Disusun oleh:
Nurmala Sari
2420132373
YOGYAKARTA
2016
1
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. “R” DENGAN POST
TAH-BSO LIMFADENEKTOMI ATAS INDIKASI SUSPEK
CA ENDOMETRIUM IIIC DI RUANG BOUGENVILE 2
IRNA 1 RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
Disusun oleh:
Nurmala Sari
2420132373
i
ii
iii
MOTTO
(Albert Einsten)
iv
KATA PENGANTAR
sepenuhnya laporan ini dapat tersusun berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Dr. Mochammad Syafak Hanung Sp.A selaku direktur utama RSUP Dr.
Notokusumo Yogyakarta
tepat waktu
5. Surya Andina Mujiyani, AMK selaku penguji dari lahan yang telah
v
Penulis berharap semoga karya tulis (KTI) ini bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan pembaca lain untuk menjadikan wawasan dan pengetahuan
baru atau lebih. Kiranya karya tulis ini dapat dijadikan referensi bagi yang
membutuhkannya. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik penulis harapkan guna perbaikan
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Motto .................................................................................................................. iv
1. Pengertian ............................................................................................ 1
a. Etiologi .......................................................................................... 10
b. Klasifikasi ...................................................................................... 12
c. Pathway .......................................................................................... 16
d. Pemeriksaan Diagnostik................................................................. 17
e. Komplikasi ..................................................................................... 17
6. Intervensi Keperawatan......................................................................... 19
vii
B. KANKER ENDOMETRIUM
1. Pengertian ............................................................................................... 25
2. Patofisiologi ............................................................................................ 32
3. Komplikasi ............................................................................................. 34
A. Pengkajian ............................................................................................. 50
B. Implementasi .......................................................................................... 64
C. Evaluasi .................................................................................................. 64
A. Proses Keperawatan
viii
B. Dokumentasi ............................................................................................. 158
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
Tabel 2.16 Catatan perkembangan diagnosa 4 ................................................ 89
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
xiii
i
BAB I
1. Pengertian
1
2
dilakukan pada mioma yang berukuran besar atau terdapat kanker dalam
reproduksi yaitu :
dalam rongga panggul kecil alat kelamin luar terdiri dari mons pubis, labia
mayora (bibir besar), labia minora (bibir kecil), klitoris, vestibulum vagina
a. Genetalia ekternal
1) Mons pubis
pubertas.
2) Labia mayora
klitoris.
4
4) Klitoris
navikularis.
5
6) Orifisium
cm.
b. Genetalia Internal
1) Vagina
dekstra.
2) Uterus
buah alpokat atau buah pir yang sedikit gepeng, terletak dalam
7-7,5 cm, lebar 5 cm, dan tebal 2,5 cm. Uterus pada wanita dewasa
3) Tuba falopi
falopii ada 2 bagian, mulai dari sisi pelvis ke sudut superior lateral
4) Ovarium
3. Manifestasi Klinis
2005).
eritrosit adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi
kapiler.
d. Nyeri perut
e. Mual
kelemahan.
operasi ulangan.
j. Konstipasi
kesulitan atau pengeluaran feses tidak tuntas dan atau feses yang
a. Etiologi
adalah :
a) Ruptur uteri,
kelainan darah,
endometriosis interna),
2) Faktor predisposisi
a. Atelektasis,
b. Luka infeksi,
d. Tromoflebitis,
e. Embolisme paru-paru,
b. Klasifikasi
jenis:
mulut rahim.
untuk prolaps uteri tetapi saat ini juga dikerjakan pada kelainan
13
a) Hiterektomi Abdominal
darah yang lebih banyak. Selain itu infeksi luka operasi pada
b) Histerektomi Vaginal
radang pelvis.
histerektomi abdominal.
c) Histerektomi Laparaskopi
(Setiono, 2013)
15
2) Laparastomi Histerektomi
Histerektomi
Proses Operasi Terpapar agen Nyeri Akut Mual, Muntah Akumulasi secret Sesak Nafas
Infeksi
d. Pemeriksaan diagnostik
1) USG
6) Tes kehamilan
e. Komplikasi
a) Syok
b) Perdarahan
d) Retensi urin
f) Sepsis
g) Embolisme Pulmonal
h) Komplikasi Gastrointestinal
f. Penatalaksanaan medis
a. Preoperatif
b. Postoperatif
5. Diagnosa Keperawatan
(2008) yaitu :
status kesehatan )
6. Intervensi keperawatan
kesehatan )
dapat tercapai.
Kriteria hasil:
a) Pasien makan dalam posisi duduk secara mandiri tanpa
sesak bertambah
b) Aktivitas meningkat bertahap dari duduk dibantu menjadi
duduk secara mandiri
c) Tidak terjadi kelelahan saat beraktivitas
d) Tidak ada peningkatan tanda-tanda vital setelah
beraktivitas
e) Tanda-tanda vital
1) TD : 90/60-140/90 mmHg
2) N : 60-100 x/menit
3) RR : 16-24 x/menit
4) S : 36-37,5 0C
Kriteria Hasil :
b) S : 36 – 37 ºC
c) AL dalam batas normal (4,6-10,6 10 e3/UL)
dada
B. KANKER ENDOMETRIUM
Endometrium adalah organ rahim yang berbentuk seperti buah pir sebagai
kadang disebut kanker rahim, tetapi ada sel-sel lain dalam rahim yang bisa
2009).
2. Etiologi
Pada wanita obesitas dan usia tua terjadi peningkatan reaksi konversi
faktor resiko dengan usia saat menarche, usia menopause dari jumlah
d. Penggunaan estrogen.
tahun pemakaian.
e. Hiperplasia endometrium
64%.
g. Hipertensi.
Amerika Utara. Hal yang sama juga terjadi pada orang-orang Asia
30
i. Riwayat keluarga.
