Anda di halaman 1dari 12

I.

MASALAH

Apakah kebiasaan merokok berhuhubungan dengan kejadian hipertensi ?

II. TEORI YANG MENDASARI


Hipertensi adalah penyebab kematian utama di indonesia untuk
semua umur yaitu mencapai 17-21% dari proporsi pendudukdan
kebanyakan tidak terdeteksi (Depkes, 2008).
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik >140 mmhg dan tekanan
darah diastolik >90 mmhg pada seseorang yang tidak sedang
mengkonsumsi obat anti hipertensi ( JNC- 7.2004 ).
Hipetensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang
memberi gejala yang akan berlanjut kesuatu organ target seperti stroke
( untuk otak ), penyakit jantung koroner ( pembuluh darah jantung )
dan hipertrofi ventrikel kanan / left ventricle hypertrophy (untuk otot
jantung ). Dengan target organ diotak yang berupa stroke , hipertensi
menjadi penyebab stroke yang membawa kematian yang tinggi
(Bustan, 2007 ).
Kebiasaan merokok di lihat dari berbagai sudut pandang
memang sangat merugikan, baik untuk diri sendiri mauupun orang
disekelilingnya. Dari segi kesehatan pengaruh bahan bahan kimia yang
di kandung rokok seperti nikotin, Co ( karbonmonoksida) dan Tar akan
memacu dari susunan syaraf simpatis sehingga mengakibatkan tekanan
darah meningkatkan detak jantung bertambah cepat , menstimulasi
kanker dan berbagai penyakit lain (Komalasari & Helmi , 2000).
Kebiasaan merokok adalah kebiasaan yang merugikan bayanyak orang
.
Dewasa pada tahun 2007 diseluruh dunia diperkiraan terdapat
1,26 milyar perokok , lebih dari 200 juta diantaranya adalah wanita ,
data WHO menyebutkan dinegara berkembang jumlah perokoknya
800 juta orang , hampir 3x lipat dibandingkan negara maju
perkapitanya mencapai 1370 batang [ertahun dengan kenaikan 12 %
pertahun ( WHO,2007).
III. JUDUL
HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI
PADA REMAJA DEWASA DI DESA PELEMSEWU SEWON,
BANTUL
IV. TUJUAN
1. Untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan
kejadian hipertensi
2. Untuk mengetahui pengaruh rokok terhadap hipertensi
3. Untuk mengidentifikasi hipertensi terhadap rokok
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi menduduki urutan ke3 penyakit terbanyak di dunia dan
semakin lama permasalahan tersebut semakin meningkat.
Tingginya angka kejadian hipertensi di dunia. Dipengaruhi oleh 2
jenis faktor yaitu yang tidak bisa diubah seperti umur, jenis
kelamin , ras . Faktor yang bisa diubah diantaranya obesitas ,
konsumsi alkohol , kurang olahraga , konsumsi garam yang
berlebihan dan kebiasaan merokok.
Merokok merupakan masalah yang terus berkembang dan belum
dapata ditemukan solusinya di Indonesia sampai saat ini . Menurut
data WHO tahun 2011 pada tahun 2007 Indonesia menempati
posisi ke-5 dengan jumlah perokok terbanyak di dunia .
Merokok menyebabkan hipertensi akibat zat-zat kimia yang
terkandung didalam tembakau yang merusak lapisan dalam dinding
arteri , sehingga arteri lebih rentan terjadi penumpukan plak
( arterosklerosis).
Hal ini dapat disebabkan oleh nikotin yang dapt merangsang saraf
simpatis sehingga memacu kerja jantung lebih keras dan
menyebabkan penyempitan pembuluh darah , serta peran karbon
monokssida yang dapat mengganti oksigen dalam darahdan
memaksa jantung memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.
Kebiasaan merokok adalah kebiasaan yang merugikan banyak
orang . Dewasa pada tahun 2007 diseluruh dunia diperkiraakan
1,26 milyar perokok , lebih dari 200 juta diantaranya adalah wanita
. Data WHO menyebutkan dinegara berkembang berjumlah
perokok 800 juta orang , hampir 3x lipat dibandingkan negara maju
perkapitan (WHO , 2007 ).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kebiasaan
merorok dengan kejadian hipertensi .
B. RUMUSAN MASALAH
Apakah merokok berhubungan dengan kejadian hipertensi ?
C. MANFAAT KEASLIAN
Ada dua penelitian sebelumnya . penelitian yang pertama
dilakukan oleh Rehanun dengan judul penelitian “ HUBUNGAN
KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI
PADA SOPIR DI WILAYAH UNGARAN KAB.SEMARANG”
Tempatpenelitian di wilayah ungaran dengan methodelogi
penelitian cross – sectionals.
Penelitian yang ke2 dilakukan oleh Yasinta Octavian , Gita
Setyanda , Delmi Sulastri , Yuniar Lestari dengan judul penelitian
“HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN
HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI USIA 35 – 60 thn di kota
PADANG” Tempat penelitian di kota Padang tahun 2015 dengan
methodologi studi Cross sectional.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti
Dapat memberi pengetahuan dalam melakukan penelitian
selanjutnya dan mampu mengembangkan penelitian
2. Bagi rumah sakit tambahan ilmu sebagai upaya meningkatkan
mutu keperawatn pada pasien BPJS
3. Bagi mahasiswa
Diharap dapat menjadi tambahan ilmu sebagai upaya
meningkatkan mutu keperawatan
4. Bagi masyarakat
Dapat memberikan informasi bagi masyarakat sebagai bahan
pengetahuan tentang pelayanan BPJS

