PUTRA
Nomor Induk Mahasiswa : 18.01.0038
i Akper Pangkalpinang
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN SKIZOFRENIA
PARANOID DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI
HALUSINASI PENDENGARAN
Oleh:
PUTRA
Nomor Induk Mahasiswa : 18.01.0038
i Akper Pangkalpinang
MARET 2021
Nama : Putra
NIM : 18.01.0038
Tanda Tangan:
ii Akper Pangkalpinang
PERNYATAAN PERSETUJUAN
NIM : 18.01.0038
Proposal tugas akhir ini telah diperiksa dan disetujui untuk disajikan di
hadapan tim penguji Proposal Ujian Akhir Program Akper Pangkalpinang Tahun
2021.
Mengetahui,
Direktur Akademi Keperawatan Pangkalpinang
NIM : 18.01.0038
Proposal Tugas Akhir ini telah disetujui tim penguji Proposal Ujian Akhir
Program dan diterima sebagai bagian dari persyaratan yang diperlukan untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan di Akper Pangkalpinang Tahun 2021.
DEWAN PENGUJI
Mengetahui,
Direktur Akademi Keperawatan Pangkalpinang
H.Zamziri,S.Kep.,Ners.,M.Kes
NIK.0212127799004
iv Akper Pangkalpinang
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT karena atas
berkat, rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir
ini yang berjudul “Asuhan Keperawatan Jiwa pada Pasien Skizofrenia Paranoid
Proposal Tugas Akhir ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat
Pangkapinang.
Dalam proses penyusunan Proposal Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan
dukungan, bimbingan, dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, maka dari
Pangkalpinang.
v Akper Pangkalpinang
5. Bapak dan Ibu dosen staf Akademi Keperawatan Pangkalpinang yang
mengikuti pendidikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal Tugas Akhir ini masih
banyak terdapat kekurangan, baik dari isi maupun cara penulisan. Dengan demikian
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
perbaikan dimasa mendatang, serta harapan penulis semoga Proposal Tugas Akhir ini
Penulis
vi Akper Pangkalpinang
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ii
BIOGRAFI................................................................................................................iii
HALAMAN ORISINALITAS.................................................................................iv
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................v
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................vi
KATA PENGANTAR..............................................................................................vii
DAFTAR ISI.............................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.....................................................................................................xi
DAFTAR SKEMA...................................................................................................xii
DAFTAR SINGKATAN..........................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................4
1.3. Tujuan Studi Kasus.......................................................................................4
1.4. Manfaat Studi Kasus.....................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Skizofrenia......................................................................................................6
2.1.1 Definisi........................................................................................................6
2.1.2 Etiologi........................................................................................................7
2.1.3 Tipe –tipe Skizofrenia.................................................................................9
2.1.4 Manifestasi Klinis........................................................................................12
2.1.5 Penatalaksanaan...........................................................................................14
2.1.6 Pemeriksaan Penunjang...............................................................................18
2.1.7 Riwayat Klinis Skizofrenia..........................................................................19
2.1.8 Masalah Keperawatan yang Muncul...........................................................19
2.2 Halusinasi.......................................................................................................20
2.2.1 Definisi Halusinasi......................................................................................20
2.2.2 Etiologi........................................................................................................20
2.2.3 Jenis-jenis....................................................................................................22
2.2.4 Tanda dan gejala..........................................................................................24
2.2.5 Proses Terjadinya Halusinasi......................................................................25
2.2.6 Fase-fase Halusinasi....................................................................................27
2.2.7 Rentang Respon Halusinasi.........................................................................29
2.2.8 Mekanisme Koping.....................................................................................29
2.2.9 Pohon Masalah............................................................................................30
2.2.10Masalah Keperawatan ...............................................................................30
2.3 Pendekatan Asuhan Keperawatan..................................................................31
2.3.1 Pengkajian...................................................................................................31
2.3.2 Diagnosa Keperawatan................................................................................32
2.3.3 Intervensi Keperawatan dengan Klien Hausinasi........................................33
ix Akper Pangkalpinang
DAFTAR SKEMA
x Akper Pangkalpinang
DAFTAR SINGKATAN
C : Celcius
xi Akper Pangkalpinang
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan serta kecacatan,
sehingga konsep sehat bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan
namun juga memiliki kondisi sehat jiwa dan mampu bersosialisasi dengan
Kesehatan jiwa suatu bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan atau
kualitas hidup manusia yang utuh. Sebagai bagian yang utuh dan kualitas
Kesehatan jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, tetapi merupakan
sesuatu yang dibutuhkan oleh semua orang mempunyai perasaan sehat dan
sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain (Susilowati, 2019).
seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spritual, dan sosial
untuk komunitasnya.
dialami oleh 1% penduduk. Gejala –gejala yang serius dan pola perjalanan
1 Akper Pangkalpinang
2
seumur hidup 0,7% dan ini lebih besar dari pada wanita (1.4:1) dan puncak
kejadian terjadi pada masa remaja akhir atau dewasa awal. Gejala awal pada
terjadi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren persepsi palsu. Penyebab
Pada pasien halusinasi dampak yang akan terjadi adalah munculnya histeria,
rasa lemah, pikiran buruk, dan ketakutan yang berlebihan (Aisyah, 2019).
2018)
450 ribu ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) berat. Kemenkes RI mencatat
selama pandemi covid-19, hingga Juni 2020, ada sebanyak 277 ribu kasus
dibandingkan tahun 2019 yang hanya 197 ribu orang, Terjadinya peningkatan
Akper Pangkalpinang
3
situasi ini pasien dapat melakukan bunuh diri (suicide), membunuh orang lain
masalah ini dan membuat Proposal tugas akhir dengan judul: ”Asuhan
Akper Pangkalpinang
4
1.3 Tujuan
Akper Pangkalpinang
5
Akper Pangkalpinang
6
perawatan yang benar bagi klien agar penderita mendapat perawatan yang
Akper Pangkalpinang
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
ditandai dengan pola pikir yang tidak teratur, delusi, halusinasi, perubahan
prilaku yang tidak tepat serta adanya gangguan fungsi psikososial (Nurarif
kepribadian yang pecah antara pikiran, perasaan dan perilaku. Dalam artian
apa yang dilakukan tidak sesuai dengan pikiran dan perasaannya (Prabowo,
2014).
merupakan suatu bentuk psikosis yang sering dijumpai sejak jaman dahulu.
(Sutejo, 2017).
2.1.2 Etiologi
6 Akper Pangkalpinang
7
1) Komplikasi kelahiran
2) Infeksi
Paranoid.
3) Hipotesis Dopamin
4) Hipotesis Serotonin
Akper Pangkalpinang
8
reseptordopamin D2.
5) Struktur Otak
yang timbul pada masa prenatal karena tidak ditmukannya sel gila,
derajat ke dua seperti paman, bibi, kakek / nenek dan sepupu dikatakan
Anak dan kedua orang tua yang skizofrenia berpeluang 40% satu orang
tua 12%.
Akper Pangkalpinang
9
Sering timbul pertama kali pada usia pubertas, gejala utama berupa
Timbulnya pertama kali umur 15-30 tahun dan biasanya akut serta
Akper Pangkalpinang
10
(Prabowo, 2014).
(Prabowo, 2014).
ide belum selesai diutarakan, sudah timbul ide lain. Seseorang dengan
Akper Pangkalpinang
11
3) Gangguan Kemauan
meskipun alasan itu tidak jelas atau tepat atau mereka menganggap
hal itu biasa saja dan tidak perlu diterangkan (Prabowo, 2014).
4) Gejala Psikomotor
Akper Pangkalpinang
12
5) Gejala Sekunder
(1) Waham
(2) Halusinasi
2.1.5 Penatalaksanaan
Akper Pangkalpinang
13
perubahan pola fikir yang terjadi pada Skizofrenia. Pasien mungkin dapat
1) Antipsikotik Konvensional
(1) Haldol (haloperidol) Sediaan Haloperidol Tablet 0,5 mg, 1,5 mg, 5
dosis 12-24
mg/hari
Akper Pangkalpinang
14
secara regular.
hari
(4) Clozaril (clozapine) Sediaan Tablet 1, 2 mg, dosis 12,5 mg/ hari
jumlah sel darah putih yang berguna untuk melawan infeksi. Ini artinya,
Akper Pangkalpinang
15
2.1.5.5. Psikoterapi
1) Terapi Psikoanalisa
terapi ini adalah untuk mengatasi hal-hal yang direpress oleh penderita.
klasik dan operan, karena terapi ini berkaitan dengan perilaku nyata.
