Pembimbing :
dr. Maria Galuh K.S., SpA. MKes.
Identitas Pasien
Nama : An. N
Usia : 2 tahun 8 bulan
No RM : 00090***
Jenis Kelamin : P
Alamat : Kartasura, Sukoharjo
Tanggal Masuk : 22 Desember 2021
BB sekarang : 11,4 kg
Keluhan Utama
Sesak napas
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien mengeluhkan batuk, pilek, dan demam sejak 1 minggu SMRS,
namun pasien tidak meminum obat atau periksa ke klinik untuk
memperingan keluhannya.
• Keluhan tidak disertai dengan mual ataupun muntah.
• Keluhan memberat disertai sesak napas yang muncul pada 1 hari SMRS.
• Nafsu makan pasien dirasakan berkurang sejak gejala pertama dirasakan.
• BAB dan BAK tidak ada keluhan.
• Pada HMRS, sebelum ke IGD RS UNS, pasien sempat berobat ke klinik,
namun karena keterbatasan fasilitas, pasien dirujuk ke RS UNS.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan serupa : (+) 1 bulan SMRS, tapi tidak
sampai berobat
Riwayat asma/alergi : (-)
Riwayat penyakit jantung : (-)
Rwayat mondok : (-)
Riwayat penyakit lain : (-)
Riwayat Persalinan
Lahir spontan dengan presentasi kepala. Setelah lahir, pasien menangis kuat, bergerak
aktif, dan badan pasien kuning. Pasien sempat dirawat karena badan kuning selama
2 hari.
BB lahir 3100 gram, PB lahir 48 cm
Kesan kelahiran normal, cukup bulan, berat badan lahir cukup.
An. N/ 2 tahun
8 bulan
BB/U = -2 SD < BB/U < 0 SD
• Status gizi: normoweight
• Bb ideal sesuai height age :
12,3 kg
TB/U = -2 SD < TB/U < 0 SD
• Status gizi: normoweight
• Height age 2 tahun 4 bulan
BB/TB = -1 SD < BB/TB < 0 SD
• Status gizi: Gizi baik
Kebutuhan Kalori Kebutuhan Cairan (Darrow)
BB ideal x RDA = 12.3 kg x 102 = 1254 kkal/hari (10 x 100) + (1.4 x 50) = 1070 ml/hari
Pemeriksaan Fisik
KU : sakit sedang, anak tenang Mulut : mukosa basah (+)
kesadaran : CM, GCS : E4V5M6 Leher : pembesaran KGB (-)
Abdomen
Inspeksi : Dinding perut sejajar dari dinding dada
Auskultasi : Bising usus (+) 8x/m
Perkusi : Timpani (+)
Palpasi : supel, turgor kembali cepat
Extremitas
Akral dingin Oedema ADP teraba kuat, CRT <2 detik
JENIS HASIL FLAG SATUAN NILAI
PEMERIKSAAN NORMAL
LED2 55 H mm/jam
(22/12/21)
Hemoglobin 11.2 g/dl 11.5 - 13.5
Hematokrit 33 L % 34 - 40
Pemeriksaan Lab
PDW 11 % 9 – 13
(22/12/21)
Ratio
Monitoring →
● KUVS/8 jam
● Tanda gawat napas
Analisa Feses (23/12/21)
Jenis Pemeriksaan Hasil Flag Nilai Normal Jenis Pemeriksaan Hasil Flag Nilai Normal
Makroskopis Mikroskopis
Makroskopis
Urinalisa pH
Berat Jenis
7.0
1.010
4.8-7.8
1.005-1.030
Mikroskopis Urine
Urinalisa
Squamous 0-1 * /LPB Negatif
Silinder
Waseem, M. (2020). Pediatric Pneumonia. Medscape. Retrieved 27 December 2021, from https://emedicine.medscape.com/article/967822-overview#a5.
Etiologi
• Neonatus berisiko terinfeksi bakteri dari jalan lahir
Neonatus • Streptokokus grup B, Klebsiella, Escherichia coli, dan
Listeria monocytogenes
Ebeledike C, Ahmad T. Pediatric Pneumonia. [Updated 2021 Aug 12]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536940/
Etiologi
• M pneumoniae adalah penyebab pneumonia
Anak usia sekolah dan yang paling sering di antara anak-anak dan remaja
remaja awal
• Pneumonia akibat virus tetap umum terjadi
Ebeledike C, Ahmad T. Pediatric Pneumonia. [Updated 2021 Aug 12]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536940/
Faktor Risiko
Imun yang lemah
Malnutrisi /kekurangan gizi, terutama bayi yang tidak diberi ASI eksklusif
Penyakit komorbid
HIV, campak
Faktor lingkungan
• Polusi udara dalam ruangan: memasak dan memanaskan dengan bahan
bakar biomassa (kayu atau kotoran hewan)
• Rumah yang padat
• Asap rokok orang tua.
