Disusun Oleh :
Ana Dewi Pratiwi
242201322332
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
hal, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus dengan judul “Asuhan
telah ditetapkan. Sholawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada Nabi
Notokusumo Yogyakarta.
Penulis menyadari, dalam penyusunan karya tulis ini tidak lepas dari
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis
iv
3. Ibu Novi Widyastuti R., M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.J selaku dosen pembimbing
ini.
perpustakaan.
7. Ibu, Bapak, dan seluruh keluarga tercinta yang selalu memberikan kasih
sayang, semangat, motivasi, kritik, saran, serta doa yang tulus terima kasih
psikologi.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
karena itu segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
v
Akhirnya penulis berharap kiranya laporan kasus ini dapat bermanfaat
bagi semua pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya untuk meningkatkan
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL........................................................................................ xi
(2010) ...................................................................................... 13
A. Pengertian ............................................................................... 19
vii
C. Patofisiologi ............................................................................ 22
D. Pathway ................................................................................... 24
I. Komplikasi .............................................................................. 34
A. Pengkajian .................................................................................. 48
viii
A. Kesimpulan ................................................................................... 142
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
kesehatan ........................................................................................ 61
x
2.13. Rencana tindakan keperawatan ketidakefektifan manajemen
kesehatan ........................................................................................ 71
kesehatan ........................................................................................ 73
xi
2.24. Catatan perkembangan ketidakefektifan manajemen
kesehatan ........................................................................................ 80
xii
2.35. Rencana tindakan keperawatan ketidakefektifan pemeliharaan
kesehatan ........................................................................................ 90
xiii
2.49. Rencana tindakan keperawatan antietas (lanjutan) ........................ 101
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xv
1
BAB I
A. Pengertian Keluarga
anggota kelurga yang mengalami masalah kesehatan. Bila salah satu dari
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang bergabung karena
dalam suatu tangga, berinteraksi satu sama lain, dan didalam perannya
Maglaya, 2012).
antara orang dewasa yang berlain jenis yang hidup bersama atau seorang
laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa
anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah
tangga.
2
karakteristik keluarga adalah : Terdiri atas dua atau lebih individu yang di ikat
hidup bersama atau jika terpisah mereka tatap satu sama lain, Anggota
sosial sebagai suami, isteri, anak, kakak, dan adik. Mempunyai tujuan untuk
B. Tipe Keluarga
d. Single parent, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu
C. Fungsi Keluarga
tugas keluarga yang dapat dijalankan. Fungsi keluarga adalah sebagai berikut
perkembangannya.
sebagai berikut :
terpenuh
peran-peran sosial.
kebutuhan-kebutuhan fisik.
6
(2007)
sehat.
kesehatan masyarakat.
perkembangan, yaitu :
muda
6. Keluarga lansia
orang tua
anak
b. Mensosialisasikan anak
kembang anak
sebayayang sehat
intelektual
atau istri
dimasyarakat
anaknya
anak-anaknya
yang sehat. Fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga. Ada banyak
1. Pendidik
2. Koordinator
pengulangan.
3. Pelaksana
4. Pengawas Kesehatan
5. Konsultan
6. Kolaborasi
7. Fasilitator
yang optimal.
8. Penemu Kasus
9. Modifikasi Lingkungan
mengetahui kriteria atau ciri-ciri yang menjadi ketentuan tingkatan mulai dari
sebagai berikut :
rencana keperawatan.
rencana keperawatan.
dianjurkan.
rencana keperawatan.
dianjurkan.
dianjurkan.
Tujuan :
pencegahan penyakit
15
dan sosial
Intervensi keperawatan :
pemeliharaan kesehatan .
menyebabkan kambuh.
keluarga.
Tujuan :
pencegahan penyakit
dan sosial
Intervensi keperawatan :
pemeliharaan kesehatan .
17
menyebabkan kambuh.
keluarga.
Tujuan :
pencegahan penyakit
dan sosial
Intervensi keperawatan :
18
sehat
dengan benar
A. Pengertian
sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu jawaban yang jelas dan
singkat tapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan problema
anatomik dan kimiawi yang merupakan akibat dari sejumlah faktor di mana
didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin.
(PERKENI 2011).
pembuluh darah, disertai lesi pada membran basilis (Mansjoer Arif, 2002).
tubuh, terutama mata, ginjal, syaraf, jantung, dan pembuluh darah (American
a) Makanan berlebihan
b) Kehamilan
1. Kegemukan (Obesitas)
3. Kelainan genetic
4. Usia
yang cepat saji yang kaya akan pengawet, lemak dan gula. Makanan
6. Infeksi
C. Patofisiologi
yang berbentuk seperti pulau pada peta, karena itu disebut pulau-pulau
Langerhans yang berisi sel beta yang mengeluarkan hormon insulin yang
dikeluarkan oleh sel beta tadi dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang
Bila insulin tidak ada, maka glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke
dalam sel dengan akibat kadar glukosa dalam darah meningkat. Keadaan
inilah yang terjadi pada Diabetes Melitus tipe 1. Pada keadaan Diabetes
Melitus tipe 2, jumlah sel insulin bisa normal, bahkan lebih banyak, tetapi
insulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu masuk ke dalam sel.
karena lubang kunci (reseptor) kurang, maka glukosa yang masuk kedalam
23
sel sedikit, sehingga sel kekurangan bahan bakar (glukosa) dan kadar glukosa
dalam darah meningkat. Dengan demikian keadaan ini sama dengan keadaan
disamping kadar glukosa tinggi kadar insulin juga tinggi atau normal.
Pada Diabetes Mellitus tipe 2 juga bisa ditemukan jumlah insulin cukup
atau lebih tetapi kualitas kurang baik, sehingga gagal membawa glukosa
masuk kedalam sel. Disamping penyebab diatas, Diabetes Mellitus juga bisa
glukosa dalam darah cukup tinggi, ginjal tidak dapat menyerap kembali
semua glukosa yang keluar sehingga glukosa tersebut muncul dalam urine
(Glukosaria).
pasien akan terstimulasi oleh rasa haus sehingga pasien akan banyak minum
D. Pathway
PANKREAS
Pulau Langerhans
Sel Beta
Insulin
Reseptor Insulin
SEL
Menutup
dalam darah
protein
Poliuri
Simpanan kalori
menurun
Poliphagi
Polidipsi
E. Manifestasi Klinis
4) Gangguan penglihatan
5) Kelemahan
resisten , lebih sering pada dewasa, tapi dapat terjadi pada semua umur.
Riyadi, 2008).
masuk dalam sel. Peningkatan beban kerja ini akan berakibat pada
2008).
6) Sirosis Hepatis
mencapai tiga kali lipat dari keadaan normal. Bila seorang ibu tidak
2008).
G. Pemeriksaan penunjang
Melitus.
2. Kadar glukosa darah puasa > 126 mg/dl puasa adalah tanpa intake cairan
3. Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan
diagnostik.
6) Periksa glukosa darah satu jam dan dua jam sesudah beban glukosa
merokok
H. Penatalaksanaan Medis
a. Obat-obatan
maupun suntikan .
2) Sulfonilurea
glukosa
berat badan normal dan masih bisa dipakai pada pasien dengan
2001).
Diabetes Mellitus.
b. Perencanaan makan
a) Karbohidrat 60-70 %
b) Protein 10-15%
c) Lemak 20-25 %
sters akut, dan kegiatan jasmani untuk mencapai berat badan ideal.
Jumlah kandungan kolesterol < 300 mg/hr. Jumlah kandungn serat ±29
gr/hr diutamakan jenis serat larut. Konsumsi garam dibatasi bila terdapat
1) Jumlah kalori
Badan -100)- 10 % kg
hipertensi
b. Latihan jasmani
seling antara gerak cepat dan lambat, berangsur –angsur dari sedikit
latihan yang lebih berat secara bertahap dan bertahan dalam waktu
tertentu.
selama 30 menit, olahraga sedang adalah jalan cepat selama 20 menit dan
Hal yang perlu diingat dalam latihan jasmani adalah jangan memulai
c. Penyuluhan
d. Insulin
18-24 jam
a) Ketoasidosis diabeti
I. Komplikasi
adalah:
a. Hipoglikemia
b. Ketoasidosis Diabetik
dan akut dari suatu perjalanan penyakit Diabetes Mellitus yang ditandai
gula darah yang tidak terkontrol dan meninggi terus menerus yang
Perubahan dasar itu terjadi pada endotel pembuluh darah, sel otot
pembuluh darah, saraf dan struktur lainnya akan menjadi rusak. Zat
Akibat penebalan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama menuju
a) Retinopati
kebutaan.
b) Nefropati
gagal ginjal.
c) Neuropati
jantung koroner.
kulit
distal
J. Diagnosa Keperawatan
pada ekstremitas
ekstremitas
Kriteria hasil :
Rencana tindakan :
luka
Kriteria hasil :
120/80mmhg, R: 18 – 22x/menit).
Rencana tindakan
langsung
optimal
Kriteria hasil :
dengan kemampuan
Rencana tindakan
dengan baik
Kriteria hasil:
Rencana tindakan:
diabetic
Kriteria hasil :
120/80mmhg, R: 18 – 22x/menit).
Fokus intervensi :
infeksi
infeksi
Kriteia hasil:
berat, takicardi
Rencana tindakan :
Tujuan :
penyakit
Intervensi keperawatan :
akibat nya
kesehatan .
Tujuan :
penyakit
Intervensi keperawatan :
BAB II
NIM : 2420132332
A. PENGKAJIAN
a. Data Umum
2. Usia : 53 Tahun
3. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Buruh
8. Komposisi Keluarga :
49
1. Komposisi keluarga
Tabel 2.1 Komposisi Keluarga
N Nama Jenis Hub. Tempat/ Pendidikan
o Kelamin Dengan tanggal
keluarga lahir
Tn. B L KK 14-17-1963 SMA
Ny. S P Istri 09-06-1965 SMA
An. E P Anak 17-7-1999 PELAJAR
Genogram :
53 50
17
77
Keterangan : 7
: Meninggal : Garis keturunan
: Meninggal
: Pasien
: Laki-laki
: Perempuan
dewasa
Tn. S : kondisi kesehatan saat ini baik , dan tidak ada keluhan
pencegahannya
c. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
menyayangi satu sama lain , bila ada masalah Tn.B dan Ny.S selalu
2. Fungsi Sosial
cukup baik.
3. Fungsi Ekonomi
4. Fungsi reproduksi
Tn.B dan Ny. S dikarunia 2 orang anak, anak laki-laki yang telah
yang tepat .
masalah kesehatan.
yang ada di sekitar keluarga terbukti dari Ny.S yang rajin kontrol
yang berubah , menurut Ny.S yang saat ini di rasakan adalah sebuah
1. Menerima petugas
puskesmas
2. Menerima
pelayanan
kesehatan sesuai
rencana
3. Menyatakan
masalah kesehatan
secara benar
4. Memanfaatkan
fasilitas sesuai
anjuran
5. Melaksanakan
perawatan
sederhana sesuai
anjuran
6. Melaksanakan
tindakan
pencegahan secara
aktif
7. Melaksanakan
tindakan promotif
secara aktif
Pada kamis, 23-06-2016 keluarga Tn. B pada kriteria kemandirian 1-4 dengan
tingkat kemandirian I
Pada jumat, 24-06-206 keluarga Tn. B pada kriteria kemandirian 1-5 dengan
tingkat kemandirian II
Pada sabtu, 25-06-2016 keluarga Tn. B pada kriteria kemandirian 1-6 dengan
3. Pengelompokkan Data
Tabel 2.3 Pengelompokkan data
Data Subyektif Data Obyektif
Ny. S mengatakan tidak mengerti Td : 140/90 mmHg
tentang penyakit diabetes, hanya N : 92 x/menit
mengetahui untuk mengurangi yang R : 20 x/menit
manis-manis saja, Ny. S mengatakan S : 36 oC
terkena tahu kalau terkena diabetes Gds : 247 mg/dl
ketika pandangan matanya kabur lalu
dibawa ke RS. Dr YAP. Ny. S
mengatakan terkena diabetes sejak 2
tahun yang lalu, sering buang air
kecil pada malam hari, merasa haus,
dan sering merasa lapar
4. Analisa Data
Tabel 2.4 Analisa data
6. Diagnosa Keperawatan
Tabel 2.8 Diagnosa keperawatan prioritas
No. DiagnosaKeperawatan
1 Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Tn.B
2 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga Tn.B
3 Ansietas b.d perubahan dalam (status ekonomi,lingkungan , satus kesehatan,
pola interaksi, fungsi peran, status peran)
61
- Banyak
makan
-Anjurkan keluarga -Memberi energi postif
untuk mengungkapkan pada keluarga
kembali apa yang telah
disampaikan
- Rendah garam
-Anjurkan keluarga - Mengevaluasi tingkat
- Rendah lemak untuk mengungkapkan pemahaman keluarga
kembali tentang hal yang
disampaikan
3. Mendiskusikan tentang diit pada 2. tanda dan gejala diabetes sering buang air
penderita diabetes kecil dan sering merasa haus
O:
Ana D
73
Tabel 2.21 Implementasi dan evaluasi Ketidakefektifan menejemen kesehatan keluarga (lanjutan)
Hari/ Diagnosa TUK Implementasi Evaluasi
tanggal keperawatan
Ana D Ana D
74
