Oleh:
NPM. 113118018
PANDEMI COVID-19
TAHUN 2022
Laporan Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat
Peminatan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP)
Oleh:
Gusti Ayu Sri Aryati Andani
NPM. 113118018
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Yani. Dalam pelaksanaan PKM dan penulisan laporan PKM ini, penulis banyak
1. Bapak Gunawan Irianto, dr., M.Kes (MARS) selaku Dekan Fakultas Ilmu dan
2. Bapak Asep Dian., SKM., MM., MH.Kes selaku Ketua Program Studi
4. drg. Sekky Intania,MKM. selaku Kepala Puskesmas Melong Asih yang telah
i
5. Erna Marliana, SKM Selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan
Penulis menyadari bahwa sebagai manusia tak luput dari kesalahan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun akan sangat penulis terima
dengan baik. Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Praktik Kesehatan
Masyarakat ini dapat menjadi manfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL................................................................................................. v
B. Tujuan ...................................................................................................... 6
iii
B. Analisa Demografi dan Geografi............................................................. 46
62
BAB V PENUTUP............................................................................................. 76
A. Simpulan ................................................................................................ 76
B. Saran ...................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
2020...................................................................................................................46
Tabel 3.2 Data Sasaran Estimasi di Wilayah Kerja Puskesmas Melong Asih
Tahun 2020…………………………………………………………………………...46
Tabel 3.6 Angka Kematian Neonatus dan Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas
Tabel 3.7 Angka Kunjungan Pasien Puskesmas Melong Asih Tahun 2018,
2019, 2020.........................................................................................................52
Tabel 3.8 Data 10 Penyakit Terbanyak Pada Pasien rawat Jalan di Puskesmas
v
Puskesmas Melong Asih…………..………………………………………………..74
vi
DAFTAR GAMBAR
2020.........................................................................................................................55
Gambar 3.3 Peta Risiko COVID-19 Wilayah Kerja Puskesmas Melong Asih Tahun
2020..........................................................................................................................57
Gambar 3.4 Jumlah Kasus Kontak Erat, Suspek, Konfirmasi dan Meninggal Per RW
vii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1 Kasus Konfirmasi Covid-19 Per Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Melong Asih…………………………………………………………………………..58
Grafik 3.2 Jumlah Kasus Covid-19 Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja
Grafik 3.3 Jumlah Kasus Covid-19 Berdasarkan Kategori Usia di Wilayah Kerja
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
sehingga tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran atau objek
corona jenis baru, atau novel coronavirus, yaitu virus jenis baru yang
yaitu: Bali, Banten, DIY, DKI Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Kota Bekasi, Kota Depok, Kab. Bogor, Kab. Bogor, Kab. Karawang),
Jawa Timur (kab. Malang, Kab. Magetan dan Kota Surabaya) dan Jawa
2020).
yang parah pada manusia, termasuk demam, batuk, dan sesak napas.
penyakit ini bisa muncul dalam waktu 2-14 hari setelah terpapar virus
Indonesia, 2020).
Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak
melalui cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih,
5
langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak dekat
(Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan), Etika batuk dan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Ruang Lingkup
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata
udara.
3. Manifestasi Klinis
gejala apapun dan tetap merasa sehat. Gejala COVID-19 yang paling
umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien
organ, termasuk gagal ginjal atau gagal jantung akut hingga berakibat
kematian. Orang lanjut usia (lansia) dan orang dengan kondisi medis
mengalami keparahan.
13
4. Diagnosis
19
Kesehatan.
dengan kriteria demam lebih dari 38o C, batuk, flu, nyeri tenggorokan
mengikuti etika ketika batuk dan bersin yang benar dengan cara
menutup hidung dan mulut dengan tisu, lengan atas bagian dalam.
kendaraan massal.
14
e. Hindari kerumunan.
partisipasi masyarakat.
masyarakat
berisiko.
LSM dan Ormas). Selain itu, penguatan jejaring struktur ini dapat
biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna
2. Fungsi Puskesmas
kerjanya.
18
kerjanya.
kesehatan.
daya masyarakat.
kesehatan.
19
spiritual;
a. Kepala Puskesmas.
c. PenanggungJawab.
20
memenuhi persyaratan:
(dua) tahun.
masyarakat.
masyarakat.
laboratorium.
1. Kepala Puskesmas.
Masyarakat.
a. Promosi Kesehatan.
b. Kesehatan Lingkungan.
d. Gizi UKM.
e. P2P
P2PTM.
P2PM.
ISPA/Diare.
Hepatitis.
DBD.
22
Malaria.
Survailance.
HIV-IMS.
TB dan Kusta.
f. Perkesmas.
g. Kesehatan Lansia.
h. UKS.
c. Kesjaor.
d. Kesehatan Indera.
e. Kesehatan Jiwa.
f. PIS PK.
g. PKRET.
a. Pem. Umum.
c. Gawat Darurat.
e. Gizi UKP.
23
f. KB.
g. Persalinan.
h. Kefarmasian.
i. Laboratorium.
j. Imunisasi.
k. IVA.
l. MTBS.
Puskesmas.
a. Jejaring Puskesmas.
keperawatan meliputi:
d. Pelayanan gizi.
24
f. Pelayanan persalinan.
g. Pelayanan kefarmasian.
h. Pelayanan laboratorium.
C. Promosi Kesehatan
1. Pengertian Promosi Kesehatan
melalui strategi yang baik. Strategi adalah cara yang digunakan untuk
ini tidak hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, tetapi juga
dengan sektor yang lain sebagai mitra. Hal ini dikarenakan faktor
D. Penyuluhan Kesehatan
atau instruksi.
2007).
akan berbeda dengan media dan alat peraga yang disiapkan oleh
1) Individu
2) Keluarga
manula.
4. Materi / Pesan
5. Metode
mengemukakan pendapatnya.
mengemukakah pendapatnya.
dan kelompok.
2) Penyuluhan kelompok
b. Kelompok kecil
suatu topik.
sasaran.
berikut.
yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui
yaitu alat yang diproyeksikan misalnya slide, film dan alat yang
tindakin.
Semua alat peraga yang dibuat berguna sebagai alat rantu belajar
dan tetap harus diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar
8. Media Penyuluhan
adalah :
dengan mata.
1) Media cetak
terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata
flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubric atau tulisan pada
2) Media elektronik
radio, video film, cassette, CD, VCD. Seperti halnya media cetak,
mengoperasikannya.
a. Poster.
b. Leaflet.
c. Instagram.
d. Facebook.
e. WhatsApp Grup.
yang disampaikan.
membosankan.
BAB III
ANALISIS SITUASI
A. Gambaran Instansi
1. Latar Belakang
2016).
Sehat Mandiri”.
terjangkau.
46
kesehatan.
hidup sehat.
1. Analisa Demografi
jiwa) dengan 11.679 rumah tangga. Rata-rata jiwa rumah tangga adalah
Tabel 3.2 Data Sasaran Estimasi di Wilayah Kerja Puskesmas Melong Asih
Tahun 2020
Bumil Bumil Bulin Neonatal Balita Usia Uspro Lansia HT DM ODGJ TB
Risti Dikdas
775 151 741 706 2731 6408 24276 3276 11621 639 51 269
47
Kelurahan Pendidikan
Tidak/Belum Tamat SLTA/Sederajat Akademi/ Strata II
Sekolah SD/Sederajat Diploma III/
S.Muda
Melong 11,899 orang 81,85 orang 19,751 orang 2,471 orang 54
Asih Orang
2. Analisa Geografi
kuburan 0.336 Ha, lahan perkantoran 0.080 Ha, luas sarana umum
dan taman.
Melong Tengah yang telah resmi beroperasi sejak bulan April 2013.