E. TUJUAN
 Tujuan umum
Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara merokok
dengan hipertensi di desa Pelemsewu ,
Panggungharjo ,Sewon , Bantul .
 Tujuan khusus
a. Kebiasaan merokok
b. Penyakit hipertensi
c. Hubungan antara merokok dengan hipertensi

BAB II

A. LANDASAN TEORI
I. Pengertian Rokok
Merokok berarti membakar tembakau dan daun tar , dan
menghisap asap yang dihasilkannya ( Husaini ,2007 ). Asap in8i
membawa bahaya dari sejumlah kandungan tembakau dan juga
berbahaya dari pembakaran yang dihasilkannya . Asap yang
dihasilkan mengandung sekitar 60 % kandungan gas dan uap yang
terdiri dari dari 20 jenis gas diantaranya adalah karbonmonoksida ,
hidrosianida, acid , nitrogendioksida .
Pengertian rokok silinder dari kertas berukuran panjang antara 70-
120 mm(bervariasi menurut negara) dengan diameter sekitar 10mm
yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah . Rokok
dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara biar asap
nya dapat dihirup pada ujunglain (Triwanto,2007).
Ada dua jenis rokok yang berfilter dan tidak berfilter pada rokok
terbuat dari bahan busa serabut sintesis yang berfungsi sebagai
menyaring nikotin .
Bahan – bahan kimia :
 Nikotin : menyebabkan kecanduan , merusak
jaringan otak dan darah mudah menggumpal .
 Tar : menyebabkan kerusakan pasa sel-sel paru,
meningkatkan produktivitas dahak atau lendir di paru-paru
dapat menyebabkan kanker paru-paru.
 Karbonmonoksida : yang dapat mengurangi jumlah oksigen
yang dapat diikat darah , dan mengurangi transportasi darah
dalam tubuh .
 Zat karsinogen : dapat memicu pertumbuhan sel kanker
tubuh .
 Zat iritan : dapat mengakibatkan batuk , kanker paru-
paru , dan iritasi pada paru-paru .

Perilaku merokok dewasa ini ,perilaku merokok merupakan hal


yang berasal dari berbagai kelas sosial dan kelompok umur yang
berbeda . Hal ini mungkin disebutkan oleh rokok dengan mudah
dan dapat diperoleh dimanapun dan kapanpun .

(Purwadarminta ,1995) mengartikan merokok sebagai menghisap


rokok , sedangkan rokokadalah gulungan tembakau yang berbalut
daun nipah atau kertas .

Perilaku merokok adalah aktivitas seseorang yang merupakan


respon orang tersebut terhadap rangsangan dari luar yaitu faktor –
faktor yang mempengaruhi seseorang untuk merokok dan dapat
diamati secara langsung (Istiqomah, 2003)