Tabel 2.22 Implementasi dan evaluasi Ketidakefektifan menejemen kesehatan : Hari ke 2 (lanjutan)
Hari/ Diagnosa TUK Implementasi Evaluasi
tanggal keperawatan
Ana D
Ana D
75
P: lanjutkan intervensi
Ana D
76
9. CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel 2.24 Catatan Perkembangan Ketidakefektifan Menejemen kesehatan keluarga : Hari ke 2
Hari/ SOAP TUK Implementasi Evaluasi
tanggal
Jum’at, Jum’at, 24 juni 2016 4 Jum’at, 24 juni 2016 Jum’at, 24 juni 2016
24 juni
2016 08.00 Keluarga 08.30 11.00
mampu
S : Ny. S mengatakan tadi malam memodif S : Ny. S mengatakan
bisa tidur ikasi
lingkung 1. Mendiskusikan dan -perawatan kaki menggunakan air
- habis melakukan senam kaki an fisik menjelaskan manfaat hangat, dan senam kaki
diabetes perawatan kaki dan senam mennggunakan koran
kaki
O : TD : 110/80 mmHg - manfaat perawatan kaki dan senam
2. Mengajarkan kepada kaki untuk memperlancar peredaran
- GDS : 117 mg/dL keluarga perawatan kaki dan darah pada kaki
senam kaki
- Ny. S dapat mengungkapkan O:
kembali materi yang telah
disampaikan, -Ny. S dapat menjawab pertanyaan
yang diberikan
A : Masalah teratasi
Ana D -Ny. S dapat mengikuti gerakan
P : Lanjutkan intervensi senam kaki secara baik dan benar
Ana D Ana D
77
Tabel 2.25 Catatan Perkembangan Ketidakefektifan Menejemen kesehatan keluarga : Hari ke 2 (lanjutan)
Hari/ SOAP TUK Implementasi Evaluasi
tanggal
Jum,at, 11.30
24 juni
2016 S:Ny. S dan keluarga mengatakan sudah mengetahui pengertian, penyebab,
komplikasi dan cara pencegahan diabetes
P : lanjutkan intervensi
Ana D
78
CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel 2.26 Catatan Perkembangan Ketidakefektifan Menejemen kesehatan keluarga : Hari ke 3
Hari/ SOAP TUK Implementasi Evaluasi
tanggal
Sabtu, Sabtu, 25 juni 2016 3 Sabtu, 25 juni 2016 Sabtu, 25 juni 2016
25 juni
2016 08.00 Keluarga 08.30 11.00
mampu
S : Ny. S mengatakantadi merawat 1. Menjelaskan dan S : Ny. S mengatakan
malam bisa tidur anggota mendiskusikan
manfaat daun salam - manfaat daun slam dapat menurunkan
keluarga
- diabetes adalah kadar gula dan daun kresem kadar gula
darah lebih dari 200mg/dl
2. Mendemonstrasikan - daun salam direbus
O : TD : 110/80 mmHg cara pembuatan obat
herbal dengan daun O : Ny. S dapat menjawab pertanyaan
- GDS : 117 mg/dL salam yang diberikan dan keluarga antusias
dengan pengobatan herbal
- Ny. S dapat mengungkapkan
kembali materi yang telah
disampaikan
A : Masalah teratasi
Ana D
79
Tabel 2.27 Catatan Perkembangan Ketidakefektifan Menejemen kesehatan keluarga : Hari ke 3 (lanjutan)
Hari/ SOAP TUK Implementasi Evaluasi
tanggal
Sabu, 25 11.30
juni 2016
S : Ny. S dan keluarga mengatakan sudah mengetahui pengertian, penyebab,
komplikasi dan cara pencegahan diabetes
P : Hentikan intervensi
Ana D
80
- mudah leih
82
anemia
disebabkan oleh
kekurangan sel - Mengevaluasi
darah merah tingkat pemahaman
- Anjurkan keluarga keluarga tentang hal
untuk yang disampaiikan
mengungkapkan
kembali
- Memberi energi
positif pada keluarga
- Berikan pujian atas
kemampuan keluarga
83
Ana D
91
14.15
P : lanjutkan intervensi
Ana D
92
CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel 2.40 Catatan Perkembangan Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga : Hari ke 2
Hari/ SOAP TUK Implementasi Evaluasi
tanggal
- TD : 130/80 mmHg 3
Ana D
- Ny. S dapat mengungkapkan kembali Ana D
keluarga
materi yang telah disampaikan 15.15
mampu 16.05
merawat Memotivasi
A : Masalah teratasi sebagian anggota klien dan S : Ny. S mengatakan ingin sembuh dari
P : Lanjutkan intervensi keluarga keluarga penyakitnya O : Ny. S nampak lebih
semangat
Ana D Ana D
Ana D
93
Tabel 2.41 Catatan Perkembangan Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga : Hari ke 2 (lanjutan)
Hari/ SOAP TUK Implementasi Evaluasi
tanggal
Ana D Ana D
94
Ana D
Ana D
95
Mingg 16.30
u, 26
juni S : Ny. S dan keluarga mengatakan sudah mengetahui manfaat pelayanan kesehatan
2016
O : Ny. S dan keluarga dapat mengungkapkan kembali materi yang telah
disampaikan
P : Hentikan intervensi
Ana D
96
- Berikan pujian
atas kemampuan
keluarga
99
- Minum obat
100
Ansietas b.d Setelah 4. Setelah 4.1 melakukan - pencegahan - ajarkan tehnik -Meningkatkan
perubahan dilakukan dilakukan tindakan modifikasi melakukan relaksasi pengetahuan
dalam (status tindakan keperawatan lingkungan fisik aktivitas fisik klien tentang
ekonomi,lingku keperawatan selama 1x untuk mencegah (tehnik tentang tehnik
ngan , satus selama 3x kunjungan terjadinya cemas relaksasi) relaksas
kesehatan, pola kunjungan selama 30 menit - Anjurkan
interaksi, fungsi diharapkan setiap kujungan keluarga untuk
peran, status ansietas ,diharapkan mengungkapkan
peran) dapat teratasi keluarga mampu - sering kembali -Mengevaluasi
memodifikasi beraktivitas pemahan
lingkungan fisik dengan keluarga dengan
terkait keluarga apa yang telah
kesehatnnya,tentan disampaikan
g cara pencegahan
agar tidak terjadi
cemas
103
-Beri pujian
terhadap apa yang -Memberikan
sudah dilakukan energi semangat
keluarga psotif terhadap
apa yang sudah
dilakukan
keluarga
105
-Memberikan
-Beri pujian jika energi positif
telah terhadap apa
memanfaatkan yang sudah
pelayanan dilakukan
kesehatan keluarga
106
Ana D
107
10.30
P : lanjutkan intervensi
Ana D
108
CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel 2.56 Catatan Perkembangan Ansietas : Hari ke 2
Hari/ SOAP TUK Implementasi Evaluasi
tanggal
O : Ny. S nampak 3
Ana D
gelisah
keluarga Ana D
mampu S : keluarga mengatakan ketika cemas Ny.
A : masalah teratasi 09.50 S slalu dimotivasi
merawat
sebagian
anggota
Memotivasi keluarga dan klien O : Ny. S nampak sedih dan gelisah
P : lanjutkan intervensi keluarga
Ana D Ana D
Ana D
109
O:
Ana D
110
12.10
P : Hentikan intervensi
Ana D
111
P : lanjutkan
intervensi Ana D
Ana D
Ana D
112
14.00
P : Hentikan intervensi
Ana D
113
BAB III
PEMBAHASAN
A. Proses keperawatan
Pada bab ini penulis akan membahas kasus yang telah diuraikan pada bab
mulai tanggal 20 juni 2016 sampai 25 juni 2016 yang terdiri dari pengkajian,
kasus yang nyata dengan teori yang ada dalam pemberian asuhan keperawatan
pada keluarga Tn. B dengan Ny. S yang menderita diabetes di Dusun Bener RT 07
1. Pengkajian
sistematis sesuai dengan fakta atau kondisi yang ada pada klien sangat
keluarga.
resiko yang diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari lingkungan.
Umum.
asuhan keperawatan & adanya motivasi yang besar dari keluarga untuk
2010).
pencetus.
(Friedman, 2010).
insulin dan obat herbal. Hal ini sesuai dengan Friedman (2007)
c) Fungsi ekonomi
a) Poliuria
2009).
118
sering buang air kecil terutama pada malam hari. Hal ini sesuai
volume normal.
b) Polidipsi
Hal ini sesuai dengan Sylvia Anderson price (1991) Rasa haus
haus berlebihan dengan volume cairan lebih dari 2500 cc /24 jam.
c) Polifagia
Hal ini sesuai dengan sabella (2010) Seseorang dibetesin yang baru
poliphagi.
120
d) Gangguan penglihatan
c. Data yang ada pada teori dan tidak ada dalam kasus
Hal ini sesuai dengan Riyadi (2008), lemah akibat hipotensi postural
2. Diagnosa Keperawatan
teori
(Herdeman, 2015).
penyakit gula.
diabetes sejak 6 tahun yang lalu dan tidak tahu kalau menderita
penangannya.
2) Diagnosa yang ada pada teori, tetapi tidak ada dalam kasus
mengobati Ny. S.
3) Diagnosa yang ada dalam kasus, namun tidak sesuai dengan teori
Ny. S mengatakan takut kalau matanya buta dan takut tidak dapat
3. Perencanaan keperawatan
2010)
tercapai
dengan cara :
1. Memberikan informasi
dengan cara :
dengan cara :
dengan cara
keluarga
kesehatan
keluarga
pencegahan anemia
keluarga
kesehatan
keluarga
pencegahan ansietas
keluarga
relaksasi
kesehatan
keluarga
4. Pelaksanaan keperawatan
keperawatan yang dilakukan, pada umumnya telah sesuai dengan rencana yang
dibuat oleh penulis. Adapun pelaksanaan yang telah dilakukan sebagai berikut
dengan cara :
1. Memberikan informasi
cara :
dengan cara :
dengan cara :
5. Evaluasi
keluarga dengn kriteria hasil dan menyimpulkan hasil kemajuan masalah dan
sehingga perlu direncanakan waktu yang sesuai dengan kesediaan keluarga Yang
ditetapkan
keperawatan sekarang
dievaluasi
A : dalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada
berikut :
Tidak ada.
Tidak ada.
140
6. Dokumentasi
A. Pengkajian
B. Diagnosa keperawatan
141
penulis.
C. Perencanaan
tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi kriteria dan standard yang
kesehatan keluarga.
E. Implemetasi
yang dilakukan pada klien dan keluarga kelolaan dalam asuhan keperawatan
G. Evaluasi
dilakukan.
142
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
puskesmas. Hal ini terkait dengan kepuasan masyarakat terhadap hasil pelayanan
keperawatan 3x24 jam pada keluarga Tn. B dengan Ny. S yang menderita
Yogyakrta, pada tanggal 23-25 juni 2016, penulis memperoleh berbagai hal
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
suatu masalah.
144
3. Perancanaan
keluarga.
dicapai.
pembantu.
4. Pelaksanaan
keluarga.
5. Evaluasi
yang telah dilakukan dan mengacu pada kriteria hasil dan tujuan.
6. Pendokumentasian
A. Pengkajian
B. Diagnosa keperawatan
oleh penulis.
D. Perencanaan
kesehatan keluarga.
149
E. Implemetasi
G. Evaluasi
yg dilakukan.
B. SARAN
keluarga pada Tn. B dengan Ny. S yang menderita Diabettes Mellitus di Dusun
tanggal 20 juni 2016 sampai 25 juni 2016, penulis menemukan hal-hal yang
Maslow.
Hardhi Kusuma dan Amin Huda Nurarif . 2013. Nanda Nic – Noc Hal
:152.Yogyakarta : Media Hardy.