Akper Pangkalpinang
16
fungsi kemandirian.
sosial.
1) Pemeriksaan psikiatri
2) Pemeriksaan psikometri
Darah rutin, Fungsi hepar, Faal ginjal, Enzim hepar, EKG, CT scan, EEG.
Akper Pangkalpinang
17
dan perilaku.
3) Adaptasi
Menurut Nurarif & Kusuma (2015), masalah yang sering muncul sebagai
berikut:
Akper Pangkalpinang
18
dilakukan:
2.1.9.2 Berusaha untuk menceritakan masalah yang ada dengan teman terdekat
2.2 Halusinasi
Akper Pangkalpinang
19
berhubungan dengan salah satu jenis indera tertentu yang khas (Dermawan
2.2.2 Etiologi
Akper Pangkalpinang
20
disebabkan karena
1) Teori psikoanalisa
sabar.
2) Teori biokimia
Akper Pangkalpinang
21
1) Teori psikofisiologi
penyakit.
2) Teori psikodinamik
Terjadi karena ada isi alam sadar dan akan tidak sadar yang masuk
dalam alam tak sadar merupakan sesuatu atau respon terhadap konflik
3) Teori interpersonal
digunakan.
Akper Pangkalpinang
22
4) Menutup telinga
8) Menutup hidung
9) Sering meludah
10) Muntah
Akper Pangkalpinang
23
Akper Pangkalpinang
24
umumnya terjadi pada klien yang mengalami stress yang berlebihan atau
Klien melihat gambar yang jelas atau samar tanpa stimulus yang
Klien mencium bau yang muncul dari sumber tentang tanpa stimulus
Akper Pangkalpinang
25
dibawah ini.
Akper Pangkalpinang
26
halusinasi
Causa
Manajemen kesehatan tidak efektif
Akper Pangkalpinang
27
2.3 Tinjauan Teori Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Masalah Utama Persepsi
2.3.1 Pengkajian
1. Faktor presipitasi
1) Sosial budaya
2013).
2) Biokimia
Akper Pangkalpinang
28
2. Predisposisi
1) Faktor biologis
2) Faktor psikologis
Akper Pangkalpinang
29
3. Perilaku
1) Fungsi kognitif
prasekolah.
(3) Isi pikir : klien tidak mampu memproses stimulus interna dan
Akper Pangkalpinang
30
dari pembicaraan klien yang tidak relevan, tidak logis dan bicara
2) Fungsi emosi
(3) Afek tidak sesuai : afek tidak sesuai dengan isi pembicaraan.
suatu kejadian.
Akper Pangkalpinang
31
3) Fungsi motorik
2013).
(1) Impusif
(2) Manerisme
(3) Stereobipik
(4) Katatonia
4) Fungsi sosial
Akper Pangkalpinang
32
(1) Kesepian
lain.
ini terjadi jika halusinasinya sudah sudah sampai fase IV di mana klien
Akper Pangkalpinang
33
Dalam situasi ini, klien dapat melakukan bunuh diri, membunuh orang lain
Akper Pangkalpinang
34
Diagnosis Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
(TUK/TUM) evaluasi
Gangguan TUM : 1. Klien dapat Bina hubungan saling Hubungan saling
perubahan senseri klien tidak ekspresi wajah percaya dengan percaya merupakan
persepsi menciderai diri bersahabat, mengungkpkan prinsip dasar untuk
halusinasi dengar menunjukkan komunikasi terapeutik : memperlancar
sendiri, orang
(auditor) rasa senang, ada a. Sapa klien dengan interaksi yang
lain dan kontak mata, ramah baik verbal selanjutnya akan
lingkungan mau berjabat dilakukan
maupun non verbal
tangan, mau
b. Perkenalkan diri
TUK 1 menyebut nama,
mau menjawab dengan sopan
klien dapat
salam, klien mau c. Tanyakan nama
membina
berdampingan lengkap klien dan
hubungan
dengan perawat nama panggilan yang
saling percaya dan mau disukai
mengutarakan d. Jelaskan tujuan
masalah yang
pertemuan
dihadapi.
