tembok tingginya 4m, dengan luas tanah 0.5 ha) kapasitas 40 tempat tidur.
berikut:
2) JALAN : 1.600 M2
3) BANGUNAN
f) Selasar : 740 M2
q) Gedung diesel : 30 M2
r) Gedung napza : 400 M2
w) Mushola : 25 M2
4) RUMAH DINAS
4.1.2.1 VISI
kesehatan utama yang dilakukan oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
potensi sumber daya yang tersedia di rumah sakit secara wajar, efisien
kesehatan.
4.1.2.2 MISI
adalah
4.1.3.1 MOTTO
MOTTO Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
T : TERTIB
I : IMAN
M : MANUSIAWI
A : AMAN
H : HANDAL
Budaya Kerja yang diterapkan oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
4.1.4.1 Tujuan
4.1.4.2 Fungsi
Fungsi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
mempunyai fungsi :
Instalasi rawat inap ruang elang yaitu tempat perawatan bagi Klien
elang berjumlah 20 buah tempat tidur di bagi menjadi dua bagian yaitu
kamar bagian kiri berisi 10 buah tempat tidur dibagian kiri dan 10 buah
tempat tidur di kamar bagian kanan dengan 3 kamar mandi di dalam kamar
masing-masing
Sebagin. Status pekerjaannya saat ini adalah buruh harian. Agama yang
dianut Tn.M adalah agama Islam. Penanggung jawab dari Tn.M adalah
usianya sekarang adalah 30 tahun. Status Tn.S belum menikah, Tn.S masih
pekerjaannya saat ini adalah buruh harian. Agama yang dianut Tn.S adalah
agama Islam. Penanggung jawab dari Tn.S adalah Tn. G yang merupakan
4.4.1 Pengkajian
II Alasan Masuk Klien mengatakan datang ke IGD Rumah Sakit jiwa diantar Klien mengatakan masuk Rumah Sakit jiwa diantar
oleh kakak klien pada tanggal 25 Mei 2021 pukul 09.00 keluarganya pada tanggal 08 Juni 2021jam 13.00 WIB klien
WIB. Berdasarkan rekam medik klien mengamuk,memukul gelisah dan menggangu lingkungan, Klien mengatakan
orang tuanya, membanting-banting barang, ngoceh-ngoceh, mendengar bisikan ya ng memarahinya atau kegaduhan
bicara, dan sering mendengar suara-suara dari seorang paling lama sekitar lima menit.
wanita, suara tersebut membuat klien tidak tenang
III FAKTOR PREDISPOSISI
a. Riwayat gangguan jiwa Klien mengatakan sudah sering masuk rumah sakit jiwa. Klien mengatakan sudah 2 kali masuk rumah sakit jiwa.
Klien mengatakan sudah 3 kali masuk rumah sakit jiwa. Tetapi Klien tidak mengingat tahun pertama kali masuk
Pertama kali masuk tahun 2018 dengan alasan sering bicara rumah sakit jiwa. Klien mengatakan terakhir masuk rumah
melantur dan sering mendengar bisikan-bisikan menyuruh sakit 14 Mei 2019 dengan alasan mengamuk dan menendang
memukul orang, Semenjak dirumah sakit tidak ada anggota pintu rumah, Dan semenjak dirumah sakit tidak ada anggota
keluarga yang menjenguknya. Dari rekam medik Klien keluarga yang menjenguknya.
terakhir masuk pada 23 September 2019 dan masuk lagi
tanggal 10 Juni 2020
b. Riwayat pengobatan Klien mengatakan saat dirawat jalan Klien sering kontrol Klien mengatakan saat dirawat jalan Klien putus obat karena
dan mengambil obat di puskesmas tetapi tidak di minum kadang-kadang tidak ada kendaraan untuk mengambil obat,
karena Klien merasa sudah biasa saja, Klien mengatakan Klien mengatakan saat di rumah Klien tidak minum obat
saat di rumah Klien tidak minum obat secara teratur. Dari secara teratur. Dari rekam medik Klien terakhir masuk rumah
rekam medik Klien terakhir masuk rumah sakit jiwa Klien sakit jiwa Klien mendapatkan terapi obat Resperidone 3 mg,
mendapatkan terapi obat Resperidone 3 mg, dan Clozapine dan Clozapine 50 mg
25 mg.
c. Riwayat penganiayaan Klien mengatakan pernah memukul adiknya saat di rumah Klien mengatakan tidak pernah dipukul orang dan Klien
dan Klien mengatakan pernah berkelahi dan memukul tidak pernah memukul orang tetapi Klien mengatakan sering
orang karena Klien di ganggu saat sedang duduk memukul dinding atau menendang pintu rumahnya sampai
nongkrong tangan Klien terluka
d. Riwayat anggota keluarga yang Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang Klien mengatakan tidak ada anggota Klien yang mengalami
mengalami gangguan jiwa mengalami gangguan jiwa gangguan jiwa
e. Pengalaman masa lalu yang tidak Klien mengatakan pengalaman masa lalu yang tidak Klien mengatakan pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan menyenangkan saat memukul adik Klien menyenangkan saat Klien ditinggalkan kekasihnya
IV FISIK
a. Tanda-tanda vital
Tekanan darah 100/60 mmHg 110/60 mmHg
Nadi 88 x/menit 98 x/menit
Suhu 36,8 C 36,5 C
Pernapasan 22 x/menit 22 x/menit
V PSIKOSOSIAL
a. Genogram
Keterangan:
Keterangan:
: Laki-laki
: Laki-laki
: Perempuan
: Perempuan
: Meninggal dunia
: Meninggal dunia
: Tinggal serumah
: Tinggal serumah
: Garis keluarga
: Garis keluarga
: Klien
: Klien
Didalam anggota keluarga Klien tidak ada yang Didalam anggota keluarga Klien tidak ada yang
mengalami gangguan jiwa, Klien mengatakan tinggal mengalami gangguan jiwa, Klien mengatakan tinggal
serumah bersama ibuhnya. Bapak Klien sudah meninggal serumah bersama ibu dan Ayahnya. Klien adalah anak ke 1
Klien adalah anak ke 3 dari 8 bersaudara dan hubungan dari 2 bersaudara dan hubungan Klien dengan keluarga
Klien dengan keluarga Klien baik. Klien mengatakan Klien baik. Klien mengatakan dalam setiap pengambilan
dalam setiap pengambilan keputusan jika ada masalah keputusan jika ada masalah dalam keluarga diputuskan
dalam keluarga diputuskan oleh orang tua atau oleh orang tua Klien dan komunikasi didalam keluarga klien
saudaranya Klien dan komunikasi didalam keluarga berjalan dengan baik.
