Anda di halaman 1dari 12

THE PLATELET-TO-

LYMPHOCYTE RATIO ON ACUTE


COMPLICATION
OF DIABETES MELLITUS
Evan Dionesia Gravianto
G4A018018
Pendahuluan
■ Hiperglikemia adalah kondisi medis saat itu kadar gula darah
melebihi batas normal  merupakan tanda khas dari diabetes
mellitus (DM), meskipun bisa juga didapat di lainnya kondisi.
■ Federasi Diabetes Internasional (IDF) memperkirakan
peningkatan jumlah penderita diabetes di Indonesia dari 9,1 juta
pada 2014 menjadi 14,1 juta pada 2035.
■ Komplikasi akut dari DM yang tidak terkontrol adalah Ketoasidosis
Diabetikum (KAD) dan Keadaan Hiperglikemia Hiperosmolar
(HHS) dan kondisi ini berpotensi menjadi krisis hiperglikemia
■ Ketoasidosis diabetikum merupakan penyebab kematian pada 50%
kasus anak-anak dan remaja dengan DM tipe 1 pada usia <24
tahun.
■ Ketoasidosis diabetik dapat terjadi pada semua usia, dalam
sebuah studi 4807 kasus KAD, frekuensi dari KAD pada usia> 70 tahun
adalah 14%, 51-70 tahun 23%, 30-50 tahun 27%, <30 tahun tahun
36%.
■ Ketoasidosis diabetik ditandai oleh trias (hiperglikemia,
kesenjangan anion asidosis, dan ketonemia)
■ HHS ditandai oleh hiperosmolaritas dan dehidrasi.
■ Rasio trombosit-limfosit (PLR) adalah penanda baru
peradangan dan prediktor berbagai penyakit
kardiovaskular dan tumor.
■ Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa KAD dikaitkan
dengan respons inflamasi terhadap keadaan
hiperglikemik.
■ PLR dapat dipengaruhi oleh penyakit radang kronis yang
parah, termasuk kondisi KAD. Dalam kondisi ini, peningkatan
PLR memberikan prognosis yang buruk.
■ Fengming et al. menunjukkan
keberadaan disfungsi mitokondria
pada trombosit, menghasilkan
viabilitas trombosit yang rendah
pada tikus yang diinduksi DM dan
jumlah trombosit yang tinggi pada
pasien DM
■ Jumlah limfosit juga dipengaruhi
oleh peradangan sistemik dalam
keadaan KAD.
■ Atas dasar ini, para peneliti melakukan
penelitian yang menggambarkan PLR
pada pasien dengan komplikasi akut
DM. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan deskripsi PLR pada
komplikasi akut DM dan untuk
mengetahui perbedaan antara PLR
dalam KAD dan non-KAD (HHS dan
campuran).
Metode
Penelitian ini adalah penelitian retrospektif yang dilakukan
pada semua pasien dengan komplikasi akut DM yang
dirawat di Rumah Sakit Umum Dr Saiful Anwar Malang
dari Januari 2017 hingga Mei 2018.

Data sekunder diperoleh dari data Sistem Informasi


Laboratorium (LIS) ketika pasien pertama kali dirawat
di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar di Malang.

Rasio trombosit terhadap limfosit dihitung dengan


membagi jumlah trombosit dengan jumlah limfosit absolut.
Kemudian, analisis deskriptif dilakukan.

Sebanyak 71 pasien terlibat dalam penelitian ini, termasuk


21 pasien KAD dan 50 pasien non-KAD.
Kriteria inklusi Kriteria eksklusi
Pasien dengan kondisi krisis Pasien dengan kelainan
hiperglikemia (dengan kadar hematologis (leukemia, anemia
glukosa> 250 mg / dl disertai aplastik, sindrom
dengan gejala akut seperti mual, myelodysplasia), dan pasien
muntah, penurunan kesadaran), dengan data pemeriksaan
ada hasil tes glukosa darah, laboratorium yang tidak
darah lengkap, analisis gas lengkap (gula darah, darah
darah dan analisis urin pasien lengkap, analisis gas darah, dan
ketika memasuki ruang gawat urinalisis).
darurat.
Sampel berasal dari pasien yang
datang ke IGD Rumah Sakit
Umum Dr. Saiful Anwar Malang
dan memenuhi kriteria inklusi
Hasil dan eksklusi untuk pemeriksaan
klinis dan laboratorium
dan Subjek yang terlibat selama
Diskusi periode penelitian adalah 71
orang yang memenuhi kriteria
inklusi. Dari 71 orang yang
dibagi menjadi dua kelompok,
ada 21 kelompok KAD dan 50
kelompok non-KAD.
Hasil uji komparatif menunjukkan
perbedaan yang signifikan dalam kadar
glukosa darah, jumlah trombosit, pH
dan HCO3 pada KAD dan kelompok non-
KAD.

Kadar glukosa kelompok pasien KAD adalah


682,76 + 175,53 (rata-rata standar
deviasi).

Sedangkan kadar glukosa pada kelompok


non-KAD adalah 581,56 + 171,17 (rata-rata
standar deviasi).

Kisaran kadar glukosa pada kelompok non-


KAD ini cukup bervariasi, di mana kadar
glukosa >600 mg/dL untuk pasien HHS dan
kadar glukosa <600 mg/dL untuk pasien
campuran.
■ Dalam penelitian ini, tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam PLR
(p = 0,762) antara pasien KAD dan non-
KAD.
■ Hasil ini bisa jadi karena keterbatasan
penelitian ini. Jumlah pasien yang
memenuhi kriteria inklusi untuk
kelompok pasien KAD hanya sedikit
(hingga 21 pasien) dan jumlah total
sampel yang digunakan dalam penelitian
ini juga sedikit (total 71 pasien),
sehingga membatasi kekuatan analisis
hasil statistik penelitian.
■ Dalam penelitian ini, juga tidak ada
perbedaan yang signifikan dalam
jumlah PDW dan MPV antara pasien
Kesimpulan dan Saran

Hasil ini menunjukkan


perbedaan yang Disarankan untuk
signifikan antara melanjutkan penelitian
jumlah trombosit dengan sampel yang
pada pasien KAD dan lebih besar. Selain itu,
non-KAD, dan tidak perlu juga untuk
ada perbedaan yang mencari ambang batas
signifikan antara PLR PLR pada pasien DKA
pada pasien KAD dan dan non-DKA.
non-KAD.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai