MASALAH
E. TUJUAN
Tujuan umum
Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara merokok
dengan hipertensi di desa Pelemsewu ,
Panggungharjo ,Sewon , Bantul .
Tujuan khusus
a. Kebiasaan merokok
b. Penyakit hipertensi
c. Hubungan antara merokok dengan hipertensi
BAB II
A. LANDASAN TEORI
I. Pengertian Rokok
Merokok berarti membakar tembakau dan daun tar , dan
menghisap asap yang dihasilkannya ( Husaini ,2007 ). Asap in8i
membawa bahaya dari sejumlah kandungan tembakau dan juga
berbahaya dari pembakaran yang dihasilkannya . Asap yang
dihasilkan mengandung sekitar 60 % kandungan gas dan uap yang
terdiri dari dari 20 jenis gas diantaranya adalah karbonmonoksida ,
hidrosianida, acid , nitrogendioksida .
Pengertian rokok silinder dari kertas berukuran panjang antara 70-
120 mm(bervariasi menurut negara) dengan diameter sekitar 10mm
yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah . Rokok
dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara biar asap
nya dapat dihirup pada ujunglain (Triwanto,2007).
Ada dua jenis rokok yang berfilter dan tidak berfilter pada rokok
terbuat dari bahan busa serabut sintesis yang berfungsi sebagai
menyaring nikotin .
Bahan – bahan kimia :
Nikotin : menyebabkan kecanduan , merusak
jaringan otak dan darah mudah menggumpal .
Tar : menyebabkan kerusakan pasa sel-sel paru,
meningkatkan produktivitas dahak atau lendir di paru-paru
dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Karbonmonoksida : yang dapat mengurangi jumlah oksigen
yang dapat diikat darah , dan mengurangi transportasi darah
dalam tubuh .
Zat karsinogen : dapat memicu pertumbuhan sel kanker
tubuh .
Zat iritan : dapat mengakibatkan batuk , kanker paru-
paru , dan iritasi pada paru-paru .
Klasifikasi hipertensi
Klasifikasi hipertensi pada individu berumur 18 tahun
keatas menurut laporan 6,5 Joint National Committe on
Detection , Evalution , and Treatment of blood pressure
(1993) dalam Smeltzer dan bare (2002).
Faktor penyebab
Dalam Potter dan Perry (2006)
a. Jenis kelamin
b. Usia
c. Obesitas
d. Pola makan
e. Rokok/tembakau
Manifestasi klinis hipertensi
a. Sakit kepala
b. Perdarahan dari hidung
c. Pusing
d. Wajah kemerahan dan kelelahan
Jika hipertensi nya berat atau menahun dan tidak
diobati , bisa timbul gejala berikut
a) Sakit kepala
b) Kelelahan
c) Mual
d) Muntah
e) Sesak nafas
f) Gelisah pandangan menjadi kabur yang
terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
mata, jantung, dan ginjal .
Komplikasi hipertensi
a) Angina dan serangan jntung
b) Stroke dan stroke ringan
c) Gagal jantung
d) Kerusakan ginjal
e) Masalah mata
III. Tumbuh Kembang Remaja Dewasa
Definisi menurut WHO mendefinisikan remaja merupakan anak
usia 10-19 tahun . Undang-undang no 4 tahun 1979 mengenai
kesejahteraan anak mengatakan remaja adalah individu yang belum
mencapai 21 tahun dan belum menikah .
Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju
dewasa .Remaja pada saat ini mengalami pubertas yaitu terjadinya
pertumbuhanyang cepat , timbulciri ciri seks, sekunder, dan
tercapai fertilitas. Perubahan psikososial yang menyertai pubertas
disebut andolesen , andalosen adalah dalam kehidupan seseorang
dimana masyarakat tidak lagi memandang sebagai anak, tetapi juga
belum di akui hak dan kewajibannya.
Dewasa adalah masa dewasa awal adalah masa muda yang
merupakan periode transisi antara masa dewasa dan masa remaja
yang merupakan fase usia untuk membuat suatu komitmen pada
diri individu (Santrock dalam Chusaini, 1995:73).
Dewasa muda
1. Berada pada tahap genital yaitu ketika enenrgi diarahkan untuk
mencapai hubungan seksual yang matur mengacu pada teori
Frued
2. Berada pada fase keintiman versus isolasi tahap perkembangan
Erickson .
3. Memiliki tugas perkembangan pada pemikiran Havighurst :
a. Memilih pasangan
b. Belajar untuk hidup bersama pasangan
c. Membentuk sebuh keluarga
d. Membesarkan anak
e. Mengatur rumah tangga
f. Memulai suatu pekerjaan
g. Memikul tanggung jawab sebagai warga negara
h. Menemukan kelompok sosial yang cocok.
IV. Perkembangan pada dewasa tengah
HIPERTENSI
Pengertian
Klasifikasi
Hipertensi
Faktor penyebab
Gejala /
manifestasi klinis
Komplikasi
KEJADIAN
HIPERTENSI
VI. PEMBAHASAN
A. Hubungan merokok dengan tekanan darah
Merokok berhubungan dengan peningkatan tekanan darah, hal ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit
Daerah Cepu yang menyatakan bahwa semakin lamadan semakin
banyak jumlah rokok yang dihisap, maka semakin berisiko
seseorang untuk mengidap hipertensi. Menurut WHO tahun 2008 ,
Indonesia menduduki urutan ketiga didunia dengan jumlah
konsumsi 4,8 milyar batang rokok pertahunnya. Pravelensi
merokok di indonesia terbanyak pada usia diatas 15 Tahun yakni
sekitar 34,4%. Selain itu, sekitar 20% kematian di ASEAN
disebabkan oleh rokok.
Satu batang rokok diketahui menggandung tidak kurang
dari 4000 bahan kimia yang merugikan keseahatan baik bagi
perokok aktif maupun perokok pasif . Seseorang yang menghisap
rokok denyut jantung nya akan meningkat 30%. Rokok
mengandung nikotin sebagai penyebab ketagihan dan merangsang
pelepasan adrenalin sehingga kerja jantung lebih cepat dan kuat ,
akhirnya terjadi peningkatan tekanan darah.
Nikotin dan karbon monoksida yang dihisap melalui rokok
yang masuk ke aliran darah dapt merusak lapisan endotel
pembuluh darah arteri dan mengakibatkan proses arteriosklerosis,
serta vasokontraksi pembuluh darah , akhirnya terjasi peningkatan
tekanan darah. Kerbon monoksida yang terkandung dalam rokok
dapat menyebabkan penggumpalan trombosit, sehingga
menyebabkan peningkatan koagulasi, peningkatan viskositas
darah, meningkatkan kadarfibrinogen, mendorong agregasi
platelet, yang akhirnya akan meningkatkan darah.
Merokok telah menunjukan hubungan peningkatan
kekakuan pembuluh darah, penghentian merokok merupakan gaya
gaya hidup yang penting untuk mencegah penyakit kardiovaskuler.