Diabetes Mellitus adalah suatu kondisi kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat
menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin, dan didiagnosis dengan
mengamati peningkatan kadar glukosa dalam darah.Penelitian ini bertujuan untuk untuk
mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan gaya hidup pada penderita diabetes
mellitus yang berobat di puskesmas meome. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif
menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi
sebanyak 47 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik total
sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Diabetes Melitus dengan Gaya Hidup Penderita
Diabetes Melitus yang Berobat di Puskesmas Meomeo.Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat
pengetahuan penderita diabetes melitus sebagian besar adalah kurang, sedangkan gaya hidup
pada penderita diabetes melitus sebagian besar adalah tidak sehat, dan terdapat hubungan
antara tingkat pengetahuan dengan gaya hidup pada penderita diabetes mellitus.
ABSTRACT
Diabetes Mellitus is a chronic condition that occurs when the body cannot produce enough
insulin or cannot use insulin, and is diagnosed by observing an increase in blood glucose levels.
This study aims to determine the relationship between the level of knowledge with living style in
people with diabetes mellitus who seek treatment at the health clinic in Meomeo. This type of
research is quantitative using a descriptive correlation design with cross sectional approach.
Total population of 47 people. The sample in this study was taken using total sampling
technique. Data analysis used Chi-square test. The results of the research showed that means
there is a relationship between the level of knowledge of diabetes mellitus with the lifestyle of
patients with diabetes mellitus who seek treatment at the Meomeo health center. The conclusion
of this study is that the level of knowledge of people with diabetes mellitus is largely lacking,
while the lifestyle of people with diabetes mellitus is largely unhealthy, and there is a
relationship between the level of knowledge and lifestyle in people with diabetes mellitus.
105
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 1 Hal 105 – 114, Februari 2020
Global Health Science Group
106
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 1 Hal 105 – 114, Februari 2020
Global Health Science Group
Tabel 1.
Karakterisktik responden (n=47)
Karakteristik responden f %
Umur
<63 Th 33 56,2
≥63 Th 14 43,8
Jenis Kelamin
Laki Laki 7 14,9
Perempuan 40 85,1
Tingkat Pendidikan
SD 19 40,4
SMP 3 6,4
SMA 14 29,8
DIPLOMA 6 12,8
STRATA 1 5 10,6
107
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 1 Hal 105 – 114, Februari 2020
Global Health Science Group
Tabel 2.
Distribusi frekuensi pengetahuan responden (n=47)
Pengetahuan f %
Baik 21 44,7
Kurang 26 55,3
Tabel 3.
Distribusi frekuensi gaya hidup responden (n=47)
Pendidikan f %
Sehat 17 36,2
Tidak Sehat 30 61,8
Tabel 4.
Hubungan pengetahuan dengan gaya hidup pada penderita diabetes melitus (n=47)
Pengetahuan Gaya Hisup Penderita DM P
Sehat Tidak Sehat
f % f %
Baik 13 61,9 8 38,1
0,003
Kurang 4 15,4 22 84,6
Tabel 1, menunjukkan karakteristik hidup sehat sebanyak 61,9% lebih tinggi
responden berdasarkan umur, jenis dari pengetahuan baik dengan gaya
kelamin dan pendidikan, bahwa umur hidup tidak sehat 38,1% sedangkan
responden yang berusia dibawah 63 pengetahuan kurang dengan gaya hidup
tahun sebanyak 33 responden (56,2%) sehat sebanyak 15,4% lebih rendah dari
lebih sedikit dari yang berusia di atas63 pengetahuan kurang dengan gaya hidup
tahun sebanyak 14 responden (43,8%). tidak sehat sebanyak 84,6%.
Responden yang berjenis kelamin laki- Berdasarkan hasil uji continuity
laki lebih sedikit 7 responden (14,9%) correctionyaitu nilai signifikan p value
dibandingkan berjenis kelamin = 0,003< α=0,05, yang berarti Ho di
perempuan 40 responden (85,1%). tolak. Terdapat hubungan antara tingkat
Responden yang memiliki pendidikan pengetahuan dengan gaya Hidup pada
SD sebanyak 19 responden (40,4%) penderita DM yang berobat Puskesmas
lebih banyak dari yang berpendidikan Meomeo Kota Baubau.
