REMAJA
Disusun Oleh :
Vani Monica 88190014
PENDAHULUAN
Tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri di sebut sebagai tekanan darah. Tekanan
puncak terjadi pada saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan
darah terendah yang terjadi saat jantung beristirahat disebut sebagai tekanan diastolik.
Tekanan darah dapat lebih atau kurang dari batasan normal. Jika melebihi nilai normal,
orang tersebut menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi. Sebaliknya,jika kurang dari
nilai normal, orang tersebut dikatakan menderita tekanan darah rendah atau hipotensi.
Prehipertensi dan hipertensi diperkirakan meningkat secara nyata pada anak-anak dan
remaja sebesar 2,3% dan 1%. Tekanan darah tinggi tidak hanya menyerang di usia tua
saja, tetapi remaja juga bisa mengalaminya (Farabi et al., 2017). Menurut hasil riskesdas
2018, penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi di indonesia saat ini mencapai
34,1%, meningkat sebesar 8,3% dari hasil riskesdas 2013 (kementrian kesehatan RI,
2018).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah arteri. Secara umum,
hipertensi merupakan penyakit tanpa gejala, dan tekanan tinggi yang tidak normal pada
arteri menyebabkan peningkatan risiko stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan
jantung, dan kerusakan ginjal (Kemenkes, 2016). Ada dua faktor penyebab hipertensi.
Salah satunya yaitu faktor yang dapat diubah dan yang kedua yaitu faktor bawaan
(setyanda skk.,2015). Faktor yang tidak dapat di ubah yaitu usia, jenis kelamin, dan ras
atau keturunan sedangkan faktor yang dapat di ubah yaitu gaya hidup seperti
mengonsumsi alkohol, kebiasaan merokok, kurang olahraga, diet yang tidak sehat, dan
konsumsi garam yang berlebih (setyanda dkk., 2015).
Merokok masih menjadi masalah di indonesia. Menurut Kementrian Kesehatan RI, angka
merokok di indonesia pada tahun 2013 sebesar 24,3% (pusat data dan informasi
kementrian kesehatan RI,2014). Menurut (yosadi dkk., 2015) Kebiasaan merokok pada
setiap individu akan meningkat sesuai kondisi serta perkembangan individu itu sendiri.
Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya frekuensi serta intensitas merokok.
Nikotin yaitu sejenis alkoloid yang menimbulkan efek kecanduan baik pada perokok aktif
atau perokok pasif karena bersifat stimulan (Mukuan, 2012 dalam yosadi dkk., 2015).
Usia perokok remaja terus meningkat dengan usia yang sangat belia. Sebanyak 20%
mulai merokok saat duduk di kelas 6 SD, 60% saat SMP kelas 1 dan masing-masing 10%
saat berada di kelas 2 dan 3. Semua itu bermula dari coba-coba sampai akhirnya
ketagihan, (Yunus and Malinti, 2019).
Secara psikologi, saat saat remaja berada pada tahapan dimana mereka mulai mencari
identitas, sehingga remaja sering terjebak dalam arus coba-coba. Selain itu, remaja
cenderung meniru dan mengikuti perilaku orang dewasa, salah satunya merokok. Selain
hanya ingin coba-coba merokok, rasa keingintahuan remaja yang sangat besar juga dapat
mendorong mereka ke hal yang lebih buruk seperti penyalahgunaan narkoba
(Gultom,2017). Jumlah perokok dikalangan remaja sangat menghawatirkan, karena
kurannya pengetahuan siswa tentang bahaya nya merokok dan faktor seriko yang dapat
muncul karena merokok. Merokok merupakan masalah yang sangat sulit diselesaikan.
Banyak sekali faktor resiko yang muncul karena kebiassan merokok salah satunya yaitu
hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Sehubungan dengan masalah diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
antara hubungan kebiasaan merokok dengan tekanan darah pada remaja.
TINJAUAN TEORI
Zama sekarang, rokok bukanlah hal yang tabu bagi seluruh orang. Perilaku
merokok sudah sangat membudidaya dikalangan masyarakat, khususnya remaja.
Zat kimia yang terkandung di dalam rokok bersifat adiktif yang artinya dapat
menyebabkan ketergantungan, dan bila sudah ketergantungan maka oranga
tersebut akan secara terus-menerus maka akan menimbulkan berbagai penyakit,
salah satunya adalah hipertensi. (Hidayatullah dkk,2019).
Remaja
Perkembangan
zaman
Pergaluan bebas
3.2 Hipotesis
3.2.1 Hipotesis mayor
Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan tekanan darah pada
remaja.
3.2.2 Hipotesis minor
1) Ada perbadaan tekanan darah pada remaja yang mempunyai
kebiasaan merokok.
2) Ada penagruj kebiasaan merokok terhadap tekanan darah.
3.3 Definisi Operasional
definisi oprasional masing-masing yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Variabel Dependen
Tekanan Tekanan darah Alat ukur yang 1. Normal Ordinal
Darah merupakan suatu digunakan untuk (<140/90
pengukuran tekanan darah mmHg)
tekanan darah menggunakan 2. Hipertensi
sistolik dan tensi meter (≥140/90
diastolik . mmHg)