Anda di halaman 1dari 17

BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO


RSUD UNDATA PALU

REFLEKSI KASUS

Tanggal Pemeriksaan : 05-06 -2017


Jam : 11.02 WITA
Ruangan : IGD KB RS Wirabuana Palu

I. DENTITAS
Nama : Ny. B Nama Suami : Tn. K
Umur : 36 tahun Umur : 46 tahun
Alamat : Jl. Durian Alamat : Jl. Durian
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMA

II. ANAMNESIS
P2A0 HPHT :-
Menarche : 14 tahun Perkawinan : I, ± 18 tahun
Lama Haid : 7 hari

Keluhan Utama : Keluar darah dari vagina

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien masuk dengan keluhan keluar darah dari kemaluan dirasakan sejak ± 1
minggu SMRS. Darah yang keluar berwarna merah kecoklatan, bergumpal, ,
volume darah yang keluar ± 200 cc/hari, darah keluar hampir setiap hari. Keluhan
disertai dengan keputihan yang dirasakan sejak lama dan tidak sembuh, nyeri
perut bagian bawah, pusing, sakit kepala, penurunan berat badan, mual dan
muntah 1x. Demam (-), riwayat trauma (-). Buang air besar dan buang air kecil

32
BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU

lancar. Siklus haid teratur, lama haid ± 7 hari. Konsumsi rokok (-),dan alkohol (-).
Usia saat berhubungan seksual pertama kali adalah 18 tahun.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Pasien sebelumnya pernah berobat dan melakukan pemeriksaan histopatologi
leher rahim pada salah satu laboratorium swasta di kota palu dengan hasil kanker
serviks.Pasien tidak pernah berobat lanjut. Riwayat hipertensi tidak ada, Riwayat
penyakit jantung tidak ada, Riwayat diabetes mellitus tidak ada, Riwayat asma
tidak ada.

Riwayat alergi :
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap obat-obatan dan
makanan.

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami keluhan yang sama
dengan pasien. Riwayat penyakit kanker payudara dalam keluarga tidak ada.

Riwayat Menstruasi :
Menarche pada usia 14 tahun, teratur setiap bulan, selama 5-6 hari, ganti
pembalut 3x/hari, nyeri haid (+)

III. PEMERIKSAAN FISIK


KU : Sakit Berat Tekanan Darah: 90/60 mmHg
Kesadaran : Compos mentis Nadi : 82x/menit
BB : 49 Kg Respirasi : 20 x/menit
TB : 156 cm Suhu : 37 ºC

 KEPALA-LEHER

33
BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU

Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterus (-/-), edema palpebra (-/-),


pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-).

 THORAKS
I : Pergerakan thoraks simetris, sikatrik (-)
P : Nyeri tekan (-), massa tumor (-)
P : Sonor pada kedua lapang paru, pekak pada area jantung,
Batas jantung dalam keadaan normal.
A : Bunyi pernapasan vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-.
Bunyi jantung I/II murni regular.

 ABDOMEN
I: Permukaan abdomen datar, benjolan (-), asites (-)
A: Bunyi peristaltik usus (+) normal
P: Timpani di seluruh kuadran abdomen
P: Nyeri tekan (+) di regio suprapubik, inguinal kiri dan inguinal kanan,
massa tidak teraba.

 EKSTREMITAS :
Edema (-/-), turgor kulit normal, akral hangat

IV. PERMASALAHAN
1. Perdarahan pervaginam dikeluhkan sudah ± 1 minggu dengan jumlah ±200
cc/ hari, darah keluar hampir setiap hari.
2. Nyeri abdomen bagian bawah
3. Keluhan keputihan yang lama dan tidak sembuh
4. Pasien sebelumnya pernah berobat dan melakukan pemeriksaan
histopatologi leher rahim pada salah satu laboratorium swasta di kota palu
dengan hasil kanker serviks namun pasien tidak berobat lanjut.
V. MENENTUKAN DIAGNOSIS
 Cervisitis

