Seiring dengan kebijakan otonomi daerah yang melalui pencanangan paradigms sehat,
kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat (PKM) yang telah bertahun-tahun
dilakukan Departemen Kesehayan sebagai bentuk kegiatan Pendidikan Kesehatan,
diganti dengan istilah “Promosi Kesehatan”.
Sasaran penyuluhan kesehatan, seperti juga sasaran pendidikan kesehatan, meliputi
masyarakat umum dengan orientasi masyarakat pedesaan, masyarakat kelompok
khususu, dan individu dengan tehnik pendidikan kesehatan individual. Penyuluhan
kesehatan jika terlah berhasil mengubah perilaku sasaran menjadi perilaku sehat
(biasanya hanya mencakup aspek kognitif), tugas penyuluhan selesai. Menurut
undang-undan kesehatan dan praktik kedokteran pasal 38, penyuluhan kesehatan
masyarakat diselenggarakan guna meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan
dan jemampuan masyarakat untuk hidup sehat, dan aktif berperan serta dalam upaya
kesehatan, dan ketentuan mengenai penyuluhan kesehatan masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Batasan penyuluhan secara ebih luas dapat dilihat dalam pandangan kesehatan secara
umum dan pandangan penyuluhan pendidikan kesehatan di sekolah-sekolah. Teori
penyuluham dalam sistem pendidikan untuk peserta didik di sekolah-sekolah,
berkaitan dengan pembahasan teori-teori “Bimbingan dan Penyuluhan” bahkan ada
yang menyebut dengan istilah “ Bimbingan dan Konseling”.
Dalam konsepsi kesehatan secara umum, penyuluhan kesehatan diartikan sebagai
kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan. Dengan demikian, masyarakat tidak
saja sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan dapat melakukan anjurang yang
berhubungan dengan kesehatan (Azwar, 1983). dengan pengertian tersebut, petugas
penyuluh kesehatan harus menguasai ilmu komunikasi dan menguasai pemahan yang
lengkap tentang pesan yang akan disampaikan. Penyuluhan kesehatan bertujuan
mengubah perilakku kurang sehat menjadi sehat. Perilaku baru yang terbentuk,
biasanya hanya terbatas pada pemahaman sasatan (aspek kognitif), sedangkan
perubahan sikap dan tingkah laku merupakan tujuan tidak langsung.
Menentukan prioritas
Priotitas dalam penyuluhan harus sejalan dengan prioritas masalah yang ditentukan
oleh program yang ditunjang. Penentuan prioritas didasarkan pada beratnya dampak
dari masalah tersebut sehingga perlu diprioritaskan penanggulangannya,
pertimbangan politis, dan sumber daya yang ada.