Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.Q

DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI

DI PUSKESMAS AMPENAN TANGGAL 12 OKTOBER – 14 OKTOBER


2021

OLEH :

REKA SOPIYANTI

P07120421053N

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


2021

LAPORAN PENDAHULUAN

I. KONSEP LANSIA

A. Konsep Teori
1. Pengertian
Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal
dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Seseorang
dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi
dari 140/90 mmHg (Elizabeth dalam Ardiansyah M., 2012).
Menurut Price (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H. (2016),
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya
140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak
hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita
penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan
makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya.
Menurut American Heart Association atau AHA dalam Kemenkes
(2018), hipertensi merupakan silent killer dimana gejalanya sangat
bermacam-macam pada setiap individu dan hampir sama dengan
penyakit lain. Gejala-gejala tersebut adalah sakit kepala atau rasa berat
ditengkuk. Vertigo, jantung berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan
kabur, telinga berdenging atau tinnitus dan mimisan.

2. Etiologi
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 golongan
(Ardiansyah M., 2012):
a. Hipertensi primer (esensial)
Hipertensi primer adalah hipertensi esensial atau hiperetnsi
yang 90% tidak diketahui penyebabnya. Beberapa faktor yang
diduga berkaitan dengan berkembangnya hipertensi esensial
diantaranya :
1) Genetik
Individu dengan keluarga hipertensi memiliki potensi lebih
tinggi mendapatkan penyakit hipertensi.

2) Jenis kelamin dan usia


Lelaki berusia 35-50 tahun dan wanita yang telah
menopause berisiko tinggi mengalami penyakit hipertensi.
3) Diit konsumsi tinggi garam atau kandungan lemak
Konsumsi garam yang tinggi atau konsumsi makanan
dengan kandungan lemak yang tinggi secara langsung
berkaitan dengan berkembangnya penyakit hipertensi.
4) Berat badan obesitas
Berat badan yang 25% melebihi berat badan ideal sering
dikaitkan dengan berkembangnya hipertensi.
5) Gaya hidup merokok dan konsumsi alcohol
Merokok dan konsumsi alkohol sering dikaitkan dengan
berkembangnya hipertensi karena reaksi bahan atau zat yang
terkandung dalam keduanya.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang diketahui
penyebabnya. Hipertensi sekunder disebabkan oleh beberapa
penyakit, yaitu :
1) Coarctationaorta
Yaitu penyempitan aorta congenital yang mungkin terjadi
beberapa tingkat pada aorta toraksi atau aorta abdominal.
Penyembitan pada aorta tersebut dapat menghambat aliran
darah sehingga terjadi peningkatan tekanan darah diatas area
kontriksi.
2) Penyakit parenkim dan vaskular ginjal
Penyakit ini merupakan penyakit utama penyebab
hipertensi sekunder. Hipertensi renovaskuler berhubungan
dengan penyempitan satu atau lebih arteri besar, yang secara
langsung membawa darah ke ginjal. Sekitar 90% lesi arteri
renal pada pasien dengan hipertensi disebabkan oleh
aterosklerosis atau fibrous dyplasia (pertumbuhan abnormal
jaringan fibrous). Penyakit parenkim ginjal terkait dengan
infeksi, inflamasi, serta perubahan struktur serta fungsi ginjal.
3) Penggunanaan kontrasepsi hormonal (esterogen)
Kontrasepsi secara oral yang memiliki kandungan
esterogen dapat menyebabkan terjadinya hipertensi melalui
mekanisme renin-aldosteron-mediate volume expantion. Pada
hipertensi ini, tekanan darah akan kembali normal setelah
beberapa bulan penghentian oral kontrasepsi.
4) Gangguan endokrin
Disfungsi medulla adrenal atau korteks adrenal dapat
menyebabkan hipertensi sekunder. Adrenal- mediate
hypertension disebabkan kelebihan primer aldosteron, kortisol,
dan katekolamin.
5) Kegemukan (obesitas) dan malas berolahraga.
6) Stres, yang cenderung menyebabkan peningkatan tekanan
darah untuk sementara waktu.
7) Kehamilan
8) Luka bakar
9) Peningkatan tekanan vaskuler
10) Merokok
Nikotin dalam rokok merangsang pelepasan katekolamin.
Peningkatan katekolamin mengakibatkan iritabilitas
miokardial, peningkatan denyut jantung serta menyebabkan
vasokortison yang kemudian menyebabkan kenaikan tekanan
darah.

Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah


terjadinya perubahan-perubahan pada (Nurarif A.H., & Kusuma H.,
2016):
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan
menurunnya kontraksi dan volumenya
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena
kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi.
e. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.