NIM : 2420132332
A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
2. Usia : 53 Tahun
3. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Buruh
8. Komposisi Keluarga :
Keterangan :
: Meninggal
: Pasien
: Laki-laki
: Perempuan
Extended family, keluarga int terdiri atas ayah, ibu dan 2 anak, i
jawa baik dari Tn.S dan Ny.K , keluarga ini sudah memegang erat adat
tahun dan anak kedua perempuan dengan usia 17 tahun. Keluarga Tn.
kabur untuk melihat, lalu dipriksakan ke rs dokter yap dan Ny. S baru
Nn. E : Kondisi Kesehatan saat ini baik, tidak ada keluhan yang
a. Karakteristik rumah
- Penerangan
diisiang hari karena rumah tertutup oleh seng dibagian depan dan
- Luas lantai
Lantai masi menggunakan semen belum menggunakan ubin dan
- Ventilasi
- Keadaan dapur
dan kotor
- Kebersihan
keluarga.
- Pemanfaatan halaman
direbus.
- Pembuangan sampah
sampah akhir
- Jamban
- Sanitasi
tersebut
yang saat ini mereka tempati dan tidak pernah pindah rumah.
a. Pola Komunikasi
menyelesaikan
b. Struktur Kekuatan
Ny.S : Ibu dan istri , peran keluarga dalam menjadi seorang ibu
Nn. E: Anak , merupakan anak kedua dari Tn.B dan Ny.S yang
saat ini berumur 18 tahun dan baru saja tamat dari sekolah SLTA
belajar dirumah
karena Ny.S dan Tn. B berasal dari suku Jawa. Norma yang di
V. Fungsi Keluarga
A.Fungsi Afektif
diskusikan bersama.
B.Fungsi Sosial
C.Fungsi Ekonomi
Tn.B merupakan pencari nafkah di keluarga ,
D.Fungsi reproduksi
belum dilepas.
yang sakit .
ke puskesmas terdekat
keluarga
katarak
baik
Penampilan umum
Tanda-tanda vital
3. Suhu 36 oC 36 oC 36 oC
Pemeriksaan sistem
pernafasan
Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada
1. Inspeksi simetris simetris simetris
1. Menerima petugas
puskesmas
2. Menerima
pelayanan
kesehatan sesuai
rencana
3. Menyatakan
masalah kesehatan
secara benar
4. Memanfaatkan
fasilitas sesuai
anjuran
5. Melaksanakan
perawatan
sederhana sesuai
anjuran
6. Melaksanakan
tindakan
pencegahan secara
aktif
7. Melaksanakan
tindakan promotif
secara aktif
Pada kamis, 23-06-2016 keluarga Tn. B pada kriteria kemandirian 1-4 dengan tingkat
kemandirian I
Pada jumat, 24-06-206 keluarga Tn. B pada kriteria kemandirian 1-5 dengan tingkat
kemandirian II
Pada sabtu, 25-06-2016 keluarga Tn. B pada kriteria kemandirian 1-6 dengan tingkat
kemandirian III
Pengelompokkan Data
No. DiagnosaKeperawatan
1 Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Tn.B
2 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga Tn.B
3 Ansietas b.d perubahan dalam (status ekonomi,lingkungan , satus kesehatan,
pola interaksi, fungsi peran, status peran)
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYAKIT ANEMIA
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Anemia atau sering disebut kurang darah adalah keadaan dimana darah
merah kurang dari normal dan yang biasa digunakan sebagai dasar adalah
kadar Hemoglobin (Hb).Anemia ini banyak diderita oleh ibu hamil dan ibu
menyusui.
Sehingga harus ada penanganan yang adekuat agar dapat mencegah
terjadinya anemia yang semakin parah dan meminimalkan komplikasi yang
terjadi. Maka dari itu, bagi penderia anemia sebaiknya menjaga pola hidup
dengan memperbaiki asupan gizi seimbang dan mengandung zat besi.
II. PENGANTAR
Bidang Studi : Keperawatan keluarga
Topik : Anemia
Subtopik : Mengenal Anemia
Sasaran : Keluarga Tn. B
Hari/Tanggal : Sabtu 25 juni 2016
Jam : 13.00 WIB
Waktu : 30 Menit
Tempat : Rumah Tn. B
V. MATERI
Terlampir
VI. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
VII. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
IX. EVALUASI
Metode Evaluasi : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
X. LAMPIRAN MATERI
A.PENGERTIAN ANEMIA
Anemia atau sering disebut kurang darah adalah keadaan dimana darah
merah kurang dari normal dan yang biasa digunakan sebagai dasar adalah
kadar Hemoglobin (Hb).Anemia ini banyak diderita oleh ibu hamil dan
ibu menyusui.
B.TANDA-TANDA ANEMIA
1. Mudah lelah, lesu, lemah, dan ngantuk
2. Dari posisi jongkok ke berdiri berkunang-kunang
3. Pucat, terutama pada wajah, telapak tangan, kuku. Dam selaput mata
C.PENYEBAB ANEMIA
1. Kurang mengkonsumsi makanan kaya zat besi, terutama yang berasal
dari sumber hewani yang mudah diserap
2. Kekurangan zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada
kehamilan, masa tumbuh kembang, serta pada penyakit infeksi.
3. Kehilangan zat besi yang berlebihan pada perdarahan termasuk haid
yang berlebihan, sering melahirkan, dan pada infeksi cacing
D.AKIBAT ANEMIA
1. Pada ibu hamil dapat mengalami keguguran, lahir sebelum waktunya,
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), perdarahan saat melahirkan
2. Anak akan mengalami gangguan pertumbuhan, tidak dapat mencapai
tinggi yang optimal dan anak menjadi kurang cerdas.
3. Daya tahan tubuh akan menurun
E.CARA MENCEGAH ANEMIA
1. Meningkatkan konsumsi zat besi dari sumber anemia melalui
penyuluhan, terutama makanan sumbr hewani yang mudah diserap.
2. Minum 1 tablet tambah darah setiap hari bagi ibu hmil, minimal 90
tablet selama kehamilan.
3. Atur jarak kehamilan dan batasi kehamilan dengan menjadi peserta
Keluarga Berencana (KB)
4. Jarak kebersihan lingkungan dan kebersihan peroranagn sehingga
tubuh tidak kemasukan cacing atau parasit lainnya.
XI. DAFTAR PUSTAKA
Sumber : http://www.suarapembaruan.com
| ruslisusana@yahoo.com
Anemia atau sering disebut
kurang darah adalah
keadaan dimana darah
merah kurang dari normal
dan yang biasa digunakan
sebagai dasar adalah kadar
Hemoglobin (Hb).
Anemia ini banyak diderita
oleh ibu hamil dan ibu
menyusui.
