PENDAHULUA
memiliki tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik
komplikasi kesehatan pada lansia yang berusia lebih dari 60 tahun seperti
1
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama kematian di
yang berusia 55-64 tahun sebesar 53,7%, usia 65-74 tahun sebesar 63,5%,
dan sayur, selain makanan bisa juga karena aktivitas fisik, stress. Badan
sehingga pembuluh darah akan menyempit dan kaku hal tersebut akan
terapi non faramokolgi bisa diberikan dengan jus pisang ambon dan
kandungan kalium yang lebih tinggi pada pisang. Penelitian yang sama
berusia 60-75 tahun yang mengonsumsi jus pisang ambon selama 5 hari
3
1.2 Rumusan Masalah
hipertensi.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
1. Hipertensi
a. Definisi
dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Seseorang
penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan
kopi.
b. Etiologi Hipertensi
diantaranya :
a) Genetik
Lelaki berusia 35-50 tahun dan wanita yang telah menopause berisiko
2) Hipertensi sekunder
penyakit, yaitu :
kontriksi.
c) satu atau lebih arteri besar, yang secara langsung membawa darah
katekolamin.
h) Kehamilan
i) Luka bakar
k) Merokok
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas (Nurarif A.H., & Kusuma
H., 2016) :
1) Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140
mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90
mmHg.
diastolik yaitu :
a) Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan
atau sama dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama
dengan 95 mmHg.
Menurut Tambayong (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H., 2016), tanda
dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan
b) Lemas, kelelahan
c) Sesak nafas
d) Gelisah
e) Mual
f) Muntah
g) Epistaksis
h) Kesadaran menurun
kelompok, yaitu :
a) Riwayat Keluarga
b) Usia
c) Jenis Kelamin
wanita.
d) Ras/etnik
a) Merokok
c) Konsumsi Alkohol
tekanan darah.
f. Komplikasi Hipertensi
1) Stoke
Stroke akibat dari pecahnya pembuluh yang ada di dalam otak atau
terbentuknya aneurisma.
2) Infark Miokardium
3) Gagal Ginjal
4) Ensefalopati
Pisang ambon atau biasa dikenal dengan pisang hijau adalah pisang
hijauan sampai kuning (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Online). Buah ini
luas saat ini adalah sebagai berikut (Satuhu dan Supriyadi, 2008):
Division : Magnoliophyta
Klas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
8
iklim Indonesia baik dataran rendah maupun tinggi sampai dengan 1300
dpl. Pisang dapat ditanam didataran rendah bersuhu 21-32 derajat celcius
lahan datar dengan kemiringan 8 derajat. Lahan itu terletak didaerah tropis
derajat celcius atau lebih dari 38 derajat celcius maka pisang akan berhenti
tumbuh dan akhirnya mati. Pisang ambon merupakan buah yang banyak
asam lemak rantai pendek, yang memelihara lapisan sel jaringan dari usus
Pemenuhan
Jumlah per 100 gram dapat
Nutrisi kecukupan / hari
dimakan (%)
Vitamin B6 0,68 mg 34,0
Vitamin C 10,74 mg 17,9
Kalium 467,28 mg 13,4
Serat 2.830 mg 11,3
Mangan (Mn) 0,18 mg 9,0
Pisang sejak lama telah dikenal sebagai buah lezat dan berkhasiat bagi
9
karbondioksida didalam darah, berperan dalam kepekatan saraf dan otot,
serta memicu kerja otot dan simpul saraf (Astrawan, 2008). Kalium yang
Salah satu buah pisang yang memiliki kandungan kalium yang paling
100gr pisang ambon dan 18 mg natrium, dan berat rata-rata satu pisang
ambon kurang lebih 140gr sehingga satu buah pisang ambon mengandung
kalium kurang lebih 600mg, sementara itu kandungan kalium dalam buah
pisang biasa yaitu 500mg, kandungan kalium yang tinggi dalam buah
oleh kandungan kalium yang lebih tinggi pada pisang. Penelitian yang
Pembuatan terapi Pisang Ambon dengan cara di Jus. Berikut ini cara
b. ± 125 ml air
c. Blender.
d. Pisau.
e. Gelas ukur
f. Sendok
3. Cara pemakaian
serta memicu kerja otot dan simpul saraf. Kalium yang tinggi juga akan
Meringankan kerja
jantung
Tekanan Darah