HT urgency + IHD
Oleh
Pendahuluan I.
Pembahasan III.
IV. Kesimpulan
I.
Pendahuluan
Peritonitis peradangan peritoneum ( membran serosa yang
melapisi rongga abdomen dan menutupi visera abdomen ).
Keadaan ini biasanya terjadi akibat penyebaran infeksi dari organ
abdomen, perforasi saluran cerna, atau dari luka tembus
abdomen.
• Riwayat pernyakit Gastritis • Riwayat penyakit keluarga: • Riwayat minum obat: Pasien
sejak usia muda Keluarga pasien tidak ada sering konsumsi obat antinyeri
• Hipertensi tidak terkontrol yang mengalami keluhan yang dibeli di apotik sudah
serupa. Penyakit darah tinggi, sejak +/- 5 tahunan, karena
kencing manis, asam pasien sering merasakan
urat,penyakit jantung, penyakit cepat lelah dan nyeri nyeri
paru dan penyakit ginjal di hampir diseluruh sendi.
keluarga disangkal.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Sakit Berat
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tanda Vital
○ Tekanan darah : 180/90 mmHg
○ Nadi : 88x/menit
○ Pernapasan : 22x/menit
○ Suhu : 36,5 oC
○ SpO2 : 98%
• Antropometri
○ BB: 57 Kg
○ TB: 162 CM
○ IMT: 22,2 ( berat badan normal)
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Conjungtiva anemis (-/-), Sklera
Ikterik (-/-), pupil bulat isokor,, Jantung
refleks cahaya (+/+) Bunyi Jantung I/II Reguler
Thorax
Datar dan simetris,
SDV +/+, Rh -/-, wh -/- Abdomen
Bising usus (+) menurun
Perut teraba tegang di
seluruh lapang perut.
Distended (+). Nyeri tekan
(+) seluruh lapang perut.
Ekstremitas Hepar dan lien normal.
edema (-), teraba hangat
Laboratorium 30/08/2022
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 14.4 g/dl 11-17
Leukosit 14.53 10/ul 4.0-1.00
Trombosit 308.000 10/ul 150-450
Eritrosit 4.88 10/ul 4-6
Hematokrit 40.12 % 34-47
MCV 82 fl 82-92
MCH 29.5 pg 27-31
MCHC 35.8 g/dl 32-36
Netrofil Segmen 93 % 50-70
Limfosit 6 % 20-40
Monosit 1 % 2-8
RDW 14.7 % 11.5-14.5
NLR 15,5
Kimia Darah
Kreatinin 1.2 mg/dl <1.2
Ureum 25 mg/dl <50
GDS 123 mg/dl <200
Thoraks PA 30/08/2022
Kesan:
• Pulmo dalam batas normal
• Pleural reaction dextra
• Incidental finding: sugest Pneumoperitoneum
• Sinus Rhythm
• Gelombang P normal
• Interval PR normal
• ST segmen terdapat T
KU: Lemas
Kesadaran: Compos Mentis, GCS 15
Mata: CA -/- SI -/-
Thoraks: RH -/- WH-/-
Cor: BJ ½ Murni Reguler
Abdomen: Distensi Abdomen (+), BU (+) menurun, NT (+) diseluruh regio abdomen
Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik, edema -/-
A: HPT Urgency + S/ Appendicitis Akut + S/ Iieus + LVH
P:O2 3 lpm via NK
Ceftriaxone 2gr/24jam/iv
Omeprazole 40mg/12jam/iv
Candesartan 16mg/24jam/po
Amplodipine 10mg/24jm/po
Spinorolakton 25mg/24jam/po
Atorvastatin 20mg/24jam/po
Rencana foto polos abdomen 3 posisi
Konsul jantung dengan OMI
Pasang kateter urin
BNO 3 posisi 31/08/2022
Udara dalam gaster
Supine
udara bebas terletak antara aspek
lateral hepar dan diafragma.
udara bebas
subdiaphragma
D
Erect Kesan: Pneumoperitoneum disertai ileus obstruksi
USG Abdomen
Kesan:
-Lesi target sign area Mc. Burney sulit dinilai, namun appendicitis akut belum dapat
disingkirkan
-Tanda tanda ileus obstruksi
-Organ intraabdomen lainnya yang terscan dalam batas normal
Follow up 31/08/2022
Advice Bedah:
Oksigenasi
Pasang NGT terbuka
Pasang kateter
Rehidrasi, target urine 0.5cc/kgbb/jam
Pasien dipuasakan
Siapkan PRC 2 bag
Solvinex 1amp/8jam/iv
09/09/2022
(Perawatan hari ke-9 di Perawatan Bedah)
4. Wim De Jong, Sjamsuhidajat R. Lambung dan Duodenum. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke – 2. 2003. Jakarta. 642 -
705.