Bandung)
Melong Tengah
di bidang jasa.
50
yang proposional dari dimensi kualitas dan akses pelayanan. Salah satu
dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI).
1. Angka Kematian
a. Kematian Ibu
Kasus Tahun
2018 2019 2020
Kematian Ibu 1 0 0
b. Kematian Bayi
sebagai berikut:
Kasus Tahun
2018 2019 2020
Kematian Neonatus 0 2 4
Kematian Bayi 0 1 0
tahun 2018 tidak ada kematian neonatus dan bayi. Tahun 2019
asfiksia.
52
2. Angka Kesakitan
a. Data Kunjungan
Kegiatan Tahun
2018 2019 2020
Umum 22102 21848 11298
Jamkesmas 5564 7864 5510
ASKES 4486 7298 4542
BPJS 7374 11659 7010
Diagnosa L P Total
Penyakit infeksi saluran pernafasan atas akut Tid 1357 1667 3024
Hipertensi primer 506 1145 1651
Myalgia 478 988 1466
Dermatitis lain, tidak spesifik (Eksema) 240 375 615
Diare dan Gastroenteritis 245 260 515
Dispepsia 132 372 504
Demam yang idak diketahui seababnya 241 257 498
Diabetes Militus tidak spesifik 143 334 477
Gastritis 118 335 453
Tuberkulosa Paru Bta (+) 176 250 426
Diagnosa L P Total
Cardiovaskuler Disease 275 221 496
Diabetes Militus Tidak Spesifik 207 287 494
Hhd Unspec 148 202 350
Gangguan Refraksi 84 151 235
Gastroduodenitis Tidak Spesifik 56 163 219
Strooke 104 93 197
Osteoarthritis 43 129 172
Copd/Ppok 91 53 144
Neuralgia dan Neuritis Tidak Spesifik 35 87 122
CHF/ Congestive Heart Failure 60 57 117
c. Status Gizi
putri dengan anemia, ibu hamil dengan anemia, ibu hamil KEK
datanya.
55
mula terjadinya pandemi Covid-19 pada balita maupun ibu balita. Meski
cenderung menurun, dari 74,7% (2018) lalu naik menjadi 75% (2019)
capaian wasting (balita sangat kurus dan kurus sekali) dari tahun 2018
(1,61%) menurun menjadi 1,23% (2019) dan menurun lagi menjadi 1,7%
(2020).
56
pemantauan bak dari pihak dokter perusahaan dan rapid test yang
2020 dari hasil rapid test yang menyatakan raktif dan ditindaklanjuti.
Dengan swab dan hasilnya positif Covid-19 yang berasal dari cluster GBI
Bandung Barat.
orang. Dimana pada saat itu untuk pelacakan kasus atau tracing tracking
pada zona merah. Hal ini dapat disebabkan karena kasus Covid-19
90
80
80
70
60
50
38
40
30
20
9
10 7
2
0
1 2 3 4 5
harus di tutupi, maka dari itu banyak warga yang memilih untuk tidak
bulan tersebut.
jumlah kasus kontak erat paling tinggi terdapat pada RW 11 dengan total
1 orang.
60
Laki-Laki
47.75
52.52
Perempuan
38 37
40
33 34
35
28
30
25
20 17
15
13
15
10 7
5
0
0 s.d 5 6 s.d 11 12 s.d 17 s.d 26 s.d 35 s.d 46 s.d 56 s.d > 65
16 25 35 45 55 65
Kasus Jumlah
Suspek 92
Konfirmasi Positif 630
Kontak Erat 389
Total 1111
sebagai berikut:
Asih tahun 2020 lebih banyak terdapat pada perempan dengan total
tahun 2020 lebih banyak terdapat pada usisa 46-55 tahun dengan
total 38 orang.
e. Jika dilihat dari jumlah kasus konfirmasi yang memiliki gejala pada
oleh pasien, karena kedua gejala tersebut merupakan gejala khas dari
Covid-19.