STRATA 1 sebanyak 5 responden
(10,6%). PEMBAHASAN
Tingkat Pengetahuan
Tabel 2, menunjukkan bahwa responden Hasil penelitian tingkat pengetahuan
yang berpengetahuan baik sebesar menunjukan bahwa dari 47 orang
44,7% lebih kecil dari responden yang responden, terdapat 21 orang responden
berpengetahuan kurang sebesar 55,3%. (44,7%) yang memiliki Tingkat
Tabel 3, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan baik dan terdapat 26 orang
responden yang memiliki gaya hidup responden (55,3%) yang memiliki
sehat sebesar 36,2 % lebih kecil dari tingkat pengetahuan kurang.
responden yang memiliki gaya hidup Pengetahuan yang baik ditandai dengan
tidak sehat sebesar 61,8 %. Tabel 4. responden mampu mengetahui faktor-
Menunjukanbahwa responden yang faktor yang dapat menyebabkan DM
memiliki pengetahuan baik dengan gaya seperti suka makan makanan yang
108
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 1 Hal 105 – 114, Februari 2020
Global Health Science Group
manis, obesitas, kurang istirahat, namun menjadi salah satu faktor resiko DM.
responden salah pemahaman terhadap Maka dari itu perlu ditanamkan kepada
faktor-faktor tersebut.Peneliti masyarakat untuk dapat memanfaatkan
berpendapat bahwa pengetahuan yang hidup dengan baik dengan cara
baik sangat di perlukan dalam merubah menerapkan pola hidup sehat agar
gaya hidup, sedangkan responden terhindar dari berbagai penyakit
dengan tingkat pengetahuan kurang khususnya penyakit DM. Selain itu
ditandai dengan bahwa mereka kurang dapat dilakukan dengan cara melakukan
mengetahui tentang DM. Sebagian pengaturan pola makan berdasarkan 3J
besar mengalami gejala DM namun (jumlah, jenis, dan jadwal); berolahraga
mereka tidak mengetahui bahwa itu sesuai anjuran dokter dengan
tanda-tanda dari DM. Mereka juga tidak memperhatikan jenis, ritme dan durasi;
mengetahui hal-hal apa saja yang dapat minum obat secara teratur dan rajin
meningkatkan kadar gula. menetesi mata; pemeriksaan ke dokter
DM dan dokter RD sesuai jadwal;
Setiap pasien DM perlu mendapatkan pengelolaan stres dengan strategi
informasi minimal yang diberikan koping secara spiritual; pembatasan
setelah diagnosis ditegakan, mencakup aktivitas fisik yang berlebihan serta
pengetahuan dasar tentang DM, memperhatikan pola tidur (Warapsari,
pemantauan mandiri, sebab-sebab 2012).
tingginya kadar glukosa darah, obat
hipoglikemiaoral, perencanaan makan, Gaya hidup dapat dipengaruhi oleh
pemeliharaan kaki, kegiatan jasmani, beberapa faktor misalnya factor sosial.
pengaturan pada saat sakit, dan Faktor sosial yang berpengaruh
komplikasi (Perdana, 2013). terhadap konsumsi pangan adalah
tingkat pendapatan, pengeluaran
Gaya Hidup pangan,pendidikan dan pengetahuan.
Hasil penelitian gaya hidup menunjukan Konsep gaya hidup sehat mencakupi
bahwa dari 47 orang responden terdapat tiga aspek utama dalam kesehatan yaitu
17 orang responden (36,2%) yang fisik, mental serta sosial. Komponen
memiliki Gaya Hidup Sehat dan utama yang menjadi teras konsep gaya
terdapat 30 (61,8) orang yang memiliki hidup sehat ini adalah: (1) peningkatan
gaya hidup tidak sehat.Banyak diantara pengetahuan dan kebiasaan mencuci
penderita diabetes melitus yang masih tangan; (2) peningkatan pengetahuan
menjalani gaya hidup tidak sehat. dan pola pemakanan (3) peningkatan
Penyebabnya karena pola makan dan pengetahuan dan sikap anti merokok;
aktivitas fisik. Pola Makan yang (4) peningkatan pengetahuan dan
dimaksud masih banyak penderita DM kebiasaan berolah raga; (5) peningkatan
makan tidak teratur dan kurang pengetahuan dan penanganan stress
mengomsumsi buah dan sayur. Serta (Alfiani, 2017).
tidak melakukan aktivitas fisik secara
rutin atau tidak berolahraga. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Herdiana (2009), menjelaskan Salah dengan Gaya Hidup pada Penderita
satu faktor yang bisa menjadi pemicu Diabetes Mellitus
DM di Desa Cinunuk adalah pola Analisis yang telah dilakukan, dari 21
makan di daerah Desa Cinunuk responden yang memiliki pengetahuan
mengandung karbohidrat tinggi. baik terdapat 13 responden (61,9%)
Komsumsi karbohidrat yang tinggi yang memiliki gaya hidup sehat.
