Variceal Bleeding
Pembimbing
dr. Pujo Hendriyanto,Sp.PD
hepatitis B dan C
Perdarahan varises esofagus mempunyai rata-rata morbiditas
kelangsungan hidup
Varises yang signifikan dapat berkembang di lambung, usus
pada mediastinum
Aliran darah vena pada esofagus
Sirkulasi Splanknik
HISTOLOGI ESOFAGUS
4 buah lapisan : tunika mukosa, tunika submukosa,
kanal pembuluh darah yang menghubungkan vena porta dan sirkulasi vena sistemik
portosistemik kolateral
Pembuluh darah yang mengalami kolateral ini tidak
tekanan darah
Anastomosis-anastomosis yang menghubungkan
Tekanan darah rendah, takikardia, dan hipotensi ortostatik menandakan kehilangan darah.
Sianosis pada lidah, bibir, dan perifer akibat kekurangan saturasi oksigen.
Pasien dapat mengalami dispneu dan takipneu sebagai kompensasi kekurangan saturasi
oksigen.
ketidakseimbangan hormonal.
Beberapa vena yang terdilatasi pada daerah umbilikus atau dinding abdomen (caput medusa).
Splenomegali
DIAGNOSIS
Pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi
meminimalkan komplikasi
Vasokonstriktor splanchnikus
Vasopresin vasokonstriksi splanknik
aliran darah kolateral dengan cepat seperti ligasi atau skleroterapi karena trombosis
Temuan endoskopi juga berguna sebagai indikator prognosis risiko perdarahan ulang
Endoskopi dapat dilakukan pada pasien dengan varises esofagus sebelum perdarahan
pertama terjadi, saat perdarahan berlangsung dan setelah perdarahan pertama terjadi
SEBELUM PERDARAHAN PERTAMA
Deteksi varises esofagus sebelum terjadi perdarahan
endoskopi
Terapi endoskopi terbukti efektif mengendalikan perdarahan aktif
skleroterapi
Terbatasnya pandangan pada kasus perdarahan yang masif, sebab darah pada
esofagus akan menghalagi tutup plastik dimana pita elastik akan dipasang
Tamponade balon
Melakukan kompresi eksternal pada perdarahan varises dengan mengembangkan balon
Tamponade balon tepat di lakukan jika tidak ada pilihan endoskopik emergensi atau
berulang.
Evaluasi sekitar 4 hari setelah tercapai hemostasis
Cara lain terakhir pada perdarahan yang tidak berhenti atau gagal dengan