PENDAHULUAN
Infark miokard adalah penyebab kematian tertinggi di dunia baik pada pria
ataupun wanita di seluruh dunia. Laju mortalitas awal (30 hari) pada penderita infark
miokard akut mencapai 30% dengan lebih dari separuh kematian terjadi sebelum
gejala, kelainan gambaran EKG, dan enzim jantung. Infark miokard dapat dibedakan
menjadi infark miokard dengan elevasi gelombang ST (STEMI) dan infark miokard
sindroma koroner akut (SKA) yang paling berat Pada pasien STEMI, terjadi
penurunan aliran darah koroner secara mendadak akibat oklusi trombus pada plak
aterosklerotik yang sudah ada sebelumnya. Trombus arteri koroner terjadi secara
cepat pada lokasi injuri vaskuler. Injuri vaskuler dicetuskan oleh faktor-faktor seperti
.1
1
BAB II
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. EH
Umur : 39 tahun
Pendidikan : SD
Alamat : Fontein
Agama : Islam
Pembayaran : JKN
Ruang : ICCU
No. MR : 475985
2.2 Anamnesis
WITA
2
Keluhan Utama
nyeri dada seperti ditindih beban berat 1 jam SMRS. Nyeri muncul secara tiba-tiba
saat pasien sedang menonton televise. Nyeri dirasakan menjalar ke ulu hati serta
kedua bahu pasien. Keluhan ini menetap, tidak diperingan dengan beristirahat dan
mendapat pengobatan. Pasien juga mengeluhkan adanya sesak napas yang menetap
dan muncul bersamaan dengan nyeri dada. Hal ini baru pertama kali dialami oleh
pasien.
Pasien mengaku menderita DM tipe 2 sejak kurang lebih 2 tahun lalu namun
sudah tidak minum obat sejak 1 tahun yang lalu. Riwayat hipertensi dan penyakit
Riwayat Pengobatan
ISDN 2X5mg
Riwayat keluarga
3
Pasien merupakan ibu rumah tangga yang memiliki 2 orang anak dengan
Tanda-tanda vital
Suhu : 36,7 0C
Status Antropometri
BB : 50 kg
TB : 155 cm
Kepala : Bentuk normal, rambut tidak mudah rontok, warna putih tidak
merata
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-),
4
Telinga : Deformitas daun telinga (-/-), nyeri tekan mastoid(-/-), discharge(-
/-)
Mulut : Bibir tampak kering, sianosis (-), pucat (-), perdarahan gusi (-),
Leher : Pembesaran KGB dan pembesaran kelenjar tiroid (-), trakea letak
Thoraks
Paru-Paru Depan:
Paru-Paru Belakang:
Inspeksi : pergerakan napas simetris, pelebaran sela iga (-), tidak terlihat
Jantung:
5
Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS 5 linea midclavicula sinistra, thrill (-)
Perkusi :
Abdomen:
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+), Lien scuffner 0, hepar tidak teraba
Ekstremitas
Akral hangat, CRT< 2 detik, tidak ditemukan edema pada ekstremitas bawah,
tidak ditemukan tanda radang pada sendi-sendi di ekstremitas atas maupun bawah.
Kekuatan motorik 5 5
5 5
6
2.4 Pemeriksaan Penunjang
7
Jumlah trombosit(103/ul) 272 N 150-400
8
EKG post trombolitik:
2.5 POMR
9
sesak napas yang 3xCI
menetap dan
muncul
bersamaan
dengan nyeri
dada.