g. Jika dilihat dari kasus covid-19 tahun 2021 di wilayah kerja Melong
Asih
100% hal ini dikarenakan masih adanya PPKM di tahun 2021 sehingga
tujuannya adalah agar tahu, mau dan mampu menolong dirinya sendiri di
5 SD Melong Asih 8 1 1
6 SD Melong Mandiri 2 1 1
7 SD Melong Mandiri 3 1 1
8 SD Melong Mandiri 7 1 1
9 SD Yanuri 0 1
10 SD Al Furqon 1 1
11 Slb Tutwuri Handayani 0 0
12 SMP Pasundan 1 1
13 SMP 4 Cimahi 1 1
14 SMA 6 Cimahi 1 1
15 SMA Pasundan 1 1
16 SMK Pasundan 1 1
JUMLAH 14 15
kesenjangan 43,5% dari target 100%. Hal ini disebabkan karena kondisi
65
dalam satu minggu selama satu bulan (8 kali) dalam setahun 8 x 12 bln
(96 kali), materi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), didukung alat
bantu/media penyuluhan.
100%.
Puskesmas
Sosial
a. Instagram
b. Facebook
c. WhatsApp Grup
67
tertentu.
68
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Identifikasi Masalah
program ini sudah berjalan dengan baik, namun ada beberapa yang
dan sebagainya.
Metode USG:
menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor
sebagai berikut:
tersebut diselesaikan.
70
berikut:
1. : Sangat Kecil
2. : Kecil
3. : Sedang
4. : Besar
5. : Sangat Besar
71
tempatUmum
C. Penyebab Masalah
Manusia Metode
Rendahnya
kunjungan rumah belum optimal Cakupan
penyuluhan PHBS
Akses rumah yang di keluarga
jauh
Dana untuk Penyuluhan terbatas Belum ada Pandemi covid-19
Sarana untuk dukungan sehingga nakes
penyuluhan lintas sektor tidak bias turun ke
terbatas PHBS lapangan
D. Pemecahan Masalah
Manusia :
1. Pembentukan kader PHBS. 1. Pembentukan Kader
1. Kurangnya SDM.
2. Membuat jadwal penyuluhan PHBS.
2. Belum adanya jadwal untuk
PHBS keluarga.
penyuluhan keluarga.
Penyuluhan
PHBS
Keluarga
Sarana : 1. Pembentukan Kader
1. Akses rumah Jauh. 1. Pembentukan kader PHBS. PHBS.
2. Belum ada kader PHBS.
Dana :
1. Pengajuan dana untuk 1. Pengajuan dana untuk
1. Dana untuk penyuluhan penyuluhan.
penyuluhan.
terbatas.
Lingkungan : 1. Koordinasi lebih
1. Koordinasi lebih ditingkatkan ditingkatkan lagi.
1. Belum ada dukungan dari lagi . 2. Penyuluhan secara
lintas sektor . 2. Penyuluhan secara Online. Online.
2. Pandemi Covid 19.
75
1. Memperbanyak media
Metode :
promkes.
1. Kurangnya media promkes ,
2. Pencatatan untuk intervensi 1. Pencatatan untuk
blm ada metode yang baik intervensi PHBS.
PHBS.
2. Kunjungan rumah belum
3. Kolaborasi dengan
optimal.
Perkesmas.
76
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
yang kurang, Sarana yang kurang memadai, Dana yang kurang, Lingkungan
teknik kriteria model USG maka diketahui yang menjadi prioritas masalah
intervensi PHBS.
77
B. Saran
3. Selalu konsisten share info mengenai kesehatan di media sosial dan info
DAFTAR PUSTAKA
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/REV-
2021].
