A DENGAN
RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI YAYASAN
PEMENANG JIWA SUMATERA
Oleh :
ii
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar Isi.......................................................................................................... iii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................ 3
1.3 Tujuan.............................................................................. 3
1.3.1 Tujuan Umum...................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus.................................................... 3
1.4 Manfaat............................................................................ 4
BAB 2 : LANDASAN TEORI
2.1 Resiko Perilaku Kekerasan.............................................. 5
2.1.1 Pengertian............................................................ 5
2.1.2 Tanda dan Gejala................................................. 5
2.1.3 Etiologi................................................................. 6
2.1.4 Penatalaksanaan................................................... 9
BAB 3 : ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Identitas Klien.................................................................. 11
3.2 Keluhan Utama................................................................ 11
3.3 Faktor Predisposisi.......................................................... 11
3.4 Fisik................................................................................. 12
3.5 Psikososial....................................................................... 12
3.5.1 Genogram............................................................. 12
3.5.2 Konsep Diri.......................................................... 13
3.5.3 Hubungan Sosial................................................. 14
3.5.4 Spritual................................................................. 14
3.5.5 Status Mental....................................................... 14
3.6 Kebutuhan Persiapan Pulang........................................... 16
3.7 Mekanisme Koping.......................................................... 16
3.8 Masalah Psikososial dan Lingkungan.............................. 16
3.9 Pengetahuan Kurang Tentang.......................................... 16
3.10 Aspek Medis.................................................................... 16
3.11 Analisa Data..................................................................... 17
3.12 Daftar Masalah Keperawatan.......................................... 18
3.13 Pohon Masalah................................................................. 18
3.14 Diagnosa Prioritas............................................................ 18
3.15 Intervensi Keperawatan................................................... 19
3.16 Implementasi dan Evaluasi.............................................. 21
BAB 4 : PEMBAHASAN
4.1 Tahap Pengkajian............................................................. 25
4.2 Tahap Perencanaan.......................................................... 26
iii
4.3 Tahap Implementasi......................................................... 26
4.4 Tahap Evaluasi................................................................. 27
BAB 5 : PENUTUP
5.1 Kesimpulan...................................................................... 28
5.2 Saran................................................................................ 28
Daftar Pustaka
Look Book
Dokumentasi
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang bersifat berat dan
kronis yang menyerang 20 juta orang di seluruh dunia (WHO, 2019).
Skizofrenia merupakan penyakit kronis, parah, dan melumpuhkan,
gangguan otak yang di tandai dengan pikiran kacau, waham, delusi,
halusinasi, dan perilaku aneh atau katatonik (Pardede & Laia, 2020).
Privalensi ganguan jiwa di Indonesia berdasarkan Kemenkes 2019 di urutan
pertama Provinsi Bali 11,1% dan nomor dua disusul oleh Provinsi DI
Yogyakarta 10,4%, NTB 9,6%, Provinsi Sumatera Barat 9,1%, Provinsi
Sulawesi Selatan 8,8%, Provinsi Aceh 8,7%, Provinsi Jawa Tengah 8,7%,
Provinsi Sulawesi Tengah 8,2%, Provinsi Sumatera Selatan 8%, Provinsi
Kalimantan Barat 7,9%. Sedangkan Provinsi Sumatera Utara berada pada
posisi ke 21 dengan privalensi 6,3% (Kemenkes, 2019).
1
2
Risiko perilaku kekerasan timbul akibat rasa tidak nyaman dan panik yang
terjadi akibat stressor dari dalam dan luar lingkungan. Perilaku kekerasan
yang timbul pada klien skizofrenia diawali dengan adanya perasaan tidak
berharga, takut dan ditolak oleh lingkungan sehingga individu akan
menyingkir dari hubungan interpersonal dengan orang lain (Azis, Sukamto
& Hidayat, 2018).
1.3. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan secara holistik
dan komprehensif kepada Tn. A dengan gangguan resiko perilaku
kekerasan di Yayasan Pemenang Jiwa Sumatera.
1.4. Manfaat
1. Responden
2. Institusi Pendidikan
2.1.1 Pengertian
5
6
2.1.3 Etiologi
3. Faktor biologis
Neurotransmeiter yang sering dikaaitkan perilaku
agresif dimana faktor pendukunya adalah masa kadan-
kanak yang tidak menyengkan, sering mengalami
kegagalan, kehidupan yang penuh tindakan agresif
dan lingkungan yang tidak kondusif.
4. Perilaku
Reinfocemnt yang terima pada saat melakukan
kekerasan dan sering mengobservasi kekerasan di
rumah atau di luar rumah, semua aspek ini
menstimulasi individu mengadopsi perilaku
kekerasan.
2.1.4 Penatalaksanaan
ASUHAN KEPERAWATAN
Inisial : Tn. A
Alamat : Jln. Anggrek Simpang selanyan no 76
Tanggal Pengkajian : 25 Februari 2021
Umur : 56 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Status : Tidak Menikah
Infoment : Status pasien dan komunikasi dengan pasien
11
12
3.4 Fisik
Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik pada pasien, pasien tidak memiliki
pemeriksaan fisik, didapat hasil
TD : 120/80 mmHg
N : 83x/Menit
S : 36,50C
RR : 20x/Menit
TB : 171 cm
BB : 68 Kg
3.5 Psikososial
3.5.1 Genogram
Ket :
kekerasan di rumah.
anak-anaknya.
3.5.4 Spritual
Tgl
Kamis, 1. Data : S : Antusias dan Bersemangat.
26 feb Tanda dan gejala : mudah marah-
2021. marah, mudah tersinggung, O :
10.30 tatapan sinis, suka menyendiri - Pasien mampu melakukan
Wib. merasa tidak di hargai. latihan tarik nafas dalam
dengan mendiri.
2. Diagnosa Keperawatan - Pasien mampu pukul bantal
a. Risiko perilaku kekerasan. dengan mandiri.
b. Perilaku kekerasan.
A : Risiko perilaku kekerasan (+).
3. Tindakan Perilaku Kekerasan
Sp1 : Risiko perilaku kekerasan. P : Latihan fisik :
- Mengidentifikasi penyebab - Tarik nafas dalam 1x/hari.
reisko perilaku kekerasan yaitu - Pukul kasur bantal 1x/hari.
jika memauan klien tidak
diturutin.
- Mengidentifikasi tanda dan
gejala risiko perilaku kekerasan
yaitu pasien marah, mengamuk
tanpa alasan yang jelas, merusak
barang-barang dan cenderung
melukai orang lain.
- Menyebutkan cara mengontrol
risiko perilaku kekerasan
dengan latihan fisik : Tarik
nafas dalam dan pukul bantal
kasur.
- Membantu pasien latihan tarik
nafas dalam dan pukul bantal.
4. RTL :
Sp2 : Risiko perilaku kekerasan.
22
4. RTL :
Sp4 : Risiko Perilaku Kekerasan.
- Spritual : Beribadah.
Sabtu, 1. Data : S : Senang.
28 feb Tanda dan gejala : mudah marah-
2021. marah, mudah tersinggung, O :
10.00 tatapan sinis, merasa tidak - Pasien mampu melaksanakan
Wib. dihargai. Kemampuan yang kegiatan ibadah dengan baik,
dimiliki bermain alat musik gitar. misalnya berdoa dan mengikuti
kegiatan ibadah di dalam
2. Diagnosa Keperawatan yayasan.
- Risiko perilaku kekerasan.
- Perilaku kekerasan. A : Perilaku Kekerasan (+).
3. Tindakan Keperawatan. P:
Sp4 : Risiko Perilaku Kekerasan. - Latihan tarik nafas dalam dan
- Mengevaluasi kemampuan pukul kasur bantal 2x/hari.
pasien dalam tarik nafas - Berobat.
dalam dan pukul bantal kasur, - Latihan melakukan
minum obat secara teratur dan komunikasi secara verbal :
berbicara baik-baik. asertif/bicara baik-baik.
- Melatih pasien untuk - Latihan pasien untuk
melakukan kegiatan spritual melaksakan kegiatan
yang sudah diatur. beribada seperti berdoa.
RTL :
Risiko perilaku kekerasan : Follow
up dan evaluasi Sp 1-4 Risiko
Perilaku Kekerasan.
BAB 4
PEMBAHASAN
25
26
pertemuan yang kedua ialah anjurkan minum obat secara teratur, strategi
pertemuan ketiga ialah latihan cara komunikasi secara verbal atau bicara
baik-baik dan strategi terakhir pertemuan keempat yaitu spritual.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
Azis, N. R., Sukamto, E., & Hidayat, A. (2018). Pengerun Terapi De-Ekslasi
Terhadap Perubahan Perilaku Pasien dengan Resiko Perilaku
Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam
Samarinda. http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/id/eprint/797
Hastuti, R. Y., Agustina, N., & Widiyatmoko, W. (2019). Pengaruh restrain
terhadap penurunan skore panss EC pada pasien skizofrenia dengan
perilaku kekerasan. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(2), 135-144.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/4907/pdf
Kio, A. L., Wardana, G. H., & Arimbawa, A. G. R. (2020). Hubungan Dukungan
Keluarga terhadap Tingkat Kekambuhan Klien dengan Resiko
Perilaku Kekerasan. Caring: Jurnal Keperawatan, 9(1), 69-72.
http://ejournal.poltekkesjogja.ac.id/index.php/caring/article/view/5
92
Kemenkes RI. (2019). Riset Kesehatan Dasar, RISKESDAS.Jakarta: Kemenkes
RI.https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/10/08/persebar
an-prevalensi-skizofreniapsikosis-di-indonesia#
Pardede, J. A. (2020, November 12). Standar Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan
Masalah Risiko Perilaku. Kekerasan.
https://doi.org/10.31219/osf.io/we7zm
Pardede, J. A., & Laia, B. (2020). Decreasing Symptoms of Risk of Violent
Behavior in Schizophrenia Patients Through Group Activity
Therapy. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 3(3), 291-300.
http://journal.ppnijateng.org/index.php/jikj/article/view/621/338
Pardede, J. A. (2013). Pengaruh Acceptance And Commitment Therapy Dan
Pendidikan Kesehatan Kepatuhan Minum Obat Terhadap Gejala,
Kemampuan Berkomitmen Pada Pengobatan Dasar Kepatuhan
Pasien Skizofrenia. https://www.researchgate.net/profile/Jek-
Amidos/347011273.pdf
Pardede, J. A., Siregar, L. M., & Halawa, M. (2020). Beban dengan Koping
Keluarga Saat Merawat Pasien Skizofrenia yang Mengalami
Perilaku Kekerasan. Jurnal Kesehatan, 11(2), 189-196.
http://dx.doi.org/10.26630/jk.v11i2.1980
Pardede, J. A., Simanjuntak, G. V., & Laia, R. (2020). The Symptoms of Risk of
Violence Behavior Decline after Given Prgressive Muscle
Relaxation Therapy on Schizophrenia Patients. Jurnal Ilmu
Keperawatan Jiwa, 3(2), 91-100.
http://dx.doi.org/10.32584/jikj.v3i2.534
Pardede, J. A., Siregar, L. M., & Hulu, E. P. (2020). Efektivitas Behaviour
Therapy Terhadap Risiko Perilaku Kekerasan Pada Pasien
Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem
Provsu Medan. Jurnal Mutiara Ners, 3(1), 8-14.
http://114.7.97.221/index.php/NERS/article/view/1005
Pardede, J. A., Keliat, B.A., & Yulia, I. (2015). Kebutuhan Dan Komitmen Klien
Skizofrenia Meningkat Setelah Diberkan Acceptance And
Commitment Therapy Dan Pendidikan Kesehatan Kepatuhan
Minum Obat. Jurnal Keperawatan Indonesia, 3(18), 157-166.
