DOKTER INTERNSIP
Oleh :
dr. Hestia Ambarwati
Pendamping :
dr. Triana Imelda Aprilda Purba
Pembimbing :
dr. Budi Andrianto, Sp.B
BAB 1
PEMBAHASAN KASUS
I. Identitas Pasien
Nama : Tn.HS
Usia : 26 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Parit II karya maju
Agama : Islam
Suku Bangsa : Melayu, Indonesia
Status Perkawinan : Belum menikah
Pekerjaan : Swasta
Tanggal Masuk RS : 23 Januari 2016
II. Riwayat Penyakit
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesa dan
alloanamnesa dengan ayah pasien pada hari selasa 24
Januari 2017 di bangsal bedah RSUD KH.Daud Arif.
Keluhan Utama :
Nyeri diseluruh perut.
Keluhan Tambahan :
Mual, muntah, perut kembung, demam, tidak bisa BAB,
BAK dan buang angin.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke ruang IGD dengan keluhan nyeri
diseluruh perut terutama perut kanan bawah, dirasakan
sejak 3 hari sebelum datang ke IGD. Awalnya nyeri perut
dirasakan di ulu hati kemudian berpindah ke daerah perut
kanan bawah. Nyeri yang dirasakan semakin berat dan
terus-menerus, dan saat ini nyeri dirasakan diseluruh perut.
Nyeri perut tidak dirasakan menjalar ke pinggang. Terdapat
riwayat mual dan muntah sebanyak tiga kali berisi
makanan. Demam tinggi juga dirasakan pasien bersamaan
dengan keluhan utama.
Sebelumnya pasien dirawat dibangsal penyakit dalam
dengan tanda-tanda apendisitis akut, kemudian pasien
dikonsul ke dokter spesialis bedah dan acc pindah ke
bangsal bedah dengan diagnosa peritonitis ec apendisitis
perforasi.
Riwayat Penyakit Terdahulu :
Pasien tidak pernah dirawat inap di RS. Pasien tidak
pernah menderita nyeri perut seperti ini. Pasien tidak
menderita penyakit darah tinggi, kencing manis, penyakit
jantung, penyakit ginjal dan asma.
Riwayat Pengobatan :
Pasien belum pernah berobat ke dokter/klinik/rumah sakit
sebelumnya.
Riwayat Keluarga :
Riwayat penyakit serupa disangkal. Riwayat tekanan darah
tinggi, penyakit jantung, diabetes melitus, alergi, dan asma
disangkal.
Riwayat Kebiasaan :
Pasien mengatakan lebih sering makan di rumah daripada membeli
makanan dari luar. Riwayat BAK dan BAB biasanya lancar sebelum
pasien menderita nyeri perut.
Ekstremitas
Superior : Sianosis (-), oedem (-), ikterik (-)
Inferior : Sianosis (-), oedem (-), ikterik (-)
Status Lokalisata (Abdomen)
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Nyeri tekan seluruh abdomen terutama
daerah Mc Burney, rovsing sign (+), Psoas sign
(+), Obturator sign (+), defans muskular (+),
hepar dan limpa sulit dinilai karena nyeri
Perkusi : Hipertimpani pada semua kuadran, nyeri ketuk
diseluruh lapangan abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) lemah
IV. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium 23 Januari
2016
Pemeriksaan Hematologi Pemeriksaan Urin Rutin
PEMERIKSAAN HASIL PEMERIKSAAN HASIL
Hemoglobin 14.2 g/dL Warna : kuning
Eritrosit 5.64 juta/uL PH : 6,0
Leukosit 17.400/uL BJ : >1.030
Trombosit 102.000/uL Protein : +3
Hematokrit 42% Reduksi :-
Uronilinogen : normal
LED 96 mm/jam
Bilirubin :-
Hitung Jenis
Badan keton : +1
- Basofil 0,1
Nitrit :-
- Eosinofil 1,1
Sedimen :
- Neutrofil 92,9
Lekosit : 2-3/lpb
- Limfosit 2,8 Eritrosit : 8-10/lpb
- Monosit 1,1 Sel epitel :+
Masa Pendarahan 2,5 menit Kristal :-
Masa Pembekuan 5 menit Silinder :-
Golongan Darah AB / Rh (+) Bakteri :-
V. Diagnosa Kerja
Peritonitis ec apendisitis perforasi
VI. Tatalaksana
- IVFD RL
- Cefoferazone injeksi 2x1 gr
- Metronidazole 3x500 mg drip
- Ketorolac injeksi 3x30 mg
- Pro laparotomi eksplorasi
- Puasakan pasien
IX. Prognosa
Dubia ad bonam
X. FOLLOW UP
24 JANUARI 2016
- IVFD RL 20gtt/I
- Ceftriaxone injeksi 2x1 gr
P - Ranitidin injeksi 2x1 amp
- Paracetamol 500mg tab (k/p)
- Kateter urine menetap
- Konsul Bedah
25 JANUARI 2016
- IVFD RL 28gtt/I
- Cefoferazone injeksi 2x1 gr
P - Metronidazole 3x500 mg drip
- Ketorolac injeksi 3x30 mg
- Paracetamol 500mg tab (k/p)
- Diet minum 2 sendok/jam
- Mobilisasi miring kiri-kanan
26 JANUARI 2016
S Nyeri luka post Op, demam (-)
- IVFD RL 28gtt/I
- Cefoferazone injeksi 2x1 gr
P - Metronidazole 3x500 mg drip
- Ketorolac injeksi 3x30 mg
- Paracetamol 500mg tab (k/p)
- Diet Lunak
- Mobilisasi duduk
27 JANUARI 2016