34
BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU

 PUD
 Endometriosis
 Keganasan : carsinoma serviks

VI. INTERVENSI PEMERIKSAAN


 Pemeriksaan Dalam (VT) :
 Vulva : Tidak ada kelainan
 Vagina : Teraba massa berbenjol benjol di dinding vagina sebelah
kanan konsistensi keras, nyeri tekan (+)
 Portio : Teraba portio berbenjol-benjol, konsistensi keras, nyeri
tekan (+)
 Pelepasan : Darah (+)
 Inspeksi Inspekulo :
Lesi invasif hingga sepertiga bawah vagina, garnular, dan eksofitik
yang mudah berdarah

 Pemeriksaan Penunjang
 Darah Rutin

35
BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU

PARAMETER HASIL SATUAN RANGE NORMAL


WBC 12,2 103/uL 4,8 – 10,8
RBC 3,06 106/uL 4,7 – 6,1
HGB 7,8 g/dL 14 – 18
HCT 21,4 % 42 – 52
MCV 69,4 fL 80 – 99
MCH 25,3 pg 27 – 31
MCHC 36,4 g/dL 33 – 37
PLT 543 103/uL 150 – 450
NEUT % - % 11,5 – 14,5
LYM % - % 19 – 48

 Kimia Darah
NO
KIMIA DARAH HASIL NILAI RUJUKAN
.
1 FAAL GINJAL
Ureum 18,0 18,0-55,0 mg/dL
Kreatinin 0,83 0,70-1,30 mg/dl
2 FUNGSI HATI
SGOT 20 u/l
SGPT 9 u/l

 Radiologi

Foto Thoraks PA
Corakan bronchovasculer normal.
Tidak tampak proses spesifik 36
pada kedua paru
Cor : dalam batas normal
Sinus dan diafragma baik
Kesan :
Tidak tampak kelainan pada foto
thoraks
BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU

 USG Abdomen:

37
BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU

 Hepar: Bentuk, ukuran, dan echo texture dalam batas normal. Tidak
tampak dilatasi vasculer/bile duct intra dan extrahepatic
 GB: Dinding tidak menebal, echo batu tidak ada
 Pancreas: Ukuran dan echo texture dalam batas normal
 Lien: ukuran dan echo texture normal
 Kedua ginjal: ukuran dalam batas normal. Tidak tampak dilatasi
pelvocalyseal sistem. Echo batu tidak ada.
 Buli-buli: penebalan dinding (-), outline intak, echo batu negatif.
 Tampak massa isoechoid batas tidak tegas pada segmen bawah rahim

Kesan : Massa cervix

VIII. DIAGNOSIS DEVENITIF


Kanker serviks

IX. PENATALAKSANAAN
 Intervensi Perawatan
− Rawat inap

38
BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU

− Tirah baring
− Pemantauan Tanda-tanda Vital
− Pemantauan Perdarahan
− Conseling
 Intervensi Pengobatan
− IVFD RL 20 tpm
− Inj. Ceftriaxone 1 gram/12 jam/IV
− Inj.Asam Traneksamat 1 amp/8 jam/IV
− Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam/IV
− Inj. Ranitidine 1 amp/8 jam/IV
− Inj. Ondansetron 1 amp/12 jam
− Drips Metronidazole /8 jam
− Vaginal toilet
− Transfusi PRC 2 bag
− Cek Hb 6 jam post transfusi

X. ANJURAN PEMERIKSAAN
- Pemeriksaan CT-Scan Abdomen
- Pemeriksaan MRI

FOLLOW UP
Perawatan hari ke-1, 06 06 2017 jam 08:00
S : Perdarahan dari kemaluan (+), nyeri perut (-), mual (+),
muntah (-), BAB (+) Biasa, BAK (+) Lancar
O : Keadaan umum : Sakit Sedang
TD : 90/60 mmHg P : 22x/ menit
N : 80 x/menit S : 36,8ºC
Konjungtiva anemis +/+