109
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 1 Hal 105 – 114, Februari 2020
Global Health Science Group
110
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 1 Hal 105 – 114, Februari 2020
Global Health Science Group
responden mulai mengalami penurunan value =0,006 yang berarti < α 0,05 yang
penglihatan. Kemudian faktor lain yang berarti Ho ditolak. Dengan demikian
menyebabkan kurangnya pengetahuan pada penelitian ini dapat disimpulkan
responden, kebanyakan responden bahwa ada hubungan antara
memiliki pendidikan SD sehingga Pengetahuan Diabetes Mellitus dengan
mempengaruhi gaya hidup responden Gaya Hidup Pasien Diabetes Mellitus.
yang tidak sehat. Hasil penelitian Hairi (2012)
berdasarkan uji chi square, dan
Aktivitas fisik adalah salah satu wujud didapatkan nilai sebesar 9,179 dengan
dari perilaku sehat terkait dan p-value sebesar 0,010. p-value =0,010
peningkatan kesehatan. Aktivitas fisik < α (0,05), maka Ho ditolak, dan dapat
akan bermanfaat dalam mengatur berat disimpulkan bawha ada hubungan yang
badan dan menguatkan sistem jantung signifikan antara tingkat pengetahuan
dan pembuluh darah, aktivitas fisik atau tentang diabetes melitus dengan gaya
olahraga yang teratur dapat mencegah hidup penderita diabetes mellitus.
berbagai macam penyakit terutama walaupun mereka memiliki
diabetes tipe II. Orang yang beraktivitas pengetahuan yang cukup tentang gaya
fisik cukup tinggi, tubuhnya dapat hidup yang sehat, tetapi mereka enggan
mengubah glukosa menjadi glikogen untuk mempraktekkannya dalam
yang tersimpan dalam otot secara cepat, kehidupan sehari-hari seperti
daripada yang tidak melakukan aktivitas berolahraga, sarapan pagi,
fisik secara teratur dapat menambah mengonsumsi makanan sehat dan gizi
glikogen otot (Notoatmodjo, 2010). seimbang dan mengontrol berat badan.
111
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 1 Hal 105 – 114, Februari 2020
Global Health Science Group
Penelitian lainnya yaitu, yang dilakukan praktik pasien diabetes (tipe II)
oleh abou(2016), dengan judul mengenai modifikasi gaya hidup
Pengetahuan, sikap dan praktik pasien di Rumah Sakit Universitas Qena
diabetes (tipe II) mengenai modifikasi di Jakarta Mesir
gaya hidup di Rumah Sakit Universitas Hulu.www.iiste.org ISSN 2422-
Qena di Jakarta Mesir Hulu 8419 Jurnal Peer-review
menyimpulkan bahwa Tingkat International Vol.
pengetahuan dan praktik modifikasi
gaya hidup di antara pasien diabetes AminMariya, Amit Ranjan,
mellitus tipe II yang hadir di Qena. Karthik.(2016). Sebuah studi
Rumah Sakit Universitas umumnya berbasis komunitas tentang
buruk. Namun demikian, sebagian besar pengetahuan diabetes mellitus di
pasien memiliki sikap positif terhadap antara orang dewasa di populasi
kehidupan yang sehat kebiasaan gaya pedesaan Kerala, Departemen
hidup yang berpotensi dimanfaatkan Kedokteran Komunitas, Institut
dan diterjemahkan ke dalam praktik Ilmu Kedokteran Amrita, Kochi,
gaya hidup sehat. Modifikasi gaya Kerala,India.
hidup memiliki peran penting dalam
Dinkes Kabupaten Buton Selatan.
pencegahan dan pengelolaan penyakit
(2018). Profil Dinas Kesehatan
kronis seperti tipe II Pasien DM, yang
Kabupaten Buton Selatan Tahun
prevalensinya meningkat di seluruh
2018.Dinkes Kabupaten Buton
dunia pada tingkat yang
Selatan
mengkhawatirkan terutama di negara
berkembang berbagai faktor seperti Dinkes Provinsi SULTRA. (2019).
gaya hidup yang tidak aktif di Mesir Profil dinas kesehatan provingsi
Hulu dan defisit dalam pengetahuan dan Sulawesi tenggara tahun
praktik LSM. 2019.Dinkes Sulawesi tenggara
112
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 1 Hal 105 – 114, Februari 2020
Global Health Science Group
113
Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Volume 2 No 1 Hal 105 – 114, Februari 2020
Global Health Science Group
114