Klien berjalan dengan baik. Tidak ada masalah keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
Masalah keperawatan
b. Konsep diri
1) Citra tubuh
Klien mengatakan besyukur dengan tubuhnya. Karena Klien mengatakan bersyukur dengan tubuhnya dan Klien
Allah sudah memberikan tubuh yang lengkap dan Klien mengatakan menyukai pada semua bagian tubuhnya tetapi
mengatakan bagian tubuh yang paling ia sukai adalah di yang paling disukai adalah tangan dan mata
bagian wajah yaitu mata, hidung, dan mulutnya
2) Identitas diri Klien mengatakan ia seorang anak ke 3 dari 8 bersaudara Klien mengatakan ia seorang anak ke 1 dari 2 bersaudara dan
dan Klien mengaku bahwa Klien seorang laki-laki Klien mengaku bahwa Klien seorang laki-laki
3) Peran Klien mengatakan peran Klien dikeluarga sebagai anak Klien mengatakan perannya dikeluarga sebagai anak kandung
kandung Klien membantu ibu di rumah kandung membantu ia membantu adiknya bekerja di TI (Tambang Timah)
adik bekerja
4) Ideal diri Klien mengatakan ia ingin cepat sembuh dan ingin cepat Klien mengatakan ia ingin cepat sembuh dan ingin segera
berkumpul dengan keluarganya pulang berkumpul dengan keluarga di rumah
5) Harga diri Klien mengatakan selama di rumah Klien tetap bersyukur Klien mengatakan selama di rumah Klien tetap banyak teman
teman dan di rumah sakit juga masih banyak teman dan dan di rumah sakit pun Klien tetap banyak teman dan kliet
Klien tidak merasa malu tidak merasa malu
Masalah keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan
c. Hubungan sosial Klien mengatakan orang yang sangat berarti didalam Klien mengatakan orang yang sangat berarti didalam
hidupnya adalah ayah Klien dan Klien mengatakan tidak hidupnya adalah ibu klien dan Klien mengatakan tidak ada
ada kegiatan kelompok yang diikutinya kegiatan kelompok yang diikutinya
Masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan
d. Spiritual Klien mengatakan bahwa dirinya beragama Islam. Saat di Klien mengatakan bahwa dirinya beragama Islam. Saat di
rumah Klien mengatakan sering sholat 5 waktu, selama di rumah Klien mengatakan jarang sholat 5 waktu, selama di
rumah sakit Klien mengatakan sering sholat 5 waktu rumah sakit Klien mengatakan sering sholat 5 waktu
Masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan
1V STATUS MENTAL
a. Penampilan Penampilan Klien tampak rapi, bersih dan Klien Penampilan Klien tampak rapi, bersih dan Klien mengatakan
mengatakan mandi 2 kali sehari, Klien sering menggosok mandi 2 kali sehari, Klien sering menggosok gigi dan mandi
gigi dan mandi menggunakan sabun dan tidak bau mulut menggunakan sabun dan tidak bau mulut
Masalah keperawtan Tidak ada masalah keperawtan Tidak ada masalah keperawatan
b. Pembicaraan Pada saat pengkajian Klien kooperatif, pembicaraan tetap Pada saat pengkajian Klien kooperatif pembicaran tetap
nyambung, suara Klien terdengar jelas, Klien mau nyambung, suara Klien terdengar jelas, Klien mau menjawab
menjawab pertanyaan yang diberikan perawat pertanyaan yang diberikan perawat
Masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan
c. Aktivitas motorik Pada saat pengkajian Klien tampak tenang dan tidak lesu, Pada saat pengkajian Klien tampak tenang dan tidak lesu,
tidak gelisah dan tremor saat berinteraksi. Klien bisa tidak tampak gelisah dan tremor saat berinteraksi. Klien bisa
melalukan aktivitas secara mandiri melakukan aktivitas secara mandiri
Masalah keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan
d. Alam perasaan Pada saat pengkajian alam perasaan Klien biasa-biasa saja. Pada saat pengkajian alam perasaan Klien biasa-biasa saja.
Klien mau menceritakan masalahnya, Klien tidak putus Klien mau menceritakan masalahnya, Klien tidak putus asa,
asa, tidak gembira berlebihan, ketakutan maupun khawatir. tidak gembira berlebihan, ketakutan maupun khawatir.
Masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan
e. Afek Pada saat pengkajian afek Klien sesuai, raut wajah Klien Pada saat pengkajian afek Klien sesuai, raut wajah Klien
sesuai dengan stimulus yang ada sesuai dengan stimulus yang ada
Masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan
f. Interaksi selama wawancara Pada saat pengkajian Klien kooperatif, kontak mata ada, Pada saat pengkajian Klien kooperatif, kontak mata ada, mau
mau menerima kehadiran perawat, mau berjabat tangan menerima kehadiran perawat, mau berjabat tangan dan
dan menjawab salam, Klien dapat menjawab pertanyaan menjawab salam, Klien dapat menjawab pertanyaan dari
dari perawat. perawat.
Masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan
g. Persepsi Pada saat pengkajian Klien mengatakan saat di rumah sakit Pada saat pengkajian Klien mengatakan saat di rumah sakit
sering mendengar suara-suara bisikan yang menyuruhnya sering mendengar suara-suara bisikan yang menyuruhnya
untuk memukul orang sehingga membuat Klien takut dan untuk lari sehingga membuat Klien gelisah. Klien
gelisah. Klien mengatakan “suara bisikan tu nyuruhku mengatakan “suara bisikan tu nyuruhku lari dari rumah”.
mukul orang”. Klien mengatakan suara itu muncul Klien mengatakan suara itu muncul sewaktu-waktu dan
sewaktu-waktu dan tidak tentu kadang-kadang pagi kadang tidak tentu kadang-kadang siang kadang malam ketika Klien
malam ketika Klien sedang sendiri dan bingung. Klien sedang sendiri dan gelisah. Klien mengatakan waktu suara
mengatakan waktu suara itu datang berkisar 10 menit itu datang berkisar 5 menit saja.
saja Perubahan sensori persepsi halusinasi pendengaran
Masalah keperawatan Perubahan sensori persepsi halusinasi pendengaran
h. Proses pikir Pada saat pengkajian Klien menjawab semua pertanyaan Pada saat pengkajian Klien menjawab semua pertanyaan yang
yang diberikan perawat. Pembicaraan Klien nyambung diberikan perawat. Pembicaraan Klien nyambung dan tidak
dan tidak berbelit-belit serta Klien tidak mengulang-ulang berbelit-belit serta Klien tidak mengulang-ulang setiap
setiap pertanyaan dari perawat pertanyaan dari perawat .
Masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan
i. Isi pikir Pada saat pengkajian Klien tidak menunjukkan sikap curiga Pada saat pengkajian Klien tidak menunjukkan sikap curiga
atau takut terhadap orang lain, Klien mau diajak berkenalan atau takut terhadap orang lain, Klien mau diajak berkenalan
dan berbicara. Klien tidak mengalami gangguan isi pikir dan berbicara. Klien tidak mengalami gangguan isi pikir
seperti waham seperti waham
Masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan
j. Tingkat kesadaran Pada saat pengkajian kesadaran Klien baik, Klien tahu Pada saat pengkajian kesadaran Klien baik, Klien tahu sedang
sedang berada di Rumah Sakit Jiwa sekarang, Klien dapat berada di Rumah Sakit Jiwa sekarang, Klien dapat menyebut
menyebut tempat, waktu dan mengetahui perawat yang tempat, waktu dan mengetahui perawat yang sedang
sedang berinteraksi dengan dirinya. berinteraksi dengan dirinya
Masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan
k. Memori Pada saat pengkajian Klien masih ingat kalau sudah 3 kali Pada saat pengkajian Klien masih ingat kalau sudah 2 kali
masuk rumah sakit jiwa, menurutnya ini sudah yang ke 3 masuk rumah sakit jiwa, menurutnya ini sudah yang ke 2
kalinya. Saat pengkajian Klien masih ingat nama perawat kalinya. Saat pengkajian Klien masih ingat nama perawat
yang mengkajinya dan Klien masih ingat sudah makan obat yang mengkajinya dan Klien masih ingat sudah makan obat
apa belum dan mandi atau belum. apa belum dan mandi atau belum.
Masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan
l. Tingkat kecerdasan dan berhitung Klien mampu berkonsentrasi dan berhitung dengan baik. Klien mampu berkonsentrasi dan berhitung dengan baik.
Ditandai dengan Klien tidak meminta diulang pertanyaan Ditandai dengan Klien tidak meminta diulang pertanyaan dari
dari perawat, Klien mampu berhitung sederhana 20+3=23, perawat, Klien mampu berhitung sederhana 15+5=20, 3+2=5
15+3=18 dan Klien dapat menjawab semua pertanyaan dan Klien dapat menjawab semua pertanyaan perawat.
perawat. Tidak ada masalah keperawatan
Masalah keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
m. Kemampuan penilaian Klien dapat mengambil keputusan sederhana tanpa bantuan Klien dapat mengambil keputusan sederhana tanpa bantuan
orang lain maupun perawat ditandai saat ditanya Klien orang lain maupun perawat ditandai saat ditanya Klien
memilih “makan dulu baru cuci tangan atau cuci tangan memilih “habis makan membereskan tempat makan dan
dulu baru makan”, Klien mengatakan “ku cuci tangan meletakkan tempat yg sudah di sediakan”, Klien mengatakan
dulu baru ku makan”. “ku lh udeh makan langsung ku tarok di tempet e langsung
ku beresken”.
Tidak ada masalah keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
Masalah keperawatan
n. Daya tilik diri Klien tidak mengingkari kalau Klien sedang mengalami Klien tidak mengingkari kalau Klien sedang mengalami
gangguan jiwa, Klien menyadari kalau sekarang sedang gangguan jiwa, Klien menyadari kalau sekarang sedang
berada di rumah sakit jiwa berada di rumah sakit jiwa.
Masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan
VII Mekanisme Koping Klien mengatakan saat di rumah ketika Klien ada masalah Klien mengatakan saat di rumah ketika Klien ada masalah
Klien menceritakan masalahny tersebut pada ayah Klien menceritakan masalah tersebut pada ibunya. Selama di
kandungnya Selama di Rumah Sakit Klien mengatakan “ku Rumah Sakit Klien mengatakan “ku sering ngobrol kek
sering ngobrol kek kawan-kawan diruangan ni lh”. kawan-kawan ku disini”.
Tidak ada masalah keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
Masalah keperawatan
VII Masalah Psikososial dan Lingkungan Sebelum masuk rumah sakit jiwa Klien mengatakan tidak Sebelum masuk rumah sakit jiwa Klien mengatakan tidak
I
mengalami masalah dengan lingkungannya. Di Rumah mengalami masalah dengan lingkungannya. Di Rumah Sakit
Sakit Jiwa Klien juga mengatakan tidak ada masalah Jiwa Klien juga mengatakan tidak ada masalah dengan
dengan lingkungannya lingkungannya
Masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan Tidak ada masalah keperawatan
IX Aspek Medik
a. Diagnosa medis Skizofrenia Paranoid Skizofrenia Paranoid
b. Terapi medis Resperidone 3 mg 2x1 Resperidone 3 mg 2x1
Clozapine 25 mg 1x1 Clozapine 100 mg 1x1/2
1) Indikasi Resperidone : obat yang berfungsi untuk mengatasi Resperidone : obat yang berfungsi untuk mengatasi
gangguan mental gangguan mental
Clozapine :obat yang digunakan untuk mengurangi gejala Clozapine :obat yang digunakan untuk mengurangi gejala
psikosis psikosis
2) Kontraindikasi Resperidone: Hipersensivitas (alergi terhadap Resperidone) Resperidone: Hipersensivitas (alergi terhadap Resperidone)
Clozapine: gangguan fungsi sumsum tulang, gagal ginjal Clozapine: gangguan fungsi sumsum tulang, gagal ginjal dan
dan gagal jantung gagal jantung
X Daftar Masalah Keperawatan 1. Resiko Prilaku Kekerasan 1. Resiko Prilaku Kekerasan
2. Perubahan Sensori Persepsi Halusinasi Pendengaran 2. Perubahan Sensori Persepsi Halusinasi Pendengaran
3. Managemen kesehatan tidak efektif 3. Managemen kesehatan tidak efektif
sakit 20 september 2018 dengan alasan rumah sakit 5 Mei 2018 dengan alasan
saat di rumah dan Klien mengatakan pernah rumah dan pintu rumah
Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran
Tabel 4.5 Rencana Tindakan Keperawatan Pada Tn.M (Klien 1) dan Tn.S (Klien 2)
NO Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Perubahan sensori persepsi TUM: Setelah 1 kali interaksi Klien mampu Bina hubungan saling percaya dengan
halusinasi pendengaran Klien dapat mengontrol halusinasinya membina hubungan saling percaya mengungkpkan prinsip komunikasi
TUK I dengan kriteria hasil: terapeutik :
Bina Hubungan Saling Percaya 1. Ekspresi wajah bersahabat, 1. Sapa Klien dengan ramah baik verbal
maupun non verbal
2. Menunjukkan rasa senang,
2. Perkenalkan diri dengan sopan
3. Ada kontak mata, mau berjabat
3. Tanyakan nama lengkap Klien dan nama
tangan,
panggilan yang disukai
4. Mau menyebut nama
4. Jelaskan tujuan pertemuan
5. Mau menjawab salam, 5. Jujur dan menepati janji
6. Mau berdampingan dengan 6. Tunjukkan sikap empati dan menerima
perawat dan mau mengutarakan Klien apa adanya
masalah yang dihadapi. 7. Beri perhatian kepda Klien dan perhatian
kebutuhan dasar Klien.
2. TUK II Setelah 1 kali interaksi Klien dapat a. Adakan kontak sering singkat secara
Klien dapat mengenal halusinasinya menyebutkan: bertahap
b. Observasi tingkah laku Klien terkait
1. Waktu, isi, frekuensi timbulnya dengan halusinasinya: bicara dan tertawa
halusinasi tanpa stimulus, memandang ke kiri atau
2. Dapat mengungkapkan perasaan ke kanan atau ke depan seolah-olah ada
terhadap halusinasinya teman bicara
c. Bantu Klien mengenal halusinasi :
1) Jika menemukan Klien yang sedang
halusinasi, tanyakan apakah ada
suara yang didengar
2) Jika Klien menjawab ada, lanjutkan
dengan menanyakan apa yang
dikatakan
3) Katakan bahwa perawat percaya
Klien mendengar suara itu, namun
perawat sendiri tidak
mendengarnya (dengan nada
bersahabat tanpa menuduh dan
menghakimi)
4) Katakan bahwa Klien lain juga ada
yang seperti Klien
5) Katakan bahwa perawat akan
membantu Klien
d. Diskusikan dengan Klien:
1) Situasi yang menimbulkan
halusinasi
2) Waktu dan frekuensi terjadinya
halusinasi pagi, siang, sore dan
malam atau jika sendiri, jengkel
atau sedih
e. Diskusikan dengan Klien apa yang
dirasakan jika terjadi halusinasi (marah
atau takut, sedih, senang) beri
kesempatan untuk mengungkapkan
perasaannya
TUK III Setelah 1 kali interaksi Klien mampu: a. Identifikasikan bersama Klien apa yang
Klien dapat mengontrol halusinasinya 1. Klien dapat menyebutkan tindakan dirasakan jika terjadi halusinasi (tidur,
yang biasa dilakukan untuk marah, menyibukkan diri dan lain-lain)
mengendalikan halusinasinya b. Diskusikan manfaat dan cara yang
2. Klien dapat cara baru dalann digunakan Klien, jika bermanfaaat beri
mengontrol halusinasinya pujian
3. Klien dapat memilih cara c. Diskusikan cara baru untuk memutuskan
mengatasi halusinasi seperti yang atau mengontrol halusinasi antara lain
telah didiskusikan dengan Klien dengan :
4. Klien dapat melaksanakan cara
1) Katakan: saya tidak mendengar
yang telah dipilih untuk
kamu (pada saat halusinasi)
mengendalikan halusinasinya
5. Klien dapat mengikuti terapi 2) Menemui orang lain (perawat,
aktivitas kelompok teman, anggota keluarga) untuk
bercakap atau mengatakan
halusinasi yang didengar
3) Membuat jadwal kegiatan sehari-
hari agar halusinasi tidak muncul
4) Meminta kelurga perawat atau
teman menyapa jika tampak
berbicara
d. Bantu Klien memilih dan melatih cara
memutus halusinasi secara bertahap
e. Beri kesempatan untuk melakukan cara
yang tela dipilih. Evaluasi hasilnya dan
beri pujian bila berhasil
f. Anjurkan Klien untuk mengikuti terapi
aktivitas kelompok, orientasi realita,
stimulus persepsi
