PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari
suatu periode. Menurut WHO, batasan tekanan darah yang masih dianggap
WHO tersebut tidak membedakan usia dan jenis kelamin (Udjianti, 2010).
dari 25,8% pada tahun 2013, dengan angka prevalensi tertinggi di Provinsi
29,0% dan pada Riskesdas tahun 2018 menjadi 31,0% dan berada pada
Rismayanti, 2014).
diderita oleh lansia termasuk di Teluk Kuantan, oleh karena itu saya akan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
hipertensi
c. Mengidentifikasi gambaran tentang bagaimana hipertensi itu terjadi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Hipertensi
darah arteri dan terjadi secara terus menerus (Muriyati and Yahya, 2018).
B. Jenis Hipertensi
1. Berdasarkan penyebab
penderita hipertensi.
hypertension).
3. Hipertensi Pulmonal
pada usia muda dan usia pertengahan, lebih sering didapatkan pada
2-3 kasus per 1 juta penduduk, dengan mean survival sampai timbulnya
mmHg pada saat istirahat atau lebih 30 mmHg pada aktifitas dan tidak
paru.
C. Etiologi
dengan terapi yang tepat (termasuk modifikasi gaya hidup dan obat-obatan).
Twiggs, 2018).
D. Faktor Resiko
2) Pria usia 35 – 55 tahun dan wanita > 50 tahun atau sesudah menopause
8) Kegemukan
E. Patofisiologi
Tekanan arteri sistemik adalah hasil dari perkalian cardiac output (curah
diperoleh dari perkalian antara stroke volume dengan heart rate (denyut
jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah korda spinalis dan keluar dari
dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi (Padila, 2013). Meski etiologi
dalam genesis hiepertensi seperti yang sudah dijelaskan dan faktor psikis,
(Padila, 2013).
Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
seperti terjadi pada gejala ringan yaitu pusing atau sakit kepala, cemas,
berdengung, sulit tidur, sesak napas, rasa berat di tengkuk, mudah lelah,
mata berkunang-kunang, mimisan (keluar darah di hidung) (Fauzi, 2014
berat.
terganggu.
4. Dampak yang sering terjadi yaitu penyakit arteri koroner dengan angina
jantung.
(meningkatkan hipertensi).
diuretik.
menyebabkan hipertensi
primer (penyebab)
hipertensi
perbaikan ginjal.
CAT scan.
(USG) untuk melihat struktur gunjal dilaksanakan sesuai kondisi
klinis pasien
H. Komplikasi
a. Otak
Perdarahan
b. Ginjal
Gagal ginjal
c. Jantung
Membesar
Cepat lelah
Gagal jantung
I. Penatalaksanaan
maka strategi pola hidup sehat merupakan tatalaksana tahap awal, yang
adalah :
daerah.
hari
Konsumsi alcohol lebih dari 2 gelas per hari pada pria atau 1 gelas
merokok.
2. Terapi Farmakologi
darah setelah > 6 bulan menjalani pola hidup sehat dan pada pasien
biaya
c. Berikan obat pada pasien usia lanjut ( diatas usia 80 tahun ) seperti
farmakologi
J. Cara Pencegahan
1. Pencegahan Primer
garam.
2. Pencegahan Sekunder
dikontrol.
d. Batasi aktivitas.
Perawatan Hipertensi
kegemukan).
Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor
Tidak merokok.
Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.
Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah mencapai
40 tahun.
hipertensi.
1. Pengkajian
a. Aktivitas / istirahat
Gejala :
Kelemahan
Letih
Napas pendek
Tanda :
Takipnea
b. Sirkulasi
Tanda :
Kenaikan TD
Ekstermitas
c. Integritas Ego
Gejala: Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria,
Tanda :
Gelisah
d. Eliminasi
e. Makanan / Cairan
Gejala :
Mual
Muntah
Tanda :
Kongesti vena
Peningkatan JVP
glikosuria
f. Neurosensori
Gejala :
Episode kebas
Episode epistaksis
Tanda :
Perubahan orientasi, pola nafas, isi bicara, afek, proses pikir atau
memori ( ingatan )
g. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala :
nyeri abdomen
h. Pernapasan
Gejala :
Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas
Takipnea
Ortopnea
Riwayat merokok
Tanda :
Sianosis
i. Keamanan
j. Pembelajaran / Penyuluhan
Gejala :
2. Diagnosa Keperawatan
serebral
hipertrofi/rigiditas ventrikuler, Tanda Vital dalam rentang normal 3) Catat adanya tanda dan gejala
Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak menandakan gagal jantung
tekanan darah
stress
Vital Sign Monitoring
darah
paradoksus
jantung
pernapasan
abnormal
kelembaban kulit
suplai dan kebutuhan oksigen. Kriteria Hasil : klien dalam melakukan aktivitas
berlebihan
terhadap aktivitas
tidur/istirahat pasien
Activity Therapy
yang tepat.
mampu dilakukan
3) Bantu untuk memilih aktivitas
social
diinginkan
roda, krek
mengidentifikasi kekurangan
dalam beraktivitas
dan penguatan
berkurang lampau
Tanda vital dalam rentang normal 6) Evaluasi bersama pasien dan tim
masa lampau
dukungan
kebisingan
farmakologi
mengurangi nyeri
nyeri
nyeri
secara teratur
pertama kali
krisis situasional sekunder selama 3 x 24 jam, cemas pasien berkurang 1) Gunakan pendekatan yang
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
kecemasan
informasi tentang proses Kowledge : health Behavior 1) Berikan penilaian tentang tingkat
penyakit Kriteria Hasil : pengetahuan pasien tentang
prosedur yang dijelaskan secara benar fisiologi, dengan cara yang tepat.
5) Identifikasi kemungkinan
yang tepat
penanganan
diindikasikan
tepat
A. Kesimpulan
mengontrol pola makan, pola istirahat, pola aktivitas dengan baik dan juga
Hipertensi.
B. Saran
kekurangannya, maka dari itu kami mohon kritik dan sarannya yang
Puspitasari, D. I., Hannan, M., & Chindy, L. D. (2017). Pengaruh Jalan Pagi
Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Lanjut Usia Dengan
Hipertensi. Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1.