Pendekatan Keluarga
Barat
Pendidikan :
Dengan ini mengajukan Surat ijin PKM Semester Gasal T.A 2021/2022 nama
mahasiswa peminatan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP) dibawah ini
sebagai berikut:
Tempat PKM : 1. Dinas Kesehatan Kota Cimahi
2.Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Cimahi
3. Puskesmas Melong Asih
Alamat : 1. Komplek Perkantoran Pemkot Gedung C Lantai
3, Jalan Raden Demang Hardjakusumah, Cibabat,
Cimahi, Kota Cimahi,, Jawa Barat, 40531
2. Komplek Perkantoran Pemkot Gedung C Lantai
4, Jalan Raden Demang Hardjakusumah, Cibabat,
Cimahi, Kota Cimahi,, Jawa Barat, 40531
3 .Jalan Melong Raya No.1, Melong, Kecamatan
Cimahi Selatan, Kota Cimahi , Jawa Barat, 40534
Nama Mahasiswa : 1. Gusti Ayu Sri Aryati Andani :NPM. 113118018
2. Millenia Pantarhei Diantra :NPM: 113118027
3. Shalsabilla Putri Rizky Fauziah :NPM: 113118091
Demikian permohonan surat ijin tempat PKM ini. Atas perhatian dan
kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Cimahi, 10 Januari 2022
NPM : 113118018
NPM : 113118018
NPM : 113118018
NPM : 113118018
NPM : 113118018
NPM : 113118018
NPM : 113118018
NPM : 113118018
NPM : 113118018
NPM : 113118018
NPM : 113118018
NPM : 113118018
NPM : 113118018
NPM : 113118018
NPM : 113118018
NPM : 113118018
NPM : 113118018
NPM : 113118018
NPM : 113118018
3. Senin / 21
Februari
2022
Dokumentasi Kegiatan
Melong Asih.
Senam peregangan di Puskesmas
Melong Asih.
19.
Melong Asih.
Vaksinasi Covid-19 di MI Melong Asih.
A. Latar Belakang
Koronavius atau Coronavirus (istilah populernya: virus korona, virus
corona, atau virus Corona) adalah sekumpulan virus dari subfamily
Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales.
Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan
mamlia (termasuk manusia). Pada masnusia, koronavirus menyebabkan
infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan, seperti pilek, meskipun
beberapa bentuk penyakit seperti SARS, Mers, dan COVID-19 sefatnya
lebih mematikan. Manifestasi klinis yang muncul cukup beragam pada
spesies lain: pada ayam, koronavirus menyebabkan penyakit saluran
pernapasan atas, sedangkan pada sapid an babi menyebabkan diare.
Belum ada vaksin atau obat antivirus untuk mencegah atau mengobati
infeksi korovirus pada manusia. Koronavirus merupakan virus beramplop
dengan genom RNA utas tunggal plus dan nukleokapsid berbentuk heliks
simetris. Jumlah genom koronavirus berkisar berasal dari bahasa Latin
corona yang artinya mahkota, yang mengacu pada tampilan partikel virus
(virion): mereka memiliki pinggiran yang mengingatkan pada mahkota atau
korona matahari.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit, sasaran mampu
memahami tentang Corona Virus Disease (COVID-19), Etika Batuk dan 6
Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun pada masyarakat dan melaksanakan
hidup sehat melalui pendekatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
sehingga penularan dapat dicegah.
D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Corona Virus Disease (COVID-19)
2. Gejala Klinis Corona Virus Disease (COVID-19)
3. Pertahanan Corona Virus Disease (COVID-19) diberbagai benda.
4. Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
5. Pesan untuk petugas kesehatan dan masyarakat .
E. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Leaflet
G. Kegiatan Pembelajaran
No Tahapan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
1. Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam 3 menit
2. Perkenalan 2. Berkenalan
3. Maksud dan tujuan 3. Mendengarkan
4. Kontrak waktu, tempat dan topic 4. Menyetujui kontrak
5. Kesiapan pengunjung 5. Menyatakan
kesiapannya
2. Pelaksanaa 1. Menyamakan persepsi 1. Menjawab sesuai 8 menit
n 2. Menjelaskan tentang Pengertian dengan pengetahuan.