IV. Evaluasi
Prosedur: akhir kegiatan
Waktu: 8 menit
Bentuk soal: tanya jawab
V. Materi penyuluhan
Materi Penyuluhan
A. Definisi
Daun salam bersifat kelat dan astringent. Daun salam mengandung
zat-zat bahan warna, zat samak, dan minyak atsiri yang jumlahnya hanya
sedikit, 0.2% (sitral, eugenol, methylchavico~ yang bersifat antibakteri,
tanin dan flavonoid. Zat tanin yang terkandung bersifat mengecilkan pori-
pori (astringent). Kandungan minyak atsiri teriinggi dalam daun akan
dicapai bila daun dalam keadaan kering. Salah satu kegunaan daun salam
sebagai obat tradisional adalah sebagai antidiabetik.
Potter, P.A., dan A.G. Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC
Smeltzer, Suzzanne C .2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Ed.8. Jakarta : EGC.
ANALISIS RASlONALlSASl KANDUNGAN RAMUAN DIABETES
MELLITUS Dl LABORATORIUM PENELlTlAN DAN PENGEMBANGAN
PELAYANAN PENGOBATAN OBAT TRADISIONAL (LP40T)
ABSTRACTS
Herbal medlclnes consEt ofsamb~loto(Andmgraphnpanrculata), salam (Eugenlapolyantha) and temulawak ( C u m m a
xanthomza) are used as a formula for Non Insul~nDe~endentD~abetesMell~tusINIDDM1 In Jrad~tlonal ~ - ~~
Med~clnes
- - - - - Cl~nrc
.~
A.
literature study was conducted to find out the rational& of the treatment has run by the c11"ic. Results of this study indicated
that sambiloto andsalam have hypoglycemicactivity. Furthermore tem~lawakhave cholesterol regulatorandleverpmtector
activities. It m c l ~ d e sthat Diabetes Mellitus therapy from herbal medicines which are contained of SambilOtO, salam, and
temulawak are rational for the NIDDM.
-
Penditi Puslimang Sistem dan Kebijakan Kesehatan. Badan Limangkes Jalan lndrapura 17, Surabaya
Buletin Perielltian Sistem Kesehatan - Vol. 9 No. 2 April 2006: 107-112
pankreas. Sel-sel beta pankreas yang tersisa kglhari) dan tidak dianjurkan minum obat
umumnya masih aktif, tetapi sekresi insulinnya hipoglikemik. Tujuan pengobatan adalah agar nilai
semakin berkurang. Selain itu kepekaan reseptor dari glukosa darah di bawah 120 mgtdi (saat lambung
set-sel beta pankreas tersebut juga menurun. kosong).
Hipofungsisel-sel beta pankreas bersamaan dengan
Sedang tujuan jangka panjang dalam pengelolaan
resistensi insulin yang rneningkatakan mengakibatkan
diabetes mellitusadalah mencegah komplikasi kronis,
gula darah meningkat (hiperglikemia). Ada
seperti retinopati, neuropati. nefropati, dan gangguan
kemungkinan penyebab hiperglikemia karena suatu
kardiovaskuler. Untuk mencapainya sangat penting
infeksi virus pada masa muda. Pada penderita yang
rnengusahakan regulasi kadar gula yang optimal.
tidak kegemukan diperkirakan tidak ada resistensi
Sepanjang hari kadar gula darah yang pada penderita
insulin.
diabetes sangat berfluktuasi, hendaknya dikendalikan
antara nilai normal yaitu 60 mgldl sampai 145 mgldl.
PENGELOLAAN DIABETES MELLlNS Ini berarti bahwa masukan karbohidrat dan profil
Dalam pengelolaan diabetes mellitus, sejak awai insulin darah harus saling diselaraskan dengan baik.
harus dicegah kemunqkinan timbulnva kom~likasi Dan pola kadar gula sejauh mungkin agar mendekati
kronis sehin-gga penderia dapat hidup &hat da" wajar keadaan gula darah f7OrmalsePerti orang sehat. Stud1
berdampingan dengan penyakitnya. Peninqkatan nilai membuktikan bahwa dengan regulasi Yang tepat,
kualitas hidup peiderita- diabetes rneiitus lebih komplikasi kronis dapat diminimali~ir.~
ditekankan dan juga diupayakan mencegah selama
mungkin timbulnya komplikasi kronis. ANALISIS KANDUNGAN RAMUAN DIABETES
Tindakan umum dalarn pengelolaan diabetes MELLlTUS Dl LP40T
sampai saat ini tetap berdasarkan 3 ha1 pokok yaitu:
Diet. Semua penderita harus memulai diet Salah satu komposisi ramuan diabetes mellitus
dalam Standar Pengobatan LP40T terdiri dari bahan-
pembatasan kalori, terlebih pada penderita yang
bahan: sambiloto, salam dan temulawak. Ketiga
overweight. Makanan perlu dipilih terutama untuk
tanaman ini secara empiris telah dikenal sebagai
pernbatasan karbohidrat terutama yang murni
ramuan yang dapat menurunkan kadar glukosa darah
(gula), lemak hewani, dan lemak rantai pendek
(hipoglikemik). Untuk mengkaji lebih lanjut apakah
untuk mencapai kadar glukosa dan lipida darah
ketiga bahan tersebut sudah iasional jika digunakan
normal.
Olah raga. Bila olah raga dilakukan secara teratur sebagai ramuan untuk menurunkan kadar glukosa
darah, analisis di bawah ini akan menguraikankhasiat
dapat mengurangi resistensi insulin, sehingga
dan mekanisme kerja dari masing-masing bahan di
insulindapat digunakan dengan lebih baik oleh sel
atas.
tubuh dan dosisnya dapat diturunkan.
Mengurangifaktor risiko, seperti behenti merokok. Sambiloto (Andrographlspaniculata,Ness)
Nikotin dapat berpengaruh buruk terhadap Sambiloto termasuk dalam famili acanthaceae.
penyerapan glukosa oleh sel. Sambiloto bukan tumbuhan asli Indonesia, tetapi
Tujuan jangka pendek dalam pengelolaan diduga berasal dari India. Menurut data spesimen di
diabetes adalah menghilangkan keluhan dan gejala Herbarium Bogoriense di Bogor, sambiloto sudah ada
penyakit diabetes mellitus, terutama normalisasi kadar di lndonesia sejak 1893. Seluruh bagian tanaman ini
gula darah. Tindakan yang dilakukan antara lain: (herba) digunakan sebagai obat tradisional. Khasiat
Penderita NlDDM (tipe 2). Bila tindakan umum tanaman yang sangat pahit ini telah diteliti oleh
tidaklkurang efektif untuk menormalkan glukosa sejumlah pakar dari dalam ataupun luar negeri sejak
darah, perlu digunakan obat hipoglikemik. Insulin tahun 1980-an. Bahkan pada tanggal 13 Desember
baru disuntikkan bila obat oral antidiabetika tidak 1986, sambiloto telah dipatenkan sebagai obat anti
memberikan efek yang diinginkan atau Human lmmuno Deficiency Virus (HIV) oleh
menunjukkan resistensi. perusahaan farmasi Jerman yang mengadakan
Penderita IDDM (tipe 1). Penderita di bawah usia penelitian bersama para ilmuwan dari Bastyr University
40 tahun umumnya rnemerlukan insulin (06-0,9 UII di Jerman.