39
BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU

Bp. Vesikuler, Rh -/- Basah halus, Wh-/-


BJ I dan II regular, Bising (-), Gallop (-)
Bising usus (+) kesan normal
A : Kanker Serviks
P : IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1 gram/12 jam/IV
Inj. Asam traneksamat 1 amp/8 jam/IV
Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam/IV
Inj. Ranitidine 1 amp/8 jam/IV
Inj. Ondansetron 1 amp/12 jam
Drips Metronidazole /8 jam
Vaginal toilet

Perawatan hari ke-2, 07 06 2017 jam 08:00


S : Perdarahan dari kemaluan (+), nyeri perut (-), mual (+), muntah (-),
BAB (+) Biasa, BAK (+) Lancar
O. : Keadaan umum : Sakit Sedang
TD : 90/60 mmHg P : 20x/ menit
N : 78 x/menit S : 36,8ºC
Konjungtiva anemis +/+
Bp. Vesikuler, Rh -/- Basah halus, Wh-/-
BJ I dan II regular, Bising (-), Gallop (-)
Bising usus (+) kesan normal
Laboratorium : HGB 8,9 mg/dl
A : Kanker Serviks
P : IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1 gram/12 jam/IV
Inj. Asam traneksamat 1 amp/8 jam/IV
Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam/IV
Inj. Ranitidine 1 amp/8 jam/IV
Inj. Ondansetron 1 amp/12 jam

40
BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU

Drips Metronidazole /8 jam


Transfusi PRC 1 Bag
Vaginal toilet

Perawatan hari ke-3, 08 06 2017 jam 08:00


S : Perdarahan dari kemaluan (+) sedikit (ganti pembalut sekali
dan tidak terisi penuh), nyeri perut (-), mual (+), muntah (-),
BAB (+) Biasa, BAK (+) Lancar
O. : Keadaan umum : Sakit Sedang
TD : 100/70 mmHg P : 22x/ menit
N : 84 x/menit S : 36,8ºC
Konjungtiva anemis -/-
Bp. Vesikuler, Rh -/- Basah halus, Wh-/-
BJ I dan II regular, Bising (-), Gallop (-)
Bising usus (+) kesan normal
A : Kanker Serviks 
P : IVFD RL 20 tpm
Inj. Asam Traneksamat 1 amp/8 jam/IV
Cefadroxil tab 500 mg 2 x 1
Neurodex tab 1 x 1

Perawatan hari ke-4, 09 06 2017 jam 08:00


S : Perdarahan dari kemaluan (+) sedikit (ganti pembalut sekali
dan tidak terisi penuh), nyeri perut (-), mual (+), muntah (-),
BAB (+) Biasa, BAK (+) Lancar
O. : Keadaan umum : Sakit Ringan
TD : 110/70 mmHg P : 22x/ menit
N : 80 x/menit S : 36,8ºC
Konjungtiva anemis -/-
Bp. Vesikuler, Rh -/- Basah halus, Wh-/-

41
BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU

BJ I dan II regular, Bising (-), Gallop (-)


Bising usus (+) kesan normal
A : Kanker Serviks
P : Aff infus
Transamin 3 x 1 tab
Cefadroxil tab 500 mg 2 x 1
Neurodex tab 1 x 1
Anjuran berobat lanjut