Tahap perilaku merokok


 Tahap prepatory initation : ketika seseorang
mendapatkan gambaran yang menyenangkan mengenai
merokok dengan cara mendengar , melihat atau hasil
bacaan akan meneruskan atau tidak terhadap perilaku
merokok.
 Tahap becoming a smoker : ketika seseorang
menghisap rokok sehari 4x.
 Tahap maintenance of smoking: merupakan tahap dimana
merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara
pengaturan diri (self regulating).
II. Hipertensi
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten tekanan
sistoliknya diatas 140 mmhg dan tekanan diastolik nya diatas
90mmhg (Zmeltzer Bare,2002).
Menurut Potter dan Perry (2006), hipertensi merupakan gangguan
asimptomatik yang di tandai dengan peningkatan tekanan darah
persisten dimana diagnosa hiperyensi pada orang dewasa
ditetapkan paling sedikit dua kunjungan dimana lebih tinggi atau
pada 140/90mmhg
WHO menetapkan kategori tekanandarah
 Level tekanan darah

Level tekanan darah Sistol Diastol


1. Normasl
2. Resiko
( prehipertensi )
3. Hipertensi

 Klasifikasi hipertensi
Klasifikasi hipertensi pada individu berumur 18 tahun
keatas menurut laporan 6,5 Joint National Committe on
Detection , Evalution , and Treatment of blood pressure
(1993) dalam Smeltzer dan bare (2002).

Kategori Sistolik Diastolik


Stadium 1 140-159 90-99
(ringan)
Stadium 2 160-179 100-109
(sedang)
Stadium 3 (berat) 180-209 110-119
Stadium 4 (sangat >209 >120
berat)

 Faktor penyebab
Dalam Potter dan Perry (2006)
a. Jenis kelamin
b. Usia
c. Obesitas
d. Pola makan
e. Rokok/tembakau
 Manifestasi klinis hipertensi
a. Sakit kepala
b. Perdarahan dari hidung
c. Pusing
d. Wajah kemerahan dan kelelahan
Jika hipertensi nya berat atau menahun dan tidak
diobati , bisa timbul gejala berikut
a) Sakit kepala
b) Kelelahan
c) Mual
d) Muntah
e) Sesak nafas
f) Gelisah pandangan menjadi kabur yang
terjadi karena adanya kerusakan pada otak,
mata, jantung, dan ginjal .
 Komplikasi hipertensi
a) Angina dan serangan jntung
b) Stroke dan stroke ringan
c) Gagal jantung
d) Kerusakan ginjal
e) Masalah mata
III. Tumbuh Kembang Remaja Dewasa
Definisi menurut WHO mendefinisikan remaja merupakan anak
usia 10-19 tahun . Undang-undang no 4 tahun 1979 mengenai
kesejahteraan anak mengatakan remaja adalah individu yang belum
mencapai 21 tahun dan belum menikah .
Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju
dewasa .Remaja pada saat ini mengalami pubertas yaitu terjadinya
pertumbuhanyang cepat , timbulciri ciri seks, sekunder, dan
tercapai fertilitas. Perubahan psikososial yang menyertai pubertas
disebut andolesen , andalosen adalah dalam kehidupan seseorang
dimana masyarakat tidak lagi memandang sebagai anak, tetapi juga
belum di akui hak dan kewajibannya.
Dewasa adalah masa dewasa awal adalah masa muda yang
merupakan periode transisi antara masa dewasa dan masa remaja
yang merupakan fase usia untuk membuat suatu komitmen pada
diri individu (Santrock dalam Chusaini, 1995:73).
Dewasa muda
1. Berada pada tahap genital yaitu ketika enenrgi diarahkan untuk
mencapai hubungan seksual yang matur mengacu pada teori
Frued
2. Berada pada fase keintiman versus isolasi tahap perkembangan
Erickson .
3. Memiliki tugas perkembangan pada pemikiran Havighurst :
a. Memilih pasangan
b. Belajar untuk hidup bersama pasangan
c. Membentuk sebuh keluarga
d. Membesarkan anak
e. Mengatur rumah tangga
f. Memulai suatu pekerjaan
g. Memikul tanggung jawab sebagai warga negara
h. Menemukan kelompok sosial yang cocok.
IV. Perkembangan pada dewasa tengah

Perubahan fisiologis utamam terjadi pada usia 40-65


tahun perubahan yang paling terlihat adalah rambut
beruban , kulit mengerut , dan pinggang membesar ,
kebotakan terjadi selama usia pertengahan , tetapi juga
dapat terjadi pada pria dewasa awal . Penurunan ketajaman
penglihatan dan pendengaran sering terlihat pada perioode
ini. Perubahan yang paling signitifikan pada wanita adalah
menopause , dan priklimakterik/ andropause.

V. Dampak kandungan rokok bagi tubuh


VI. Gas Co (karbonmonoksida ) merupakan gas yang sangat berbahaya
karena presentasenya yang tinggi dalam aliran darah seorang
perokok aktif yang mampu menyedot persediaan gas oksigen yang
dibutuhkan individu untuk bernafas.
Gas Co yang dihasilkan oleh rokok mempunyai kemampuan
mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah
(eritrosit)lebih kuat di banding oksigen.
Seltubuh jadi kekurangan oksigen dan akan berusaha
meningkatkan melalui komppensasi pembuluh darah dengan jalan
menciut ( spasme ) . Bila proses spsme berlangsung lama dan terus
menerus akibatnya pembuluh darah dengan terjadinya
anterosklerosis .
Nikotin yang terkandung didalam rokok merupakan zat adiktif
yang membuat seseorang menjadi ketagihan . Zat nikotin
merupakan zat yang berbahaya karenan menjadi salah satu
penyebab jantung koroner dan kanker ( Koztowski, Henningfield
7 Brighami , 2001).
Selain itu nikotin yang terkandung dalam asap rokok menyebabkan
perangsangan terhadap hormon adrenalin yang bersifat memacu
jnatung dan TD . Jantung akan bekerja keras sedangkan tekanan
darah akan semakin meninggi dan berakibat timbul hipertensi.
VII. KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual adalah suatu abstrak , logika secara arti
harfiah dan akan membantu penelitian dalam menghubungkan
hasil penemuan dengan body of knowledge berkaitan dengan
konsep diri ( Nursalam dan Siti pariani, 2001).

HIPERTENSI

 Pengertian
 Klasifikasi
Hipertensi
 Faktor penyebab
 Gejala /
manifestasi klinis
 Komplikasi

KEJADIAN

HIPERTENSI

MEROKOK TUMBUH KEMBANG


REMAJA DEWASA
 Pengertian
Kebiasaan  Pengertian
merokok  Perkembangan
 Pengertian rokok remaja, dewasa
 Zat-zat yang muda, dewasa
terkandung tengah
 Tahapan Merokok
V. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam
penelitian yang memungkinkan pemaksimalkan kontrol beberapa
faktor yang mempengaruhi akurasi suatu hasil. (Nursalam,2003).
Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik
jenis case control yaitu dimana pengumpulan data dilakukan melihat
riwayat dahulu. Penelitian di Kelurahan Panggung Harjo, Sewon,
Bantul .

VI. PEMBAHASAN
A. Hubungan merokok dengan tekanan darah
Merokok berhubungan dengan peningkatan tekanan darah, hal ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit
Daerah Cepu yang menyatakan bahwa semakin lamadan semakin
banyak jumlah rokok yang dihisap, maka semakin berisiko
seseorang untuk mengidap hipertensi. Menurut WHO tahun 2008 ,
Indonesia menduduki urutan ketiga didunia dengan jumlah
konsumsi 4,8 milyar batang rokok pertahunnya. Pravelensi
merokok di indonesia terbanyak pada usia diatas 15 Tahun yakni
sekitar 34,4%. Selain itu, sekitar 20% kematian di ASEAN
disebabkan oleh rokok.
Satu batang rokok diketahui menggandung tidak kurang
dari 4000 bahan kimia yang merugikan keseahatan baik bagi
perokok aktif maupun perokok pasif . Seseorang yang menghisap
rokok denyut jantung nya akan meningkat 30%. Rokok
mengandung nikotin sebagai penyebab ketagihan dan merangsang
pelepasan adrenalin sehingga kerja jantung lebih cepat dan kuat ,
akhirnya terjadi peningkatan tekanan darah.
Nikotin dan karbon monoksida yang dihisap melalui rokok
yang masuk ke aliran darah dapt merusak lapisan endotel
pembuluh darah arteri dan mengakibatkan proses arteriosklerosis,
serta vasokontraksi pembuluh darah , akhirnya terjasi peningkatan
tekanan darah. Kerbon monoksida yang terkandung dalam rokok
dapat menyebabkan penggumpalan trombosit, sehingga
menyebabkan peningkatan koagulasi, peningkatan viskositas
darah, meningkatkan kadarfibrinogen, mendorong agregasi
platelet, yang akhirnya akan meningkatkan darah.
Merokok telah menunjukan hubungan peningkatan
kekakuan pembuluh darah, penghentian merokok merupakan gaya
gaya hidup yang penting untuk mencegah penyakit kardiovaskuler.

Anda mungkin juga menyukai