TUK IV Setelah 1 kali interaksi Klien mampu: a. Anjurkan Klien untuk memberitahu
Klien dapat dukungan keluarga 1. Keluarga dapat membina hubungan keluarga jika mengalami halusinasi
dalam mengontrol halusinasinya saling percaya denga perawat b. Diskusikan dengan keluarga (pada saat
2. Keluarga dapat menyebutkan keluarga berkunjung atau pada saat
pengertian, tanda dan tindakan kunjungan rumah :
untuk mengendalikan 1) Gejala halusinasi yang dialami
halusinasiinya Klien
2) Cara yang dapat dilakukan Klien
dan keluarga untuk memutus
halusinasi
3) Cara merawat anggota keluarga
yang mengalami halusinasi di
rumah : beri kegiatan, jangan
biarkan sendiri, makan bersama,
bepergian bersama
4) Beri informasi waktuu follow up
atau kapan perlu mendapat bantuan
halusinasi tidak terkontrol dan
risiko menciderai orang lain
TUK V Setelah 1 kali interaksi Klien a. Diskusikan dengan Klien dan keluarga
Klien dapat memanfaatkan obat mampumenyebutkan: tentang dosis, frekuensi serta manfaat
dengan baik 2. Manfaat, warna, dosis dan efek obat
samping obat b. Anjurkan Klien minta sendiri obat pada
3. Klien dapat informasi tentang perawat dan merasakan manfaatnya
manfaat dan efek samping obat c. Anjurkan Klien bicara dengan dokter
4. Kerugian tidak minum obat tentang manfaat dan efek samping obat
5. Klien memahami akibat yang dirasakan
berhentinya obat tanpa konsultasi d. Diskusikan akibat berhentinya obat-obat
6. Klien dapat menyebutkan prinsip tanpa konsultasi
benar penggunaan obat. e. Bantu Klien menggunakan obat dengan
prinsip 5 (lima) benar
Tabel 4.7 Implementasi Keperawatan dan Evaluasi Keperawatan Pada Tn.M (Klien 1)
N Hari, Diagnosa SP Implementasi Evaluasi TTD
o tanggal Keperwatan
1. Selasa, 11 Mei 2021 Perubahan sensori SP 1. Membina hubungan saling percaya. Pukul : 14.25 WIB
Pukul: persepsi halusinasi I 2. Mengidentifikasi jenis halusinasi S:
13.30 wib pendengaran Klien. 1. klien mengatakan saat dirumah sakit
3. Mengidentifikasi isi halusinasi klien sering mendengar suara-suara
Klien. bisikan seorang wanita,menyuruh klien
4. Mengidentifikasi waktu halusinasi. mengamuk membanting barang,
5. Mengidentifikasi frekuensi frekuensi suara lebih 5 kali sehari, lama
halusinasi Klien. suara sekitar 10 menit,suara bisikan itu
6. Mengidentifikasi situasi yang muncul saat klien sendiri dan saat klien
menimbulkan halusinasi. dengan teman-teman.
7. Mengidentifikasi respon Klien 2. klien juga mengatakan muncul suara itu
terhadap halusinasi. juga kadang-kadang tidak menentu
8. Melatih Klien mengontrol kadang pagi,kadang sore,dan malam
halusinasi, menghardik halusinasi. saat klien mau tidur.
3. klien mengatakan mau belajar cara
mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
4. klien mengatakan “ku tanamkan dalam
ati ku luk bahwa suara ya dak nyata
sudeh sambil nyebut pergi-pergi kamu
suara palsu saya tidak mau dengar”.
5. klien mengatakan senang setelah
diajarkan cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik.
O:
1. klien memperkenalkan dirinya.
2. klien mau berjabat tangan.
3. Ada kontak mata.
4. Klien cukup kooperatif.
5. Klien memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
seperti menutup telinga dan
mengatakan pergi-pergi kamu suara
palsu saya tidak mau dengar
A:
1. klien sudah dapat mengenal
halusinasi dan mengungkapkan
halusinasi yang dialaminya.
2. klien memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik.
3. klien memasukkan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik ke
jadwal kegiatan harian.
P:
P1 Untuk perawat :
1. Evaluasi kemampuan klien dalam
mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
2. Diskusikan dan latih klien cara
mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap- cakap dengan orang lain.
3. Anjurkan klien memasukkan cara
mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik dalam jadwal kegiatan
harian klien.
P2 Untuk Klien :
1. Peragakan kembali cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik.
2. Laksanakan kegiatan harian yang
telah dibuat
2. Rabu, Perubahan Sensori SP 1. Mengevaluasi kemampuan klien Pukul : 11.00 WIB
12 Juni 2021 Persepsi Halusinasi II dalam mengontrol halusinasi S:
Pukul: Pendengaran dengan menghardik 1. klien mengatakan “ku tanamkan dalam
10.00 2. Melatih klien mengendalikan ati ku luk bahwa suara ya dak nyata
halusinasi dengan cara bercakap- sudeh e sambil nyebut “Pergi-pergi
cakap dengan orang lain . kamu suara palsu saya tidak mau
3. Menganjurkan klien memasukan dengar!”
dalam jadwal kegiatan harian 2. klien mengatakan mau belajar cara
mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain
3. klien mengatakan senang setelah
diajarkan cara mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
O:
1. klien memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
2. klien memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
A:
1. klien mampu menyebutkan dan
memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik.
2. klien mampu menyebutkan dan
memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap.
3. klien memasukkan cara mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain ke dalam
jadwal kegiatan harian.
P:
P1 Untuk perawat :
1. Evaluasi tindak lanjut cara
mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik dan bercakap-cakap yang
telah diajarkan.
2. Diskusikan cara mengontrol
halusinasi dengan cara melakukan
kegiatan terjadwal.