Stadium Keterangan
I Tumor terbatas pada korpus uteri
IA Tidak atau kurang dari setengah invasi myometrium
IB Invasi mencapai sama atau lebih dari setengah myometrium
II Tumor menginvasi stroma serviks, tetapi tidak meluas ke luar
Uterus
III Tumor menyebar secara lokal dan/atau regional
IIIA Tumor menginvasi serosa korpus uteri dan/atau adneksa
IIIB Keterlibatan vagina dan/atau parametrium
IIIC Metastasis ke pelvis dan/atau kelenjar getah bening para
Aorta
IIIC1 Kelenjar getah bening pelvis positif
IIIC2 Kelenjar getah bening para aorta positif dengan/tanpa
kelenjar getah bening pelvis positif
IV Tumor menginvasi mukosa buli dan/atau usus, dan/atau
metastasis jauh
IVA Tumor menginvasi mukosa buli dan/atau usus
IVB Metastasis jauh, termasuk metastasis intra abdomen
dan/atau kelenjar getah bening inguinal
31
4. Patofisiologi
atau buah pir. 90% dari semua kanker rahim yang terbentuk di
dengan asupan tinggi lemak hewani, termasuk daging, susu, dan unggas,
bersama dengan makanan olahan dan gula halus adalah nomor satu
yang beresiko. Mereka yang berisiko adalah wanita yang telah melalui
bercak. Pendarahan atau bercak mungkin tidak selalu hasil dari kanker,
tetapi ide yang baik untuk segera memeriksakan ke dokter agar diperiksa
lebih detail lagi. Gejala lain dari kanker endometrium adalah penurunan
berat badan, kelelahan, nyeri panggul, kesulitan buang air kecil dan nyeri
Pathway Ca endometrium
Ekstogen Progesteron
Endometrium
tumbuh
Ca Endometrium
Perdarahan/bercak
Penurunan berat
Kesulitan BAK Nyeri panggul
badan
Kelelahan
Nyeri saat
berhubungan sexsual
(Isdayanto,2010)
33
5. Manifestasi Klinis
abnormal, rasa nyeri atau berdarah ketika kencing atau pada rectum dalam
a. Nyeri perut bawah yang progresif dan dekat paha yang terjadi pada dan
haid yang semakin lama semakin hebat. Sebab dari dismenorea ini
usus, keluhan dapat berupa nyeri abdomen bawah atau pelvis yang
b. Dispareunia
Defekasi yang sukar dan sakit terutama pada waktu haid disebabkan
e. Infertilitas
6. Komplikasi
endometrioma
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Laparoskopi
b. Pemeriksaan Ultrasonografi
8. Penatalaksanaan
a. Medis
1) Pengobatan Hormonal
(Wiknjosastro, 2007.)
2) Pembedahan
(Wiknjosastro, hanifa.2007)
3) Radiasi
Pre Operasi
NOC :
1) Pain Level,
2) Pain control,
3) Comfort level
38
Kriteria Hasil :
mencari bantuan)
manajemen nyeri
nyeri)
Intervensi (Nic)
Pain Management
presipitasi
dukungan
o) Tingkatkan istirahat
cemasi terkontrol
NOC :
Kriteria Hasil :
mengontrol cemas
NIC :
prosedur
mengurangi takut
prognosis
kecemasan
persepsi
c. PK: Perdarahan
e) Hindari aspirin
Post Operasi
NOC :
1) Pain Level,
2) Pain control,
3) Comfort level
Kriteria Hasil :
mencari bantuan)
42
manajemen nyeri
nyeri)
Intervensi (Nic)
Pain Management
presipitasi
dukungan
o) Tingkatkan istirahat
infeksi terkontrol
NOC :
1) Immune Status
3) Risk control
Kriteria Hasil :
i) Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan
petunjuk umum
kencing
pembedahan)
NOC :
45
Kriteria Hasil :
pasien (oral,tubuh,genital)
A. Pengkajian
Sumber Data : Pasien, keluarga pasien, tim kesehatan lain, rekam medis
pasien
dokumentasi
1. Data Dasar
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Paritas : P4A0
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang
47
48
Nomor RM : 017697xx
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn. W
Umur : 27 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
c. Riwayat Kesehatan
1) Faktor presipitasi
2) Faktor predisposisi
2. Data Fokus
a. Alasan Masuk
Pasien datang dengan keluhan perut membesar sejak 7 tahun yang lalu,
nyeri +, hilang timbul, BAK + nyeri, BAB + susah hanya 2 hari sekali.
ketahui
b. Keluhan Utama
c. Riwayat kesehatan
Paritas P4A0
Penggunaan kontrasepsi
d. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
GCS : 15 ( E4 M6 V5 )
1) Tanda-tanda Vital
Suhu : 36,5 C
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
2) Status Gizi
Berat badan : 53 kg
IMT : 22,9
3) Kepala
4) Abdomen
Perkusi : timpani
5) Ekstremitas
/ 2016 )
e. Aktivitas sehari-hari
1) Nutrisi
No Aktivitas 0 1 2 3 4
1. Makan/Minum ˅
2. Mandi ˅
3. Berpakaian ˅
4. Mobilitas tempat tidur ˅
5. Ambulasi ˅
6. Toileting ˅
Ket :0 : Mandiri
1 : dibantu dengan alat
2 : dibantu dengan orang lain
3 : dibantu alat dan orang lain
4 : tergantung total
f. Personal hygiene
1) Mandi
2) Oral hyegiene
g. Pemeriksaan penunjang
h. Terapi
3. Pengelompokan Data
a. Pengelompokan Data
4. Analisa Data
No Aktivitas 0 1 2 3 4
1. Makan/Minum ˅
2. Mandi ˅
3. Berpakaian ˅
4. Mobilitas ˅
tempat tidur
5. Ambulasi ˅
6. Toileting ˅
Do :
a. Konjungtiva pucat
Hemoglobin 8.0 g/dl
58
B. Diagnosa Keperawatan
DS:
P : post TAH-BSO
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : abdomen bawah
S:5
T : sering, menetap
DO :
a. Tanda-tanda Vital
Suhu : 36,5 C
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
DS :
DO :
kesehatan )
DS:
DO :
DS :
a. Pasien Mengatakan tidak mau minum banyak karna takut luka menjadi
basah
b. Pasien hanya makan makanan dari rumah sakit, dan tidak tahu mana
DO :
a. Pasien tampak bingung jika ditanya makanan yang boleh di makan dan
tidak
DS:
DO :
DO :
a. Konjungtiva pucat
DS : -
DO :
b. pemeriksan laboratorium
c. pasien terpasang infuse nacl 0,9 %, 20 tpm pada tangan kanan ( tgl 27
/ 06 / 2016 )
61
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasonal
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri 1. Mengkajian Tanggal : 27 juni 2016 Tanggal:27 Juni 2016
berhubungan tindakan secara nyeri secara Jam : 08.15 WIB Jam : 08.30 WIB
dengan Agen keperawatan komprehensif komprehensif
cedera fisik selama 3 x 24 jam dapat digunakan
1. Mengkaji nyeri S:
