A. LATAR BELAKANG
Jutaan orang di seluruh dunia memiliki masalah tidur (life
Magazine)dan menderita apnea tidur yang kebanyakan belum tertangani
(Currie danWilson, 2006).
Menurut data dari WHO (World Health Organization) pada tahun
1993, kurang lebih 18% penduduk dunia pernah mengalami gangguan sulit
tidur, dengan keluhan yang sedemikian hebatnya sehingga menyebabkan
tekanan jiwa bagi penderitanya (Lanywati, 2001).
C. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi pendidikan keperawatan, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan khususnya bagi staf pengajar/dosen dalam
memahami dan memecahkan timbulnya kecemasan pada mahasiswa
yang disebabkan oleh stresor psikososial.
2. Bagi mahasiswa
Sebagai bahan acuan bagi mahasiswa keperawatan pada saat pertama
praktek di rumah sakit, sehingga dapat mempersiapkan diri sebelum
melakukan praktek.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan akan dapat mengetahui lebih jauh apakah
tingkat kecemasan dan gejala insomnia yang timbul dapat diatasi
sehingga tugas perkembangan mahasiswa dapat dilalui dengan baik.
D. KEASLIAN PENELITIAN
Ada banyak penelitian tentang kecemasan pada mahasiswa praktik .Dalam
penelitian Helena (2003) berjudul “ Gambaran kecemasan mahasiswa
profesi saat melakukan praktik di rumah sakit jiwa. ”
BAB I
PENDAHULUAN
Keperawatan merupakan suatu profesi dimana didasarkan pada ilmu yang
ditempuh melalui pendidikan formal. Pendidikan keperawatan sebagai
pendidikan akademik dan pendidikan profesi yang mempersiapkan lulusan
yang mampu memberikan pelayanan keperawatan berdasarkan ilmu dan
teknologi keperawatan. Pendidikan keperawatan menggunakan metodologi
keperawatan dan berlandaskan dengan etika keperawatan. Kemampuan ini
hanya dapat ditumbuhkan bila dalam proses pembelajaran mahasiswa
mendapatkan teori dan pengalaman belajar di lahan praktek dalam suatu
lingkungan yang menopang pertumbuhan dan pembinaan kemampuan
professional dalam pembelajaran klinik.
Pengalaman pembelajaran klinik (rumah sakit dan komunitas) merupakan
bagian penting dalam proses pendidikan mahasiswa keperawatan, karena
memberikan pengalaman yang kaya kepada mahasiswa bagaimana cara
belajar yang sesungguhnya.
Pengalaman belajar klinik merupakan proses pembelajaran yang penting
untuk mempersiapkan peserta didik dalam melaksanakan praktek klinik.
Pendapat lain menyatakan bahwa pembelajaran praktikum memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan keterampilan
melakukan observasi yang akurat dan teratur. Selain itu, ada pendapat
mengatakan bahwa tatanan klinik merupakan tempat yang paling tepat
untuk mengajarkan keterampilan praktik
Fenomena yang pernah peneliti temui adalah pelaksanaan praktek klinik
pertama kali lebih cenderung memiliki stresor yang tinggi dibandingkan
seseorang yang sebelumnya pernah memasuki lahan praktek. Pada
penelitian Beck dan Srivasta (1994) menunjukkan bahwa program praktik
menimbulkan stres karena rendahnya ketrampilan klinik, masuknya
mahasiswa ke dalam lingkungan yang baru yang tidak mereka kenal
sebelumnya, bertemunya mereka dengan pasien dengan berbagai masalah
kompleks, merasa takut untuk berbuat kesalahan, dan merasa tertekan
akibat dinilai / penilaian dari dosen
PENGERTIAN KECEMASAN
Stuart dan Laraia (2005) menyatakan bahwa kecemasan adalah perasaan
yang tidak menyenangkan , tidak enak , khawaatir dan gelisah. Perasaan
tidak menyenangkan itu dapat b erupa sumber- sumber yang berasal dari
luar maupun dalam .Sumber kecemasan dari luar dapat berupa infeksi
virus, bakteri , polusi , gangguan keamanan , masalah tempat tinggal ,
pakaian dan kecelakaan . Sumber kecemasan yang berasal dari dalam
berupa gangguan fisiologis berupa jantung , sistem imun, temperatur ,
regulasi dan perubahan fisiologis lainnya.
Kecemasan merupakan respon dari strees yang tidak dapat
dihindari pada kehidupan sehari hari. Bagaimana seseorang
mengatasi stres dan kecemasan adalah hal yang penting sehingga
kita dapat mengerti bagaimana individu menjalankan peran
personal , sosial dan pekerjaan ( Keltney, Schwecke ,and Bostorm
(2001).
Kecemasan merupakan respon normal akibat ancaman yang
diterima oleh seseorang baik secara biologis , psikologis , nilai ,
identitas , maupun status ( Wilson and Holly , 1992 ). Kecemasan
yang terjadi merupakan respon terhadap sesuatu atau hal yang
terjadi di waktu lampau maupun yang akan terjadi di masa akan
datang .
Respon terhadap kecemasan bervariasi setiap indiviu bisa berupa
adaptive yang manakecemasan bisa menjadi motivasi yang kuat
ysng pemicu problem solving yang produktifdan berprestasi.
Respon kecemasan juga bisa maladaptive yang mana kecemasan
tidak membantu menyelesaikan masalah yang ada , malah
memperburuk keadaan dan membuat seseorang terpuruk .