e. Jujur dan menepati
janji
f. Tunjukkan sikap
empati dan menerima
klien apa adanya
g. Beri perhatian
kepada klien dan
perhatikan kebutuhan
dasar klien
TUK 2 1. Klien dapat 1. Adakan kontak sering - Selain membina
Klien dapat menyebutkan singkat secara hubungan saling
mengenal waktu, isi, bertahap percaya, kontak
halusinasinya sering dan singkat
frekuensi
dapat memutus
timbulnya halusinasi
halusinasi - Mengenal perilaku
2. Observasi perilaku klien pada
verbal dan nonverbal saathalusinasi
yang berthubungan terjadi
dengan perilaku memudahkan
perawat dalam
halusinasinya
melakukan
intervensi
- Mengenal
3. Bantu klien mengenal halusinasi
halusinasinya dengan memeungkinkan
klien menghindari
Akper Pangkalpinang
35
Akper Pangkalpinang
36
Akper Pangkalpinang
37
dukungan
kepada klien
untuk
mengontrol
halusinasinya
- Dengan
2. Keluarga dapat 1. Diskusikan dengan menyebutkan
menyebutkan keluarga tentang dosis, frekuensi
jenis, dosis, jenis, dosis, waktu dan caranya klien
waktu pemberian, manfaat melaksanakan
program
pemberian, dan efek samping
pengobatan
manfaat serta obat
efek samping - Menilai
obat 2. Anjurkan kepada kemampuan klien
keluarga untuk dalam
berdiskusi dengan pengobatannya
dokter tentang sendiri
manfaat dan efek
samping obat
Akper Pangkalpinang
38
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari
masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang baik dan
arahan keperawatan untuk mencapai tujuan yang terpusat pada klien, mencatat
langkah terakhir dalam proses keperawatan untuk mengetahui sejau mana tujuan
membandingkan antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil
Akper Pangkalpinang
39
BAB 3
METODE PENELITIAN
adalah individu dengan kasus yang diteliti secara rinci dan mendalam.
Adapun subyek penelitian yang diteliti berjumlah dua pasien dengan kasus
Fokusi pada Studi Kasus ini ialah pada Pasien Skizofrenia dengan
dengan pola fikir yang tidak teratur, delusi, halusinasi, perubahan prilaku
yang keliru; afek yang datar tidak sesuai; dan berbagai gangguan aktifitas
Akper Pangkalpinang
39
40
motorik dan bizzare. ODS (Orang dengan skizofrenia ) menarik dari orang
lain dan kenyataan, sering kali masuk dalam kehidupan fantasi yang penuh
Studi kasus ini akan dilakukan pada kasus dan pasien dengan masalah
tanggal 26 April 2021- 08 Mei 2021, dengan lokasi di area Wilayah kerja
riwayat penyakit sekarang, dahulu dan keluarga. Sumber data dari pasien,
2) Observasi: dapat dilakukan melalui apa yang dilihat dan dilakukan klien,
Akper Pangkalpinang
41
data sebaik-baiknya agar mudah dipahami oleh pembaca. Untuk studi kasus
ini, data akan disajikan secara tekstular atau narasi dan dapat disertai dengan
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika studi kasus harus
diperhatikan karena manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan studi kasus
(Hidayat, 2010). Masalah etika yang harus diperhatikan ialah sebagai berikut:
Akper Pangkalpinang
42
pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
3) Kerahasian (Confidentiality)
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
Akper Pangkalpinang
DAFTAR PUSTAKA
Dermawan, D dan Rusdi. (2013). Keperawatan jiwa konsep dan kerangka kerja
asuhan keperawatan. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Kemenkes RI. (2020). Data kesehatan jiwa di Indonesia selama pandemi Covid-
19. https://mediaindonesia.com/humaniora/352006/kasus-gangguan-jiwa-
di-indonesia-meningkat-selama-masa-pandemi. Diakses pada tanggal 26
Februari 2021.
Akper Pangkalpinang