(pembedahan diharapkan nyeri sebagai dasar
TAH-BSO) pasien dapat informasi untuk Pasien Mengatakan :
ditandai dengan: teratasi dengan: menentukan Nyeri pada luka post
DS: Kriteria Hasil: langkah operasi
a. Pasien 1. Pasien intervensi P : post TAH-BSO
Mengatakan mengatakan selanjutnya. Q : Seperti ditusuk-
: Nyeri pada nyeri 2. Observasi 2. Respon non tusuk
luka post berkurang reaksi non verbal individu
R : abdomen bawah
operasi dan skala 5 verbal dari terhadap nyeri
P : post TAH- menjadi skala ketidaknyama- berbeda-beda S:5
BSO 1-3. nan tergantung T : sering, menetap
Q : Seperti 2. Ekspresi koping individu
ditusuk-tusuk wajah rileks. dan pengalaman O:
R : abdomen 3. Pasien mampu masalalu pasien Tanda-tanda Vital:
bawah melakukan terhadap nyeri Tekanan darah : 110 /
S:5 teknik relakssi 3. Ukur tanda- 3. Nyeri dapat
70 mmHg
T : sering, napas dalam tanda vital mempengaruhi
menetap 4. Tanda-tanda tanda-tanda Suhu : 36,5 C
DO : vital dalam vital Nadi : 82 x/menit
a. Tanda-tanda batas normal Respirasi : 20 x/menit\
62
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasonal
S: pasien mengatakan
3. Mengajarkan teknik
relaksasi napas dalam paham tentang tujuan
napas dalam
63
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasonal
O: pasien melakukan
nafas dalam
4. Mengukur tanda- S: -
tanda vital O:
Tekanan darah : 120 /
70 mmHg
Suhu : 36,5 C
Nadi : 84 x/menit
Respirasi : 22 x/menit\
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasonal
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasonal
S: pasien mengatakan
nyeri belum berkurang
P : post TAH-BSO
Q : Seperti ditusuk-
tusuk
R : abdomen bawah,
area luka insisi
S:5
T : sering, menetap
O: tampak menahan
nyeri
Tekanan darah : 110 /
80 mmHg
Suhu : 36,7 C
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
A : nyeri akut
berhubungan dengan
66
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasonal
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
pasien
2. Kelola
pemberian asam
mefenamat 500
mg /8 jam /
peroral
3. Observasi
relaksasi napas
dalam
4. Observasi
keluhan nyeri
67
Respirasi : 22 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
A : nyeri akut berhubungan dengan
agen cedera fisik ( pembedahan TAH-
BSO) belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV pasien
2. Observasi relaksasi nafas
dalam
3. Kelola pemberian asam
mefenamat 500 mg /8 jam /
peroral
70
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV pasien Tanggal:28 Juni 2016 Tanggal:28 Juni 2016
2. Observasi relaksasi nafas dalam Jam : 11.00 WIB Jam : 11.10 WIB
3. Kelola pemberian asam mefenamat S: -
500 mg /8 jam / peroral 7. Monitor tanda-tanda vital O:
Tekanan darah : 120 / 60 mmHg
Suhu : 38 C
Nadi : 92 x/menit
71
Respirasi : 22 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV pasien
2. Observasi relaksasi nafas
dalam
3. Kelola pemberian asam
mefenamat 500 mg /8 jam /
peroral
73
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasonal
2 Kerusakan integritas Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Mengetahui Tanggal : 27 juni 2016 Tanggal:27 Juni 2016
jaringan berhubungan tindakan keadaan luka keadaan luka Jam : 10.00 WIB Jam : 10.05 WIB
dengan prosedur bedah keperawatan 2. Lakukan 2. Menjaga luka
ditandai dengan: selama 3x 24 jam perawatan tetap bersih dan 1. Mengobservasi luka S: -
DS :- kerusakan luka setiap membantu O:
DO : integritas hari penyembuhan 1. Luka terjahit rapi,jahitan
a. Terlihat balutan jaringan, dengan luka 12 panjamh luka 15 cm
luka post TAH kriteria hasil : 3. Jaga kulit 3. Mengurangi
hari ke 6 a. Menunjukkan untuk tetap terjadinya
b. Kulit tampak granulasi luka bersih dan infeksi
kering yang baik lembab
c. Luka post operasi b. Kulit 4. Berikan 4. Pasien dan Tanggal : 27 juni 2016 Tanggal : 27 juni 2016
pada abdomen ekstermitas informasi keluarga Jam : 10.10 WIB Jam : 10.20 WIB
tengah , vertikal lembab tentang mengerti dan
panjang 15 cm c. Warna dasar dilakukannya bisa merawat 2. Menganjurkan pasien S:
jahitan 12 luka : merah perawatan luka untuk tetap menjaga O: luka tampak mengeluarkan
luka pada kulit tetap bersih pus
pasien
5. Libatkan 5. Mengurangi
keluarga terjadinya
dalam infeksi Tanggal:27 Juni 2016
menjaga berkelanjutan Jam : 16.30 WIB
kebersihan
balutan luka S: -
O:
74
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasonal
A: kerusakan integritas
jaringan teratasi sebagaian
kriteria hasil:
Luka membaik muncul
granulasi jaringan
P: lanjut intervensi
1. Mengobservasi luka
2. Lakukan perawatan luka
setiap hari
3. Libatkan keluarga dalam
menjaga kebersihan
balutan luka
75
O:
a. pasien tampak kooperatif
O:
a. luka pada abdomen tertutup
verban
b. kulit agak lembab
c. keadaan luka post TAH
panjang 15 cm vertikal jahitan
12 luka terjahit rapi berwarna
kemerahan,sebagian luka
sudah menyatu
P: lanjutkan intervensi
a. Anjurkan pasien untuk tetap
menjaga kelembaban kulit
dan kebersihan
b. Rawat luka setiap hari
77
O:
b. pasien tampak kooperatif
O:
d. luka pada abdomen tertutup
verban
e. kulit agak lembab
f. keadaan luka post TAH
panjang 15 cm vertikal jahitan
12 luka terjahit rapi berwarna
kemerahan,sebagian luka
sudah menyatu
P: lanjutkan intervensi
c. Anjurkan pasien untuk tetap
menjaga kelembaban kulit
dan kebersihan
d. Rawat luka setiap hari
79
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasonal
3 Ansietas berhubungan Setelah dilakukan 1. Kaji tanda 1. Untuk Tanggal : 27 juni 2016 Tanggal : 27 juni 2016
dengan perubahan tindakan verbal dan mengetahui Jam : 13.00 WIB Jam : 13.10 WIB
besar (lingkungan dan keperawaan nonverbal tingkat
status kesehatan ) selama 2x24 jam kecemasan kecemasan 1. Melakukan pendekatan S:
Ds: ansietas dengan pasien untuk mengurangi Pasien mengataka takut jika
a. Takut dengan luka berkurang dengn pendekatan kecemasan pasien luka tidak sembuh dan pulang
yang tidak kunjung criteria hasil : 2. Bantu pasien 2. Pengungkapan lama
sembuh 1. Pasien mengidentifik kecemasan
b. Ingin segera mengungkap asi situasi dapat O: pasien tampak menangis
bertemu keluarga rasa cemas yang memicu mengurangi jika di Tanya tentang keluarga
Do : berkurang kecemasan kecemasan dan anak-anaknya
a. Pasien terlihat 2. Nadi dalam
takut batas normal 3. Anjurkan 3. Teknik
b. Pasien tampak 60- pasien untuk relaksasi dapat
sedih dan gelisah 100x/menit menggunakan mengalihkan Tanggal : 27 juni 2016
teknik perrhatian Jam : 13.10 WIB
relaksasi S: pasien mengatakan cemas
(membayangk jika di rawat luka
an hal indah
dan spiritual) O: pasien tampak tegang
4. Dorong 4. Dengan adanya
keluarga keluarga pasien A: ansietas berhubungan
untuk akan merasa dengan perubahan besar
mendampingi diperhatiakan (lingkungan dan status
pasien kesehatan ) teratasi sebagian
80
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasonal
P; lanjut intervensi
1. Lakukan pendekatan
2. Anjurkan tekhnk
relasasi untuk
mengurangi cemas
81
S: pasien mengatakan cemas jika di rawat 1. Melakukan pendekatan menenangkan S: pasien mengatakan cemas karena
luka luka tidak sembuh dan rindu rumah
P:
a. Tetap anjurkan pasien untuk
bersikap tenang dan tidak cemas
b. motivasi keluarga (suami) untk
tetap memberikan dukungan
83
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
4 Defisiensi pengetahuan Setelah dilakukan 1. Tentukan 1. Untuk Tanggal : 28 juni 2016 Tanggal : 28 juni 2016
berhubungan dengan tindakan status gizi mengetahui Jam : 10.30 WIB Jam : 11.00 WIB
kurang sumber keperawatan pasien dan pemenuhan
pengetahuan selama 2x24 jam kemampuan kebutuhan gizi 1. Mengobservasi S:
Ds : Defisiensi untuk pasien pengetahuan pasien dan a. Pasien mengatakan tidak
a. Pasien pengetahuan memenuhi keluarga tentang nutrisi mengetahui apa itu diit
Mengatakan teratasi dengan kebutuhan TKTP
Tidak mau minum kriteria hasil: gizi O: pasien tampak kooperatif
banyak karna takut 2. Beri obat- 2. Mengalihkan
luka menjadi basah a. Pasien dan obatan rasa nyaman
b. Pasien hanya keluarga sebelum sehingga nutrisi
makan makanan mampu makan dapat dipenuhi Tanggal : 28 juni 2016 Tanggal : 28 juni 2016
dari rumah sakit, memahami missal,obat Jam : 12.30 WIB Jam : 12.40 WIB
dan tidak tahu diit TKTP penghilang
mana makanan b. Pasien rasa nyeri 2. Mendorong pasien S: pasien menatakan dapat
yang boleh menyatakan 3. Inatruksikan 3. Mematuhi diit untuk menghabiskan diit menghabiskan diit sedikit
dimakan dan tidak paham pasien untuk yang tepat yang diberikan demi sedikit
Do : tentang nutrisi menghabiska dapat
a. Pasien tampak yang tepat n diit membantu O: pasien tampak memakan
bingung jika proses makanannya sedikit demi
ditanya makanan penyembuhan sedikit
yang boleh di luka
makan dan tidak 4. Edukasi 4. Dengan
tentang nutrisi edukasi
diit TKTP diharapkan
85
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
O:
1. pasien tampak kooperatif
A:
Defisiensi pengetahuan
Berhubungan dengan kurang
sumber pengetahuan teratasi
sebagian
P:
Mendorong pasien untuk
menghabiskan diit
1. yang diberikan
2. Edukasi pasie mengenai
diit TKTP
86
A: Defisiensi pengetahuan
Berhubungan dengan kurang sumber
pengetahuan teratasi
P: discharge Planiing
1. Anjurkan pasien untuk tetap
makan makanan bergizi
88
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
5 Defisit perawatan diri Setelah dilakukan 1. Kaji 1. Untuk Tanggal : 27 juni 2016 Tanggal : 27 juni 2016
mandi berhubungan tindakan kemapuan mengetahui Jam : 15.30 WIB Jam : 16.00 WIB
dengan ansietas keperawatan pasien dalam tingkat
Ds: selama x24jam mandi kemampuan 1. Mengkaji kemampuan S: paien mengatakan tidak
a. Pasien mengatakan defisit perawatan 2. Berikan pasien dalam pasien dalam mandi mandi karena takut luka
tidak mandi karena diri : mandi bantuan merawat diri basah.
takut lukanya teratasi denggan mandi 2. Membantu O: pasien tampak kusam dan
basah.Pasien kriteria hasil : 3. Bantu pasien psien untuk tidak rapi
mengatakan sudah a) Pasien mengenakan memenuhi
3 hari belum terpenuhi pkaian yang kebutuhn dan
keramas perawatan rapid n indah kebersihan
b. Pasien mandi dirinya 4. Anjurkan 3. Pakaian yang Tanggal : 27 juni 2016 Tanggal : 27 juni 2016
ditempat tidur b) Pasien mandi pasien dan rapid an indah Jam : 16.15 WIB Jam : 16.30 WIB
dibantu oleh 2 kali keluarga membuat
suaminya Rambut pasien untuk nyaman 2. Memberi bantuan pasien S: pasien mengatakan mau
Do : bersih memepertaha perasan pasien untuk mandi mandi jika di tempat tidur
a. Rambut tampak nkan 4. Bantauan Pasien mengatakan segar
kusut,tidak rapi kebersihan keluarga sangat setelah mandi
memantu
menigkatkan O:pasien terlihat kooperatif
personal Pasien terlihat bersih
hyegene
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
A: Defisit perawatan diri mandi berhubungan O; pasien tampak bersih dan rapi,
dengan ansietas teratasi sebagian pasien sudah keramas
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasonal
6 Resiko Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Mengetahui Tanggal 27 Juni 2016 Tanggal 27 Juni 2016
perdarahan tindakan keadaan perkembanga Jam : 08.30 WIB Jam : 08.45
dengan faktor keperawatan umum n keadaan
risiko selama 2x24 jam pasien pasien. 1. Memonitor keadaan S:
koagulopati diharapkan umum pasien O: konjungtiva
inheren ditandai perawat dapat 2. Monitor 2. Mengetahui tampak pucat
dengan meminimalkan tanda-tanda lebih dini
terjadinya anemia tanda-tanda
Ds: komplikasi anemia.
a. Pasien anemia dengan Tanggal 27 Juni 2016 Tanggal 27 Juni 2016
mengatakan criteria hasil : Jam : 10.00 WIB Jam : 10.20 WIB
keluar darah a. Keadaan 3. Anjurkan 3. Zat besi dan
melalui umum pasien untuk makanan 2. Memasang infuse nacl S:
vagina membaik meningkatk bergizi dapat 0,9% 20 tpm (transfusi O:
seperti b. Konjungtiva an asupan meningkatkan set) 1. Infus nacl 0,9 %
menstruasi, tidak anemis nutrisi yang kadar Hb. 20 tpm terpasang
sehari c. Tidak ada bergizi dan di tangan kanan
pasien perdarahan mengandun
mengganti pervagina g zat besi
pembalut 2 d. Tidak ada
kali. distensi 4. Monitor 4. Mengetahui Tanggal 27 Juni 2016 Tanggal 27 Juni 2016
abdomen nilai tingkat Jam : 12.00 WIB Jam : 12.15 WIB
Do : e. Hemoglobin hemoglobin hemoglobin
a. Konjungtiva dalam batas 3. Mengelola pemberian S:
normal 8-10 asam traneksamat O: obat asam
93
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasonal
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasonal
transfusi
Tekanan darah :
120 / 60 mmHg
Nadi : 82
x/menit
Respirasi : 22
x/menit
Pasien
mengatakan
tidak ada gatal-
gatal atau reaksi
alergi lainnya
b. 30 menit setelah
transfusi
Tekanan darah :
120 / 60 mmHg
Suhu : 36,3 C
Nadi : 82
x/menit
Respirasi : 22
x/menit
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasonal
S: pasien mengatakan
darah masih keluar
divagina, sudah ganti
pembalut 2 kali
O:
Transfusi ke 1 PRC 1
kolf habis
a. jam 16.15 WIB,
tidak terjadi
alergi
b. Hb 8.0 gr/dl
c. Infus terpasang
sebelah kanan
Nacl 0,9% 20tpm
d. Pasien tampak
pucat
A: Resiko perdarahan
teratasi sebagian
P: lanjut Intervensi
1. Monitor tanda
perdarahan
2. Kelola pemberian
96
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasonal
asam traneksamat
500mg/8jam/intra
vena dan transfusi
PRC 1 kolf
3. Monitor nilai
laboratrim (Hb)
97
P: lanjut Intervensi
a. Monitor tanda perdarahan Tanggal 28 Juni 2016 Tanggal 28 Juni 2016
b. Kelola pemberian asam traneksamat Jam : 12.00 WIB Jam : 12.15 WIB
500mg/8jam/intravena dan transfuse ke- 2. Mengelola pemberian obat asam traneksamat S:-
2 PRC 1 kolf 500mg/intravena O: obat traneksamat 500 mg telah
c. Monitor nilai laboratorium (Hb) masuk melalui intravena
98
1. Mengukur vital sign pasien sebelum transfusi S: pasien mengatakan sudah tidak
menggigil
O:
Tekanan darah : 120 / 60 mmHg
Suhu : 36,3 C
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Hb 8.0 gr/dl
O:
a. Hb 8,0 gr/dl (26/6/2016)
b. Infusi terpasang sebelah kanan
Nacl 0,9% 20tpm
c. Pasien tampak pucat
P: lanjut Intervensi
1. Monitor tanda perdarahan
100
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
7 Resiko Infeksi Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Mengetahui Tanggal : 27 juni 2016 Tanggal:27 Juni 2016
Berhubungan tindakan tanda tanda lebih dini bila Jam : 10.30 WIB Jam : 11.05 WIB
dengan tidak keperawatan infeksi terjadi tanda-
adekuat selama 2x24 jam tanda infeksi 1. Mengobservasi S: pasien mengatakan
pertahanan diharapkan tidak tanda dan gejala tidak mengigil hanya
primer terjadi perluasan 2. Anjurkan 2. Meningkatkan infeksi kedinginan
Ds : - infeksi dengan pasien untuk daya tahan O:
Do : kriteria hasil: meningkatkan tubuh terhadap Luka terjahit
a. tampak a. tidak terdapat asupan nutrisi infeksi rapi,jahitan 12
balutan tanda-tanda yang adekuat panjamh luka 15 cm,
vertikal infeksi (kalor, rembes +,
dengan dolor, rubor, 3. Ajarkan pada 3. Meningkatkan mengeluarkn cairan,
panjang 15 tumor, pasien dan pengetahuan tidak ada tanda-tanda
cm ,lebar fungsiolesae) keluarga pasien dan infeksi
3 cm pada luka tanda dan keluarga
balutan area gejala infeksi tentang infeksi
kering,tamb pemasangan Tanggal : 27 juni 2016 Tanggal : 27 juni 2016
ak rembes infus 4. Pantau hasil 4. Mengetahui Jam : 10.40 WIB Jam : 11.20 WIB
b. pemeriksan b. S: 36-370C laboratorium adanya S:
laboratoriu c. Al dalam (leukosit dan peningkatan 2. Mengganti verban O: luka tampak
m batas normal : Hb) atau penurunan pada luka abdomen mengeluarkan pus , luka
Hemoglobin 4,80- angka leukosit tertutup kasa
8.0 g/dl 10,80x103/µL
Lekosit d. Hb meningkat 5. Kolaborasi
5. Antibiotik
12.33 menjadi 8-10 dengan dokter Tanggal : 27 juni 2016 Tanggal : 27 juni 2016
102
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
10˄6/µL g/dl dalam untuk Jam : 12.00 WIB Jam : 12.30 WIB
Hb 8,0 g/dl pemberian mencegah
c. pasien antibiotik terjadinya 3. Mengelola S:-
terpasang infeksi pemberian antibiotik O:
infus Nacl a. Ampiciln 1 Obat ampicilin 1gr,
0,9 %, 20 gr/intravena gentamicyn 40 mg,
tpm pada b. Gentamicyn 40 metronidazole 500 mg
tangan mg/intravena telah diberikan dan tidak
kanan ( tgl c. Metronidazole ada reaksi alergi dan efek
27 / 06 / 500mg samping
2016 ) /intravena
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
mengeluarkn cairan,
tidak ada tanda-tanda
infeksi, balutan
verban sudah diganti
Lekosit 12.33
10˄6/µL
c. Obat ampicilin 1gr,
gentamicyn 40 mg,
metronidazole 500
mg telah diberikan
d. Suhu 36,5 C
A:
Masalah Resiko infeksi
teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
Kelola pemberian
1. Ampiciln 1gr
gentamicyn 40 mg,
metronidazole 500 mg
2. Ganti balutan luka
setiap hari
3. Dressing tusukan
infuse
104
Diagnosa Perencanaan
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
minum banyak
O:
1. pasien tampak lemah
S:
1. pasien mengatakan tidak mengigil
hanya kedinginan dan pasien tidak
panas
2. Luka terjahit rapi,jahitan 12
panjamh luka 15 cm, rembes +,
mengeluarkn cairan, balutan
verban sudah diganti
107
A:
Masalah Resiko infeksi teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1. Kelola pemberian ampicilin
1gr,gentamicyn 40 mg,
metronidazole 500 mg
2. Ganti balutan luka setiap hari
3. Dressing tusukan infus
4. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan asupan nutrisi
108
banyak
O:
2. pasien tampak lemah
S:
1. pasien mengatakan tidak mengigil
hanya kedinginan dan pasien tidak
panas
2. Luka terjahit rapi,jahitan 12
panjamh luka 15 cm, rembes +,
mengeluarkn cairan, balutan
verban sudah diganti
110
A:
Masalah Resiko infeksi teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1. Kelola pemberian ampicilin 1gr,
gentamicyn 40 mg,
metronidazole 500 mg / 8j am /
intravena
2. Ganti balutan luka setiap hari
3. Dressing tusukan infus
4. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan asupan nutrisi
111
BAB III
PEMBAHASAN
keperawatan secara komprehensif selama 3 hari mulai tanggal 27-29 Juni 2016
kesenjangan antara kasus yang nyata dengan teori yang ada serta hambatan-
hambatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien Ny. ”R” dengan
setiap proses keperawatan yang telah dilaksanakan oleh penulis adalah sebagai
berikut :
A. PROSES KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
(Nursalam, 2008).
112
113
studi dokumentasi untuk mendapatkan data bio, psiko, dan spiritual secara
tidak mengalami kesulitan, hal ini disebabkan karena keluarga dan pasien
a. Data – data yang sesuai dengan teori (Rasjidi, 2008) dan ada pada
kasus:
Data ini ditemukan oleh penulis saat pengkajian tanggal 27 Juni 2016
BSO) yaitu pengangkatan uterus, mulut rahim, kedua tuba fallopi, dan
vagina, rahim, indung telur dan adanya hubungan yang sinergis dari
juga ovarium. Secara periodik setiap satu siklus kira-kira 14 hari ada
114
salah satu sel telur yang matang dan dilepaskan dari ovarium. Bila
tidak ada pertemuan sel sperma dan sel telur maka pembuahan tidak
angkat maka menstruasi tidak akan terjadi, dan tidak akan bisa
normal karena terdapat luka insisi post TAH daerah abdominal tengah
masuk bagi kuman. Didaerah luka itulah sel darah putih akan
dari peperangan kuman melawan sel darah putih (Sylvia, 2005). Ini
Sel darah merah atau eritrosit adalah jenis sel darah yang paling
Data ini muncul pada kasus karena pada saat dilakukan pengkajian,
banyak sel darah merah yang berkurang. Hb pasien ialah 8.9 g/dl
4) Nyeri perut
orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah
116
sakit.
yaitu pasien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah pada luka
0 : tidak nyeri
berkomunikasi.
mengisi luka dan pembuluh darah tumbuh pada luka dan benang
dan luka mulai berisi kolagen serabu protein putih dan bergenerasi
dalam 1 minggu.
5) Kelemahan
(David, 2003).
118
Data ini ditemukan pada kasus karena pada saat dilakuan pengkajian
2016, karena pasien post TAH hari ke enam pasien mengatakan bahwa
cc, dan pasien mendapat terapi obat pencegah pendarahan pada tanggal
b. Data yang ada pada teori (Rasjidi, 2008) tetapi tidak ditemukan pada
kasus
1) Mual
Kanitsuru, 2015).
Mual dan muntah sesudah operasi adalah efek samping yang paling
sering setelah anesthesi, terjadi pada 30% pasien tak terseleksi dan
sampai 70% pada pasien dengan resiko tinggi selama 24 jam setelah
seperti mual, muntah, anoreksia, serta keluhan pusing dan sakit kepala.
( ISFI, 2007 )
Data ini tidak ditemukan pada pasien saat dilakukan pengkajian pada
tanggal 27 Juni 2016 karena tidak ditemukan data keluhan mual pada
pasien.
Data ini tidak ditemukan pada pasien saat dilakukan pengkajian pada
2001).
Data ini tidak ditemukan pada pasien saat dilakukan pengkajian pada
tanggal 27 Juni 2016 karena pasien mengatakan BAK lancar dan tidak
ada keluhan. Hal ini tidak terjadi dikarenakan pasien post TAH hari ke
4) Konstipasi
kesulitan atau pengeluaran feses tidak tuntas dan atau feses yang keras,
2015).
Perjalanan feses yang lama karena jumlah air yang di absorpsi sangat
Data ini tidak ditemukan pada pasien saat dilakukan pengkajian pada
tanggal 27 Juni 2016 karena pasien mengatakan BAB lancar dan tidak
121
c. Data yang tidak ada pada teori tetapi ada pada kasus
1) Konjungtiva anemis
Data ini ditemukan pada kasus karena pada saat dilakukan pengkajian
pada tanggal 27 Juni 2016, pasien terlihat pucat, konjungtiva pucat dan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
2008)
rentan mendapat masalah, dibanding orang lain pada situasi yang sama.
memadai.
berdasarkan :
tinggal, perlindungan),
status kesehatan )
pengetahuan
primer
124
keperawatan yaitu :
status kesehatan )
kesehatan )
disertai respons otonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak
DS:
DO :
nyeri
yang muncul akibat kerusakan jaringan actual atau potensial atau yang
Study of Pain), awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan
126
DS:
P : post TAH-BSO
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : abdomen bawah
S:5
T : sering, menetap
DO :
c. Tanda-tanda Vital
Suhu : 36,5 C
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
adekuat.
