Hymen Imperforata
Pembimbing:
dr. Djoni Nurung, Sp.OG(K)
Disusun Oleh :
Karina Dyah Cahayani 1102017120
Pendahuluan
Himen imperforata merupakan kelainan kongenital yang
jarang terjadi pada saluran genital wanita yaitu hymen tidak
membentuk hiatus hymenalis.
Identitas
Nama : An. D
Umur : 12 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Siswa
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku : Betawi
Gol. Darah :B
No. RM : 263***
Alamat : Jl. Baron Barat
Tanggal Masuk RS : 01 September 2022
Tanggal Pemeriksaan : 01 September 2022
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
KELUHAN TAMBAHAN
Pasien atas nama An. D usia 12 tahun dirujuk dari RS Bhakti husada ke RSUD
Kabupaten Bekasi dengan diagnosis hymen imperforate. Pasien mengeluhkan
nyeri perut bagian kanan bawah, dirasakan hilang timbul sejak 3 bulan SMRS.
Nyeri perut biasa terasa seperti melilit dan penuh. Nyeri perut dirasakan
semakin memberat dan mengganggu aktivitas sehari-hari sejak 2 minggu
SMRS. Nyeri dirasakan menjalar ke punggung. Pasien merasa perutnya
semakin membesar dan semakin sering nyeri sejak 1 minggu SMRS. Buang air
besar dalam batas normal, buang air kecil dalam batas normal, flatus (+). Tidak
ada riwayat penyakit infeksi dan trauma pada area genitalia sebelumnya.
Pasien mengaku belum pernah menstruasi.
Riwayat Penyakit Dahulu
Disangkal
Riwayat Pernikahan
Pasien belum pernah menikah.
Riwayat Kontrasepsi
Pasien belum pernah memakai kontrasepsi.
Pemeriksaan Fisik
A. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
2. Kesadaran : Composmentis
3. Antropometri :
Berat badan (BB) : 47 kg
Tinggi badan (TB) : 144 cm
IMT : 22.7 (Overweight)
4. Tanda Vital :
Tekanan Darah : 87/54 mmHg
Nadi : 81x/menit
Suhu : 36,7 C
Pernafasan : 20x/menit
Saturasi O2 : 98%
Pemeriksaan Fisik
B. Status Generalis
a. Kulit : Warna sawo matang
b. Kepala : Normocephal, Rambut hitam lurus
c. Wajah : Simetris
d. Mata : Dalam batas normal
e. Hidung : Dalam batas normal
f. Telinga : Dalam batas normal
g. Mulut : Dalam batas normal
h. Leher : Dalam batas normal
i. Thorax : Dalam batas normal
j. Abdomen : Tampak membesar, bising usus (+), nyeri tekan (+)
k. Genitalia : Lihat status ginekologi
l. Ekstremitas : Dalam batas normal
Status Ginekologi
A. Pemeriksaan Luar
Pada pemeriksaan vulva dan vagina tampak hymen menutupi seluruh introitus vagina, warna
merah-kebiruan, hymen buldging (+), darah (-), labia mayor : dalam batas normal, labia minor
: dalam batas normal.
Status Ginekologi
B. Pemeriksaan Dalam
Tidak dilakukan
Gambaran lesi hipoekoik, bentuk oval, batas tegas,
cenderung gambaran hematocolpos ec hymen imperforate.
Golongan Darah B
Hemostasis
PT
APTT
Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu
69 (L) mg/dL 80 – 170
Stik
Resume
Pasien atas nama An. D usia 12 tahun dirujuk dari RS Bhakti husada dengan
diagnosis hymen imperforate. Pasien mengeluhkan nyeri perut bagian kanan
bawah seperti melilit dan terasa penuh, hilang timbul sejak 3 bulan SMRS. Nyeri
perut dirasakan semakin memberat dan mengganggu aktivitas sehari-hari sejak 2
minggu SMRS. Nyeri dirasakan menjalar ke punggung. Pasien merasa perutnya
semakin membesar dan semakin sering nyeri sejak 1 minggu SMRS. Pasien
mengaku belum pernah menstruasi. Pada pemeriksaan fisik abdomen didapatkan
perut tampak distensi. Pada pemeriksaan status ginekologi vulva dan vagina
tampak hymen menutupi seluruh introitus vagina, warna merah-kebiruan, hymen
buldging (+). Pemeriksaan USG, didapatkan gambaran hematocolpos. Dilanjutkan
dengan pemeriksaan darah lengkap dan hitung jenis didapatkan peningkatan pada
trombosit 574 103/uL, leukosit 15.8 102/uL, monosit 10% dan laju endap darah (LED)
61 mm/jam.
Diagnosis Kerja
Hymen Imperforata + Hematocolpos
Penatalaksanaan
- Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital
- Infus ringer laktat 20 tpm
- Rencana insisi hymen oleh spesialis obgyn
Prognosis
· Quo ad Vitam : Bonam
· Quo ad Functionam : Bonam
· Quo ad Sanationam : Bonam
FOLLOW UP
Tinjauan Pustaka
Muara ekskresi : kloaka
Mulai minggu ke-4 tampak suatu
penonjolan/penebalan mesoderm
Korteks gonad berkembang
Sel germinativum primordial Medulla gonad mengecil
bermigrasi dari dinding yolk
sac --> tiba di urogenital
ridge --> membentuk gonad
Gonad berkembang pada
minggu ke-7
DUKTUS GENITALIA
Awalnya terdapat dua pasang duktus genital --> duktus
mesonefros (wolffian) dan duktus paramesonefros (mullerian)
Duktus paramesonefros berhubungan dengan duktus
paramesonefros dari sisi kontralateral
Kedua saluran tersebut awalnya di pisahkan oleh sekat -->
kemudian bersatu membentuk kanalis uterus --> menonjol ke
dalam dindin posterior sinur urogenital --> penonjolan kecil
"Tuberkulum Paramesonefrikum / Tuberkulum Mulleri"
Turunnya ovarium --> terbentuk "tuba uterina" --> bagian kaudal
vagina
menghilang
VAGINA
Müllerian Anomali
Ribeiro, S., Tormena, R., Peterson, T., Gonzáles, M., & Serrano, P. (2009). Müllerian duct anomalies: review of current management. Sao Paulo Med J, 92-96.
Klasifikasi
1. Mullerian agenesis
2. Vaginal Abnormalities
3. Cervical Abnormalities
4. Diethylstilbestrol-related Abnormalities
5. Fallopian tube abnormalities
Cunningham, G., Leveno, K., & Bloom, S. (2021). William Obstetrics 26th Ed. New York: Mc Graw Hill Education.
Müllerian ducts fail to develop one of the müllerian ducts fails to develop
Klasifikasi
complete lack of müllerian ducts fusion incomplete fusion of the müllerian ducts to various degrees
Yeni, M., Khairussani, & Bararah, W. (2020, April). Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser Syndrome. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 20(1), 47-52.
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Tinggi badan, perkembangan payudara, rambut tumbuh,
dan genitalia eksterna normal
Pemeriksaan genitourinary : Vagina distal yang mungkin
memendek tanpa teraba serviks
The American College of Obstetrian and Gynecologists. (2018, January). Müllerian Agenesis : Diagnosis, Management, and Treatment. ACOG COMMITTEE OPINION, 131(1).
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
1) Tes laboratorium
Kadar testosterone, kadar FSH, Kariotipe
2) USG
USG 2D atau 3D transabdominal, translabial, atau
transrectal untuk menilai keberadaan uterus
3) Laparoskopi
Umumnya tidak digunakan untuk diagnosis, namun
mungkin berguna untuk evaluasi dan manajemen pasien
dengan nyeri panggul
The American College of Obstetrian and Gynecologists. (2018, January). Müllerian Agenesis : Diagnosis, Management, and Treatment. ACOG COMMITTEE OPINION, 131(1).
Komplikasi
Kehamilan ektopik
Kelahiran prematur
Malpresentasi
Postpartum hemorrhage
Abortus midtrimester berulang
Yeni, M., Khairussani, & Bararah, W. (2020, April). Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser Syndrome. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 20(1), 47-52.
Hymen Imperforata
Hoffman, Schorge, Halvorson, Hamid, Corton, & Schaffer. (2021). Williams Gynecology (Vol. Fourth Edition). New York: Mc Graw Hill.
Anomali saluran
kemih 4,2 per
1 dari 1000 kelahiran 10.000 kelahiran
perempuan
Epidemiologi
Hoffman, Schorge, Halvorson, Hamid, Corton, & Schaffer. (2021). Williams Gynecology (Vol. Fourth Edition). New York: Mc Graw Hill.