3. Faktor Resiko Hipertensi


Menurut Aulia, R. (2017), faktor risiko hipertensi dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu :
a. Faktor yang tidak dapat diubah
1) Riwayat Keluarga
Seseorang yang memiliki keluarga seperti, ayah, ibu, kakak
kandung/saudara kandung, kakek dan nenek dengan hipertensi
lebih berisiko untuk terkena hipertensi.
2) Usia
Tekanan darah cenderung meningkat dengan bertambahnya
usia. Pada laki-laki meningkat pada usia lebih dari 45 tahun
sedangkan pada wanita meningkat pada usia lebih dari 55
tahun.
3) Jenis Kelamin
Dewasa ini hipertensi banyak ditemukan pada pria daripada
wanita.
4) Ras/etnik
Hipertensi menyerang segala ras dan etnik namun di luar
negeri hipertensi banyak ditemukan pada ras Afrika Amerika
daripada Kaukasia atau Amerika Hispanik.
b. Faktor yang dapat diubah
Kebiasaan gaya hidup tidak sehat dapat meningkatkan
hipertensi antara lain yaitu :
1) Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi
karena dalam rokok terdapat kandungan nikotin. Nikotin
terserap oleh pembuluh darah kecil dalam paru-paru dan
diedarkan ke otak. Di dalam otak, nikotin memberikan sinyal
pada kelenjar adrenal untuk melepas epinefrin atau adrenalin
yang akan menyemptkan pembuluh darah dan memaksa jantung
bekerja lebih berat karena tekanan darah yang lebih tinggi
(Murni dalam Andrea, G.Y., 2013).
2) Kurang aktifitas fisik
Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan
oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi.
Kurangnya aktifitas fisik merupakan faktor risiko independen
untuk penyakit kronis dan secara keseluruhan diperkirakan
dapat menyebabkan kematian secara global
3) Konsumsi Alkohol
Alkohol memiliki efek yang hampir sama dengan karbon
monoksida, yaitu dapat meningkatkan keasaman darah. Darah
menjadi lebih kental dan jantung dipaksa memompa darah lebih
kuat lagi agar darah sampai ke jaringan mencukupi (Komaling,
J.K., Suba, B., Wongkar, D., 2013).
4) Kebiasaan minum kopi
Kopi seringkali dikaitkan dengan penyakit jantung koroner,
termasuk peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol darah
karena kopi mempunyai kandungan polifenol, kalium, dan
kafein. Salah satu zat yang dikatakan meningkatkan tekanan
darah adalah kafein. Kafein didalam tubuh manusia bekerja
dengan cara memicu produksi hormon adrenalin yang berasal
dari reseptor adinosa didalam sel saraf yang mengakibatkan
peningkatan tekanan darah, pengaruh dari konsumsi kafein
dapat dirasakan dalam 5-30 menit dan bertahan hingga 12 jam
(Indriyani dalam Bistara D.N., & Kartini Y., 2018).
5) Kebiasaan konsumsi makanan banyak mengandung garam
Garam merupakan bumbu dapur yang biasa digunakan untuk
memasak. Konsums garam secara berlebih dapat meningkatkan
tekanan darah. Menurut Sarlina, Palimbong, S., Kurniasari,
M.D., Kiha, R.R. (2018), natrium merupakan kation utama
dalam cairan ekstraseluler tubuh yang berfungsi menjaga
keseimbangan cairan. Natrium yang berlebih dapat
mengganggu keseimbangan cairan tubuh sehingga
menyebabkan edema atau asites, dan hipertensi.
6) Kebiasaan konsumsi makanan lemak
Menurut Jauhari (dalam Manawan A.A., Rattu A.J.M.,
Punuh M.I, 2016), lemak didalam makanan atau hidangan
memberikan kecenderungan meningkatkan kholesterol darah,
terutama lemak hewani yang mengandung lemak jenuh.
Kolesterol yang tinggi bertalian dengan peningkatan prevalensi
penyakit hipertensi.

4. Klasifikasi Hipertensi
Menurut World Health Organization (dalam Noorhidayah, S.A.
2016) klasifikasi hipertensi adalah :
a. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140
mmHg dan diastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg.
b. Tekanan darah perbatasan (border line) yaitu bila sistolik 141-149
mmHg da n diastolik 91-94 mmHg.
c. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau
sama dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95
mmHg.

5. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak. Rangsangan pusat
vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah
melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Berbagai faktor seperti
kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah
terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitif
terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal
tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis
merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar
adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi.
Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi.
Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat
memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang
mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin.
Rennin merangsang pembentukan angiotensin I kemudian diubah menjadi
angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang
sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi
natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra
vaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi
(Padila, 2013).
Pertimbangaan gerontologi, perubahan struktural dan fungsional pada
sistem pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah
yang terjadi pada usia lanjut, meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas
jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah,
yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang
pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan 24 arteri besar berkurang
kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh
jantung (volume sekuncup), mengakibatkan penurunan curah jantung dan
peningkatan tahanan perifer (Suddarth & Brunner, 2002).
Pathway
6. Manifestasi Klinis
Menurut Tambayong (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H., 2016),
tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh
dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan
pernah terdiagnosa jika tekanan darah tidak teratur.
b. Gejala yang lazim
Seing dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi
meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataanya ini
merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang
mencari pertolongan medis.
Beberapa gejala yang dirasakan pasien yang menderita hipertensi yaitu :
a. Mengeluh sakit kepala, pusing
b. Lemas, kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistaksis
h. Kesadaran menurun

7. Penatalaksanaan
Menurut Rudianto (2013) pengobatan hipertensi dibagi menjadi 2 jenis
yaitu :
a. Pengobatan Non Farmakologi diantaranya:
1) Diit rendah garam/ kolesteral/ lemak jenuh
2) Mengurangi asupan garam kedalam tubuh
3) Ciptakan keadaan rileks 20
4) Melakukan olah raga seperti senam aerobic atau jalan cepat selama
30-45 sebanyak 3-4 kali seminggu.
5) Berhenti merokok dan Alkohol

b. Pengobatan dalam Farmakologi


Terdapat banyak jenis obat antihipertensi saat ini. Untuk pemilihan
obat yang tepat diharapkan menghubungi dokter diantaranya:
1) Deuretik
Bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh( lewat
kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang
mengakibatkan daya pompa jantung lebih ringan . contoh:
Hidroklorotiazid
2) Penghambat simpatetik
Bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis ( saraf
yang bekerja pada saat kita beraktivitas).Contoh: Metildopa,
Klonidin dan resepin.
3) Betabloker
Mekanisme kerja obat antihipertensi ini adalah melalui
penurunan daya pompa jantung dan tidak dianjurkan pada penderita
yang mengidap gangguan pernapasan eperti asma bronchial. Pada
orang tua terdapat gejala bronkospame( penyempitan saluran
pernapasan), sehingga pemberian obat harus berhati-hati. Contoh:
Metoprolol, propanplol dan atenolol
4) Antagonis kalsium
Menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat
kontraksi jantung (kontraktilitis)Contoh: nifedipin, Diltiasem dan
Verapamil

8. Komplikasi
Menurut Ardiansyah, M. (2012) komplikasi dari hipertensi adalah :
a. Stroke
Stroke akibat dari pecahnya pembuluh yang ada di dalam otak
atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh nonotak. Stroke
bisa terjadi pada hipertensi kronis apabila arteri-arteri yang
memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan penebalan pembuluh
darah sehingga aliran darah pada area tersebut berkurang. Arteri yang
mengalami aterosklerosis dapat melemah dan meningkatkan
terbentuknya aneurisma.
b. Infark Miokardium
Infark miokardium terjadi saat arteri koroner mengalami
arterosklerotik tidak pada menyuplai cukup oksigen ke miokardium
apabila terbentuk thrombus yang dapat menghambat aliran darah
melalui pembuluh tersebut. Karena terjadi hipertensi kronik dan
hipertrofi ventrikel maka kebutuhan okigen miokardioum tidak dapat
terpenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan
infark.
c. Gagal Ginjal
Kerusakan pada ginjal disebabkan oleh tingginya tekanan pada
kapiler-kapiler glomerulus. Rusaknya glomerulus membuat darah
mengalir ke unti fungsionla ginjal, neuron terganggu, dan berlanjut
menjadi hipoksik dan kematian. Rusaknya glomerulus menyebabkan
protein keluar melalui urine dan terjadilah tekanan osmotic koloid
plasma berkurang sehingga terjadi edema pada penderita hipertensi
kronik.
d. Ensefalopati
Ensefalopati (kerusakan otak) terjadi pada hipertensi maligna
(hipertensi yang mengalami kenaikan darah dengan cepat). Tekanan
yang tinggi disebabkan oleh kelainan yang membuat peningkatan
tekanan kapiler dan mendorong cairan ke dalam ruang intertisium
diseluruh susunan saraf pusat. Akibatnya neuro-neuro disekitarnya
terjadi koma dan kematian.

B. Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
a. Identitas pasien
b. Riwayat atau adanya faktor-faktor resiko, antara lain: kegemukan,
riwayat keluarga positif, peningkatan kadar lipid serum, merokok sigaret
berat, penyakit ginjal, terapi hormon kronis, gagal jantung, kehamilan.
c. Pola-pola Fungsi Kesehatan
1) Aktivitas/ Istirahat, gejala: kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup
monoton. Tanda: frekuensi jantung meningkat, perubahan irama
jantung, takipnea.
2) Sirkulasi, gejala: riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung
koroner/katup dan penyakit cebrocaskuler, episode palpitasi. Tanda:
kenaikan TD, nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis,
takikardi, murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis, kulit
pucat, sianosis, suhu dingin (vasokontriksi perifer) pengisian kapiler
mungkin lambat/ bertunda.
3) Integritas Ego, gejala: riwayat perubahan kepribadian, ansietas, faktor
stress multiple (hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan
pekerjaan). Tanda: letupan suasana hati, gelisah, penyempitan
continue perhatian,tangisan meledak, otot muka tegang, pernafasan
menghela, peningkatan pola bicara.
4) Eliminasi, gejala: gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau
riwayat penyakit ginjal pada masa yang lalu).
5) Makanan/cairan, gejala: makanan yang disukai yang mencakup
makanan tinggi garam, lemak serta kolesterol, mual, muntah dan
perubahan BB akhir - akhir ini Idea Nursing Journal Vol. II No. 1 66
(meningkat/turun) dan riwayat penggunaan diuretik. Tanda: berat
badan normal atau obesitas, adanya edema, glikosuria.
6) Neurosensori, gejala: keluhan pening pening/pusing, berdenyut, sakit
kepala, sub oksipital (terjadi saat bangun dan menghilangkan secara
spontan setelah beberapa jam), gangguan penglihatan (diplobia,
penglihatan kabur,epistakis). Tanda: status mental, perubahan
keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara, efek, proses pikir, penurunan
kekuatan genggaman tangan.
7) Nyeri/ketidaknyamanan, gejala: angina (penyakit arteri koroner/
keterlibatan jantung), sakit kepala.
8) Pernafasan, gejala: dispnea yang berkaitan dari kativitas/kerja
takipnea, ortopnea, dispnea, batuk dengan/tanpa pembentukan
sputum, riwayat merokok. Tanda: distres pernafasan/penggunaan otot
aksesori pernafasan bunyi nafas tambahan. (krakties/mengi), sianosis.
9) Keamanan, gejala: gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi
postural

2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan
afterload, vasokontriksi, iskemia miokardia, hipertropi ventricular.
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilisasi, kelemahan umum,
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
c. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vascular serebral.
d. Resiko jatuh berhubungan dengan penurunan kekuatan otot.
3. Intervensi Keperawatan
Tujuan dan
No Diagnosa Keperawatan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1 Resiko tinggi terhadap Tujuan : Mandiri : 1. Perbandingan tekanan darah
penurunan curah jantung Afterload tidak 1. Pantau tekanan darah, memberikan gambaran yang
berhubungan dengan meningkat, tidak terjadi ukur pada kedua lebih lengkap tentang
peningkatan afterload, vasokontriksi pembuluh tangan/ paha untuk keterlibatan/ bidang masalah
vasokontriksi, iskemia darah, tidak terjadi evaluasi awal. vaskuler.
miokardia, iskemia miokard. Gunakan ukuran 2. Denyutan karotis, radialis,
hipertrofiventrikuler. manset yang tepat dan jugularis dan femuralis
Kriteria Hasil: teknik yang akurat. terpalpasi. Denyut pada
1) Berpartisipasi dalam 2. Catat keberadaan tungkai mungkinn menurun,
aktivitas, yang serta kualitas mencerminkan efek diri
menurunkan tekanan denyutan sentral dan vasokontriksi (peningkatan
darah / beban kerja perifer. SVR) dan kongesti vena.
jantung. 3. S4 umum terdengar pada
2) Mempertahankan klien hipertensi berat karena
tekanan darah dalam hipertrofi atrium (peningkatan
rentang individu yang volume/tekanan atrium).
dapat di terima. Perkembangan S3
3) Mempertahankan 3. Auskultasi bunyi menunjukan hipertrofi
irama dan frekuensi jantung dan bunyi ventrikel dan kerusakan
jantung stabil dalam nafas fungsi. Adanya krekles dan
rentang normal. mengindikasikan kongesti
paru sekunder terhadap
terjadinya gagal jantung
kronik.
4. Pucat, dingin, kulit lembap,
dan masa pengisian kapiler
lambat berkaitan dengan
vasokontriksi/dekompensasi/
penurunan curah jantung.
5. Mengindikasikan gagal
4. Amati warna kulit, jantung, kerusakan
kelembapan, suhu, ginjal/vaskuler.
dan masa pengisian 6. Membantu menurunkan
kapiler. rangsang simpatis,
meningkatkan relaksasi.
7. Menurunkan stress dan
ketegangan yang
5. Catat edema umum mempengaruhi tekanan darah
atau tertentu. dan perjalanan penyakit
hipertensi.
8. Mengurangi
6. Berikan lingkungan ketidaknyamanan dan
tenang, nyaman, menurunkan rangsangan
kurang simpatis.
aktivitas/keributan 9. Menurunkan rangsangan
lingkungan, batasi yang menimbulkan stress,
pengunjung. membuat efek tenang
7. Batasi aktivitas, sehingga menurunkan
seperti istirahat di tekanan darah.
tempat tidur/ kursi, 10. Respon terhadap terapi
istirahat tanpa obat (diuretic inhibitor
gangguan, bantu simpatis, vasodilator)
melakukan aktivitas tergantung pada klien dan
perawatan diri. efek sinergis obat. Karena
efek samping tersebut, maka
8. Lakukan tindakan penting mnggunakan obat
yang nyaman, seperti dalam jumlah paling sedikit
pijatan punggung, dan dosis paling rendah.
leher, meninggikan
kepala tempat tidur. 11. Mempercepat proses
9. Anjurkan teknik penyembuhan
relaksasi, panduan
imajinasi, aktivitas
pengalihan.

10. Pantau respon


terhadap obat untuk
mengontrol tekanan
darah.

Kolaborasi:
11. Berikan obat sesuai
indikasi
2. Intoleransi aktivitas Tujuan : Mandiri:
berhubungan dengan Klien mampu 1. Bantu klien 1. Pengkajian akurat terhadap
imobilisasi, kelemahan melakukan aktivitas mengidentifikasi faktor yang meningkatkan/
umum, secara mandiri. faktor yang menurunkan toleransi
ketidakseimbangan meningkatkan atau aktivitas memberikan dasar
antara suplai dan menurunkan untuk membuat rencana
Kriteria Hasil :
kebutuhan O2. toleransi aktivitas. perawatan.
a) Berpartisipasi
ditandai dengan: 2. Program latihan fisik
dalam aktivitas
a. Mengungkapkan mempunyai efek
yang diinginkan.
dengan verbal menguntungkan kepada kerja
b) Melaporkan
tentang keletihan 2. Kembangkan jantung.
peningkatan dalam
atau kelemahan. aktivitas klien dalam 3. Membuat daftar latihan
toleransi
b. Frekuensi nadi dan program latihan harian dapat meningkatkan
peningkatan dalam
TD abnormal kemampuan.
toleransi aktivitas
sebagai respon
yang dapat dikur.
terhadap aktivitas. 3. Ajarkan klien 4. Menyebutkan parameter
c) Menunjukan
c. Rasa tidak nyaman menggunakan daftar mambantu dalam mengkaji
penurunan dalam
saat aktivitas atau latihan harian respon fisiologi terhadap
tanda toleransi
dipsneu. mencatat aktivitas stress aktivitas, dan bila ada
fisiologi.
latihan dan merupakan indikator dan
d) Menggunakan
responnya (nadi, kelebihan kerja yang
dukungan sosial
bernafas dangkal, berkaitan dengan tingkat
untuk
cemas). aktivitas.
mempertahankan
4. Kaji respon fisiologi
pola hidup yang
terhadap aktivitas, 5. Rasa takut/ cemas dapat
diinginkan.
observasi, frekuensi meningkatkan toleransi
e) Mengintegrasikan
nadi aktivitas.
latihan yang
>20 x/menit diatas 6. Respon emosional terhadap
diharuskan ke
frekuensi istirahat, intoleransi aktivitas dapat
dalam ADL.
peningkatan tekanan ditangani dengan
darah selama/ menggunakan strategi koping
sesudah aktivitas kognitif.
(sistolik meningkat 7. Teknik menghemat energi
40 mmHg/ diastolik mengurangi penggunaan
meningkat 20 energi, membantu
mmHg), dipsneu, keseimbangan antara suplai
keletihan, dan kebutuhan O2.
kelemahan 8. Dukungan sosial
berlebihan, meningkatkan pelaksaan
diaphoresis, pusing/ aktivitas.
pingsan. 9. Mencapai dan
5. Ajarkan tentang rasa mempertahankan pola hidup
takut/ cemas. produktif sesuai kemampuan
jantung dalam berespon
terhadap peningkatan
6. Ajarkan strategi aktivitas dan stress.
koping kognitif 10. Kemajuan aktivitas
(perbandingan, bertahap mencegah
relaksasi, peningkatan kerja jantung
pengendalian tiba-tiba. Membantu sebatas
bernafas). kebutuhan mendorong
kemandirian dalam
beraktifitas.
7. Ajarkan teknik 11. Dukungan sosial
penghematan meningkatkan penyembuhan
energy dan mempertahankan pola
(menggunakan kursi hidup yang diharapkan.
saat mandi, duduk
saat menyisir,
menyikat gigi, dan
melakukan aktivitas
dengan perlahan.
8. Ajarkan keluarga
untuk membantu
klien untuk
melakukan aktivitas.

9. Kolaborasi dengan
keluarga/ klien
untuk menetapkan
rencana ADL yang
konsisten dengan
pola hidup.

10. Berikan
dukungan
melakukan
aktivitas/ perawatan
diri bertahap.
Berikan bantuan
sesuai kebutuhan.

11. Berikan
semangat klien
untuk mencari
bantuan dalam
mempertahankan
aktivitas.
3 Nyeri akut berhubungan Tujuan : Mandiri
dengan peningkatan Tekanan vaskuler tidak 1. Kaji keadaan umum 1. Keadaan umum menunjukan
tekanan vascular meningkat. klien dan TTV. keadaan klien secara utuh
serebral. Kriteria Hasil : dengan mengetahui TTV
Ditandai dengan a. Melaporkan terutama tekanan darah untuk
a. Berfokus pada diri. nyeri / menentukan tindakan
b. Melaporkan nyeri ketidaknyamanan selanjutnya.
berdenyut yang hilang atau 2. Untuk mengetahui tingkat nyeri
terletak pada region control. 2. Kaji tingkat nyeri klien dengan menggunakan
suboksipital, terjadi b. Mengungkapk klien. pengkajian PQRST.
saat bangun, dan an metode 3. Untuk mengetahui nyeri yang
hilang secara spontan yang dirasakan klien sehingga bisa
setelah beberapa memberikan 3. Kaji lokasi intensitas ditentukan intervensi yang
waktu berdiri. pengurangan. dan skala nyeri. tepat.
c. Perilaku berhati- hati c. Mengikuti 4. Untuk mengetahui insiden
segan untuk regimen kecelakaan atau terjatuh karena
d. Menggerakan kepala, farmakologi pusing.
menggaruk kepala, yang di 4. Bantu klien dalam 5. . Mengurangi atau
menghindar sinar resepkan. ambulasi sesuai menghilangkan sakit kepala.
terang dan keributan, dengan kebutuhan.
mengerutkan kening, 6. Aktifitas yang meningkatkan
menggenggam tangan. 5. Berikan tindakan non vasokontriksi menyebabkan
e. Melaporkan kekakuan farmakologi (Teknik sakit kepala.
leher, pusing, relaksasi otot
penglihatan kabur, progresif).
mual, dan muntah.
6. Berikan penjelasan 7. Terapi untuk menurunkan
cara untuk tekanan darah.
meminimalkan
vasokontriksi
mengurangi mengejan
saat BAB, batuk
panjang, dan
bungkuk.

Kolaborasi
7. Pemberian obat
penurun tekanan
darah (captopril 1x1)
sesuai program.

4 Resiko jatuh Tujuan : 1. Kaji 1. Mengetahui sejauh mana


berhubungan dengan Diharapkan resiko kemampuan kemampuan klien dalam
penurunan kekuatan otot jatuh tidak terjadi. klien dalam berjalan dan berdiri.
ditandai dengan : Kriteria Hasil : berdiri dan 2. Pencahayaan yang cukup
a. Bagian Ekstremitas a. Klien mampu berjalan. membuat saat mobilisasi
lemah. menunjukkan lebih aman.
b. Kekauan sendi. tingkat 2. Berikan pencahayaan 3. Menghindari jatuh
c. Penglihatan buram keamanan. yang cukup. karena lantai licin.
dan tidak jelas. b. Mampu
d. Ruangan tidak meminimalkan 4. Mengajarkan rentang
cukup terjadinya resiko 3. Anjurkan klien gerak sendi untuk
pencahayaan. jatuh.
c. Mampu untuk menghindari kekakuan
memodifikasi menggunakan saat berjalan dan berdiri.
lingkungan yang alat bantu saat 5. Menghindari resiko
aman. beraktivitas. cidera lebih lanjut.
4. Lakukan
program latihan
fisik ROM.

5. Bantu klien dalam


pergerakan sendi,
batasan-batasan sendi.
4. Implementasi Keperawatan
Merupakan pelaksanaan tindakan yang sudah direncanakan dengan
tujuan kebutuhan pasien terpenuhi secara optimal dalam rencana
keperawatan. Tindakan keperawatan mencakup tindakan mandiri
(independent), saling ketergantungan/kolaborasi, dan tindakan rujukan/
ketergantungan ( dependent). (Tartowo & Wartonah , 2015)

5. Evaluasi
Menurut (Tartowo & Wartonah , 2015) Adalah proses keperawatan
dengan cara melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana
keperawatan tercapai atau tidak dan perbandingan yang sistematis dan
terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan,
keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi untuk melihat
kemampuan klien dalam mencapai tujuan yang disesuaikan dengan kriteria
hasil pada tahap perencanaan.
Untuk mempermudah mengevaluasi/memantau perkembangan pasien
digunakan komponen SOAP adalah sebagai berikut:
S : Data subjektif
Perawat menuliskan keluhan pasien yang masih dirasakan setelah dilakukan
tindakan keperawatan
O : Data objektif
Data berdasarkan hasil pengukuran atau observasi perawat secara
langsung kepada pasien dan yang dirasakan pasien setelah dilakukan
tindakan keperawatan
A : Analisa
Merupakan suatu masalah atau diagnosis keperawatan yang masih
terjadi, atau juga dapat dituliskan suatu masalah/ diagnosis baru yang
terjadi akibat perubahan status kesehatan pasien yang telah
teridentifikasi datanya dalam data subjektif dan objektif
P : Planning
Perencanaan keperawatan yang dilanjutkan, dihentikan, dimodifikasi
atau ditambahkan dari rencana tindakan keperawatan yang telah
ditentukan sebelumnya, tindakan yang telah menunjukkan hasil yang
memuaskan data tidak memerlukan tindakan ulang pada umumnya
dihentikan.
DAFTAR PUSTAKA

Aulia, R. 2017. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Pasien Hipertensi Di Instalasi


Rawat Jalan RSUD Dr.Moewardi Surakarta Periode FebruariApril 2018. Journal of
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diunduh tanggal 01 Februari 2020 dari
http://www.enprints.ums.ac.id.

Azizah dan Lilik M. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu

Depkes RI. (2016). Pelayanan dan Peningkatan Kesehatan Usia Lanjut.Diakses. Jakarta:
Depkes

Elizabeth dalam Ardiansyah M. 2012. Medikal Bedah. Yogyakarta: DIVA Press

Fatimah. 2010. Merawat Manusia Lanjut Usia. Jakarta : Trans Info Media

Indriyani dalam Bistara D.N., & Kartini Y. 2018. Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Kopi
dengan Tekanan Darah Pada Dewasa Muda, vol 3 (1). Journal of Repository
University Of Nahdlatul Ulama Surabaya. Diunduh tanggal 01 Februari 2021 dari
http://www.repository.unsula.ac.id/2756/.

Kartinah. 2008. Masalah Psikososial Pada Lanjut Usia. Berita Ilmu Keperawatan.
Vol.1.No.1.,Juni 2008 93-96

Kemenkes. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes RI. Diakses pada
tanggal 01 Februari 2020 dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatanindonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf

Komaling, J.K., Suba, B., Wongkar, D. 2013. Hubungan mengkonsumsi alkohol dengan
kejadian hipertensi pada laki-laki di Desa Tompasobaru II Kecamatan Tompasobaru
Kabupaten Minahasa Selatan. ejurnal Keperawatan (e-Kp), 1 (1), 1-7.

Murni dalam Andrea, G.Y. 2013. Korelasi Derjat Hipertensi Dengan Stadium Penyakit
Ginjal Kronik Di Rsup Dr. Kariadi Semarang Periode 2008-2012,
Http://Eprints.Undip.Ac.Id, 01 Februari 2021

Nugroho .2012. Keperawatan Gerontik & Geriatrik, Edisi 3. Jakarta : EGC

Nurarif A.H., & Kusuma H. 2016. APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.

Padila. 2013. Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika


Ratnawati. 2017. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Baru Press.

Rudianto. 2013. Menaklukkan Hipertensi dan Diabetes. Yogyakarta : Sakkhasukma.

Suardiman. 2011. Psikologi Usia Lanjut. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Suddarth & Brunner. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa: Waluyo
Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta.

Tartowo & Wartonah. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta.
EGC
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. Q

DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS

DIPUSKESMAS AMPENAN

TANGGAL 12 - 14 OKTOBER 2021

A. PENGKAJIAN
Hari/ Tanggal : Selasa, 12 Oktober 2021
Jam : 16.40 Wita
Nama Mahasiswa : Reka Sopiyanti
1. Identitas
a. Nama : Ny. Q
b. Tempat /Tanggal Lahir : Jempong, 31-12-1943
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Status Perkawinan : Cerai Mati
e. Agama : Islam
f. Suku : Sasak
2. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi
a. Pekerjaan Saat Ini : Tukang Pijat
b. Pekerjaan Sebelumnya : Petani
c. Sumber Pendapatan : Hasil kerja sebagai tukang pijat dan anaknya
d. Kecukupan Pendapatan: -
3. Riwayat Keluarga
a. Pasangan (ApabilaPasangan Masih Hidup)
Nama
Pekerjaan
Umur
Apabila PasanganTelah Meninggal : ………………………………...
Tahun meninggal
Penyebab Kematian
b. Anak-anak (Apabila Anak-Anak Masih Hidup)
Nama :...........................................................................
.
Alamat : ………………………………………………….
4. Riwayat Kesehatan
a. Status Kesehatan SaatIni
1) Keluhan Utama dalam 1 TahunTerakhir :
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................

2) FaktorPencetus :
...........................................................................................................
3) TimbulnyaKeluhan : ( ) Mendadak ( ) Bertahap
4) UpayaMengatasi :
...........................................................................................................
...........................................................................................................

5) Pergike RS/Klinikpengobatan/dokterpraktik/bidan/perawat?
...........................................................................................................
...........................................................................................................

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


1) Penyakit Yang PernahDiderita :
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................

2) Riwayat Alergi (Obat, Makanan, Binatang, Debudll ) :


...........................................................................................................
...........................................................................................................

3) Riwayat Kecelakaan :
...........................................................................................................
...........................................................................................................

4) Riwayat PernahDirawat di RS :
...........................................................................................................
...........................................................................................................

5) Riwayat PemakaianObat :
...........................................................................................................
...........................................................................................................

5. LingkunganTempatTinggal
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................

Riwayat Rekreasi
………………………………………………………………...................
………………………………………………………………...................
………………………………………………………………...................
Sumber/SistemPendukung yang Digunakan
a. Dokter
b. Puskesmas
c. RumahSakit
d. Home care
Penjelasan :....................................................................................................

6. Pola Fungsional
a. Persepsi Kesehatan dan Pola Manajemen Kesehatan
..................................................................................................................
..................................................................................................................
b. Nutrisimetabolik
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

c. Eliminasi
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

d. Aktifitas Pola Latihan


..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

e. Pola istirahattidur
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

f. Pola KognitifPersepsi
MasalahdenganPenglihatan (Normal, terganggu (ka/ki)?( )Ya( )
Tidak
kabur? ( ) Ya( ) Tidak
pakaikacamata? ( ) Ya ( ) Tidak
Masalahpendengaran normal? ( ) Ya ( ) Tidak
terganggu (ka/ki)? ( ) Ya ( )
Tidak
memakaialat bantu dengar ? ( ) Ya ( )
Tidak
tuli( ka/ki ) ? ( ) Ya ( )
Tidak
Kesulitanmembuatkeputusan ? ( ) Ya ()Tidak
Penjelasan :
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

g. Persepsidiri-Pola konsepdiri
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

h. Pola Peran-Hubungan
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
i. Sexualitas
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

j. Koping Pola Toleransi Stress


..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

k. Nilai-Pola Keyakinan
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................

7. PemeriksaanFisik
a. Tingkat Kesadaran :
b. Tanda-Tanda Vital :
TD :
Nadi :
Suhu :
RR :
BB :
TB :
IMT :
GDS :

c. PenilaianUmum
- Kelelahan :( ) Ya ( )Tidak
- Perubahan BB satutahun yang lalu:( )Ya ( ) Tidak
- PerubahanNafsuMakan :( ) Ya ( ) Tidak
- Demam :( ) Ya ( ) Tidak
- Keringat Malam :( ) Ya ( ) Tidak
- PerubahanNafsuMakan :( ) Ya ( ) Tidak
- KesulitanTidur :( ) Ya ( ) Tidak
- SeringPilek, Infeksi : ( ) Ya ( ) Tidak
- KemampuanMelakukan ADL :( ) Ya ( ) Tidak
d. Hemopoetik
- Perdarahan/Memar Abnormal :( ) Ya ( ) Tidak
- PembengkakanKelenjarLimfe :( ) Ya ( ) Tidak
- Anemia :( ) Ya ( ) Tidak
- Riwayat Transfusi Darah :( ) Ya ( ) Tidak
e. Kepala
- SakitKepala : ( ) Ya ( ) Tidak
- Trauma :( ) Ya ( ) Tidak
- Pusing :( ) Ya ( ) Tidak
- Gatal pada KulitKepala :( ) Ya ( ) Tidak

f. Mata
- PerubahanPpenglihatan :( ) Ya ( ) Tidak
- Kacamata :( ) Ya ( ) Tidak
- Nyeri :( ) Ya ( ) Tidak
- Air Mata Berlebihan :( ) Ya ( ) Tidak
- BengkakSekitar Mata :( ) Ya ( ) Tidak
- Diplopia :( ) Ya ( ) Tidak
- Floater :( ) Ya ( ) Tidak
- PandanganKabur :( ) Ya ( ) Tidak
- Fotofobia :( ) Ya ( ) Tidak
g. Jantung&Paru
- Nyeri :( ) Ya ( ) Tidak
- Berdebar-debar :( ) Ya ( ) Tidak
- Kardiomegali :( ) Ya ( ) Tidak
- SuaraNapasTambahan :( ) Ya ( ) Tidak
- Sesak :( ) Ya ( ) Tidak
- PenggunaanOtot Bantu Napas :( ) Ya ( ) Tidak
h. Ekstermitas
- Kaku :( ) Ya ( ) Tidak
- Edema :( ) Ya ( ) Tidak
- Nyeri :( ) Ya ( ) Tidak
- Ulkus :( ) Ya ( ) Tidak
Penjelasan:

..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
i. Integumen
- Lesi/Luka : ( ) Ya( )Tidak
- Pruritus : ( ) Ya ( )Tidak
- PerubahanPigmentasi : ( ) Ya ( ) Tidak
- PerubahanTekstur : ( ) Ya ( ) Tidak
- SeringMemar : ( ) Ya ( ) Tidak
- Perubahanrambut : ( ) Ya ( ) Tidak
- Perubahan kuku : ( ) Ya( ) Tidak
- Turgor : ( ) Ya ( ) Tidak
Penjelasan:
....................................................................................................................
....................................................................................................................
B. PENGKAJIAN KHUSUS PADA LANSIA
1. FungsikognitifSPMSQ :
NO ITEM PERTANYAAN BENAR SALAH

1 Jam berapasekarang ?

Jawab :……………………………………………………

2 Tahunberapasekarang ?

Jawab :……………………………………………………

3 Kapan Bapak/Ibu lahir?

Jawab :……………………………………………………

4 Berapaumur Bapak/Ibu sekarang ?

Jawab :
………………………………………………………

5 Dimana alamat Bapak/Ibu sekarang ?

Jawab :……………………………………………………

6 Berapajumlahanggotakeluarga yang tinggalbersama


Bapak/Ibu ?

Jawab :…………………………………………........
……

7 Siapanamaanggotakeluarga yang tinggalbersama


Bapak/Ibu ?

Jawab :
………………………………………………….......

8 Tahunberapa Hari KemerdekaanIndonesia ?

Jawab :
………………………………………………………
9 SiapanamaPresidenRepublik Indonesia sekarang ?

Jawab :……………………………………………………

10 Cobahitungterbalikdariangka 20 ke1 ?

Jawab :……………………………………………………

JUMLAH

AnalisisHasil :

Skore Salah : 0 – 2 = FungsiIntelektualUtuh

Skore Salah : 3 – 4 = KerusakanIntelektualRingan

Skore Salah : 5 – 7 = kerusakanIntelektualSedang

Skore Salah : 8 – 10 = KerusakanIntelektualBerat


2. Pengkajian APGAR Keluarga
Kada
Sel ng- TidakPe
N
ITEMS PENILAIAN alu Kada rnah
O
(2) ng (0)
(1)
1 A :Adaptasi
Saya puasbahwasayadapatkembali pada keluarga
(teman-teman) sayauntukmembantu pada
waktusesuatumenyusahkansaya
2 P : Partnership
Saya puasdengancarakeluarga (teman- teman)
sayamembicarakansesuatudengansaya dan
mengungkapkanmasalahsaya
3 G : Growth
Saya puasbahwakeluarga (teman-teman)
sayamenerima&mendukungkeinginansayauntukmel
akukanaktifitasatauarahbaru
4 A : Afek
Saya puasdengancarakeluarga (teman- teman)
sayamengekspresikanafek dan
beresponterhadapemosi-emosisaya, sepertimarah,
sedihataumencintai.
5 R : Resolve
Saya puasdengancarateman-temansayadan
sayamenyediakanwaktubersama-
samamengekspresikanafek dan berespon
JUMLAH

Penilaian :
Nilai : 0 – 3 = DisfungsiKeluargaSangat Tinggi
Nilai : 4 – 6 = DisfungsiKeluargaSedang
3. Pengkajian Status FungsionalKemandirianLansia
Indeks Katz

N Aktivitas Mandi Tergantun


o ri g
1 Mandi

Mandiri :

Bantuanhanya pada satubagian mandi


(sepertipunggungatauekstremitas yang tidakmampu)
atau mandi sendirisepenuhnya

Tergantung :

Bantuan mandi lebihdarisatubagiantubuh,


bantuanmasuk dan keluardaribak mandi, sertatidak
mandi sendiri

2 Berpakaian

Mandiri :

Mengambil baju darilemari, memakaipakaian,


melepaskanpakaian, mengancingi dan
mengikatpakaian.

Tergantung :

Tidakdapatmemakai baju sendiriatauhanya Sebagian

3 KeKamar Kecil

Mandiri :

Masuk dan
keluardarikamarkecilkemudianmembersihkangenetalia
sendiri

Tergantung :

Menerimabantuanuntukmasukkekamarkecil dan
menggunakanpispot

4 Berpindah

Mandiri :

Berpindahke dan daritempattiduruntuk duduk,


bangkitdarikursisendiri

Tergantung :
Bantuandalam naik atauturundaritempattidurataukursi,
tidakmelakukansatu, ataulebihperpindahan

5 Kontinen

Mandiri:

BAK dan BAB seluruhnyadikontrolsendiri

Tergantung :

Inkontinensiaparsialatau total; penggunaankateter,


pispot, enema, dan pembalut (pampers)

6 Makan

Mandiri :

Mengambilmakanandaripiring dan menyuapinyasendiri

Tergantung :

Bantuandalamhalmengambilmakanandaripiring dan
menyuapinya, tidakmakansamasekali, dan makan
parenteral (NGT)

AnalisisHasil :

Nilai A : Kemandiriandalamhalmakan, kontinen (BAK dan BAB), berpindah,


kekamarkecil, mandi dan berpakaian

Nilai B : Kemandiriandalamsemuahalkecualisatudarifungsitersebut

Nilai C : Kemandiriandalamsemuahal, kecuali mandi dan salah


satufungsitambahan

Nilai D : Kemandiriandalamsemuahal, kecuali mandi, berpakaian, dan


satufungsitambahan

Nilai E : Kemandiriandalamsemuahal, kecuali mandi, berpakaian,


kekamarkecil, dan satufungsitambahan

Nilai F : kemandiriandalamsemuahal, kecuali mandi, berpakaian,


kekamarkecil, berpindah dan satufungsitambahan

Nilai G : Ketergantungan pada keenamfungsitersebut


4. PengkajianKognitifdariFungsi Mental – Mini Mental State Exam
(MMSE) :

FORMAT PENGKAJIAN MMSE

BENAR SALAH
NO ITEM PENILAIAN
(1) (0)

1 ORIENTASI

1. Tahunberapasekarang ?

2. Musimapasekarang ?

3. Tanggalberapasekarang ?

4. Hari apasekarang ?

5. Bulanapasekarang ?

6. Dinegara mana andatinggal ?

7. Di Provinsi mana andatinggal ?

8. Di kabupaten mana andatinggal ?

9. Di kecamatan mana andatinggal ?

10. Di desa mana andatinggal ?

2 REGISTRASI

Minta KlienMenyebutkanTigaObyek

11. ....................................

12. ....................................

13. ....................................

3 PERHATIAN DAN KALKULASI

Minta klienmengeja 5 kata daribelakang,


misal “BAPAK”

14. K
15. A

16. P

17. A

18. B

4 MENGINGAT

Minta KlienUntukMengulang 3 Obyek di atas

19. ...................................

20. ...................................

21. ...................................

5 BAHASA

Penamaan (Tunjukkan 2 Benda, Minta


klienmenyebutkan)

22. Jam Dinding

23. Pensil

Pengulangan (Minta
KlienMengulangitigaKalimatberikut)

24. “Takada Jika, dan, atautetapi”

PerintahTiga Langkah

25. Ambil kertas !

26. LipatDua !

27. TaruhDilantai!

Turuti Hal Berikut

28. Tutupmata

29. Tulissatukalimat

30. Salin Gambar

JUMLAH
Analisishasil

Nilai maksimal : 30

Nilai < 21 : Kerusakankognitif

5. Skala Depresi :GERIATRIC DEPRESSION SCALE

(SKALA DEPRESI)

N
PERTANYAAN JAWABAN
O

APAKAH ANDA SEBENARNYA PUAS DENGAN TIDA


1
KEHIDUPAN ANDA? K

APAKAH ANDA TELAH MENINGGALKAN BANYAK Y


2
KEGIATAN DAN MINAT/KESENANGAN ANDA A

APAKAH ANDA MERASA KEHIDUPAN ANDA KOSONG? Y


3
A

APAKAH ANDA SERING MERASA BOSAN? Y


4
A

APAKAH ANADA MEMPUNYAI SEMANGAT YANG BAIK TIDA


5 YA
SETIAP SAAT? K

APAKAH ANDA MERASA TAKUT SESUATU YANG BURUK Y


6
AKAN TERJADI PADA ANDA? A

APAKAH ANDA MERASA BAHAGIA UNTUK SEBAGIAN TIDA


7
BESAR HIDUP ANDA? K

APAKAH ANDA MERASA SERING TIDAK BERDAYA? Y


8
A

APAKAH ANDA LEBIH SERING DIRUMAH DARIPADA


Y
9 PERGI KELUAR DAN MENGERJAKAN SESUATU HAL
A
YANG BARU?

APAKAH ANDA MERASA MEMPUNYAI BANYAK


Y
10 MASALAH DENGAN DAYA INGAT ANDA DIBANDINGKAN
A
KEBANYAKAN ORANG ?

APAKAH ANDA PIKIR BAHWA KEHIDUPAN ANDA TIDA


11
SEKARANG MENYENANGKAN? K
APAKAH ANDA MERASA TIDAK BERHARGA SEPERTI Y
12
PERASAAN ANDA SAAT INI? A

APAKAH ANDA MERASA PENUH SEMANGAT? TIDA


13
K

APAKAH ANDA MERASA BAHWA KEADAAN ANDA TIDAK Y


14
ADA HARAPAN? A

APAKAH ANDA PIKIR BAHWA ORANG LAIN, LEBIH BAIK Y


15
KEADAANNYA DARIPADA ANDA? A

AnalisisHasil :

SetiapJawaban Yang SESUAI mempunyaiskor “1” (Satu)

SKOR 5 – 9 : KemungkinanDepresi

SKOR ≥10 : Depresi


6. Screening Fall :
Fungtional Reach (FR) Test
NO LANGKAH
1 Minta pasienberdiri di sisitembokdengantangandirentangkankedepan

2 Beri tandaletaktangan I

3 Minta pasiencondongkedepantanpamelangkahselama 1-2 menit,


dengantangandirentangkankedepan

4 Beri tandaletaktanganke-II pada posisicondong

5 Ukur Jarak antaratandatangan I &ke II

INTERPRETASI :

...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai