Ortopedi
Pemeriksaan
Ortopedi
● Abnormalitas kongenital dan
perkembangan
● Infeksi dan inflamasi
Shape:
● swelling
● Muscle wasting
Deformity
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Feel
● Skin: warm or cold; moist or dry;
sensibility
● Soft tissues: lump? Pulses?
● Bones and joints: outlines?
Synovium? Joint fluid?
● tenderness
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Move
a. Active Movement
b. Passive Movement
c. Unstable Movement
d. Provocative Movement
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Move
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Move
Pergerakan aktif (active ROM)
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Test
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Test
Trendelenburg’s test for instability of the hip
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Test
McMurray’s test for a torn meniscus of the knee,
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Test
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Physical Variations & Deformities
Joint Laxity
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Physical Variations & Deformities
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Physical Variations & Deformities
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Physical Variations & Deformities
Causes of joint deformities
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Bony Lumps
● Size
● Site (near joint, shaft, margin)
● Consistency (bony and
hard–benign, indented–malignant)
● Tenderness
● Multiplicity
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Neurological
Examination
Indikasi:
- kelemahan
- Gangguan koordinasi
- Gangguan sensibilitas
- Lokasi trauma/kelainan
pada: cervical, truncus
- Appearance,
- motor function (tonus,
kekuatan otot dan
refleks fisiologis)
- Sensibilitas
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Appearance
Tonus Otot
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Kekuatan Otot
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Refleks tendon
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Sensibilitas
Kepekaan terhadap sentuhan dan tusukan jarum dapat meningkat (hiperestesia)
atau nyeri (disestesia) pada lesi saraf iritatif tertentu. Dapat berkurang (hipoestesia)
atau tidak ada (anestesi), menandakan tekanan pada atau gangguan saraf perifer,
akar saraf atau jalur sensorik di sumsum tulang belakang.
Tes sensibilitas dapat diuji dengan benda tajam, getaran dan suhu. Dilakukan di
kanan dan kiri dan beberapa titik. Pasien disuruh menutup mata dan menunjuk lokasi
yang diperiksa.
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Principles of Fractures
Introduction
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Bagaimana mekanisme terjadinya
fraktur?
1. Fraktur karena trauma
2. Fraktur karena stress (fatigue fracture)
3. Fraktur patologis
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Fractures due to injury
Sebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan tiba-tiba dan
berlebihan (overloading), baik secara langsung atau tidak langsung.
Mekanisme dominan yang diungkapkan oleh sinar-X:
1. Twisting menyebabkan fraktur spiral.
2. Kompresi menyebabkan fraktur oblik yang pendek.
3. Bending menghasilkan fraktur dengan fragmen segitiga
'kupu-kupu'.
4. Tension memecahkan tulang secara transversal
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Fractures due to injury
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
FATIGUE OR STRESS FRACTURES
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
PATHOLOGICAL FRACTURES
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
TYPES of FRACTURE
COMPLETE INCOMPLETE
FRACTURES FRACTURES
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Klasifikasi fraktur
Klasifikasi alfanumerik yang dikembangkan oleh Müller dan
rekan, yang dikenal sebagai klasifikasi AO/OTA
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Kelainan letak tulang pada fraktur
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Penyembuhan Fraktur
Penyembuhan Fraktur
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Jenis Penyembuhan Fraktur
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Tahap Penyembuhan Fraktur
Sekunder
● Pembentukan Hematoma
○ Saat trauma terjadi → perdarahan dari tulang dan jaringan lunak
● Inflamasi
○ 1-7 hari post-fraktur → cytokine released, sampai jaringan parut,
kartilago, atau tulang terbentuk
● Pembentukan Soft Callus
○ 2-3 minggu → soft callus mulai terbentuk
● Pembentukan Hard Callus
○ 3-4 bulan
● Remodelling
○ Bulanan sampai tahunan: woven bone → lammellar bone
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
3. UNION, DELAYED UNION, AND NON UNION
● Union– Union adalah perbaikan yang tidak lengkap; kalus yang menyelubungi mengalami
kalsifikasi. Secara klinis, lokasi fraktur tidak nyeri pada palpasi. Sinar X Ray menunjukkan
bridging callus
● Timetable– Usia, konstitusi, suplai darah, jenis patah tulang dan faktor-faktor lain semua
mempengaruhi waktu yang dibutuhkan.
● Delayed Union– Penyatuan yang tertunda berarti bahwa penyembuhan patah tulang tidak
terjadi pada kecepatan dan waktu yang diharapkan. Secara klinis, ekstremitas yang patah
mengalami pembengkakan lokal dan gerakan atau menahan beban sebagian terasa nyeri.
● Non Union– didefinisikan sebagai patah tulang yang belum sembuh 9 bulan pasca operasi
dan tidak ada kemajuan penyembuhan yang terlihat selama 3 bulan terakhir.
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Gejala Klinis dan Cedera Sekunder
CLINICAL FEATURES
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Manajemen Umum
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
LOCAL SIGNS
Bagian yang cedera dipalpasi dengan lembut untuk mengetahui nyeri tekan yang terlokalisir.
Feel Periksa bagian yang biasa diasosiasikan dengan cedera (contoh: pada patah proximal fibula,
selalu curiga terhadap cedera ligamen pergelangan kaki)
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
X-ray
Rule of twos:
1. Two views: 2 sudut pandang pada X ray (contoh: AP dan Lat)
2. Two joints: 2 sendi di atas dan di bawah fraktur harus
termasuk dalam foto
3. Two limbs: Pada anak, gambaran epifisis yang immatur dapat
tampak seperti garis fraktur. Dapat digunakan ekstrimitas
yang sehat untuk menjadi pembanding
4. Two injuries: Kekuatan yang besar dapat menyebabkan
cedera pada lebih dari 1 level
5. Two occasions: Fraktur dapat tidak terlihat langsung setelah
cedera.
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Deskripsi Fraktur
● Fraktur transversal: lambat untuk menyatu karena area kontaknya kecil;
patahan stabil di bawah kompresi.
● Fraktur spiral bergabung lebih cepat (karena area kontak yang besar)
Bentuk fraktur tetapi tidak stabil di bawah kompresi.
● Fraktur kominutif seringkali lambat untuk bergabung karena:
(1) terkait dengan kerusakan jaringan lunak yang lebih parah,
(2) cenderung tidak stabil.
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
CEDERA SEKUNDER
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Penanganan Awal Fraktur
Trauma Pelvis
Pelvic Fractures
● Panggul dan retroperitonium merupakan salah satu ruang yang mana darah dapat keluar sehingga
mengakibatkan -> Syok non-responsive
● Fraktur perdarahan panggul -> keadaan darurat yang mengancam jiwa (terutama dipertimbangkan
pada cedera perut dan extremitas bawah)
● Penyebab Potensial -> (RTC, Jatuh dari ketinggian dan cedera terlindas)
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Trauma Pelvis
Pelvis diperiksa pada primer survey yang masuk dalam “C–circulation assessment” setelah
airway, breathing serta imobilisasi servikal.
Tanda signifikan :
● Bengkak dan memar pada perut bagian bawah, paha, perineum, skrotum, vulva
dan darah pada meatus uretra.
● Cincin panggul harus dipalpasi dengan lembut -> mencari tahu nyeri tekan?.
Panggul tidak boleh terkompresi saat krepitasi -> bekuan darah akan keluar dan
memicu perdarahan massif. Jika neri tekan “Tidak Boleh Diulang”
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Trauma Pelvis
● Pasien stabil -> CT scan dapat dilakukan (Perdarahan intrabadominal dan retroperitoneal).
● Alternatif -> AP X-Ray selama primery survey untuk mendiagnosis awal (fraktur panggul)
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Trauma Pelvis
Managemen Awal
● Syok -> mengontrol perdarahan dan rehidrasi.
● Pelvic Binders -> menerapkan kompresi untuk mendekati lokasi
perdarahan fraktur dan memungkinkan pembentukan gumpalan. Jika
tidak ada (cara manual) selembar kain diikat disekitar panggul. Alat
kompresi tidak boleh dilepas sampai tindakan embolisasi, fiksasi
eksternal ataupun balut panggul tersedia.
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Trauma Spinal
Fraktur Spinal
● Stable injury & Unstable injury, dimana ada risiko yang signifikan
bergesernya fraktur dan gejala sisa neurologis.
● Mekanisme : Traksi (Avulsi), direct injury (Luka tembus seperti pisau
maupun senjata api), indirect injury (paling umum) dan biasanya
jatuh dari ketinggian, KLL (Leher).
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Trauma Spinal
Kejadian spinal injury :
● Cervical (55%)
● Thoracic (15%)
● Thoracolumbar junction (15%)
● Lumbosacral (15%)
Trauma spinal dengan transeksi medulla spinalis -> mengganggu suplay saraf simpatis -> vasodilatasi distal.
Transeksi yang tinggi -> syok neurogenic. Hal ini menimbulkan syok vasodilatasi (hipotensi, tensi menurun,
perifer yang hangat, perfusi baik dan bradikardi)
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Trauma Spinal
● Medula spinalis dan fungsi neurologis dilakukan pada “secondary survey” dengan
imobilisasi dipertahankan. Saat kepala diimobilisasi secara manual, vertebra servikal dari
leher hingga sacrum diperiksa :
● Memar, ekimosis, cedera tembus, bengkak, nyeri tekan palpasi, rectal (tonus anus).
Pemeriksaan neurologis -> identifikasi hilangnya fungsi sensorik dan motorik.
● Pasien kondisi sadar (leher tidak nyeri, tidak mengalami cidera yang mengganggu, tidak
mabuk, tidak menerima anelgesik) -> cervical dapat diperiksa dan fraktur disingkirkan
secara klinis
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Trauma Spinal
● X-Ray perbatas penggunaanya pada fase resusitasi
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Trauma Spinal
Manajemen awal
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Trauma Spinal
Take home message:
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Trauma tulang panjang
Pemeriksaan fisik:
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Trauma tulang panjang
Manajemen:
● Optimalkan primary survey
● Kontrol pendarahan: penekanan, tourniquet, haemostatic dressing
● Penggantian cairan dan darah
● Fraktur dan dislokasi: reduksi, diluruskan sesuai posisi anatomi
dengan analgesik atau sedasi (entonox, morfin atau ketamin 0,5 -
1,0 mg/kg IV)
● Posisi anatomi tidak dipaksakan jika terdapat resistensi
● Trauma amputasi, cedera jaringan lunak, trauma ledakan: blast
dressing
● Open fracture: manajemen definitif oleh bedah ortopedi
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Trauma tulang panjang
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Prinsip Penanganan Fraktur
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Manajemen Fraktur Tertutup
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Manajemen Fraktur Tertutup
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Closed Reduction
Three-fold manouvre:
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Holding reduction
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Continuous Traction
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Cast Splintage
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Functional Bracing
Apley, A. Graham, and Louis Solomon. 2018. Apley's system of orthopaedics and trauma. London: Arnold
Internal Fixation
Indikasi :
● Fraktur tidak bisa direposisi
kecuali operasi
● Fraktur yang lama dan sulit
menyatu (e.g, femoral neck
fracture)
● Fraktur patologis
● Fraktur multipel
● Penderita dengan asuhan
keperawatan sulit (e.g, geriatric,
paraplegia)
External Fixation
Indikasi :
● Fraktur dengan kerusakan
jaringan lunak yang berat
● Fraktur pada area persendian
yang jaringan lunaknya terlalu
bengkak
● Fraktur multipel berat (fraktur
femur bilateral, fraktur pelvis
dengan pendarahan massif)
● Fraktur disertai infeksi dimana
internal fiksasi beresiko
Exercise
Tujuan:
1) Mengurangi edema dan kekakuan Elevasi → meningkatkan
venous drainage
2) Menghinadari kekakuan
dan mempertahankan
gerakan sendi
3) Mengembalikan kekuatan
otot
Klasifikasi Gustilo
Tipe I
Luka kecil kurang dan 1 cm, terdapat
sedikit kerusakan jaringan, tidak
terdapat tanda-tanda trauma yang
hebat pada jaringan lunak. Fraktur yang
terjadi biasanya bersifat simpel,
tranversal, oblik pendek atau komunitif
● Profilaksis Antibiotik
● Urgent wound and fracture debridement
● Early definitive wound closure
● Stabilisasi fraktur
Pemberian Antibiotik Profilaksis
Tetanus Prophylaxis
DEBRIDEMENT
“Suatu tindakan yang bertujuan untuk membebaskan luka dari zat-zat asing & jaringan mati (e.g. fragmen
tulang avaskular) sehingga luka menjadi bersih dan memungkinkan suplai darah yang baik ke jaringan”