http://dx.doi.org/10.7454/jki.v18i3.419
Parwati, I. G., Dewi, P. D., & Saputra, I. M. (2018). Asuhan Keperawatan
PerilakuKesehatan.https://www.academia.edu/37678637/ASUHAN
_KEPERAWATAN_PERILAKU_KEKERASAN
Pitayanti, A., & Hartono, A. (2020). Sosialisasi Penyakit Skizofrenia Dalam
Rangka Mengurangi Stigma Negatif Warga di Desa Tambakmas
Kebonsari-Madiun. Journal of Community Engagement in
Health, 3(2), 300-303.
https://jceh.org/index.php/JCEH/article/view/83/78
Putri, M., Arif, Y., & Renidayati, R. (2020). Pengaruh Metode Student Team
Achivement Division Terhadap Pencegahan Perilaku Kekerasan.
Media Bina Ilmia,14(10), 3317-3326.
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI/article/view/554/pdf
Suryenti, V. (2017). Dukungan Dan Beban Keluarga Dengan Kemampuan
Keluarga Merawat Pasien Resiko Perilaku Kekerasan Di Klinik
Jiwa Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi Tahun 2017. Jurnal
Psikologi Jambi, 2(2), 39-46. https://www.online-
journal.unja.ac.id/jpj/article/view/4795
WHO, (2019). Schizophrenia. Retrieved from. https://www.who.int/news-
room/fact-sheets/%20detail/schizophrenia
Wulansari, E.M & Sholiha, M. M. (2021). Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien
Dengan Risiko Perilaku Kekerasan di Rumah Sakit Daerah dr Arif
Zainuddin Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Kusuma
Husada Surakarta). http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/1020
LOGBOOK/DAILY LOG
Nama Preseptee : Radinova Khristian Hulu, S. Kep
NPM : 200202044
Stase : Keperawatan Jiwa
Tanggal Jam Kegiatan yang dilakukan
Kamis, 25- 10.00 Wib 1. Orientasi dan perkenalan pada pasien.
02-2021 sampai 12.00
2. Menglakukan pengkajian kepada pasien atas
Wib
nama Tn. A
3. Mengajarkan pasien untuk mengontrol risiko
perilaku kekerasan dengan melakukan Sp :
1. Tarik nafas dalam
2. Mengontrol perilaku kekerasan dengan
a. Memukul bantal
b. Memukul kasur
4. Mengevaluasi Sp 1 dan 2.
Kasus yang dikelola
1. Risiko Perilaku Kekerasan
2. Gangguan Proses Pikir : Waham
3. Gangguan Sensorik Presepsi : Halusinasi
4. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah Kronis
Mengetahui :
Preseptor Akademik Preseptor Klinik
( ) ( )
.......................................
LOGBOOK/DAILY LOG
Nama Preseptee : Radinova Khristian Hulu, S.Kep
NPM : 200202044
Stase : Keperawatan Jiwa
Tanggal Jam Kegiatan yang dilakukan
Jumat, 27- 11.30 Wib 1. Mengajarkan pasien dengan Sp3 mengontrol
02-2021 sampai 12.00
Resiko Perilaku Kekerasan minum obat secara
Wib
teratur.
2. Meminta pasien untuk mengontrol Sp4 Risiko
Perilaku Kekerasan dengan secara spritual
(berdoa).
3. Meminta pasien untuk mengulang Sp3, dan Sp4
secara berurutan.
4. Meminta pasien untuk mengulang Sp1,2,3 dan
Sp4, secara berurutan.
5. Mengevaluasi pasien setelah melakukan Sp1,2,3
dan Sp 4.
Kasus yang dikelola
1. Risiko Perilaku Kekerasan
Mengetahui :
Preseptor Akademik Preseptor Klinik
( ) ( )
.......................................
LOGBOOK/DAILY LOG
( ) ( )
.......................................
Dokumentasi