3. Anjurkan Klien untuk memasukkan
cara mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain ke
dalam jadwal harian
P2 Untuk Klien
1. Peragakan kembali cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
dan bercakap-cakap dengan orang
lain.
2. Laksanakan kegiatan harian yang
telah dibuat
3. Kamis, Perubahan Sensori SP 1. Mengevaluasi kemampuan Klien Pukul 10.25 WIB
13 Juni 2021 Persepsi Halusinasi III dan mengontrol halusiansi dengan S :
Pukul: Pendengaran menghardik dan bercakap cakap 1. klien mengatakan “ku tanamkan dalam
09.30 dengan orang lain . ati ku luk bahwa suara ya dak nyata
2. Melatih Klien mengendalikan sudeh e sambil nyebut “Pergi-pergi
halusinasi dengan melakukan kamu suara palsu saya tidak mau
kegiatan dengar!”
3. Menganjurkan Klien memasukkan 2. klien mengatakan mau belajar cara
dalam jadwal kegiatan harian mengontrol halusinasi dengan cara
melakukan aktivitas yang terjadwal
3. klien mengatakan “biase e kalo di
rumah tu ken bangun tidur udeh e ku
ngerapi tempat tiduk, udeh tu langsung
mandi, biase a ge ku ade lh nyapu dan
ngepel rumah.
4. klien mengatakan bisa menerapkan
kegiatan yang biasanya dilakukannya di
rumah,
ia lakukan di Rumah Sakit
5. klien mengatakan senang setelah
diajarkan cara mengontrol halusinasi
dengan cara melakukan aktivitas yang
terjadwal.
O:
1. klien memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
2. klien memperagakan mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
3. klien membuat jadwal kegiatan sehari-
hari
A:
1. Klien mampu menyebutkan dan
memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik.
2. Klien mampu menyebutkan dan
memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap.
3. Klien mampu menyebutkan dan
memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara melakukan
aktifitas yang dapat dilakukan seperti
mandi, makan, menyapu, dan ngepel
4. Klien mampu membuat jadwal
kegiatan sehari-hari dan mampu
mempergakannya
P:
P1 Untuk perawat :
1. Evaluasi cara menghardik, bercakap-
cakap dengan orang lain, melakukan
kegiatan terjadwal.
2. Diskusikan cara penggunaan obat
secara teratur.
3. Anjurkan Klien untuk memasukkan
dalam kegiatan harian.
P2 Untuk Klien
1. Latih dan peragakan kembali cara
mengontrol halusinasi cara yang ke-3
yakni dengan aktivitas terjadwal.
2. Laksanakan kegiatan harian yang
telah dibuat
4. Jumat, Perubahan Sensori SP 1. Mengevaluasi kemampuan Klien Pukul 10.20 WIB
14 Juni 2021 Persepsi Halusinasi IV dalam mengontrol halusinasi S:
Pukul: Pendengaran dengan Menghardik, bercakap- 1. Klien mengatakan “ku tanamkan dalam
09.30 cakap, dan melakukan kegiatan. ati ku luk bahwa suara tu dak nyata
2. Memberikan pendidikan sudeh e sambil nyebut “Pergi-pergi
kesehatan tentang penggunaan kamu suara palsu saya tidak mau
obat secara teratur dengar!”
3. Menganjurkan Klien memasukkan 2. Klien mengatakan melakukan jadwal
dalam kegiataan harian harian.
3. Klien mengatakan mau belajar cara
mengontrol halusinasi dengan cara
penggunaan obat secara teratur.
4. Klien mengatakan “obat ku ade 2 ,
yang pertama warna oren name e
Respiridon dosis e 3mg untuk minum 2
x sehari jam 7 pagi kek 6 sore, yang ke
dua warna kuning pucet Clozapine
dosis e 25mg yg ni minum e sekali jam
6 sore.
5. Klien mengatakan senang setelah
diajarkan cara mengontrol halusinasi
dengan cara penggunaan obat secara
teratur
O:
1. Klien memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
2. Klien memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
3. Klien telah melakukan kegiatan yang
telah dijadwalkan seperti mandi,
makan, pergi ke rehab, minum obat,
latihan bercakap-cakap dan sholat.
4. Klien menyebutkan obat dan
penggunaan obat secara teratur
A:
1. Klien dapat menyebutkan dan
memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik,
bercakap-cakap dengan orang lain,
dan melakukan kegiatan yang
terjadwal.
2. Klien dapat menyebutkan manfaat dari
program pegobatan dengan baik
3. Klien memasukkan cara
mengendalikan halusinasi dengan
cara minum obat secara teratur.
P:
P1 Untuk Perawat
1. Evaluasi cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
2. Evaluasi cara mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain
3. Evaluasi cara mengontrol halusinasi
dengan cara melakukan aktivitas
4. Evaluasi kemampuan Klien dalam
penggunaan obat-obatan.
5. Pantau jadwal kegiatan harian.
6. Laporkan perkembangan asuhan
keperawatan Klien pada perawat
ruangan untuk ditindak lanjuti.
P2 Untuk Klien
1. Masukkan minum obat dalam
jadawal kegiatan harian.
2. Laksanakan kegiatan harian yang
telah dibuat
Nama : Tn.S Ruangan : Elang
Diagnosa medik : Skizofrenia Paranoid No.RM : 032022
A:
1. Klien sudah dapat mengenal
halusinasi dan mengungkapkan
nya.
2. Klien memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik.
3. Klien memasukkan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
ke jadwal kegiatan harian.
P:
P1 Untuk perawat :
1. Evaluasi kemampuan Klien dalam
mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
2. Diskusikan dan latih Klien cara
mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap- cakap dengan orang lain.
3. Anjurkan Klien memasukkan cara
mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik dalam jadwal kegiatan
harian Klien.