7. Oxford Textbook Of Surgery, 2nd Edition. The Acute Abdomen.
Anatomi
Etiologi Perforasi Gaster
Non
• Volvulus gaster krn overdistensi dan
iskemik
• Ingesti NSAID
trauma
• Malignansi
• Ulkus gaster
• Obstruksi
Wim De Jong, Sjamsuhidajat R. Lambung dan Duodenum. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke – 2. 2003. Jakarta. 642 - 705.
Bertleffm, M. Lange, JF. 2010. Perforated Peptic Ulcer Disease: A Review of History and Treatment. Journal of Digestive Surgery 2010;
27:161–169. DOI:10.1159/000264653
Penatalaksanaan
Bertleffm, M. Lange, JF. 2010. Perforated Peptic Ulcer Disease: A Review of History and Treatment. Journal of Digestive Surgery 2010;
27:161–169. DOI:10.1159/000264653
Medical Therapy. Diunduh http://emedicine.medscape.com/article/195537-treatment#a1127 pada 10 Oktober 2016
Tujuan utama terapi bedah pada kasus perforasi gaster:
○ Koreksi masalah dasar secara anatomis.
○ Koreksi penyebab peritonitis.
○ Mengeluarkan materi asing pada rongga peritoneum yang dapat menginhibisi fungsi sel
darah putih dan pertumbuhan bakteri. Contohnya feses, sekresi gaster dan darah.
Bertleffm, M. Lange, JF. 2010. Perforated Peptic Ulcer Disease: A Review of History and Treatment. Journal of Digestive Surgery 2010;
27:161–169. DOI:10.1159/000264653
Pre-operatif. Diunduh http://emedicine.medscape.com/article/195537-treatment#a1127 pada 10 Oktober 2016
Tipe Ulkus Gaster
Grant, CN. Roberts, KE, Jackson P. 2015. Antrectomy. Medscape available access at
http://reference.medscape.com/article/1891351-overview. Diakses tanggal 18 Oktober 2016.
Tekhnik Bedah
Bertleffm, M. Lange, JF. 2010. Perforated Peptic Ulcer Disease: A Review of History and Treatment. Journal of Digestive Surgery 2010; 27:161–
169. DOI:10.1159/000264653
Gambar Billroth I, Billroth II, dan Roux-en-Y
Indikasi umum untuk reseksi lambung termasuk penyakit ulkus peptikum dan tumor perut
Zinner, MJ. Ashley, SW. 2013. Chapter 26: Stomach and Doudenum: Operative Procedures. Maingot's Abdominal Operation Twelfth Edition.
McGraw Hill Companies Inc.
Post Operatif
○ Cairan Intravena (monitor perhitungan volume dengan CVP dan output urin)
○ Antibiotik
○ Analgesik
○ Drainase Nasogastrik
○ Puasa 3 sampai 5 hari
○ Bila ditemukan kasus H. Pylori, Triple terapi PPI + clarithromicin + amoxicilin selama 14
hari
Bertleffm, M. Lange, JF. 2010. Perforated Peptic Ulcer Disease: A Review of History and Treatment. Journal of
Digestive Surgery 2010; 27:161–169. DOI:10.1159/000264653
Komplikasi
• Malnutrisi
Kegagala • Sepsis
• Uremia
n Luka • Diabetes mellitus
• Batuk yang berat
Operasi • Hematoma (dengan atau tanpa infeksi)
• Abses abdominal terlokalisasi
• Hilangnya tonus vasomotor
• Peningkatan permeabilitas kapiler
• Depresi myokardial
Schein M: Perforated peptic ulcer; in (ed.): Schein’s Common Sense Emergency Abdominal Surgery. Part III. Berlin, Springer,2005, pp 143–150.
Prognosis
Apabila tindakan operasi dan pemberian antibiotik berspektrum luas cepat
dilakukan maka prognosisnya dubia ad bonam. Sedangkan bila diagnosis, tindakan,
dan pemberian antibiotik terlambat dilakukan maka prognosisnya menjadi dubia ad
malam.
