INSECTS BITE,

ZOONOSIS
Dr. ISMIRALDA OKE PUTRANTI, SpKK

Dep/KSM IK Kulit dan Kelamin FK UNSOED /

RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo
Purwokerto

2016
Arthropoda Bites
Insect bite

• Karakteristik : urtikaria papuler

dengan
punctum(vesikel)dipuncaknya
(tanda gigitan)
• Dpt menimbukan reaksi
hipersensitivitas  garukan
kronik terutama pada area
terbuka  liken urtikatus
• Terapi :
• kortikosteroid topical
• Liken urtikatus  steroid sistemik
Zoonosis
Pedikulosis
• Pedikulosis kapitis
Skabies
• Pedikulosis korporis • Etio : Sarcoptes scabei
• Dx Presumtif :
• Ptiriasis pubis • Gatal malam hari
• Predileksi lesi yg khas
• Keterlibatan klrg/org yg tinggal satu
atap
• Kanalikuli  jrg ditemukan (burrow
ink test)
• Dx pasti : ditemukan tungau, telur / feses
• Varian klinik :
• S. in a clean
• S. incognito
• S. in eldery
• S. nodularis
• S. in infant & children
• Norwegian scabies
• Scabies yg ditularkan oleh binatang
Pthyriasis Pubis

• Etio : Pthyrus pubis

• Penularan secara seksual/kontak
tidak langsung
• GK :
• gatal pada areae pubis,
• bintik-bintik hitam pada celana
dalam (black dots),
• macula cerulae (keabuan2an) pada
pubis,
• Telur dan tungau dapat ditemukan di
rambut, bulu mata, ketiak, kumis,
janggut
Terapi

• Preparat anti-tungau :
• Permethrin 5%
• Gamexan 1%
1minggu sekali

• Salep 24 (As salisilat 2%, Sulfur 4%)

• Benzil-benzoat 20-25%
3 hari berturut-turut

o Chrotamiton 10%
Nematoda
Ground Itch Larva Migrans Larva Kuren Dracunculiasis Filariasis

Etiologi Necator Ancylostoma Strongiloides Dracunculus Wuchereria

americanus braziliensis stercoralis medinensis brancoft
Ancylostoma A. Caninum Brugia malayi
duodenale
Host /vector Manusia Anjing, kucing Manusia Cyclops, Nyamuk
manusia anopheles,
culex, aedes
Patogenesis Filariform Filariform autoinfeksi larva microfilaria
infektif infektif
Klinis Papul, makula Kanalikuli, 1- Kanalikuli, Eritema, Asimptomatik
eritem, urtika, 4mm/hr 10cm/jam urtika, vesikel, Limfangitis,
udema bula ulkus limfadenitis,
Obstruksi 
elefantiasis

Infeksi organ + - + + +
dlm
Creeping eruption

2 tipe :
• Cutaneous larva migran
• Larva currens (strongiloidiasis)
Filariasis Limfatik
• Etio : W. brancofti (90%), B. malayi, B. timori
• Epidemiologi : >> asia tenggara
• Transmisi : gigitan nyamuk
• Inkubasi 5-18 bulan
• Mikrofilaria – 6-12 bln, cacing dewasa 10-15th
• Gamb Klinis :
• >> 3bln pasca terpapar
• Limfangitis  rekuren 6-10x/th
• Tiap episode limfangitis 3-7 hr
• Limfadenitis, nyeri lipat paha
• Urtikaria
• Eosinofilia
• Limfangitis kronik  obstruksi  limfedema, elephantiasis,
hydrocele, chiluria
Terapi

• Creeping Eruption
• Albendazol 1x400mg slm 3 hari
• Mebendazol 2x100mg slm 3hr
• Thiabendazol topikal
• Bedah beku  chlorethyl spray, nitrogen cair
• Bedah listrik

• Filariasis
• Ivermectin 20mcg/kgBB 2 hari
• Dietilkarbamazepin
• Albendazol
• Mebendazol
• Bedah limfatik
 Amubiasis
• Etio : Entamoeba histolytica
• Menyebabkan kelainan intestinal dan ekstra intestinal
• >> negara berkembang
• Kelompok risiko tinggi : pria homoseksual, turis (travelers),
imigran, pasien terisolasi
• Patogenesis :
Amubiasis kutis primer  pada pasien tanpa ada
kelainan amubiasis intestinal/ekstraintestinal, sangat
jarang  akibat inokulasi langsung tropozoit pada kulit
yang luka akibat garukan/gesekan
Ex. Lesi pada penis akibat penularan secara anogenital

Amubiasis kutis sekunder  akibat perluasan abses

amubiasis intestinal/ekstraintestinal, penularan melalui
pelpasan kateter, fistula, kolostomi, laparotomi /
Implantasi tropozoit lgs pd kulit akibat diare krn amuba
• Klinis : ulkus bts tegas, tepi teratur, dasar berwarna merah
seperti daging mentah, bau busuk, purulen, progresif dpt
mengalami destruksi hingga otot & tulang, limfadenopati
• Tx: Metronidazol 3x500-750mg slm 10hr
Trikomoniasis
• Etio : Thrichomonas vaginalis
• Klinis :
• Fluor albus berwarna kuning
kehijauan, berbusa
• Bau busuk,
• Pruritus
• Strawberry cervix appearance
• Dx pasti : px sekret fornix
posterior dg prep NaCl 0.9%
• Tx : Metronidazol 2g SD /
2x500mg 7hr