(IDAI, 2009)
ANAMNESIS
Pneumonia viral
Pneumonia bakterial
Gejala seperti pneumonia bakterial, namun
Timbul gejala berikut dengan onset gejala pernapasan (batuk dan mengi)
mendadak: timbul perlahan dan semakin memburuk
● Batuk berdahak
● Nyeri saat batuk
● Muntah atau diare
● Nafsu makan berkurang
● Lemah
● Demam
Merupakan penyakit yang ditandai dengan Suatu peradangan pada bronkus (saluran
penyempitan saluran pernapasan, sehingga udara ke paru-paru).
pasien yang mengalami keluhan sesak Penyakit bronkhitis biasanya bersifat ringan
napas/kesulitan bernapas. Tingkat keparahan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna.
asma ditentukan dengan mengukur
kemampuan paru dalam menyimpan oksigen.
Makin sedikit oksigen yang tersimpan berarti
semakin buruk kondisi asma
TATALAKSANA
Oksigen
Menjaga saturasi >92%
→ Nasal kanul, head box,
Cairan atau sungkup.
Pneumonia berat atau
asupan peroral kurang.
Antipiretik dan
analgetik
Menjaga kenyamanan
Nebulisasi pasien dan mengontrol
Dengan beta-2-agonis batuk
dan/atau NaCl →
perbaiki mucocilliary
clearance (IDAI, 2009)
(IDAI, 2009)
TATALAKSANA
Nutrisi Antibiotik
● Distres pernapasan berat ● Oral (anak < 5 tahun) →
→ pemberian makanan per Amoksisilin
oral harus dihindari. ● IV → Ampisilin dan
● Makanan dapat diberikan kloramfenikol, co-amoxiclav,
lewat nasogastric tube ceftriaxone, cefuroxime, dan
(NGT) atau intravena. cefotaxime.
Bila terdapat perbaikan klinis,
(IDAI, 2009)
antibiotik IV dapat diganti
dengan preparat oral
(Kemenkes, 2010)
PENCEGAHAN
(Kemenkes, 2018)
(IDAI, 2009)
KOMPLIKASI
Jika anak tidak mengalami perbaikan setelah dua hari, atau kondisi anak semakin memburuk,
lihat adanya komplikasi atau adanya diagnosis lain. Jika mungkin, lakukan foto dada ulang
untuk mencari komplikasi. Beberapa komplikasi yang sering terjadi adalah sebagai berikut:
● Pneumonia Stafilokokus. Curiga ke arah ini jika terdapat perburukan klinis secara cepat
walaupun sudah diterapi, yang ditandai dengan adanya pneumatokel atau pneumotoraks
dengan efusi pleura pada foto dada, ditemukannya kokus Gram positif yang banyak pada
sediaan apusan sputum. Adanya infeksi kulit yang disertai pus/pustula mendukung
diagnosis.
● Empiema. Curiga ke arah ini apabila terdapat demam persisten, ditemukan tanda klinis
dan gambaran foto dada yang mendukung.
○ Bila masif terdapat tanda pendorongan organ intratorakal.
○ Pekak pada perkusi.
○ Gambaran foto dada menunjukkan adanya cairan pada satu atau kedua sisi dada.
○ Jika terdapat empiema, demam menetap meskipun sedang diberi antibiotik dan
cairan pleura menjadi keruh atau purulen.
(WHO, 2009)
(IDAI, 2009)
PROGNOSIS
Sebagian besar anak dengan pneumonia memiliki prognosis yang baik. Pneumonia
virus biasanya dapat sembuh tanpa adanya tatalaksana khusus serta infiltrat yang
bertahan dalam jangka panjang juga jarang ditemui. Namun, untuk pneumonia
yang disebabkan oleh stafilokokus dan varicella perlu diwaspadai pada anak-anak.
Anak dengan kondisi immunocompromized memiliki prognosis yang buruk jika
kondisi penyebabnya tidak diatasi. Setiap tahun, sekitar 3 juta anak meninggal
karena pneumonia yang sebagian besar anak tersebut juga memiliki komorbiditas
lain seperti penyakit jantung bawaan, immunosuppresion, atau chronic lung
disease of prematurity.
(IDAI, 2009)
DAFTAR PUSTAKA
● Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2009). Pneumonia. Pedoman Pelayanan Medis IDAI Jilid 1. Jakarta: IDAI, pp: 250-
254.
● Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Buletin Jendela Epidemiologi - Pneumonia Balita. Jakarta:
Kemenkes RI.
● Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017. Jakarta: Kemenkes
RI, pp: 170-173.
● Kemenkes, 2013, Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
● Waseem, M. (2020). Pediatric Pneumonia. Medscape. Retrieved 27 December 2021, from
https://emedicine.medscape.com/article/967822-overview#a5.
● WHO. (2009). Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit: Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama
di Kabupaten/Kota. dialih bahasa: Jakarta
● WHO. (2021). Pneumonia. Who.int. Retrieved 15 December 2021, from https://www.who.int/news-room/fact-
sheets/detail/pneumonia.
● Ebeledike C, Ahmad T. Pediatric Pneumonia. [Updated 2021 Aug 12]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536940
(IDAI, 2009)
TERIMA
KASIH