Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan
Oleh :
ALFIAN RIZKY MAULANA
AGA ANGGER ARGANIS
M. FERGIAWAN BAGUS HENING PRATAMA
YELIN JULITA
YULIA NURCHALIFAH
i
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
R.Marjunet, S.KM.,M.Kes
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Kesehatan Pelabuhan Bapak R. Marjunet, S.KM, M.Kes, dan seluruh petugas Kantor
kekurangan pada laporan kegiatan ini, namun penulis berharap makalah ini dapat
memperkaya ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan dan bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Kegiatan .................................................................................................. 4
1.2.1 Umum ..................................................................................................... 4
1.2.2 Khusus .................................................................................................... 4
1.3 Manfaat ................................................................................................................ 5
iv
2.11 Pemeriksaan Dan Pembinaan Kesehatan Haji ..................................................... 23
2.11.1 Definisi Ibadah Haji ................................................................................ 23
2.11.2 Tim penyelenggara kesehatan haji .......................................................... 24
2.12 Dasar Hukum ....................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini pelabuhan tidak hanya berfungsi sebagai pintu keluar masuk
barang, lebih dari itu sudah merupakan sebagai sentra industri, pusat perdagangan
dan pariwisata yang banyak menyerap tenaga kerja. Mobilisasi yang tinggi dari
aktivitas di pelabuhan, secara otomatis penyebaran penyakit akan semakin cepat dan
mewujudkan kondisi pelabuhan yang bebas dari penularan penyakit. Dengan adanya
2005 untuk mengatur tata cara dan pengendalian penyakit, baik yang menular
maupun yang tidak menular, maka Kantor Kesehatan Pelabuhan harus kuat dan
prima dalam melaksanakan cegah tangkal penyakit karantina dan penyakit menular
Beberapa faktor risiko yang sangat relevan untuk dianalisis, sehingga dapat
dibawa melalui alat angkut kapal yang datang dari luar Indonesia maupun
Internasional Health Regulation (IHR) tahun 2005, semua alat angkut harus bebas
1
dari vektor, maka pemeriksaan kesehatan di kapal mutlak diperlukan, mengingat
kapal dapat membawa Universitas Sumatera Utara vektor penyakit. Dalam rangka
melindungi negara dari penularan dan penyebaran penyakit oleh vektor yang
terbawa oleh alat angkut, dan barang bawaan yang masuk melalui pintu masuk
pengendalian vektor .
karantina) serta masalah kesehatan lainnya yang merupakan masalah darurat yang
menjadi perhatian dunia disebabkan oleh lalu lintas alat angkut yang masuk melalui
kesehatan yang masuk melalui orang, barang dan alat angkut kapal dengan
Health Regulation (IHR) yang berlaku bagi seluruh negara, dimana setiap negara
wajib melindungi rakyatnya dengan mencegah terjadinya penyakit yang masuk dan
teknis yang melakukan tugas pengawasan alat angkut terhadap kapal yang datang
dari luar negeri dan dari daerah terjangkit. Pelabuhan laut Tembilahan sebagai salah
2
satu pintu masuk dari bagian Selatan Riau Daratan banyak disinggahi oleh
Universitas Sumatera Utara kapal-kapal yang datang dari luar negeri yang berasal
dari Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang, China, dan sebagian dari Timur tengah
yang ada, termasuk muatan kapal. Hal ini dilakukan sebagai upaya sistem
oleh faktor risiko yang terdapat di kapal tersebut. Upaya pengendalian risiko
lingkungan bertujuan untuk membuat wilayah pelabuhan laut dan alat angkut tidak
menjadi sumber penularan ataupun habitat yang subur bagi perkembang biakan
masyarakat pelabuhan pada khususnya dan masyarakat lain yang berada diluar
pelabuhan pada suatu wilayah tersebut, karena vektor dapat menularkan penyakit
kepada manusia. Misalnya vektor jenis kecoa yang ada di atas kapal sering
2005).
3
I.2 Tujuan Kegiatan
I.2.1 Umum
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui organisasi, tata
1.2.2 Khusus
Kelas II Panjang;
Panjang.
4
I.3 Manfaat
tangkal penyakit.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4. Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Rawajitu Mesuji dengan jarak ± 197 KM.
OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul
6
kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah
kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. (Pasal 2 Peraturan Menteri
1. pelaksanaan kekarantinaan
kimia;
Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan
7
8. pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara,
15. pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas
8
2.4 Tata Kerja
Kesehatan Pelabuhan. :
1. Pasal 38
masing maupun dengan instansi lain di luar KKP sesuai tugas masing-
masing.
2. Pasal 39
yang berlaku
3. Pasal 40
9
4. Pasal 41
5. Pasal 42
evaluasi, laporan, serta penyiapan bahan kebijakan lebih lanjut dan untuk
6. Pasal 43
Para Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub bagian, dan Kepala
masing.
7. Pasal 44
8. Pasal 45
berkala.
10
2.5 Klasifikasi Kantor Kesehatan Pelabuhan
dari:1
bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penyusunan program,
11
2.7 Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (PKSE)
potensial wabah serta penyakit baru dan penyakit yang munculkembali, pengawasan
alat angkut dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian,
dan surveilans epidemiologi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat
12
c. Nahkoda pada kapal sebagaimanadimaksud pada ayat (1) hanya dapat
menaikkan orang barang, tanaman dan hewan, sebelum memperoleh surat izin
1. Siang hari.
2. Malam hari
pemeriksaan-pemeriksaan dan terdapat bahwa kapal itu sehat atau kalau segala
tindakan yang dianggap perlu oleh dokter pelabuhan telah selesai dilakukan.
sebagai berikut:
c) Sertifikat-sertifikat vaksinasi;
13
d) Buku kesehatan sekedar mengenai kapal-kapal yang berbendera
wilayah Indonesia.
jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi serta pelatihan teknis
bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas
minuman
14
f. Kajian dan pengembangan teknologi di bidang pengendalian risiko
dilakukan pada seluruh ruang dan media pada kapal yang meliputi dapur, ruang rakit
makanan, gudang, palka, ruang tidur, air bersih, limbah cair, tangki air ballast, sampah
medik dan sampah padat, air cadangan, kamar mesin, fasilitas medik, kolam renang dan
area lain yang diperiksa. Pemeriksaan sanitasi ditujukan untuk menilai kondisi sanitasi
kapal terkait ada atau tidak adanya faktor risiko kesehatan masyarakat.7
kesehatan masyarakat, maka kapal dinyatakan bebas tindakan penyehatan dan dapat
diberikan sertifikat sanitasi kapal dengan mengisi bagian SSCEC dan mencoret bagian
15
rekomendasi, diberikan sertifikat sanitasi kapal dengan mengisi bagian SSCC dan
kerja, kemitraan, kajian dan teknologi, serta pelatihan teknis bidang upaya kesehatan di
Setiap orang yang akan melakukan perjalanan internasional dari dan ke negara
terjangkit dan/atau endemis penyakit menular tertentu dan/atau atas permintaan negara
tujuan wajib diberikan vaksinasi tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
oleh KKP atau rumah sakit yang ditunjuk oleh Menteri.8 Tak terkecuali Arab Saudi,
berdasarkan Nota Diplomatik Kedutaan Besar Kerajaan Saudi Arabia di Jakarta dengan
Surat Dirjen Protokol dan Konsubr No.5881PWIIO6161 tanggal 7Juni 2006 yang
prasyarat mendapatkan visa haji dan umroh perlu dilengkapi dengan bukti vaksinasi
16
2.9.1.1 Landasan Hukum
Adapun landasan hukum yang digunakan dalam pemberian vaksin meningitis
berisi Undang-Undang No.1 Tahun 2009 tentang Karantina Laut dan Undang-
4. Peraturan Pemerintah No.13 tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis
17
Adapun alur pemberian sertifikat vaksinasi internasional di Kantor
Tabel 2.1 Realisasi Kegiatan Seksi PKSE Periode Januari – Juni 2019
18
No. Kegiatan Target Pencapaian Persentase (%)
tahun 2019 di KKP kelas II Panjang berjumlah 280 dari target 759 dengan
bulan januari sampai juni tahun 2019 di KKP kelas II panjang sebanyak dari
tahun 2019 KKP kelas II panjang berjumlah 253 dari target 590 dengan
19
Realisasi kegiatan jumlah dokumen buku kesehatan yang di terbitkan dari bulan
januari sampai bulan juni tahun 2019 di KKP kelas II panjang berjumlah 291
OMKABA yang diterbitkan dari bulan januari sampai bulan juni tahun 2019 di
KKP kelas II panjang berjumlah 408 dari target 300 dengan persentase
Tabel 2.2 Realisasi Kegiatan Seksi UKLW Periode Januari - Juni 2019
Presentase
No Kegiatan Target Pencapaian Keterangan
(%)
Belum
2 Pelayanan medical check up 12933 orang 461 orang 38%
Tercapai
6715 Belum
5 Jumlah ICV 12.320 sertifikat 57%
sertifikat Tercapai
20
Jenazah
dilaporkan sebanyak 461 orang, dan Jumlah Orang Yang Dilakukan Vaksinasi
21
2.10.3 Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan
Tabel 2.3 Realisasi Kegiatan Seksi PRL Periode Januari - Juni 2019
No. Persentase
Kegiatan Jumlah Target Keterangan
(%)
1. Pemberantasan
s/d akhir
vektor (=luas 180 ekor 540 ekor 33%
Juni 2019
fogging)
2. Pemberantasan s/d akhir
7.200 ekor 13.500 ekor 53%
tikus dan pinjal Juni 2019
3. Pemberantasan
180 ekor 144 ekor 125% Tercapai
lalat dan kecoa
4. Penyehatan
(Fumigasi, s/d akhir
27 buah 34 buah 79%
disinseksi, Juni 2019
disinfeksi)
5. Pengawasan
s/d akhir
sanitasi alat 723 buah 1.270 buah 57%
Juni 2019
angkut
6 Pengawasan izin
s/d akhir
sanitasi gedung 171 282 61%
Juni 2019
dan bangunan
7 Pengamanan
s/d akhir
makan dan 165 buah 300 buah 55%
Juni 2019
minuman
8 Pengawasan
s/d akhir
pencemaran air 18 36 50%
Juni 2019
dan tanah
22
Keterangan :
tertangkap, jumlah pinjal dan index pinjal) dari bulan Januari sampai Juni
tahun 2019 di tiga wilayah kerja KKP Kelas II Panjang sebanyak 7.200 ekor
Realisasi kegiatan Pemberantasan lalat dan kecoa dari bulan Januari sampai
Juni tahun 2019 di tiga wilayah kerja KKP Kelas II Panjang berjumlah 180
Januari sampai bulan Juni tahun 2019 di tiga wilayah kerja KKP Kelas II
79%.
Januari sampai Juni tahun 2019 di tiga wilayah kerja KKP Kelas II Panjang
bangunan dari bulan Januari sampai Juni tahun 2019 di tiga wilayah kerja
KKP Kelas II Panjang berjumlah 171 dari target 282 dengan persentase
pencapaian 61%.
23
Realisasi pelaksanaan Kegiatan Pengamanan makan dan minuman dari
bulan Januari sampai Juni tahun 2019 di tiga wilayah kerja KKP Kelas II
Panjang berjumlah 165 dari target 300 dengan persentase pencapaian 55%.
Menunaikan Ibadah Haji adalah rukun Islam yang kelima. Ibadah Haji juga
diwajibkan oleh Allah atas umat yang terdahulu, bahkan tidak ada seorang Nabi pun
yang diangkat oleh Allah kecuali telah menunaikan Ibadah Haji. Orang pertama yang
menunaikan Ibadah Haji adalah Sayyidina Adam As. Beliau telah menunaikannya
Kewajiban Haji menurut Madzhab Syafii diwajibkan pada tahun ke-6 Hijriyah.