Schein M: Perforated peptic ulcer; in (ed.): Schein’s Common Sense Emergency Abdominal Surgery. Part III. Berlin, Springer,2005, pp 143–
150.
○ Skor Boey : sistem skoring yang paling umum digunakan untuk stratifikasi risiko
karena kesederhanaannya dan nilai prediktif yang tinggi untuk mortalitas dan
morbiditas pada kasus perforasi lambung.
4. Wim De Jong, Sjamsuhidajat R. Lambung dan Duodenum. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke – 2. 2003. Jakarta. 642 -
705.
7. Oxford Textbook Of Surgery, 2nd Edition. The Acute Abdomen.
Pemeriksaan Tekanan Darah: 180/90 - Tanda dan gejala klasik seperti nyeri
Nadi : 88x/menit
Fisik Pernapasan : 22x/menit epigastrium yang berat, rigiditas seperti
Suhu : 36.5oC papan (board-like rigidity) serta adanya
SpO2 : 99% udara bebas di bawah diafragma pada
BB : 57 Kg
foto toraks, selalu mengarah kepada
Abdomen:
Auskultasi: BU (+) menurun 80 persen diagnosis pada pasien.7
Palpasi : supel, nyeri tekan - Rangsangan peritoneum
(+) pada seluruh kuadran menimbulkan nyeri tekan dan defans
abdomen, defans muskuler (+) muskuler. Pekak hati bisa hilang
pada seluruh kuadran abdomen, karena adanya udara bebas di bawah
hepar/lien sulit dinilai. diafragma. Peristaltis usus menurun
sampai menghilang akibat kelumpuhan
sementara usus4
4. Wim De Jong, Sjamsuhidajat R. Lambung dan Duodenum. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke – 2. 2003. Jakarta. 642 - 705.
7. Oxford Textbook Of Surgery, 2nd Edition. The Acute Abdomen.
Pemeriksaan Ro/ Thorax: normal kiri.- Udara bebas atau
Penunjang BNO 3 posisi: pneumoperitoneum terbentuk jika
- Bayangan udara bebas pada kedua udara keluar dari sistem
subdiafragma yang cukup banyak
- Udara usus tidak terdistribusi sampai ke gastrointestinal. Hal ini terjadi setelah
distal colon perforasi lambung, bagian duodenum,
- Tampak dilatasi loop loop usus, herring bone dan usus besar.
serta air flud level bertingkat
- Banyak peneliti menunjukkan
- Tulang-tulang intak
Kesan: Pneumoperitoneum disertai ileus kehadiran udara bebas dapat terlihat
obstruksi pada 75-80% kasus. Udara bebas
Laboratorium:
tampak pada posisi berdiri atau posisi
Leukosit 14.530
Neutrofil 93 LLD
Hemoglobin 14.4 - Pada awal perforasi, belum ada
Limfosit 6 infeksi bakteria, fase ini disebut fase
Trombosit 308.000
GDS 123 peritonitis kimia.4
4. Wim De Jong, Sjamsuhidajat R. Lambung dan Duodenum. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke – 2. 2003. Jakarta. 642 - 705.
7. Oxford Textbook Of Surgery, 2nd Edition. The Acute Abdomen.
Oksigenasi
Terapi - Terapi utama perforasi gastrointestinal adalah tindakan bedah. Terapi
Pasang NGT terbuka
Pasang kateter gawat darurat dalam kasus perforasi gastrointestinal adalah:
Rehidrasi, target urine
Pasang akses intravena (infuse). 8
0.5cc/kgbb/jam
Pasien dipuasakan Jangan berikan apapun secara oral. 8
Siapkan PRC 2 bag
Berikan antibiotik secara intravena . Berikan antibiotik spectrum luas.
Rencana pro op laparotomi besok
pagi pukul 08.00 WITA - Pada tahun 1937 Tiga atau 4 jahitan seromuscolar dilewatkan melalui
Laparotomi: Cellan Jones jaringan normal di kedua sisi lubang berlubang, tanpa menarik kedua
sisi lebih dekat, omentum bersama dengan pedikelnya digunakan
sebagai cangkok dan menyumbat lubang, kemudian jahitan dari kedua
sisi diikat menjadi satu. tanpa ketegangan untuk menjaga omentum
berada di tempatnya