42
BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU

DISKUSI

Pasien didiagnosis dengan kanker serviks berdasarkan anamnesis, pemeriksaan


fisik dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis didapatkan keluhan berupa
keluarnya darah dari kemaluan, keputihan yang dirasakan sejak lama dan tidak
sembuh, nyeri perut bagian bawah, pusing, sakit kepala, penurunan berat badan,
mual dan muntah.
Dari anamnesis juga didapatkan riwayat pemeriksaan patologi anatomi dimana
hasilnya merupakan kanker serviks. Dari pemeriksaan fisik ditemukan
konjunctiva anemis, palpasi abdomen nyeri tekan di regio suprapubik, inguinal
kiri dan inguinal kanan, Inspeksi visual tampak massa serviks berbenjol benjol
disertai perdarahan, pemeriksaan dalam (VT) pada vagina teraba massa berbenjol
benjol di dinding vagina sebelah kanan konsistensi keras, pada portio teraba portio
berbenjol-benjol, konsistensi keras, nyeri tekan, disertai pelepasan darah.Pada
pemeriksaan laboratorium ditemukan anemia dan leukositosis. Dari USG
abdomen ditemukan massa serviks.
Faktor resiko yang dimiliki oleh pasien ini adalah berhubungan seksual di usia
dini (17 tahun). Karena sel kolumner serviks lebih peka terhadap metaplasia
selama usia dewasa, maka wanita yang berhubungan seksual sebelum usia 18
tahun akan berisiko terkena kanker serviks lima kali lipat. Selain itu faktor resiko
lain yang dimiliki oleh pasien ini adalah faktor sosioekonomi rendah hal ini sesuai
kepustakaan bahwa pada studi secara deskrptif maupun analitik menunjukkan
hubungan yang kuat antara kejadian kanker serviks dengan tingkat social ekonomi
yang rendah. Hal ini juga diperkuat oleh penelitian yang menunjukkan bahwa
infeksi HPV lebih prevalen pada wanita dengan tingkat pendidkan dan pendapatan
rendah.
Kemungkinan stadium klinis dari pasien ini adalah stadium IIIA (T3aNxM0)
karena dari pemeriksaan fisik palpasi massa berbenjol-benjol di vagina dan dari
pemeriksaan USG abdomen/Foto polos thorax tidak ditemukan metastasis jauh.
Pasien ini diterapi simtopmatik dengan obat-obatan yaitu ceftriaxone,
metronidazole, ondansetron, ranitidin, asam traneksamat dan ketorolac.

43
BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU

Ceftriaxone merupakan antibiotik spektrum luas golongan cephalosporin generasi


ke-3 yang efektif pada bakteri gram negatif dan gram postif. Obat ini bekerja
menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan cara mengikat penicillin-binding
protein sehingga mengganggu sintesis dari proteoglikan. Metronidazole
merupakan antibiotik yang efektif terhadap bakteri anaerob, amoeba dan
trikomoniasis yang bekerja menghambat sintesis asam nukleat dengan cara
menganggu DNA dari bakteri. Ceftriaxone dan metronidazole diberikan karena
hasil lab menunjukkan tanda-tanda infeksi yaitu leukositosis.
Ondansetron adalah merupakan obat antiemetik golongan 5-HT3 reseptor
antagonis selektif yang bekerja dengan cara berikatan dengan 5-HT3 reseptor
pada sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi dengan efek primer di saluran cerna.
Ranitidin merupakan golongan H2 reseptor antagonis yang bekerja dengan cara
memblok reseptor H2 di sel parietal gaster sehingga menghambat sekresi asam
lambung. Asam traneksamat merupakan agent antifibrinolitik yang bekerja
dengan cara menghambat fibrinolisis dengan cara mengubah plasminogen
menjadi fibrin dan mengurangi aktivasi plasmin sehingga menurunkan aktivitas
complement dan inflamasi.
Manajemen nyeri pada pasien kanker harus berdasarkan berat tidaknya nyeri
dan kekuatan obat anti nyeri. Pada pasien ini nyeri yang dialami diterapi dengan
Ketorolac merupakan obat NSAID yang bekerja menghambat sinstesis
prostaglandin di jaringan tubuh dengan cara menghambat sintesis dari 2 siklo-
oksigenase (COX) isoenzim.
Manajemen Nyeri Kanker berdasarkan kekuatan obat anti nyeri kanker, dikenal 3
tingkatan obat, yaitu :
1. Nyeri ringan (VAS 1-4): obat yang dianjurkan antara lain Asetaminofen,
OAINS (Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid).
2. Nyeri sedang (VAS 5-6): obat kelompok pertama ditambah kelompok opioid
ringan seperti kodein dan tramadol.
3. Nyeri berat (VAS 7-10): obat yang dianjurkan adalah kelompok opioid kuat
seperti morfin dan fentanil.

44
BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU

Prognosis dari pasien ini adalah Bonam ad malam dikarenakan penyakit yang
dialami merupakan suatu tumor ganas/kanker. Untuk menentukan angka harapan
hidup pasien untuk 5 tahun kedepan harus dilakukan pemeriksaan CT-Scan/MRI
terlebih dahulu untuk mengevaluasi penyebaran dan stadium kanker serviks ini.