Corona Virus Disease (COVID- 2. Memperhatikan dan
19), mendengarkan
3. Fakta Corona Virus Disease
(COVID-19),
4. Gejala Klinis Corona Virus
Disease (COVID-19),
5. Pertahanan Corona Virus
Disease (COVID-19) diberbagai
benda,
6. Langkah Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS),
7. Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (GERMAS) dan
8. Pesan untuk petugas kesehatan
dan masyarakat
3. Penutup 1. Evaluasi 1. Mendengarkan 4 menit
2. Kesimpulan kesimpulan
3. Rencana tindak lanjut. 2. Memperhatikan tindak
4. Salam penutup lanjut
3. Menjawab salam
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pemberi materi sudah siap sebelum dilaksanakannya kegiatan
b. Alat dan tempat siap sebelum kegiatan dilaksanakan
2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat dapat digunakan sesuai rencana
b. Peserta bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan
3. Evaluasi Hasil
a. Pertanyaan : Apa pengertian Corona Virus Disease (COVID-19)?
Jawab : COVID-19 atau NCov-19 masih belum jelas penularannya,
diduga dari hewan ke manusia karena contohnya hewan kelelawar
dan manusia ke manusia melalui droplet bersin/batuk yang
menempel di benda, tangan atau udara. Corona Virus diyakini
menyebabkan 15-30% dari semua pilek pada orang dewasa dan
anak-anak.
b. Pertanyaan : Apa efek Corona Virus Disease (COVID-19) ?
Jawaban : Bisa menularkan antar manusia melalui droplet ludah ke
pernafasan, mulut dan hidung, masa inkubasi 1-14 hari dengan
gejala awal tidak spesifik, penyakit bisa mengenai semua umur
terutama lansia dan anak.
c. Pertanyaan : Gejala klinis apa yang muncul pada pasien Corona
Virus Disease (COVID-19)?
Jawaban : Demam, batuk kering, sakit tenggorokkan, gangguan
pernafasan, pilek, letih, lesu.
d. Pertanyaan : Bagaimana pertahanan Corona Virus Disease (COVID-
19) di berbagai benda?
Jawaban : Plastik 2-3 hari, kertas 4-5 hari, kayu 4 hari, udara 3 jam,
sarung tangan medis 8 jam.
e. Pertanyaan : Bagaimana 6 langkah Cuci Tangan PAkai Sabun
(CTPS)? Jawaban :
1) Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap
dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah
memutar. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara
bergantian.
2) Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
3) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi mengunci
4) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
5) Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudia gosok
perlahan.bilas dengan air bersih dan keringkan.
f. Pertanyaan : Apa saja Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
?
Jawaban:
1) Gunakan alat pelindung diri (APD) dan masyarakat gunakan
masker
kain (bukan masker medis) karena efektif 70% menahan virus
yang masuk dan gunakan sarung tangan pada saat berkendara.
2) Sering cuci tangan sabun terlebih setelah kontak langsung
dengan orang sakit atau lingkungan orang sakit.
3) Ingatkan kepada orang dengan gejala ISPA harus menerapkan
etika batuk (jaga jarak dengan orang atau menutup mulut dan
hidung dengan tissue atau baju lengan bagian atas saat batuk
dan bersin).
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti
yang ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola
mata, mual dan manifestasi perdarahan seperti uji tourniquet (rumple lead)
positif, bintik-bintik merah di kulit (petekie), mimisan, gusi berdarah dan lain
sebagainya. Sampai saat penyakit Arbovirus, khususnya DBD ini masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat dan menimbulkan dampak sosial
maupun ekonomi. Kerugian sosial yang terjadi antara lain karena
menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga dan
berkurangnya usia harapan hidup masyarakat.
Dampak ekonomi langsung adalah biaya pengobatan yang cukup mahal,
sedangkan dampak tidak langsung adalah kehilangan waktu kerja dan biaya
lain yang dikeluarkan selain pengobatan seperti transportasi dan
akomodasi selama perawatan di rumah sakit.
Faktor-faktor yang berperan terhadap peningkatan kasus DBD antara
lain kepadatan vektor, kepadatan penduduk yang terus meningkat sejalan
dengan pembangunan kawasan pemukiman, urbanisasi yang tidak
terkendali, meningkatnya sarana transportasi (darat, laut dan udara),
perilaku masyarakat yang kurang sadar terhadap kebersihan lingkungan,
serta perubahan iklim (climate change). Pengendalian penyakit Deman
Berdarah Dengue (DBD) telah diatur dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 581/MENKES/SK/VII/1992 tentang
Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah dan Keputusan
Menteri Kesehatan nomor 92 tahun 1994 tentang perubahan atas lampiran
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 581/ MENKES/SK/1992, dimana
menitikberatkan pada upaya pencegahan dengan gerakan pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) selain penatalaksanaan penderita DBD dengan
memperkuat kapasitas pelayanan kesehatan dan sumber daya,
memperkuat surveilans epidemiologi dan optimalisasi kewaspadaan dini
terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Manajemen pengendalian vektor
secara umum diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 374/MENKES/PER/III/2010 tentang
Pengendalian Vektor.
E. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Leaflet
G. Kegiatan Pembelajaran
No Tahapan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
1. Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam 3 menit
2. Perkenalan 2. Berkenalan
3. Maksud dan tujuan 3. Mendengarkan
4. Kontrak waktu, tempat dan topic 4. Menyetujui kontrak
5. Kesiapan pengunjung 5. Menyatakan
kesiapannya
2. Pelaksanaa 1. Pengertian DBD 3. Menjawab sesuai 8 menit
n 2. Penyebab dan faktor risiko DBD.. dengan pengetahuan.
3. Gejala DBD. 4. Memperhatikan dan
4. Diagnosis DBD. mendengarkan
5. Komplikasi DBD.
6. Cara pengobatan DBD.
7. Pencegahan DBD.
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pemberi materi sudah siap sebelum dilaksanakannya kegiatan
b. Alat dan tempat siap sebelum kegiatan dilaksanakan
2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat dapat digunakan sesuai rencana
b. Peserta bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Latar Belakang
Penyakit kecacingan merupakan salah satu penyakit yang ditularkan
melalui tanah dan disebabkan oleh parasit cacing, dengan dampak
mengganggu perkembangan fisik, kecerdasan, mental, prestasi, dan
menurunkan ketahanan tubuh (Soedarto, 2009).
Kecacingan merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit dari
kelompok helminth (cacing), membesar dan hidup dalam usus halus
manusia, cacing ini terutama tumbuh dan berkembang pada penduduk di
daerah yang beriklim panas dan lembab dengan sanitasi yang buruk,
terutama pada anak-anak. Cacing-cacing tersebut adalah cacing gelang,
cacing cambuk, cacing tambang dan cacing pita Orang yang cacingan
adalah apabila di dalam perutnya terdapat cacing.Seseorang diketahui ada
cacing di dalam perutnya apabila keluar cacing dari mulut, hidung, saat
buang air besar, atau bila dalam pemeriksaan terdapat telur cacing, maka
orang tersebut cacingan (Dinkes Provinsi DIY, 2010).
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit, sasaran mampu
memahami tentang Kecacingan Pada Anak dan dapat melaksanakan hidup
sehat melalui pendekatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
sehingga penyakit dapat digindari.
D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Kecacingan
2. Gejala Kecacingan.
3. Bahaya kecacingan pada anak.
4. Penularan kecacingan pada anak.
5. Cara mencegah kecacingan.
6. Cara mengobati kecacingan
E. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Leaflet
G. Kegiatan Pembelajaran
No Tahapan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
1. Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam 3 menit
2. Perkenalan 2. Berkenalan
3. Maksud dan tujuan 3. Mendengarkan
4. Kontrak waktu, tempat dan topic 4. Menyetujui kontrak
5. Kesiapan pengunjung 5. Menyatakan
kesiapannya
2. Pelaksanaa 9. Menyamakan persepsi 5. Menjawab sesuai 8 menit
n 10. Pengertian Kecacingan dengan pengetahuan.
11. Gejala Kecacingan. 6. Memperhatikan dan
12. Bahaya kecacingan pada anak. mendengarkan
13. Penularan kecacingan pada
anak.
14. Cara mencegah kecacingan.
15. Cara mengobati kecacingan
3. Penutup 9. Evaluasi 7. Mendengarkan 4 menit
10. Kesimpulan kesimpulan
11. Rencana tindak lanjut. 8. Memperhatikan
12. Salam penutup tindak lanjut
9. Menjawab salam
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pemberi materi sudah siap sebelum dilaksanakannya kegiatan
b. Alat dan tempat siap sebelum kegiatan dilaksanakan
2. Evaluasi Proses
Alat dan tempat dapat digunakan sesuai rencana Peserta bersedia untuk
mengikuti kegiatan yang telah direncanakan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Latar Belakang
Pada tanggal 26 November 2021, WHO menetapkan varian B.1.1.529
sebagai variant of Concern (VOC), berdasarkan anjuran dari Technical
Advisory Group on Virus Evolution (Grup Penasihat Teknis tentang Evolusi
Virus). Varian ini diberi nama Omicron. Omicron adalah sebuah varian yang
sangat divergen dengan jumlah mutasi yang tinggi, termasuk 26- 32 varian
pada bagian spike, yang beberapa di antaranya mengkhawatirkan dan
dapat terkait denganpotensi menghindari imunitas (immune escape) dan
transmisibilitas yang lebih tinggi. Namun, masih terdapat banyak
ketidakpastian. Ketidakpastian-ketidakpastian utama meliputi (1) seberapa
mudah varian ini menyebar dan apakah terdapat peningkatan kemampuan
menghindari imunitas, peningkatan transmisibilitas intrinsik, atau keduanya;
(2) seberapa baik perlindungan vaksin terhadap infeksi, transmisi, penyakit
klinis berbagai tingkat keparahan, dan kematian; dan (3) apakah varian ini
memiliki profil tingkat keparahan penyakit yang berbeda. Anjuran kesehatan
masyarakat didasarkan pada informasi yang ada dan akan disesuaikan
seiring tersedianya bukti-bukti seputar pertanyaan-pertanyaan utama di
atas.
D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Omicron
2. Gejala Omicron.
3. Cara Isolasi di Rumah
4. Pencegahan Penyebaran Virus.
E. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
F. Media
Leaflet
G. Kegiatan Pembelajaran
No Tahapan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
1. Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam 3 menit
2. Perkenalan 2. Berkenalan
3. Maksud dan tujuan 3. Mendengarkan
4. Kontrak waktu, tempat dan topic 4. Menyetujui kontrak
5. Kesiapan pengunjung 5. Menyatakan
kesiapannya
2. Pelaksanaa 1. Pengertian Omicron 7. Menjawab sesuai 8 menit
n 2. Gejala Omicron. dengan pengetahuan.
3. Cara Isolasi di Rumah 8. Memperhatikan dan
4. Pencegahan Penyebaran Virus. mendengarkan
3. Penutup 13. Evaluasi 10. Mendengarkan 4 menit
14. Kesimpulan kesimpulan
15. Rencana tindak lanjut. 11. Memperhatikan
16. Salam penutup tindak lanjut
12. Menjawab salam
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pemberi materi sudah siap sebelum dilaksanakannya kegiatan
b. Alat dan tempat siap sebelum kegiatan dilaksanakan
2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat dapat digunakan sesuai rencana
b. Peserta bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan.