Anda di halaman 1dari 2

Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun dibawa ibunya berobat ke Puskesmas dengan keluhan tidak

mau makan. Ibu pasien ingin berobat ke dokter dengan harapan ingin cepat sembuh. Ibu pasien khawatir
penyakitnya semakin parah. Ibu pasien mengeluhkan anaknya tidak mau makan sejak 2 hari yang lalu, dan
menjadi rewel. Ibu pasien melihat ada bercak putih di bibir bagian dalam anak, yang bila dipegang maka
anak akan tampak kesakitan.
Saat ini pasien masih dapat bermain seperti biasa. Sejak lahir, pasien tidak mendapat ASI, lalu diberi
susu formula dalam botol dot oleh ibunya. Ibu pasien memiliki kebiasaan mencuci dot, namun tidak
merebusnya. Sehari-hari, pasien tidak suka makan sayur. Pasien tinggal bersama dengan orang tuanya dan
seorang kakaknya yang berumur 7 tahun. Ayah pasien adalah seorang montir, ibu pasien bekerja sebagai
penjahit, sedangkan kakaknya adalah seorang siswa SD. Keluarga ini tinggal di sebuah rumah di
perkampungan padat penduduk dengan ukuran 6x6 meter, beratap genteng, lantai diplester tanpa ubin,
dengan ventilasi dan penerangan yang kurang. Skor APGAR keluarga ini adalah 5. Keluarga ini tidak memiliki
asuransi kesehatan apapun.

Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : cukup baik, compos mentis
Berat badan : 15 kg
Denyut nadi : 100 x/menit
Frekuensi napas : 30 x/menit
Suhu aksila : 36,1oC
Kepala : konjungtiva anemis -/- sklera ikterik -/-; didapatkan oral thrush yang tertutup
pseudomembran pada mukosa bibir atas dan bawah serta pada ujung lidah.
Leher : tidak teraba pembesaran limfonodi leher
Toraks
Paru : inspeksi : simetris statis dan dinamis
Palpasi : fremitus D = S
perkusi : sonor di paru kedua lapang paru
auskultasi : suara dasar paru vesikuler
Jantung : dalam batas normal
Abdomen : bising usus normal
Hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas : dalam batas normal

Pertanyaan:
1. Susunlah diagnosis holistik pada pasien diatas!
2. Susunlah penatalaksanaan komprehensif pada pasien diatas!
Aspek personal
 Keluhan utama: tidak mau makan
o Keluhan penyerta: rewel, terdapat bercak putih pada bibir
 Idea: ingin berobat ke dokter
 Expectacy: ingin cepat sembuh
 Anxiety: khawatir penyakit bertambah parah
Aspek klinis
 Diagnosis kerja:
o Oral Candidiasis / Kandidiasis Mulut
 DD:
o Glositis
o Penyakit mulut lain akibat bakteri atau virus
Aspek faktor resiko internal
 Kebiasaan makan kurang sehat  status imunitas rendah
 Tidak mendapat ASI  status imunitas rendah
Aspek faktor resiko eksternal
 Rumah tidak sehat  ventilasi dan penerangan kurang
 Tidak memiliki asuransi kesehatan
 Kebiasaan ibu memberikan dot yang tidak steril
 APGAR skor 5  keluarga kurang sehat
Aspek skala fungsi social
 Skor 1  dapat beraktivitas seperti biasa
2 Penatalaksanaan komprehensif
Initial plan, pemeriksaan:
 Swab pseudomembran yang diberi KOH 10% dan dilihat dibawah mikroskop  tampak sel ragi
Fokus personal
Medikamentosa
 Gentian violet 1% atau Nistatin 100.000-200.000 IU/ml yang dioleskan 2-3 kali/hari
Monitoring
 Kontrol 3 hari kemudian bila masih terdapat keluhan
Fokus keluarga
 Edukasi mengenai penyakit pasien, dan pengobatannya
 Pembinaan keluarga (planned family meeting) karena APGAR skor keluarganya rendah
 Menjelaskan pada keluarga tentang pentingnya ASI eksklusif
 Edukasi kepada ibu pasien untuk merebus dot setelah dicuci, supaya steril
 Memperkenalkan kembali sayur dan buah pada anak setelah sembuh
 Perbaikan ventilasi rumah
 Edukasi keluarga untuk menggunakan asuransi kesehatan seperti BPJS
Fokus komunitas
 Edukasi mengenai penyakit kandidiasis oral, tanda dan gejala, faktor resiko, serta
pengobatannya
 Edukasi tentang pentingnya ASI eksklusif
 Edukasi tentang pola makan yang seimbang dan pengaruhnya terhadap imunitas tubuh
 Edukasi tentang penggunaan botol dot steril bagi bayi dan anak

Purwokerto, 5 Oktober 2015

Anda mungkin juga menyukai