127
lokal meliputi :
c) Kalor yang merupakan sifat dari reaksi infeksi yang terjadi pada
permukaan tubuh,
kejaringan interstitial,
infeksi.
DS : -
DO :
e. Pemeriksan laboratorium
(tgl 27 / 06 / 2016)
pada kasus
adanya gejala seperti berat badan 20% atau lebih didaerah rentang
Diagnosa ini tidak muncul karena tidak adanya data yang menunjng
seperti suara nafas tambahan, batuk tidak efektif, dispnea dan sputum
dan kedalaman).
DS:
DO :
DS : -
DO :
pengetahuan
DS :
menjadi basah
d. Pasien hanya makan makanan dari rumah sakit, dan tidak tahu
DO :
DS:
DO :
3. PERENCANAAN
Pada tahap perencanaan ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu :
mana yang akan dilakukan atau diatasi pertama kali atau yang segera
tinggal, perlindungan),
status kesehatan )
pengetahuan
primer
TAH-BSO)
skala 1-3.
(1) Intervensi yang ada dalam teori dan ada dalam kasus
135
(Doengoes, 2000).
2000)
500mg/8 jam)
2000)
(2) Intervensi yang ada pada kasus tetapi tidak ada pada teori
kasus
Tidak ada
luka masuk dalam fase ke dua yaitu berlangsung 3-14 hari pada
136
fase ke-2.
kriteria hasil :
(1) Intervensi yang ada dalam teori dan ada dalam kasus
(2) Intervensi yang ada pada kasus tetapi tidak ada pada teori
(3) Intervensi yang tidak ada pada teori tapi direncanakan pada
kasus
penyembuhan luka
luka
status kesehatan)
b) Wajah rileks,
(1) Intervensi yang ada dalam teori dan ada dalam kasus
merusak
pebuh istirahat.
jantung selanjutnya.
kehidupan pasien
(2) Intervensi yang ada pada kasus tetapi tidak ada pada teori
Tidak ada
(3) Intervensi yang ada pada teori tetapi tidak ada dalam kasus
pengetahuan
pengetahuan.
b) Intervensi yang ada pada kasus tetapi tidak ada pada teori
Tidak ada
kasus
rasa nyeri
penyembuhan luka
140
b) Intervensi yang ada pada kasus tetapi tidak ada pada teori
Tidak ada
kasus
merawat diri
kebersihan
141
pasien
kebersihan
hyegene
obat ini tidak boleh digunakan secara bebas dan harus melalui
hasil:
(1) Intervensi yang ada pada kasus dan ada pada teori
Tidak ada
(2) Intervensi yang tidak ada pada teori tetapi ada pada kasus
Tidak ada
kasus
pasien
darah
143
darah
primer
g/dl
adekuat
(5) Ajarkan pada pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
infeksi
leukosit
b) Intervensi yang ada pada kasus tetapi tidak ada pada teori
Tidak ada
kasus
Tidak ada
4. IMPLEMENTASI
lainnya.
tim yang bersifat saling ketergantngan diantara tim satu dengan yang
kerjasama tim. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja
pesan atau instruksi dari perawat lain sebagai pelimpahan tugas yang
dengan rencana keperawatan yang dibuat sesuai dengan teori dan kondisi
pasien. Pelaksanaan dalam laporan kasus ini pada dasarnya sesuai dengan
yang penulis buat seluruhnya sebagian ada yang dapat dilakukan sebagian
lagi tidak dilakukan, hal ini didukung oleh adanya kerjasama yang baik
dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam memantu tercapainya tujuan.
BSO)
dengan rencana tindakan serta kriteria hasil yang disusun oleh penulis.
direncanakan
dengan rencana tindakan serta kriteria hasil yang disusun oleh penulis.
zat besi.
darah
direncanakan.
kesehatan )
dengan rencana tindakan serta kriteria hasil yang disusun oleh penulis.
direncanakan. Akan tetapi sesuai kondisi pasien pada hari kedua dan
149
menyenangkan
dengan rencana tindakan serta kriteria hasil yang disusun oleh penulis.
direncanakan.
pengetahuan
dengan rencana tindakan serta kriteria hasil yang disusun oleh penulis.
150
kebutuhan gizi
direncanakan.
dengan rencana tindakan serta kriteria hasil yang disusun oleh penulis.
direncanakan.
151
dengan rencana tindakan serta kriteria hasil yang disusun oleh penulis.
(5) Ajarkan pada pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
direncanakan. Akan tetapi sesuai kondisi pasien pada hari kedua dan
5. EVALUASI
keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang
dan evaluasi hasil. Evaluasi proses dilakukan dalam setiap kali melakukan
selesai dan mengacu pada kriteria hasil yang ditetapkan untuk melihat
TAH-BSO)
skala 3.
Nadi : 82 x/menit
status kesehatan)
Nadi : 82x/menit
pengetahuan
akhir.
155
yaitu:
c) Hemoglobin 11 g/dl
yaitu:
primer
yaitu:
b) S: 36-370C
a) S: 36-370C
b) Leukosit 8.13x103/µL
B. DOKUMENTASI
pasien yang dilakukan perawat sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
dan bekerja sama dengan semua tim kesehatan yang ada di ruang
3. Perencanaan
harus 3x24 jam, bisa lebih dan bisa juga kurang sesuai dengan
4. Pelaksanaan/ implementasi
dilakukan pada pasien kelolaan dalam buku rekam medis pasien dan dalam
5. Evaluasi
Pada evaluasi, yang dilakukan penulis terdiri atas evaluasi proses dan
pendokumentasian SOAP.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Stadium IIIC hari ke-6 dari tanggal 27-29 Juni 2016 di Ruang Bougenvile 2
asuhan keperawatan.
1. Pengkajian
160
161
perawat. Oleh sebab itu penulis bisa menggali banyak informasi baik dari
dari pasien dan perawat ini nantinya akan dijadikan data dasar dalam
yang diajukan oleh penulis. Penulis menemukan data yang ada diteori dan
yang ada pada kasus dan data yang ada pada teori tetapi tidak ada pada
kasus.
2. Diagnosa keperawatan
yang muncul sesuai dengan kondisi pasien telah diurutkan sesuai prioritas
ada pada kasus Ny “R” ada 3 diagnosa keperawatan yang sesuai dengan
teori, ada 4 diagnosa keperawatan yang ada pada teori tetapi tidak ada
dikasus dan 4 diagnosa yang ada pada kasus tetapi tidak ada pada teori,
yang telah diurutkan sesuai dengan prioritas utama sesuai keadaan yang
dengan teori dan sudah di urutkan sesuai prioritas yang utama yaitu :
TAH-BSO)
status kesehatan )
3. Perencanaan
pasien sesuai denan diagnosa yang muncul. Perencanaan yang dibuat oleh
terorganisir.
4. Implementasi
maksimal.
5. Evaluasi
6. Dokumentasi
penelitian perawat.
cukup bagus dan telah sesuai dengan tindakan keperawatan yang telah
B. SARAN
pada tanggal 27-29 Juni 2016. Sebagai saran untuk upaya peningkatan mutu
Bagi perawat dan tenaga medis di ruang bougenvile 2 IRNA 1 RSUP DR.
pasien.
166
2. Profesi keperawatan
Sebagai perawat yang selalu dekat dengan pasien ataupun keluarga pasien
diharapkan memiliki profesionalitas dan etos kerja yang tinggi skill serta
3. Bagi penulis
Laporan studi kasus ini sebagai acuan dala penulisan laporan studi kasus
Aziz, M. Farid, dkk. 2006. Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Benson, C Ralp dkk. 2008. Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta : EGC
Brunner dan Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
Volume 2. Jakarta: EGC
Callahan MD MPP, Tamara L. 2005. Benign Disorders of the upper Genital Tract
in Blueprints obstetrics and Ginecology. Boston : Blackwell Publishing
Carpenito, Linda Juall. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 13.
Jakarta: EGC
Gant, F Norman dkk. 2010. Dasar-dasar Ginekologi Dan Obstetric. Jakarta: EGC
167
Jones, Derek Llewellyn. 2001. Dasar-dasar Obstetric Dan Ginekologi. Jakarta:
Hipokrates
Price, Sylvia A & Lorraine M Wilson. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-
proses Penyakit Edisi 6. Jakarta : EGC
168
169
FORMAT PENGKAJIAN
A. Pengkajian
dokumentasi
Sumber Data : Pasien, keluarga pasien, tim kesehatan lain, rekam medis
pasien
1. Data Dasar
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Paritas : P4A0
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang
1
2
Ca Endometrium H6
Nomor RM : 017697xx
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn. W
Umur : 27 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
Alamat : Selomerto,Wonosobo
c. Riwayat Kesehatan
1) Faktor presipitasi
2) Faktor predisposisi
2. Riwayat Kesehatan
a) Alasan Masuk
perut membesar sejak 7 tahun yang lalu, nyeri +, hilang timbul, BAK +
b) Keluhan Utama
c) Riwayat kesehatan
Sardjito Yogyakarta.
ketahui
tidak ganas
Haid
a. Menarche : 13 tahun
Genogram
+ +
+ +
Keterangan :
: Laki-laki : Pasien
1) Nutrisi
2) Cairan
Pasien minum 6-7 gelas perhari ( gelas ukuran 200 ml), jenis air
3) Eliminasi
Pasien BAB 1 kali pada pagi hari. Tidak ada keluhan saat BAB,
lama.
4) kebersihan diri
sehari (pagi dan sore) dengan sikat gigi dan pasta gigi. Pasien
shampo.
5) Aktifitas Istirahat
tidak ada gangguan dalam tidur. Pasien tidur ± 9 jam dari pukul
f) Aspek Mental-Intelektual-Sosial-Spiritual-Emosional
1) Konsep diri
sembuh.
9
menganggap ini semua adalah ujian dari tan yang harus dijalani
(f) Intelektual
2) Aspek mental-emosional
lingkungannya
(c) Kontak mata : Saat diajak bicara kontak mata pasien baik dan
kooperatif
10
3) Aspek Spiritual
g) Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
GCS : 15 ( E4 M6 V5 )
Suhu : 36,5 C
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
c. Status gizi
Berat badan : 53 kg
IMT : 22,9
d. Pemeriksaan Cephalocaudal
1) Integumen
2) Kepala
3) Leher
4) Dada
ronkhi/ wheezing.
5) Abdomen
Perkusi : Timpani
6) Ekstremitas
kelainan bentuk
kelainan bentuk
Kekuatan otot 5 5
5 5
Keterangan :
Kenormalan
Skala Ciri-ciri
kekuatan (100%)
O 0 Paralisis total
No Aktivitas 0 1 2 3 4
3. Makan/Minum ˅
4. Mandi ˅
3. Berpakaian ˅
4. Mobilitas tempat tidur ˅
5. Ambulasi ˅
6. Toileting ˅
13
Ket :0 : Mandiri
5 : dibantu dengan alat
6 : dibantu dengan orang lain
7 : dibantu alat dan orang lain
8 : tergantung total
8) Pemeriksaan penunjang
b) Pemeriksaan USG
tanda malignansi.
9) Terapi pengobatan
Waktu : 15 menit
1. Tujuan
a) Umum
b) Khusus
Individu mampu :
benar
2. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
16
3. Media
a. Leaflet
b. Lembar SAP
c. Lembar balik
4. Kegiatan penyuluhan
5. EVALUASI
1. Evaluasi structural
keperawatan
2. Evaluasi Proses
a) Pasien kooperatif
3. Evaluasi Hasil
Protein
LAMPIRAN MATERI
1. Nutrisi
2. Perawatan luka
3. Istirahat
1. PENGERTIAN
d. Mudah dicerna
1. Sumber energi
a) Beras
b) Jagung
c) Roti
2. Zat pembangun
a) Daging
b) ayam
19
c) telur
d) ikan
e) Tempe
f) tahu
g) kedele
3. Vitamin
a. Buah apel
b. Jeruk
c. Pisang
d. Bayam
e. Wortel
f. Terong
(membuat kembung ).
e. Contoh menu :
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
http://www.zigunawan.com/gaya-hidup-sehat-mengapa-perlu.
Soeparman, 2004, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II Edisi 3, FKUI:
Jakarta.
21