P2 Untuk Klien :
1. Peragakan kembali cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik.
2. Laksanakan kegiatan harian yang
telah dibuat
2. Selasa, Perubahan Sensori SP 1. Mengevaluasi kemampuan Klien Pukul : 11.00 WIB
18 Juni 2021 Persepsi Halusinasi II dalam mengontrol halusinasi S:
Pulul: Pendengaran dengan menghardik 1. Klien mengatakan “Pertama ku tutup
10.00 2. Melatih Klien mengendalikan telinga ku sude e ku sebut “Pergi-pergi
halusinasi dengan cara bercakap- kamu suara palsu saya tidak mau
cakap dengan orang lain . dengar!”
3. Menganjurkan Klien memasukan 2. Klien mengatakan mau belajar cara
dalam jadwal kegiatan harian mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain
3. Klien mengatakan senang setelah
diajarkan cara mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
O:
1. Klien memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
2. Klien memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
A:
1. Klien mampu menyebutkan dan
memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik.
2. Klien mampu menyebutkan dan
memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap.
3. Klien memasukkan cara mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain ke dalam
jadwal kegiatan harian.
P:
P1 Untuk perawat :
1. Evaluasi tindak lanjut cara
mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik dan bercakap-cakap
yang telah diajarkan.
2. Diskusikan cara mengontrol
halusinasi dengan cara melakukan
kegiatan terjadwal.
3. Anjurkan Klien untuk memasukkan
cara mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain ke
dalam jadwal harian
P2 Untuk Klien
1. Peragakan kembali cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
dan bercakap-cakap dengan orang
lain.
2. Laksanakan kegiatan harian yang
telah dibuat
3. Rabu, Perubahan Sensori SP 1. Mengevaluasi kemampuan Klien Pukul 10.25 WIB
19 Juni 2021 Persepsi Halusinasi III dan mengontrol halusiansi S:
Pukul: Pendengaran dengan menghardik dan bercakap 1. Klien mengatakan “Pertama ku tutup
09.30 cakap dengan orang lain . telinga ku sude e ku sebut “Pergi-pergi
2. Melatih Klien mengendalikan kamu suara palsu saya tidak mau
halusinasi dengan melakukan dengar!”
kegiatan 2. Klien mengatakan mau belajar cara
3. Menganjurkan Klien memasukkan mengontrol halusinasi dengan cara
dalam jadwal kegiatan harian melakukan aktivitas yang terjadwal
3. Klien mengatakan “biase e kalo di
rumah tu ken bangun tidur udeh e ku
ngerapiken tempat tiduk, udeh tu
langsung mandi, biase a ge ku ade lh
nyapu dan ngepel rumah tapi jarang
4. Klien mengatakan bisa menerapkan
kegiatan yang biasanya dilakukannya
di rumah, ia lakukan di Rumah Sakit
5. Klien mengatakan senang setelah
diajarkan cara mengontrol halusinasi
dengan cara melakukan aktivitas yang
terjadwal.
O:
1. Klien memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
2. Klien memperagakan mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
3. Klien membuat jadwal kegiatan
sehari-hari
A:
1. Klien mampu menyebutkan dan
memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik.
2. Klien mampu menyebutkan dan
memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap.
3. Klien mampu menyebutkan dan
memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara melakukan
aktifitas yang dapat dilakukan seperti
mandi, makan, menyapu, dan ngepel
4. Klien mampu membuat jadwal
kegiatan sehari-hari dan mampu
mempergakannya
P:
P1 Untuk perawat :
1. Evaluasi cara menghardik, bercakap-
cakap dengan orang lain, melakukan
kegiatan terjadwal.
2. Diskusikan cara penggunaan obat
secara teratur.
3. Anjurkan Klien untuk memasukkan
dalam kegiatan harian.
P2 Untuk Klien
1. Latih dan peragakan kembali cara
mengontrol halusinasi cara yang ke-
3 yakni dengan aktivitas terjadwal.
2. Laksanakan kegiatan harian yang
telah dibuat
O:
1. Klien memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
2. Klien memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
3. Klien telah melakukan kegiatan yang
telah dijadwalkan seperti makan,
mandi, pergi ke rehab, minum obat,
latihan bercakap-cakap dan sholat
4. Klien menyebutkan obat dan
penggunaan obat secara teratur
A:
1. Klien dapat menyebutkan dan
memperagakan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik,
bercakap-cakap dengan orang lain,
dan melakukan kegiatan yang
terjadwal.
2. Klien dapat menyebutkan manfaat
dari program pegobatan dengan baik
3. Klien memasukkan cara
mengendalikan halusinasi dengan
cara minum obat secara teratur.
P:
P1 Untuk Perawat
1. Evaluasi cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
2. Evaluasi cara mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain
3. Evaluasi cara mengontrol halusinasi
dengan cara melakukan aktivitas
4. Evaluasi kemampuan Klien dalam
penggunaan obat-obatan.
5. Pantau jadwal kegiatan harian.
6. Laporkan perkembangan asuhan
keperawatan Klien pada perawat
ruangan untuk ditindak lanjuti.
P2 Untuk Klien
1. Masukkan minum obat dalam
jadawal kegiatan harian.