Oleh karenanya Ibadah Haji dalam Madzhab Imam Syafii kewajibannya adalah Alat
Tarokhi (tidak wajib dengan segera) karena Nabi Muhammad SAW tidak
menunaikannya setelah Fathu Makkah pada tahun ke-8 Hijriyah, akan tetapi diakhirkan
sampai ke tahun ke-10 Hijriyah. Ini menunjukkan bahwa kewajiban Haji adalah
kewajiban Alat Tarokhi Walaupun demikian jika seseorang sudah memenuhi syarat
untuk menunaikan Ibadah Haji, maka dia wajib berniat untuk menunaikannya di waktu
yang akan datang dan jika tidak berniat maka dia berdosa, tetapi jika dia meninggal
keadaan maksiat, walaupun dia telah berniat menunaikannya dan wajib atas ahli
24
Kewajiban Haji menjadi Alal Faur (wajib dengan segera) dalam empat perkara:
kabupaten/kota.
25
sekunder, pengendalian penyakit tidak menular, pengendalian penyakitmenular, dan
kesehatan jiwa.
kepada jemaah hajiagar jemaah haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan
kepadajemaah haji, bukan hanya untuk yang bersifat umum, tetapi juga yang
pelayanan, dan perlindungan dalambidang kesehatan kepada jemaah haji, perlu pula
Ibadah haji adalah ibadah fisik, sehingga jemaah haji dituntut mampu secara
26
fisik dan rohani agar dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan baik danlancar.
Salah satu kegiatan penyelenggaraan kesehatan haji yang sangat pentingdan strategis
Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) Nomor 15Tahun 2016 tentang
sebagaikemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental
dini di Tanah Airharus dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam mengantar jemaah
menjalankanibadah haji.12
27
2.12. Dasar Hukum
Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3273);
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
28
7) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara Republik
10) Peraturan Menteri Agama Nomor 63 Tahun 2013 tentang Kriteria Keberangkatan
Jemaah haji;
11) Peraturan Menteri Agama Nomor 29 Tahun 2015 tentang perubahan atas Peraturan
12) Peraturan Menteri Agama Nomor 23 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Ibadah
Haji Khusus (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 760);
13) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2348 Menkes/Per/ XI/ 2011 tentang Perubahan
atas Permenkes No 10356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan;
14) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi Dan Tata
Nomor 1508);
15) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan
29
16) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 62 Tahun 2016 tentang
Nomor 1875);
18) Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Kesehatan Nomor 458
20) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 450/1861/SJ tentang Istithaah
Kesehatan;
30
24) Nota Diplomatik Kerajaan Saudi Arabia Nomor 8/8/281683 lainnya. Tim
jemaah hajiyang akan berangkat dua tahun mendatang setelah tahun berjalan.
150 jemaah haji, makadi tahun 2017 satu bulan sebelum jemaah haji 2017
berangkat, jemaah haji yangharus sudah diperiksa tahap pertama adalah jemaah
haji dengan kuotakeberangkatan tahun 2018 dan 2019, yaitu 2 x 150 jemaah
haji. Dengandemikian, minimal 90% dari 300 jemaah haji yang akan berangkat
minimal 90%harus sudah tercapai pada satu bulan sebelum keberangkatan haji
31
di tahun2017.Angka diatas 90% dimaksudkan untuk menjaring jemaah haji
kesehatan secarasungguh-sungguh.
32
Seratus persen (100%) jemaah haji telah dilakukan penilaian kelaikan
terbang.
33
BAB III
LAPORAN KEGIATAN
34
3.2.1. Pemberian Materi
35
4. Kegiata 1 Seksi PKSE Suwoyo 7-8 Pelabuhan
n Agustus Bakauhen
Lapang- 2.Seksi PRL 2019 i
an 3.Seksie UKLW
Keterangan :
1. Kegiatan Lapangan terdiri dari tiga tempat, yaitu Asrama Haji, Pelabuhan
ke panitia dengan cara membawa surat keterangan izin resmi dari fakultas
II Panjang.
36
Bandar Lampung. Bandara ini merupakan bagian dari wilayah kerja Kantor
37
Tabel 3.2. Crew List Wings Air IW1289Pada Jumat09 Agustus 2019
No Nama Jabatan
Umur : 35 tahun
Tanggal : 08-08-2019
38
2) Pembuatan Surat Izin angkut jenazah
Umur : 55 tahun
Tanggal : 02-08-2019
39
Tabel 3.3 Crew List Wings Air IW1292Pada Kamis 08 Agustus 2019
Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan. Terletak diujung selatan dari jalan raya
termasuk kedalam Inter-regional route yaitu rite yang menghubungkan dua ibu
kota provinsi.
