunocompromise Faktor reaktivasi

3 (penurunan imunitas sel T)


-Usia tua
-HIV
-Kanker
-Kemoterapi
-Trauma lokal
-Demam
-Sinar UV
-Udara dingin
-Penyakit sistemik
-Menstruasi
-Stres dan emosi Akut HZO
PATOGENESIS
Memicu munculnya
dormant di the respon imun dan
gaglilasensoris / sel inflamasi pada
perineuronal jaringan sekitar Muncul
nervus Gejala
Respon
VZV
imun

Infeksi awal Reaktivasi


Varisela Rasa sakit yang hebat
• Masuk melalui mukosa Bereplikasi dan
S e c a r a l o k a l
saluran napas bagian atas, bermigrasi di
menyebabkan lepuh
orofaring atau konjungtiva sepanjang nervus
kulit atau peradangan
• Periodde inkubasi 10-21 sensoris
mata
hari. di sepanjang distribusi
saraf yang terkena
PENEGAKAN DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
ANAMNESIS
Fase prodormal - Flu like illnes : - Struktur eksternal atau - Pemeriksaan slit lamp
lemah, malaise, demam derajat superfisial (bulu mata, untuk melihat sel dalam
rendah (1 minggu) sebelum kunjungtiva dan segmen anterior dan
perkembangan rash unilateral muncul pembengkakan sklera) kewujudan infiltrat
60% pasien mempunyai variasi derajat -integritas motorik stroma
gejala nyeri dermatom sebelum erupsi
kemerahan. ekstraokular dan - Fluorescein - untuk
Nyeri lateral (sampai mata) defisiensi lapang menilai defek epitel
Sakit kepala pandang. dan ulkus kornea
- Pemeriksaan funduskopi - Rose bengal staining
menilai adanya fotofobia (garam natrium sebagai tetes
mata untuk menandai sel
(iritis) konjungtiva dan kornea yang
- Reflek kornea (sensitivitas rusak)
kornea <<) - Pemeriksaan segmen
posterior
PENEGAKAN DIAGNOSIS - Manifestasi Klinis
Dermatitis
•Papular eritematosa ->papula dan vesikel ->meletus &
menjadi krusta
•Ruam pada dermatom saraf nasosiliar -> komplikasi mata

Rose bengal staining (+)


PENEGAKAN DIAGNOSIS- Manifestasi Klinis
PENEGAKAN DIAGNOSIS

PEM. LABORATORIUM
- Pemeriksaaan langsung secara
mikroskopik
Dendriform keratitis ( Kerokan palpebra diwarnai Giemsa -> sel-
(keterlibatan kornea) sel raksasa berinti banyak (Tzanck) yang khas
dengan badan inklusi intranukleus asidofil)

- Pemeriksaaan serologik.
(untuk mendeteksi retrovirus utamanya pada
>50 th dengan imunokompromise)

- Isolasi dan identifikasi virus


dengan teknik Polymerase Chain
Dendrits yang
diobservasi dengan Reaction.
flurosens
TATALAKSANA
Tujuan manajemen: KOMPLIKASI
-Mempersingkat perjalanan klinis 1. Keratitis (76%)
-Memberikan analgesia 2. Uveitis/ iritis (46%)
-Mencegah potensi komplikasi. 3. konjungtivitis (35 %)
1. TERAPI IMUNOLOGI 4. Nyeri berat pada mata (14%)
VZIG (Varicella Zoster Imun Globulin) diberikan 5. Peningkatan TIO (13%)
pada individu rentan dan beresiko tinggi mendapat komplikasi 6. Skleritis / episkleritis (10%)
berat (anak-anak, lansia, ibu hamil). diberikan segera <96 jam 7. Skar pd kornea (10%)
setalah onset

2. ANTIVIRUS
ACYCLOVIR 800 mg ORAL 5x1
mempecepat hilangnya gejala dan mengurangi keparahan
komplikasi. diberikan <72 jam setelah lesi kulit muncul. diberikan
selama 7-10 hari
FAMCYCLOVIR 500 mg 3x1
VALACYCLOVIR 1 gram 3x1
TATALAKSANA
3. TERAPI KORTIKOSTEROID
Mengurangi nyeri dan meningkatan kecepatan penyembuhan
lesi pd kulit. dikombinasikan dg antivirusKI : DM, Gastritis.
Prednison 3 x 20 mg sehari, setelah seminggu dosis
diturunkan secara bertahap.

4. OBAT LAINNYA
Neuralgia pasca herpetik : Gabapentin
Hari pertama dosisnya 300 mg sehari diberikan sebelum tidur,
setiap 3 hari dosis dinaikkan 300 mg sehari sehingga mencapai
1,800 mg sehari.
INFEKSI BAKTERI : Ampicillin dan tetes mata
gentamisin
ANALGESI : Lidokain 4% tetes mata (15 menit - 36 jam
efeknya)
Wet to dry dressing dengan larutan saline steril komprekan
pada luka di kulit 30-40 menit 4-6 kali sehari
PROGNOSIS

Tergantung tindakan perawatan secara dini.


Ad vitam : dubia ad bonam dengan pencegahan paralisis motorik
dan menghindari komplikasi ke mata
Ad sanationam : dubia ad bonam karena asiklovir dapat
mencegah penyakit-penyakit mata yang menurunkan visus.
Kesembuhan penyakit ini umunya baik pada dewasa dan anak-
anak
Ad Fungtionam : dubia ad bonam
Ad kosmetikam : dubia ad bonam karena bengkak dan merah
pada mata dapat hilang.
Thank you
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai