Anda di halaman 1dari 25

PEMERIKSAAN FISIK

ORTHOPEDI

PEMBIMBING :
dr. Aswedi Putra, Sp.OT., FICS
PENYUSUN :
Mia Hirda Putri, S.Ked (19360119)
Nendry Yustika Nandalike, S.Ked (19360124)
RUANG LINGKUP ORTOPEDI
Tulang

Sendi

Tendon

Ligamen

Otot

Pembuluh Darah

Saraf
z
PENYEBAB GANGGUAN ORTOPEDI

1. Kelainan bawaan dan perkembangan


2. Kelainan metabolik dan endokrin
3. Infeksi dan inflamasi
4. Gangguan sensori dan kelemahan otot
5. Neoplasia
6. Trauma
PEMERIKSAAN PADA ORTOPEDI

A ANAMNESA

B PEMERIKSAAN FISIK

C PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Identitas Pasien
• Keluhan utama
• Ada nyeri /tidak
ANAMNESIS • Kekakuan sendi
• Pembengkakan
• Kelemahan
• Instabilitas/pincang
• Gangguan sensabilitas
PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN FISIK ORTOPEDI

1. UMUM / GENERALISATA 2. KHUSUS / LOKALIS

A. KU
A. LOOK
B. TTV
C. Periksa mulai dari kepala, leher, dada, B. FEEL
thorax. Abdomen, KGB, serta alat
C. MOVE
kelamin
D. Ekstremitas atas dan bawah serta D. ROM (Range Of Motion)
punggung (tulang belakang)
E. Auskultasi
2. LOKALIS/KHUSUS

A. LOOK (Inspeksi)

Kulit, meliputi warna kulit dan tekstur kulit.

Jaringan lunak yaitu pembuluh darah, saraf, otot, tendo, ligamen, jaringan
lemak, fasia, kelenjar limfe.

Tulang dan Sendi (ada penonjolan/tidak)

Jaringan parut

Apakah jaringan parut berasal dari luka operasi, trauma


2. LOKALIS/KHUSUS
2. Feel (Palpasi)

a. Suhu kulit
b. Jaringan lunak
c. Nyeri tekan
d. Tulang
e. Pengukuran panjang anggota gerak
f. Penilaian deformitas yang menetap
2. LOKALIS/KHUSUS
KEKUATAN OTOT
Grade 0 • Tidak ditemukan adanya kontraksi otot.

• Kontraksi otot yang terjadi hanya berupa perubahan dari tonus


Grade 1 otot yang dapat diketahui dengan palpasi dan tidak dapat
menggerakkan sendi.
• Otot hanya mampu menggerakkan persendian tetapi
Grade 2 kekuatannya tidak dapat melawan pengaruh gravitasi.
• Dapat menggerakkan sendi, otot dapat melawan pengaruh
Grade 3 gravitasi tapi tidak kuat terhadap tahanan yang diberikan oleh
pemeriksa.
• Kekuatan otot seperti pada grade 3 disertai dengan kemampuan
Grade 4 otot terhadap tahanan yang ringan.

Grade 5 • Kekuatan otot normal.


DERAJAT UJI STABILITAS
KEKUATAN OTOT SENDI LUTUT
2. LOKALIS/KHUSUS
3. MOVE (Gerakan)

Evaluasi gerakan sendi secara aktif dan pasif

-Apakah gerakan ini menimbulkan rasa sakit ?

-Apakah gerakan ini disertai dengan adanya krepitasi ?

Stabilitas sendi

Pemeriksaan stabilitas sendi dapat dilakukan dengan memberikan tekanan


pada ligamen dan gerakan sendi diamati
2. LOKALIS/KHUSUS
4. ROM (RANGE OF MOVEMENTS)

Pemeriksaan batas gerakan sendi yang meliputi batas gerakan aktif dan batas
gerakan pasif.

Macam gerakan pada sendi, yaitu :


 Abduksi x Adduksi  Fleksi Lateral
 Dorso Fleksi
 Ekstensi x Fleksi
 Plantar Fleksi
 Rotasi Eksterna x Rotasi Interna,
 Inversi x Eversi
 Pronasi x Supinasi
NILAI ROM

1. CERVICAL SPINE

Ext: 0°
45°-60° Hyperext: 45°- 20°- 70
70° 45° °
NILAI ROM

2. THORACICSPINE

25°- 45° 20°- 45°

20°- 40° 35°- 50°


NILAI ROM

3. LUMBAR SPINE

40-75° 20°- 35° 35°


NILAI ROM

4. SHOULDER
NILAI ROM

5. ELBOW
NILAI ROM

6. wrist
NILAI ROM 7. HIP

FLEXI ADDUKSI

R O TA S I R O TA S I
ABDUKSI
EKSTERNAL INTERNAL
NILAI ROM

8. KNEE

FLEXI

EXTENSION
NILAI ROM

9. ANKLE
DORSO FLEXI P L A N TA R F L E X I O N
NILAI ROM

9. ANKLE

60 30
Radiologi
1. Foto polos tulang
2. Foto polos dengan media kontras
3. Serta pemeriksaan radiologis khusus seperti CT-
PEMERIKSAAN Scann, MRI, ultrasonografi
Laboraturium
PENUNJANG  Px darah dan urin rutin, px cairan serebrospinal,
cairan sinovial dan px cairan abnormal lainnya.
Histopatologi
 Dilakukan terhadap jaringan lunak atau tulang
yang diperoleh dari biopsi baik secara tertutup
dengan jarum halus (FNAB) ataupun secara
terbuka.
THANKS.

Anda mungkin juga menyukai