Pembimbing:
dr. M.Winardi S. Lesmana, Sp. An
Disusun Oleh:
Ning Lailatul Fajriyati 19360263
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Perkawinan : Menikah
No RM : 00368771
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Tidak Bisa BAK 2 hari
Telaah:
Seorang laki-laki berusia 71 tahun datang ke Rumah Sakit Haji Medan dengan
keluhan tidak bias BAK sudah sejak kurang lebih 2 hari yang lalu.Keluhan ini di
rasakan terus menerus.Saat ingin BAK pasien harus mengedan.Saat BAK
Pancarannya lemah.Pasien juga mengeluhkan sering merasa anyang-anyangan,
anyang anyangan hilang timbul, hilang jika pasien sudah BAK, saat BAK hanya
menetes dan merasa kurang puas.BAK terdapat batu (-), BAK berdarah
(-)Muntah (-)riwayat demam (-)sesak napas (-).
RIWAYAT PASIEN
01 02
RIWAYAT PENYAKIT RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
TIDAK ADA KELUARGA
TIDAK ADA
03 04
RIWAYAT
RIWAYAT PENGOBATAN
ALERGI
TIDAK ADA TIDAK ADA
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
(Kesadaran Penuh, Memerlukan tindakan medis,
Kebutuhan di bantu)
Inspeksi
Konjungtiva anemis : (-)
Muka pucat : (-)
Palpasi
Akral : Hangat
Tekanan darah : 130/64 mmHg
HR : 80 x/i
CRT : <2 detik
TVJ : R-2 cmH2O
Iktus kordis : tidak teraba
Perkusi
Batas jantung :
kanan atas
ICS II linea parasternalis dextra
Kiri atas
ICS II linea parasternalis sinstra
Kanan bawah
ICS IV linea parasternalis dextra
Kiri bawah
ICS V, 2 jari kearah medial dari linea midclavicularis sinistra
Auskultasi : suara jantung dalam batas normal
B3 (Brain)
B3 (Brain)
Sensorium : Compos mentis, GCS : 15
Reflex pupil : Isokor (+/+)
Reflex cahaya : (+/+)
Saraf cranial : TDP
Reflex fisiologis : TDP
Reflex patologis : TDP
Inspeksi
Luka dikepala : (-)
Palpasi
Benjolan : (-)
Fraktur : (-)
B4 (Bladder)
Inspeksi
Jejas : (-)
Palpasi
Ballottement : (-)
Distensi : (+)di suprapubis
Perkusi
Nyeri ketok CVA : (-)
Kateter : (+)
Warna urine : kuning jernih
B5 (Bowel)
Inspeksi
Abdomen : simetris
Pembesaran : (-)
Palpasi
Abdomen : soepel
Nyeri tekan : (+)di region hypogastric(supra pubis)
Massa : (-)
Perkusi
Abdomen : timpani
Auskultasi
Peristaltik usus : 8 x/i
B6 (Bone)
Inspeksi
Kemerahan : (-)
Luka : (-)
Deformitas : (-)
Palpasi
Edema : (-)
Fraktur : (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
HEMATOLOGI
Haemoglobin 13,0 g/dl 13,2-17,3
Hitung eritrosit 4,61 10*6/uL 4,4- 5.9
Hitung leukosit 12.90 /Ul 4.000-11.000
Hematokrit 40,6 % 40- 52
Hitung trombosit 337000 /uL 150.000-440.000
INDEX ERITROSIT
MCV 88 fL 80-100
MCH 28 Pg 26 – 34
MCHC 32 % 32 – 36
HITUNG JENIS LEUKOSIT
Eosinofil 1 % 1-3
Basofil 0 % 0-1
Neutrofil seg 87 % 53-75
Monosit 4 % 4-8
Limfosit 8 % 20-45
USG
Nefritis bilateral dengan kista simplek, kecil multipel pada
ginjal kanan, pyelochalises tak dilatasi tak tampak batu
Penebalan mukosa buli-buli ec sistitis
Terpasang balon kateter intrabuli
prostatomegali dengan ukuran 5,31x 4,82 x 5,71 cm
PERAWATAN SELAMA DI
RUANGAN
1. IGD 2. BANGSAL
Tgl 16-09-2021
Tgl 16-09-2021 IVFD RL 20 gtt/ jam
IVFD RL 20 gtt/ jam Injk.Ranitidin 4ml/ 12 jam
Pasang kateter urine Injk.Ketorolac 2ml/12jam
Injk.Ranitidin 1ml
Injk.Ketorolac 2ml
Konsul dr. Urologi Tgl 17-09-2021
Rencana USG Ginjal IVFD RL 20 gtt/ jam
Prostat Injk.Ranitidin 4ml/ 12 jam
Injk.Ketorolac 2ml/12jam
BANGSAL
DURANTE OP
• Premedikasi: -
• Medikasi
• Bupivacaine : 20 mg
• Tranexamic Acid : 500 mg
• Ranitidine : 25 mg
• Furosemide : 10 mg
• Pemantauan selama OP
STATUS ANESTESI
POST OPERASI
Ruang Pemulihan
Tgl 20-09-2021
- Pantau TTV
-Irigasi dengan Nacl dingin
4. Bangsal
Tgl 15-01-2021
-Nacl 10 ggt/jam
-Injk. Ceftriaxon 1g/12 jam
-Injk. Ranitidine 1 ampul/ 12 jam
-Injk. Ketorolac 1 ampul/12 jam
-Injk. Asam traneksamat 500mg/12 jam
-Bed Rest Selama 24 jam
BAB III
RUMUSAN MASALAH
Permasalahan pre OP
Sindrom TURP
o Penggunaan cairan non ionik lain selain H2O yaitu glisin dapat
mengurangi resiko hiponatremia pada TURP, tetapi karena harganya
cukup mahal beberapa klinik urologi di Indonesia lebih memilih
pemakaian aquades sebagai cairan irigasi.
o Posisikan pasien dengan litotomi.
o Apabila pasien kejang dapat di hentikan dengan dosis kecil
midazolam (2-4 mg).
o Bila terjadi Septikemia atau Syok Septik berikan terapi antibiotic
profilaksis
LANJUTAN
o Operator harus membatasi diri untuk tidak melakukan reseksi lebih dari
1 jam
o Tinggi yang ideal dari cairan irigasi adalah 60 cm`
o Gunakan infus Nacl 0,9 % 3ml/kgBB untuk mepertahankan osmolalitas
dan pH darah
o Air yang di serap harus dihilangkan, dan hipoksemia dan hipoperfusi
dikelola dengan pembatasan cairan dan pemberian furosemide intravena
o Intubasi endotrakeal dapat di pertimbangkan untuk mencegah aspirasi.
PERMASALAHAN POST OP
2. SINDROM
TURP
Reseksi prostat transurethral sering membuka jaringan luas sinus vena di prostat, berpotensi
memungkinkan penyerapan sistemik dari cairan irigasi.
Penyerapan cairan dalam jumlah besar (2 L atau lebih) menghasilkan kumpulan gejala dan tanda
yang biasa disebut sebagai sindrom TURP
Sindrom ini muncul secara intraoperatif atau pascaoperasi sebagai sakit kepala, kegelisahan, kebingungan,
sianosis, dispnea, aritmia, hipotensi, atau kejang, dan dapat terjadi dengan cepat dalam waktu singkat.
Lanjutan