Buletin Per~elitianSistern Kesehatan -Vol. 9 No. 2 April 2006: 107-112
Kandungan kimiawi Andrographidis Herba tradisional. Selain itu kulit batang, akar, dan buah juga
antara lain: andrographolid, neoandrographolid, berkhasiat sebagai obat.
deoxy andrographolid, andrographoside, deoxy Daun salam bersifat kelat dan astringent. Daun
andrographoside, ninandrographolid, 74-deoxy-11- salam mengandung zat-zat bahan warna, zat samak,
oxoandrographolid, 14-deoxy-ll,12-didehydro- dan minyak atsiri yang jumlahnya hanya sedikit, 0.2%
andrographholid, homoandmgrapholid. andrographan, (sitral, eugenol, methylchavico~yang bersifat
andrographosterin, sitosterol-D-glucoside,flavonoids. antibakteri, tanin dan flavonoid. Zat tanin yang
Andmgrapholidmerupakan komponen utama (2,39%) terkandung bersifat mengecilkan pori-pori (astringent).
dan zat aMif utama yang berkhasiat dalam pengobatan Kandungan minyak atsiri teriinggi dalam daun akan
diabetes mellitus. Senyawa ini mempunyai rasa sangat dicapai bila daun dalam keadaan kering.
pahit, berupa krist;31 tak beiwrarna, yang disebut juga Salah satu kegunaan daun salam sebagai obat
, f o n e " , n a m a Ir i m i a y a n g
" d i t e rJ~e n e l a c tradisional adalah sebagai antidiabetik. Suatu
~. . . .
menggambarkan struktur sepertl clncln. penelitian membuktikan ekstrak air daun salam
memiliki efek hipoglikemik dalam tubuh tikus
percobaan pengidap diabetes yang tidak tergantung
insulin (NIDDM). Terhadap tikus diabetes yang
tergantung insulin, efek hipoglikemik daun salam
temyata tidak berpengaruh.
Temulawak (Curcumaxanthorrhiza)
Temulawak termasuk dalam famili zingiberaceae.
Tanaman ini merupakan tanaman asli Indonesia.
ON
CzOHz4
4J CHIOH
HASIL PENELITIAN TERHADAP RAMUAN label 1. Proporsi kunjungan pasien baru penderita
HEREA SAMEILOTO DAN DAUN SALAM DM di LP4OT tahun 1990-2004
1. Penelitian Abdul Rahman dkk tentang toksisitas
dan teratogenisitas ekstrak etanol campuran (1 :1)
herba sambiloto dan daun salam.(20)Dengandosis
serbuk campuran tumbuhan (5 g ramuan sekali
minum) setara dengan 0,9833 gram ekstrak
dikonversikan terhadap dosis hewan coba,
menunjukkan:
Hasil uji toksisitas akut masuk ke kategori
'practically non toxic: Nilai LD, yaitu sekitar
100 x dosis lazim.
Hasil uji toksisitas sub kronik menunjukkan
tidak terjadi efek hepatotoksik dari bahan uji.
Tidak terdapatnya sifat toksik terhadap liver
sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya
bahwa herba sambiloto memiliki efek
hepatoprotektor dan sebagai imunostimulan. Oleh sebab itu ramuan diabetes mellitus, yang
Terhadap fungsi faal ginjal, ekstrak UI~jugs tidak terdiri sambiloto, salam, dan temulawak banyak
menunjukkan efek toksik. Hal ini terjadi sampai diaunakan &lam pelayanan
. . sebagai Iramuan UI~ t u k
dengan dosis 5 x dosis lazim dalam jangka pengobatan diabetes. Dosis yang clipakai urituk
waktu uji 2 bulan dengan pemberian per oral . . .
pengobatan diabetes mellitus adalah SerbUK Kering
sekali sehari. sambiloto dan saliam masin!2-masing 2 gram, serta
Hasil uji efek teratogenik menunjukkan bahwa temulawak 5 gra!TI. Pemaltaiannya dengan cara
ekstrak uji tidakmenunjukkan efek teratogenik merebus ramuan dlalam airsebanyak: ? gelas hingga
sampai dengan dosis 5 x dosis lazim. air yang tersisa tinggal separunnya (satu gelas), dan
2. Hasil penelitian Abdul Rahman dkk dari uji efek diminum dua kali'sehari masing-masing '/2 gelas.
hipoglikemik ekstrak etanol campuran herba
sambiloto dan daun salam dengan dosis serbuk
KESIMPULANDAN SARAN
campuran turnbuhan (5 g sekali minum) setara
dengan 0,9833 gram ekstrak dikonversikan Uraian di atas menunjukkan bahwa ketiga
terhadap dosis hewan coba yang dilaksanakan tanaman yang dipakai sebagai ramuan obat diabetes,
dengan metode uji toleransi glukosa. Hewan uji hanya sambiloto dan salam yang mempunyai aktifitas
dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol. sebagai hipoglikemik. Berdasarkan penelitian.
kelompok perlakuan dengan dosis lazim, kelompok sambiloto bermanfaat untuk mencegah absorbsi
dengan 2 x dosis lazim, kelompok dengan 3 x glukosa dari usus, dan sekaiigus dapat meningkatkan
dosis lazim, dan kelompok pembanding dengan metabolisme glukosa. Sedang salam juga memiliki
klorpropamid 12 mglkg BB. Perbedaan bermakna efek hipoglikemik pada dlabetes jenis NIDDM. Jadi
muiai terjadi pada kelompok dengan 2 x dosis sambiloto dan salam memiliki kemampuan
lazim pada t3 (3jam sesudah pemberian ekstrak menurunkan kadar gula darah khususnya diabetes
ramuan atau 75 menit sesudah pemberian jenis NIDDM. Sampai saat ini belum ditemukan
glukosa). keterkaitan temulawak sebagai obat diabetes, tetapi
kemampuan temulawak dalam menurunkan kadar
PEMAKAIAN RAMUAN Dl LP4OT kolesterol dalam darah dan liver perlu diper-
timbangkan, khususnya bagi penderita diabetes.
Persentase kunjungan pasien baru Diabetes Secara tidak langsung temulawak juga membantu
Mellitus cenderung mengalami peningkatan seperti penderitadiabetes untuk regulasi kolesterol. Selain itu
ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
penggunaan ramuan untuk diabetes mellitusbiasanya
Buletin Penteiitian Sistem Kesehatan - Vol. 9 No. 2 April 2006: 107-112
ovlentrez. i?cmd=Retrieve&db=
1. Mengontrol gula
darah
2. Dapat menurunkan
berat badan.
3. Memberikan
1. Daun salam kering 5
keuntungan psikologis sampai 7 lembar
.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DIABETES
Topik : Diabetes Militus
Sub Topik : Pentingnya Pengetahuan Tentang Diabetes Militus
Sasaran : keluarga dan klien
Hari/Tanggal : kamis, 23 juni 2016
Jam : 09.00
Tempat : Rumah Tn. B
A. LATAR BELAKANG
Banyak orang masih mengangga penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua
atau penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan. Padahal, setiap orang
dapat mengidap diabetes, baik tua maupun muda, termasuk Anda. Namun, yang
perlu anda pahami adalah anda tidak sendiri. Menurut data WHO, Indonesia
menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita Diabetes Mellitus
di dunia. Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk
Indonesia yang mengidap diabetes.
3. Tujuan Khusus
3. 5 Evaluasi :
meni Menyimpulkan inti penyuluhan Menyimak
t Menyampaikan secara dan
singkatmateripenyuluhan mendengar
Memberikesempatankepadapesertauntukber kan
tanya
Memberikesempatankepadapesertauntukme
njawabpertanyaan yang dilontarkan
4. 3me Penutup :
nit Menyimpulkanmateripenyuluhan yang Menjawabs
telahdisampaikan alam
Menyampaikanterimakasih atas perhatian
dan waktu yang telah di
berikankepadapeserta
Mengucapkansalam
Materi
DIABETES MELITUS
A. PENGERTIAN.
Diabetes Militus adalah suatupenyakit kronik yang komplek disertai
berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan
pembuluh darah disertai lesi pada membrane basalis dalam pemeriksaan
dengan membrane electron (Arief, 2005)
B. ETIOLOGI.
Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) atau Diabetes Melitus
Tergantung Insulin (DMTI) disebabkan oleh destruksisel B pulau
Langerhans akibat proses autoimun. Sedangkan Non Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (NIDDM) atau Diabetes Melitus Tidak Tergantung
Insulin (DMTTI) disebabkan kegagalan relative sel B dan resistensi
insulin.
Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk
merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk
menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel B tidak mampu mengimbangi
resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defesiensi relatif insulin.
Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada
rangsangan glukosa, maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan
perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel B pancreas mengalami
desensitisasi terhadap glukosa (Arief, 2005)
D. Resiko tinggi DM
Riwayat keluarga DM
Kegemukan
Kurang gerak (berolah raga)
Hipertensi
Riwayat kehamilan dengan kelahiran beratba dan bayi lahir> 4000
gr
(Arief, 2005)
E. KOMPLIKASI.
Kardiovaskuler : hipertensi, infakmiokard
Mata :retinopati, katarak.
Syaraf :neuropati.
Paru – paru : TBC.
Kulit :gangren, ulkus.
Hati :sirosis hepatis.
(Arief, 2005)
F. PENATALAKSANAAN.
Dalam jangka pendek penatalaksanaan DM bertujuan untuk
menghilangkan keluhan atau gejala DM. Sedangkan tujuan jangka
panjangnya adalah untuk mencegah komplikasi. Tujuan tersebut
dilaksanakan dengan cara menormalkan kadar glukosa, lipid dan insulin.
Untuk mempermudah tercapainya tujuan tersebut kegiatan dilaksanakan
dalam bentuk pengelolaan pasien secara holistic dan mengajarkan
kegiatan mandiri.
Kerangka utama penatalaksanaan DM yaitu perencanaan :
1. makanan ( diet )
2. Latihanjasmani.
3. Obat – obatan
4. Pemantauan
5. Pendidikan Kesehatan
(Arief, 2005)
DAFTAR PUSTAKA
(www.asuhan_keperawatan.com)
DIABETES MILLETUS APA ITU DIABETES MILETUS ??? TANDA DAN GEJALA
kronik pada mata, ginjal, saraf dan Cepat merasa lapar dan
mengantuk.
Disusun Oleh :
BB menurun, nafsu makan
Ana Dewi
bertambah.
Penglihatan kabur.
Pokok bahasan : DM
Sub pokok bahasan : Langkah-langkah Foot Spa danSenam Kaki DM
Penyuluh : ana dewi pratiwi
C. STRATEGI PELAKSANAAN
Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa :
a. Ceramah
b. Tanya jawab
D. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahap Kegiatan penyuluh Kegiatan audiens waktu
1 Pembukaan Mengucapkan - Menjawab salam 2 menit
salam Memperhatikan
Menjelaskan
tujuan
penyuluhan
2 Penyajian Definisi Senam Memperhatikan 20 menit
Kaki DM -
Tujuan Senam Memperhatikan
Kaki DM
Langkah-langkah Memperhatikan
Senam Kaki DM
3 Penutup Memberikan Mengajukan 8 menit
kesempatan pertanyaan
kepada keluarga
dan pasien untuk
mengajukan
pertanyaan
Menjawab Memperhatikan
pertanyaan
melakukan Menjawab
evaluasitentang pertanyaan
materi yang
disampaikan Menjawab salam
Salam penutup
E. MEDIA PENYULUHAN
1. Materi SAP
2. Leaflet
F. METODE EVALUASI
1. Metode Evaluasi : Tanya jawab
2. Jenis Evaluasi : Lisan
MATERI PENYULUHAN
SPA KAKI
1. Definisi
Spa kaki adalahkegiatanmerendam kaki denganmenggunakan air hangat,
lalumengoleskan lotion pada kaki.
2. TujuanSpa Kaki
a. Melancarkanperedarandarah
b. Melunakkkan kuku agar mudah di potong
c. Menghilangkanbau kaki
Soeparman dkk, 1987, Ilmu Penyakit dalam, Jilid 1, edisi 2. UI Press, Jakarta.