- Pemfis:
TD:140/70 mmHg
Nadi: 118 x/menit,
kuat angkat,reguler
RR: 40 x/menit,
reguler
Suhu: 36,7 0C
-Laboratorium
Troponin I 2.18
ug/L
-EKG
ST Elevasi lead I,
AvL, V1-V6
Q di lead V2-V5
10
2.6 Follow Up
tanggal
O TD : 100/70 mmHg
RR : 41x/menit
S : 36º C
ISDN 3x5mg
11
Aspilet 1x80mg
CPG 1x75mg
Simvastatin 1x20mg
Bisoprolol 1x1,25mg
Ramipril 1x2,5mg
Alprazolam 1x0,5mg
O TD : 70/50 mmHg
RR : 38x/menit
T : 36,3º C
12
A STEMI post trombolitik
Drip NE 0,1mcg/kgbb/menit
ISDN 3x5mg
Aspilet 1x80mg
CPG 1x75mg
Simvastatin 1x20mg
Bisoprolol 1x2,5mg
Ramipril 1x2,5mg
Alprazolam 1x0,5mg
O TD : 90/60 mmHg
13
Nadi :110x/menit
RR : 30x/menit
S : 36,6º C
Drip NE 0,1mcg/kgbb/menit
ISDN 3x5mg
Aspilet 1x80mg
CPG 1x75mg
Simvastatin 1x20mg
14
Bisoprolol 1x2,5mg
Ramipril 1x2,5mg
Alprazolam 1x0,5mg
15
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 STEMI
3.1.1 Definisi
akibat iskemia total. Infark Miokard Dengan Elevasi ST (STEMI) umumnya terjadi
jika aliran darah koroner menurun secara mendadak setelah oklusi trombus pada plak
arterosklerosik yang sudah ada sebelumnya. Stenosis arteri koroner berat yang
banyak kolateral sepanjang waktu. STEMI terjadi jika trombus arteri koroner terjadi
secaracepat pada lokasi injury vaskular, dimana injury ini di cetuskan oleh faktor-
faktor seperti merokok,hipertensi dan akumulasi lipid. Pada sebagian besar kasus,
infark terjadi jika plak arterosklerosis mengalami fisur, rupt ur atau ulserasi dan jika
kondisi lokal atau sistemik memicu trombogenesis, sehingga terjadi trombus mural
.
3.1.2 Penegakan Diagnosis
Pada anamnesis perlu ditanyakan dengan lengkap bagaimana kriteria nyeri dada yang
di alami pasien, sifat nyeri dada pada pasien STEMI merupakan nyeri dada tipikal
serta riwayat penyakit jantung koroner di keluarga. Pada hampir setengah kasus,
terdapat faktor pencetus sebelum terjadi STEMI, seperti aktivitas fisik berat, stress,
16
emosi, atau penyakit medis lain yang menyertai. Walaupun STEMI bisa terjadi
sepanjang hari atau malam, tetapi variasi sirkadian di laporkan dapat terjadi pada pagi
Pada pemeriksaan fisik di dapati pasien gelisah dan tidak bisa istirahat. Seringkali
ektremitas pucat di sertai keringat dingin. Kombinasi nyeri dada substernal > 30
menit dan banyak keringat di curigai kuat adanya STEMI. Tanda fisis lain pada
dan split paradoksikal bunyi jantung kedua. Dapat ditemukan murmur midsistolik
Selain itu diagnosis STEMI ditegakan melalui gambaran EKG adanya elevasi ST
kurang lebih 2mm, minimal pada dua sadapan prekordial yang berdampingan atau
kurang lebih 1mm pada 2 sadapan ektremitas. Pemeriksaan enzim jantung, terutama
3.1.3 Penatalaksanaan
Diet, karena resiko muntah dan aspirasi segera setelah infark miokard, pasien
harus puasa atau hanya minum cair dengan mulut dalam 4-12 jam pertama.
Diet mencakup lemak < 30% kalori total dan kandungan kolesterol
17
<300mg/hari. Menu harus diperkaya serat, kalium, magnesium, dan rendah
natrium.
2. Terapi Farmakologis
Morphine iv jika nyeri dada hebat dan tidak berkurang dengan nitrat
Fibrinolitik
Inhibitor ACE
Beta Blocker
18
BAB IV
PEMBAHASAN
Teori Kasus
Gejala klinis Gejala yang paling sering Nyeri dada kiri saat
ringan
Angina progresif
Pemeriksaan Fisik pasien gelisah dan tidak bisa Pasien gelisah dan sulit
S4 dan S3 gallop
19
sistolik apikal yang bersifat
sementara
meningkat, memperkuat
diagnosis.
20
ticagrelor 180mg
Fibrinolitik
Inhibitor ACE
Beta Blocker
untuk mempertahankan
penenang
21
BAB V
KESIMPULAN
Telah dilaporkan pasien seorang wanita usia 39 tahun dengan STEMI. Diagnosa
Pasien telah diterapi dengan streptokinase, Inj arixtra 1x0,5mg, ISDN 3x5mg, Aspilet
22
DAFTAR PUSTAKA
23