Setiap aktifitas kapal yang akan berlayar ke dalam maupun luar negeri
40
jika memenuhi persyaratan kesehatan seperti SSCEC yang masih berlaku
maupun buku kesehatan yang valid. Penerbitan PHQC diterbitkan oleh pihak
lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
41
1) Kegiatan Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
(PKSE)
Penerbitan sertifikat PHQC (Port Health Quarantine Clearance)
Kerja Bakauheni.
Bendera : Indonesia
Berat : 5028 GT
42
2) Kegiatan Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL)
dapur tidak ditemukan tikus dan lalat namun ditemukan seekor kecoak.
gudang penyimpanan sayur, air minum, limbah cair, air ballast, limbah
medis atau padat,ruang tidur, toilet, ruang makan dan area lain telah
ruangan.
tersebut. Selain itu, dilakukan pengecekan kotak P3K (First Aid Kit),
pemeriksaan ini ditemukan beberapa obat yang kurang yaitu obat anti
43
nyeri. Tidak didapatkan obat yang kadaluarsa. Dilakukan juga
pemeriksaan fisik dasar kepada ABK dan didapatkan hasil dalam batas
normal.
ingin digunakan.
Bendera : Indonesia
44
Berat : 9269 GT
C.
45
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan, dihimbau
kadaluarsa.
46
3.2.4. Asrama Haji
kemampuan Jemaah Haji dari aspek kesehatan yangmeliputi fisik dan mental
47
Dalam pemeriksaan kesehatan terdapat 3 tahap yaitu tahap pertama,
c. Pelayanan rawat jalan / rujuk terhadap calon jemaah haji yang sakit
d. Bila kondisi pasien tidak dapat ditangani oleh tim kesehatan poli
48
e. Setelah di RSUD Abdul Moeloek pasien di periksa kembali oleh tim
49
Pemberian Vaksin 0 0%
Penerbitan ICV 0 0%
- Hilang 0 0%
- Rusak 0 0%
- Baru 0 0%
Jumlah Jamaah Yang Sudah 390 org 100%
2)
Divaksinasi di Daerah Asal
6. Jamaah WUS
Positif 0
Negatif 60
7. Laik/Tidak Laik Terbang
Laik 391 org 100%
Tidak Laik 0 org 0%
50
Tabel 3.6. Karantina dan Surveilans Epidemiologi
memenuhi syarat.
Berdasarkan data diatas, terdapat 391 orang yang berangkat Ibadah Haji
dengan jadwal penerbangan pada hari Senin , 24 Juli 2019 pukul 06.55 WIB dari
51
BAB IV
4.1 Kesimpulan
yang terbang didapatkan pada tanggal 1-4 Agustus 2019 sebanyak 140
tanggal 8 Agustus 2019 sebanyak 72 kapal. Total sebanyak 136 kapal yang
4.2. Saran
- Dengan adanya hasil dari laporan kegiatan ini diharapkan tenaga medis terutama
pihak KKP agar tetap mempertahankan pola kerja agar lebih baik lagi dan
52
- Pelaksanaan program setiap seksi yang ada di KKP diharapkan dapat
diharapkan pelaksanaannya dapat dilakukan juga secara reel sesuai dengan SOP
pelakasanaan pelayanan yang dapat terlaksana sesuai dengan harapan dan tujuan
- Pada Bandara Raden Inten Bandar Lampung, saran kami untuk menyediakan
yang tinggi polusi suaranya sehingga kualitas kesehatan petugas dapat selalu
terjaga.
- Dan terakhir diharapakan pada Bandara Raden Inten Bandar Lampung bagian
yang lainnya dapat disediakan kegiatan ataupun sarana dan prasarana sehingga
2. Bagi Universitas
dibidang kesehatan.
53
54
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI. 2008. Permenkes No.3 Tentang Oraganisasi Dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan.
Pelabuhan.
Karantina Kesehatan.
55
9. Menkes RI. 2009. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
Indonesia.
Laut.
12. Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, 2016. Petunjuk Teknis
56
LAMPIRAN
57