Abdelrahman, H., & Feloney, M. (2022, January). Imperforate Hymen. Retrieved September 2022, from NCBI Bookshelf: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560576/?
report=printable
Mekanisme
Sel-sel Müllerian eminansia di sinus urogenital tidak ruptur
Hymen imperforata
Cryptomenorrhea
Hematocolpos
Hematometra
Hematosalpinx
Manifestasi Klinis
Demam
Rewel
ibu
Abdelrahman, H., & Feloney, M. (2022, January). Imperforate Hymen. Retrieved September 2022, from NCBI Bookshelf: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560576/?
report=printable
Manifestasi Klinis
Asimptomatik hingga masa menarche
Konstipasi
Nyeri punggung
Retensi urin
Inkontinensia
Abdelrahman, H., & Feloney, M. (2022, January). Imperforate Hymen. Retrieved September 2022, from NCBI Bookshelf: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560576/?
report=printable
Diagnosis
Anamnesis
Usia masa pubertas atau awal menarche
Nyeri panggul
Riwayat menstruasi (belum menstruasi)
Abdelrahman, H., & Feloney, M. (2022, January). Imperforate Hymen. Retrieved September 2022, from NCBI Bookshelf: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560576/?report=printable
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Massa perineum menonjol kebiruan yang membesar
Nyeri tekan pada abdomen jika hematosalpinx pecah
Pemeriksaan vulva vagina ;
Hymen buldging
Hematokolpos
Hematometra
Hematosalpinx
Abdelrahman, H., & Feloney, M. (2022, January). Imperforate Hymen. Retrieved September 2022, from NCBI Bookshelf: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560576/?report=printable
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
USG
Hematocolpos Hematometra
Abdelrahman, H., & Feloney, M. (2022, January). Imperforate Hymen. Retrieved September 2022, from NCBI Bookshelf: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560576/?report=printable
Diagnosis Banding
Abdelrahman, H., & Feloney, M. (2022, January). Imperforate Hymen. Retrieved September 2022, from NCBI Bookshelf: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560576/?report=printable
Tatalaksana
Posisi Fowler
Hoffman, Schorge, Halvorson, Hamid, Corton, & Schaffer. (2021). Williams Gynecology (Vol. Fourth Edition). New York: Mc Graw Hill.
Prognosis
Drainase himen imperforata yang berhasil mengatasi gejala
dengan memuaskan
Hoffman, Schorge, Halvorson, Hamid, Corton, & Schaffer. (2021). Williams Gynecology (Vol. Fourth Edition). New York: Mc Graw Hill.
Analisis Kasus
Bagaimana penegakkan diagnosis pada pasien ini?
Bagaimana penegakkan diagnosis pada pasien ini?
Bagaimana penegakkan diagnosis pada pasien ini?
Apakah penatalaksanaan pada pasien sudah tepat ?
Daftar Pustaka
UNPAD, F. (2021). Panduan Praktik Klinis Obstetri dan Ginekologi. KSM Departemen Obstetri
dan Ginekologi RSUP dr. Hasan Sadikin FK UNPAD.
Prawirohardjo, S. (2016). Ilmu Kebidanan (Vol. IV). Jakarta, Indonesia: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Morgan, G., & Hamilton, C. (2009). Obstetri & Ginekologi : Panduan Praktik (Vol. 2). Jakarta:
EGC.
UNPAD, F. (2021). Obstetri Patologi (Vol. 4). (A. Pribadi, W. Permadi, S. Rifayani, & F. Erfiandi,
Eds.) Bandung: Sagung Seto.
Abdelrahman, H., & Feloney, M. (2022, January). Imperforate Hymen. Retrieved September
2022, from NCBI Bookshelf: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560576/?
report=printable
Triansyah, A., Ardi, M., & Saranga, D. (2019, Februari). Case of hymen imperforate in
adolescence. Jurnal Medical Profession (MedPro), 1.
Hoffman, Schorge, Halvorson, Hamid, Corton, & Schaffer. (2021). Williams Gynecology (Vol.
Fourth Edition). New York: Mc Graw Hill.
Saxena, A. (2022, July 14). Pediatric Imperforate Hymen. Retrieved September 2022, from
Medscape: https://emedicine.medscape.com/article/954252-overview?reg=1#showall
Cunningham, G., Leveno, K., & Bloom, S. (2021). William Obstetrics 26th Ed. New York: Mc
Graw Hill Education.
Krisnadi, S., & Pribadi, A. (2019). Obstetri Fisiologi (Vol. 3). Bandung: Sagung Seto.
The American College of Obstetrian and Gynecologists. (2018, January). Müllerian Agenesis :
Diagnosis, Management, and Treatment. ACOG COMMITTEE OPINION, 131(1).
Ribeiro, S., Tormena, R., Peterson, T., Gonzáles, M., & Serrano, P. (2009). Müllerian duct
anomalies: review of current management. Sao Paulo Med J, 92-96.
Yeni, M., Khairussani, & Bararah, W. (2020, April). Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser
Syndrome. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 20(1), 47-52.