2. Laksanakan kegiatan harian yang
telah dibuat
BAB 5
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis atau membahas mengenai kesejangan antara asuhan
keperawatan secara teori dan asuhan keperawatan yang diberikan langsung kepada
klien selama 4 dari tanggal 11 Juni sampai dengan 20 Juni 2021 diruang Elang
dan Rajawali Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
1.1 Pengkajian
Dalam hal ini penulis telah melakukan asuhan keperawatan pada dua
IGD Rumah Sakit Jiwa diantar oleh keluarga klien pada tanggal 25 Mei 2021
pukul 10.30 WIB. Berdasarkan data rekam medik klien mengamuk dan
mengatakan datang ke IGD Rumah Sakit Jiwa diantar oleh keluarga klien
pada tanggal 08 Juni 2021 pukul 13.00 WIB dengan keluhan utama klien
barang. Hal ini sesuai dengan Prabowo (2014) yang menyatakan bahwa
tanda dan gejala halusinasi yaitu bicara, merusak diri sendiri, oranglain dan
lingkungan. Sedangkan alasan masuk lainnya hal ini sesuai dengan penyebab
dari teori menurut Dermawan & Rusdi (2013) yang dibuktikan dalam
dalam jangka waktu yang lama. Kemudian riwayat gangguan jiwa klien 1
sudah 2 kali masuk Rumah Sakit Jiwa dengan alasan masuk yang hampir
sama dan ini yang ke 3 kalinya klien masuk Rumah Sakit Jiwa ini. Pertama
kali klien masuk tahun 2018 dengan alasan masuk ngamuk-ngamuk dan pada
riwayat gangguan jiwa. klien 2 sudah 2 kali masuk Rumah Sakit Jiwa dengan
alasan masuk pertama kali pada tahun 2018 dengan alasan masuk klien sering
orangtuanya dan membanting barang, frekuensi suara lebih 5 kali sehari, lama
suara sekitar 2 menit, suara bisikan itu muncul saat klien sendiri dan saat
klien dengan teman-teman dan klien juga mengatakan muncul suara itu juga
kadang-kadang tidak menentu kadang pagi kadang sore dan malam saat klien
mau tidur. Dan pada klien 2 penulis juga menemukan masalah keperawatan
dan klien juga mengatakan frekuensi suara lebih dari 5 kali sehari, lama suara
sekitar 2 menit, suara itu muncul tiba-tiba tidak tentu waktunya kadang saat
klien sedang sendiri dan saat klien sedang dengan teman-teman. Dan klien
juga mengatakan muncul suara itu juga kadang-kadang tidak menentu kadang
lain mendengar suara-suara atau kebisingan paling sering suara orang. Suara
berbicara tentang klien, bahkan sampai percakapan lengkap antara dua orang
atau lebih. Pikiran yang didengar klien dimana klien disuruh untuk
Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesejangan yang
klien 1 Tn. M dan klien 2 Tn. S dengan masalah Perubahan Sensori Persepsi:
seperti suara seorang wanita, frekuensi suara lebih 5 kali sehari, lama suara
sekitar 2 menit, suara bisikan itu muncul saat klien sendiri dan saat klien
dengan teman-teman dan klien juga mengatakan muncul suara itu juga
kadang-kadang tidak menentu kadang pagi kadang sore dan malam saat klien
mau tidur. Dan pada klien 2 klien sering mendengar suara-suara bisikan yang
klien juga mengatakan frekuensi suara lebih dari 5 kali sehari, lama suara
sekitar 2 menit, suara itu muncul tiba-tiba tidak tentu waktunya kadang saat
klien sedang sendiri dan saat klien sedang dengan teman-teman. Dan klien
juga mengatakan muncul suara itu juga kadang-kadang tidak menentu kadang
minum obat secara teratur) dan tiga Strategi Pelaksanaan untuk keluarga
merawat klien, klien bisa menentukan rencana tindak lanjut dan keluarga bisa
sesuai dengan teori strategi pelaksanaan dalam Fitria (2012) yang terdiri dari
empat Strategi Pelaksanaan untuk klien dan tiga Strategi Pelaksanaan untuk
percaya. Strategi pelaksanaan 1 terdiri dari dua komponen yaitu bantu klien
ini, beri penguatan perilaku klien dan masukkan dalam jadwal kegiatan klien.
latih berbicara atau bercakap dengan orang lain saat halusinasi muncul dan
kegiatan yang lalu (Strategi pelaksanaan 1 dan 2) dan latih kegiatan agar
oleh klien, latih klien melakukan aktivitas, susun jadwal aktivitas sehari-hari
sesuai dengan aktivitas yang sudah dilatih (dari bangun pagi sampai tidur
malam), pantau pelaksanaan jadwal kegiatan, berikan penguatan terhadap
pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa, jelaskan akibat bila tidak
digunakan sesuai program, jelaskan akibat bila putus obat, jelaskan cara
dialami klien, tanda dan gejala halusinasi), jelaskan cara merawat klien
penulis bisa bertemu dengan keluarga klien. Solusi yang digunakan yaitu
kesenjangan yang berarti antara intervensi dalam teori dan intervensi pada
kasus.
dengan kondisi klien dan tidak harus berurutan. Intervensi keperawatan kasus
dengan membina hubungan saling percaya atau yang dikenal dengan Bina
pukul 10.00 WIB. Dan pada klien 2 strategi pelaksanaan 1 dilakukan pada
keluarga bisa mengatasi masalah jiwa yang dialami dengan tetap bekerja
bukan berdasarkan lamanya waktu perawatan. Hasil evaluasi pada klien 1 dan
keperawatan klien.
6.1 Kesimpulan
Pendengaran selama empat hari yaitu dimulai pada tanggal 11 Juni sampai
dengan 20 Juni 2021 di Ruang Elang dan Rajawali Rumah Sakit Jiwa Daerah
Nadi: 90 x/menit, Suhu: 36,8 °C, pernafasan: 18 x/menit, Berat badan: 61,5
kg, dan Tinggi badan: 166 cm. Sedangkan pada klien 2 Tn.S daftar masalah
darah: 124/70 mmHg, Nadi: 102 x/menit, Suhu: 36,5 °C, Pernafasan: 20
6.1.2 Diagnosis yang didapatkan disesuaikan dengan hasil analisis data, serta
data-data penunjang yang telah ditemukan pada klien. Pada Tn. M dan Tn. S
Pada Tn. M dan Tn. S evaluasi keperawatan dilakukan setiap hari, setelah
pelaksanaan 4.
6.2 Saran
Ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, diharapkan saran ini
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan informasi bagi
Hasil penelitian ini disarankan dapat sebagai sumber bacaan dan referensi di
6.2.3 Mahasiswa