TINJAUAN TEORITIS
Berdasarkan data dari WHO tahun 2000, menunjukkan sekitar 972 juta
orang atau 26,4% penduduk dunia menderita hipertensi, dengan perbandingan
50,54% pria dan 49,49 % wanita. Jumlah ini cenderung meningkat tiap
Tahunnya (Ardiansyah, 2012).
8
9
Hipertensi atau tekanan darah tinggi berarti ada tekanan yang tinggi pada
pembuluh darah arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah
dari jantung ke seluruh jaringan dan organ tubuh (Kurnia, 2019).
batas normal.
(Pinzon 2010).
3.3 Etiologi
(Aspiani,2014)
1. Genetik
Individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi,
beresiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini. Faktor genetik tidak
dapat dikendalikan, jika memiliki riwayat keluarga yang memiliki
tekanan darah tinggi.
3. Diet
11
4. Berat badan
Faktor ini dikendalikan dimana bisa menjaga berat badan dalam
keadaan normal atau ideal. Obesitas (>25%diatas BB ideal)
dikaitkan dengan berkembangnya peningkatan tekanan darah atau
hipertensi
5. Gaya hidup
Faktor ini dapat dikendalikan dengan pasien hidup dengan pola
hidup sehat dengan menghindari faktor pemicu hipertensi yaitu
merokok, dengan merokok berkaitan dengan jumlah rokok yng
dihisap dalam waktu sehari dan dapat menghabiskan berapa patung
rokok dan lama berpengaruh dengan tekanan darah pasie. Konsumsi
alkohol yang sering, atau berlebihan dan terus menerus dapat
meningkatkan tekanan darah pasien sebaiknya jika memiliki tekanan
darah tinggi pasien diminta untuk menghindari alkohol agar tekanan
darah pasien dalam batas stabil dan pelihara gaya hidup sehat
penting agar terhindar dari komplikasi yang bisa terjadi.
B. Hipertensi skunder
Hipertensi sekunder terjadi akibat penyakit yang jelas, salah satu
contoh hipertensi sekunder adalah hipertensi vaskular vena, yang terjadi
akibat stenosis arteri renalis. Kelainan ini dapat bersifat kongenital atau
akibat ateroklerosis. Stenosis arteri renalis menurunkan aliran darah ginjal
sehingga terjadi pengaktifan baroreseptor ginjal, perangsangan pelepasan
renin dan pembentukan angikstenin ll.
12
3.4 Patofisiolog
Tekanan arteri sistemik adalah hasil dari perkalian cardiac output (curah
jantung) dengan total tahanan primer. Cardiac output (curah jantung)
diperboleh dari perkalian antara stroke volume dengan heart rate (denyut
jantung). Pengaturan tahanan Perifer dipertahankan oleh sistem saraf otonom
dan sirkulasi hormon. Empat sistem baroreseptor arteri. Pengaturan volume
cairan tubuh, sistem renin angiotendjn dan autoregulasi vaskular (Udjianti,
2011). Mekanisme yang mengontrol konstruksi dan relaksasi
pembuluh darah terletak di vasomotor, pada merula diotak. Pusat vasomotor
ini bermula pada saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah kotda spinaljs dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk implus yang bergerak
kebawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Titik neuron
preganglion melepaskan asetilkolun, yang akan merangsang serabut saraf
paska ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya
nereepineprin mengakibatkan konstruksi pembuluh darah.(Padila, 2013).
a. Sakit kepala
Menurut (WHO, 2018) batas normal tekanan darah adalah tekanan darah
sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari 80
mmHg. Seseorang yang dikatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
Tabel 1
3.6 Komplikasi
Tekanan darah tinggi bila tidak segera diobati atau ditanggulangi, dalam
jangka panjang akan menyebabkan kerusakan ateri didalam tubuh sampai
organ yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut.
Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita hipertensi yaitu :
(Aspiani,2014)
A. Penatalaksanaan
6. Penatalaksanaan medis
a) Terapi oksigen
b) Pemantauan hemodinamik
c) Pemantauan jantung
d) Obat-obatan:
Amlodipin
Losartan
Enaluprin
1) Identitas Pasien
Berisi nama pasien, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, tanggal masuk
puskesmas, dan rekam medis.
2) Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
19
1.Subyektif :
2.Obyektif :
5) Pemeriksaan fisik
Adalah tes rutin yang dilakukan oleh penyedia perawatan untuk
memeriksa kesehatan anda secara keseluruhan.
a. Keadaan umum
Adalah keadaan umum menunjukan kondisi pasien secara umum
akibat penyakit atau keadaan yang di rasakan pasien, dilihat secara
langsung dan dan dilakukan saat kontak pertama.
b. Pemeriksaan tanda tanda vital
Untuk mengetahui keadaan umum pasien yang meliputi suhu
tubuh, denyut nadi, frekuensi pernafasan, dan tekanan darah.
c. Pemeriksaan fisik (head to toe)
Adalah pemeriksaan seluruh tubuh dari kepala sampai kaki yang
dilakukan secara inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
6) Analisa Data
Suatu proses yang melakukan hal seperti pemeriksaan, pembersihan,
transfortasi, dan juga pemodelan data dengan memiliki tujuan untuk
dapat menemukan informasi yang berguna.
7) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai
respons pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
dialaminya baik yang berlangsung actual mapun potensial.
Diagnosakeperawatanbertujuan untuk mengidentifikasi resons klien
individu, keluarga, dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan
kesehatan. tujuan pencatatan diagnosa keperawatan yaitu sebagai alat
komunikasi tentang masalah pasien yang sedang dialami pasien saat ini
dan meruakan tanggung jawab sesorang perawat terhada masalah yang
21
8) Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan merupakan bagian dari fase perorganisasian
dalam proses keperawatan dalam usaha membantu, meringankan, dan
memecahkan masalah yang tertulis (Bulchek, 2017).
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri (sakit kepala) b.d peningkatan tekanan
vaskuler serebral.
a. Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit
penerangan
b. Batasi aktivitas
c. Beri obat analgesic dan antiansietas (Diazepam) sesuai indikasi
d. Kaji pemahaman pasien tentang hubungan langsung antara
hipertensi dan kegemukan.
e. Kolaborasi dengan ahli gizi sesuai indikasi
9) Implementasi Keperawatan
22