45
BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU

KESIMPULAN

Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah keganasan yang terjadi pada
serviks (leher rahim) yang merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol
ke puncak liang senggama atau vagina. Penyebab dari kanker serviks adalah
Human Papiloma Virus.
Risiko terinfeksi virus HPV dan beberapa kondisi lain seperti perilaku seksual,
kontrasepsi, atau merokok merupakan faktor resiko terjadinya kanker serviks.
Mekanisme timbulnya kanker serviks ini merupakan suatu proses yang kompleks
dan sangat variasi hingga sulit untuk dipahami.
Hal terpenting menghadapi penderita kanker serviks adalah menegakkan
diagnosis sedini mungkin dan memberikan terapi yang efektif sekaligus prediksi
prognosisnya. Hingga saat ini pilihan terapi masih terbatas pada operasi, radiasi
dan kemoterapi, atau kombinasi dari beberapa terapi ini.

46
BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU

DAFTAR PUSTAKA

1. Barakat RR, Berchuck A, Markman M, Randall ME. Principles and Practice


of Gynecologic Oncology, 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams and
Wilkins; 2013. (598)
2. Sarwono S. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2014.
3. Callahan T, Caughey AB. Blueprints Obstetrics & Gynecology, 6th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2013. (369)
4. Creasman, DiSaia. Clinical Gynecologic Oncology, 7th ed. Philadephia:
Saunders Elsevier; 2007. (8)
5. De Vita VT, Lawrence TS, Rosenberg SA. Cancer Principles & Practice of
Oncology Primer of The Molecular Biology of Cancer. Philadephia:
Lippincott Williams and Wilkins; 2011. (385)
6. Dutta DC, Konar H. DC Dutta’s Textbook of Gynecology Including
Contraception. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers; 2013. (336)
7. Edmons DK. Dewhurst’s Textbook of Obstetrics & Gynecology, 8th ed.
Oxford: Wiley-Blackwell; 2012. (747)
8. Lentz GM, Lobo RA, Gershenson DM, Katz VL. Comprehensive
Gynecology, 6th ed. Philadephia: Saunders Elsevier; 2012. (649)
9. Neal AJ, Hoskin PJ. Clinical Oncology Basic Principles and Practice, 4th ed.
Boca Raton: Hodder Arnold; 2009. (200)
10. Schorge JO, Schaffer JI, Malvorson LM, Hoffman BL, Bradshaw KD,
Cunningham FG. Williams Gynecology. China: McGraw-Hill; 2008. (1285)
11. Setchell ME, Shepherd JH. Shaw’s Textbook of Operative Gynaecology, 7th
ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2013. (293)
12. Smith RP. Netter’s Obstetrics and Gynecology, 2nd ed. Philadephia:
Saunders Elsevier; 2008. (247)
13. American Cancer Society. Cervical Cancer. Atlanta; 2014.

47
BAGIAN OBSTETRI- GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU

14. Colombo N, Carinelli S, Colombo A, Marini C, Rollo D, Sessa C. Cervical


Cancer: ESMO Clinical Practice Guidelines For Diagnosis, Treatment and
Follow Up. Annals of Oncology. Oxford: Oxford University Press; 2012.
15. Janicek MF, Hervy, EA. Cervical Cancer: Prevention, Diagnosis, and
Therapeutics. New York: A Cancer Journal of Clinicians; 2010.
16. Massad LS, Mark HE, Warner KH, Hormuzd AK,Walter KK, Mark S,
Solomon D, Wentzensen N, Herschel WL. Updated Consensus Guidelines for
The Management of Abnormal Cervical Cancer Screening Tests and Cancer
Precursors. American Society for Colposcopy and Cervical Pathology.
Journal of Lower Genital Tract Disease. Vol 17. No. 5; 2013.
17. WHO. Guidelines for Screening and Treatment of Precancerous Lesions for
Cervical Cancer Prevention. Switzerland: WHO Press; 2013.

48

Anda mungkin juga menyukai