Anda di halaman 1dari 18

Sindrom Mallory Weiss

Definisi
Perdarahan saluran cerna bagian atas yang
terjadi sekunder akibat laserasi mukosa di
perbatasan gaster-esofagus atau pada bagian
cardia gaster.
Disebabkan semua hal yang dapat
meningkatkan tekanan intra gaster dan prolaps
gaster ke esofagus secara tiba-tiba dan sering.

Etiologi
Faktor resiko utama adalah hiatal hernia.
Ditemukan pada 35-100% penderita
Penyebab iatrogenik jarang ditemukan, sekitar
0,07%-0,49%.

Mortalitas/Morbiditas
Perdarahan berhenti spontan pada 80-90%
pasien
40-70% pasien membutuhkan transfusi darah
akibat perdarahan masif
Gangguan hemodinamik dan syok terjadi pada
10% pasien (8,6% meninggal)

Patofisiologi
Perubahan tekanan transmural yang besar, tibatiba, dan transien melewati perbatasan gasteresofagus. Distensi pada esofagus bagian bawah
yang tidak elastis menyebabkan robekan linear
pada daerah tersebut.
Peningkatan intragaster tiba-tiba peningkatan
gradien tekanan transmural melewati hiatal
hernia yang terdapat di daerah intratorakal
bertekanan rendah laserasi longitudinal

Pada hiatal hernia, robekan biasanya terjadi


pada curvatura minor dari cardia gaster
relatif imobile dibandingkan tempat lain
Mekanisme lain prolaps atau intususepsi
gaster proksimal ke esofagus (terlihat dengan
peregangan paksa saat endoskopi)

Gejala Klinis
Hematemesis yang terjadi setelah muntah
(85%)
Gejala lain yang lebih jarang adalah melena,
hematokezia, pingsan, dan nyeri abdomen
Penyalahgunaan alkohol 40-75%
Penggunaan aspirin 30%

Pemeriksaan Fisik
Tidak spesifik
Akibat banyaknya perdarahan saluran cerna
takikardi, hipotensi, perubahan ortostatik,
syok, anemia

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Laboratorium:
1. Pemeriksaan Hb dan Ht
2. Hitung Platelet APTT dan
PTT
3. Tingkat BUN creatinin dan
elektrolit
4. Pemeriksaan golongan
darah dan antibody
Pemeriksaan Radiologi :
1. Pemeriksaan Barium atau
Gastrografin

Pemeriksaan
Endoskopi
Pemeriksaan EKG
dan Enzym
jantung

PEMERIKSAAN ENDOSKOPI
Diagnosa Endoskopi
ditegakkan jika :
1. Adanya
perdarahan aktif
2. Bongkahan fibrin
yang menempel
pada robekan
mukosa di
gastroesofagus
junction

Ket :
Robekan 2 3 cm
Biasanya terletak
dibawah junction
gastroesofagus
pada curvatura
minor
Lokasi : antara jam 2
dan 6 pada
endoskopi posisi
LLD

TERAPI
Secara Garis Besar :
1. Tindakan resus
2. Terapi Endoskopi
3. Nilai keparahan
dan tentukan
perawatan (rawat
ICU, rawat inap,
atau rawat jalan)

Untuk terapi
Endoskopi
1. TERAPI PANAS
2. INJEKSI
SKLEROSAN
3. APC
4. LIGASI PITA
ESOFAGUS
5. HEMOKLIP

Konsultasi
1. Radiologi Vaskuler
Intervensi
2. Konsul Bedah

DIET
1. Puasa
2. makanan diet
Diet Lambung 1 diet Lambung 3

Perawatan Lanjut
Pada pasien rawat
inap :
1. Monitor tanda
vital
2. periksa Hb serial
dan Ht
3. Awasi
perdarahan
berulang
4. mengawasi
kemungkinan

Pada pasien Rawat


jalan:
1. Perhatikan tanda2
klinis, dan keluhan
yang berulang

Medikamentosa
1. Pompa proton
inhibitor
(omeprazole) 20 mg
PO) atau sucralfate
(1gr/oral) untuk 1-2
minggu
untuk mengurangi
faktor yang
menyebabkan
perlukaan

2. Antiemetik
Untuk mengurangi
faktor pencetus.

Komplikasi
1.Iskemia miokardial atau infark, syok
hipovolemik,kematian biasanya berhubungan
dengan sering dan banyaknya terjadi perdarahan.
2. Perforasi dan perdarahan selama dilakukan
endoskopi
3. Iskemi organ dan infak mrupakan komplikasi
dari angioterapi.

Prognosis
Dubia et bonam
Perdarahan umumnya berhenti spontan,dan
robekan sembuh cepat (48-72 jam ).

Anda mungkin juga menyukai