Anda di halaman 1dari 7

Studi Kasus : JIM Fkep Vol 1 Nomor 4 Tahun 2022

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA MASYARAKAT DENGAN


DIABETES MELITUS: SEBUAH STUDI KASUS

Community Nursing Care for Community With Diabetes Mellitus: A Case Study

Ira Rabbiatul Audaya1, Farah Diba2, Teuku Tahlil2


1
Mahasiswa Program Studi Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2
Bagian Keilmuan Keperawatan Komunitas Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Email: irarabbiatulaudaya@gmail.com

ABSTRAK

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang
ditandai dengan tingginya kadar gula darah akibat insufisiensi fungsi insulin. Diabetes merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang serius karena apabila tidak ditangani dengan tepat akan mengakibatkan berbagai
komplikasi. Studi kasus ini bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada
masyarakat dengan diabetes melitus. Proses keperawatan digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan.
Sebanyak 8 orang anggota masyarakat dengan diabetes melitus dijadikan sebagai kasus perawatan, 4 pilar
penatalaksanaan diabetes, edukasi tentang perawatan kaki, demonstrasi cara perawatan kaki serta perawatan
luka sederhana untuk mencegah terjadinya komplikasi disusun untuk klien. Pre-test, post-test dan observasi
setelah intervensi keperawatan dilakukan untuk mengkaji dampak intervensi. Evaluasi hasil asuhan keperawatan
didapatkan adanya peningkatan nilai pengetahuan dari pre-test ke post-test. Hasil observasi demonstrasi
didapatkan semua klien dapat melakukan perawatan luka sederhana dengan baik. Dengan adanya pemberian
edukasi terkait diabetes dan 4 pilar penatalaksanaan diabetes serta demonstrasi perawatan kaki dapat mencegah
komplikasi lanjutan pada masyarakat dengan diabetes melitus

Kata Kunci : Diabetes melitus, 4 pilar penatalaksanaan diabetes, perawatan kaki diabetes

ABSTRACT

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disease or disorder with multiple etiologies characterized by high blood
sugar levels due to insufficient insulin function. Diabetes is a serious public health problem because if not
treated appropriately it will cause various complications. The purpose of this case study is to describe the
implementation of a community nursing care to people with diabetes mellitus. The nursing process was used in
the implementation of nursing care. A total of 8 people with diabetes were selected as the case, 4 pillars of
diabetes management, education about foot care, demonstrating how to care for feet and simple wound care to
prevent complications were designed to the clients. A pretest, posttest, and observation were conducted
following the nursing intervention to evaluate the intervention effects. Results of of the intervention show that
there was an increase in the scores of clients’ knowledge from pre-test to post-test. The result of demonstration
observations show all clients could carry out simple wound care appropriately. Providing education related to
diabetes and the 4 pillars of diabetes management and demonstrating foot care can prevent further complications
in people with diabetes mellitus
Keywords: Diabetes mellitus, 4 pillars of diabetes management, diabetic foot care

PENDAHULUAN akan meningkat sebanyak 45%. Semakin


Insiden diabetes melitus mengalami bertambahnya usia seseorang maka
peningkatan di berbagai negara maju maupun pravelensi diabetes melitus juga akan terus
negara berkembang termasuk di Indonesia. meningkat, mencapai 112,2 juta penduduk
Menurut International Diabetes Federation (19,9%) kelompok usia 65-79 tahun. Di
(IDF) pada tahun 2019, jumlah penderita Indonesia, angka kejadian diabetes melitus
diabetes melitus secara umum mencapai 463 menempati urutan ketujuh tertinggi di dunia
juta jiwa dan diprediksikan akan berjumlah yaitu 10,7 juta jiwa (IDF, 2019).
lebih dari 645 juta jiwa pada tahun 2045 atau

1
Studi Kasus : JIM Fkep Vol 1 Nomor 4 Tahun 2022

Pravelensi diabetes melitus mengenai pengetahuan tentang diabetes


berdasarkan hasil pengukuran darah pada melitus dan perawatan kaki didapatkan hasil
masyarakat yang berumur ≥ 15 tahun yang sebanyak 7 orang (87,5%) tidak
bertempat tinggal di perkotaan adalah 19 %. mengkonsumsi obat, dan memiliki riwayat
Pravelensi diabetes melitus berdasarkan hasil luka pada kaki. Mayoritas gula darah
Riskesdas (2018) di Aceh adalah 2,4%, tertinggi >300 mg/dl, sebanyak 62,5%
dimana setiap tahunnya angka tersebut mempunyai pengetahuan diabetes melitus
meningkat 1% dari tahun 2013. Penyakit dalam kategori kurang dan hanya 37,5%
diabetes melitus adalah penyumbang kedua dalam kategori baik. Terkait pengetahuan
terbanyak untuk kategori penyakit tidak perawatan kaki didapatkan 62,5% dalam
menular yaitu sebanyak 7.365 orang setelah kategori kurang dan 37,5% kategori cukup.
penyakit hipertensi di Kota Banda Aceh pada Penelitian yang dilakukan oleh Nurul
tahun 2020 (Dinkes Kota Banda Aceh, 2021). Alfiani, dkk (2017) menyatakan bahwa
Kasus diabetes melitus pada usia ≥ pengetahuan Diabetes Mellitus berhubungan
15 tahun di Aceh menduduki peringkat 11 di dengan gaya hidup pasien Diabetes Mellitus
Indonesia dengan jumlah kasus sebanyak (p =0,000). Edukasi kesehatan memiliki
28.316 orang, dengan mayoritas kasus terjadi pengaruh penting untuk mengubah perilaku
pada kelompok usia antara 25-34 tahun yaitu penderita diabetes melitus agar dapat
6.994 orang. Mayoritas jenis kelamin mencapai keadaan sehat serta kualitas hidup
penderita diabetes melitus adalah perempuan yang lebih baik. Pendidikan kesehatan pada
(14.314 orang). Data hasil Riskesdas tahun penderita diabetes mellitus juga diperlukan
2018 menunjukkan sebanyak 2.298 orang karena penatalaksanaan memerlukan
menderita diabetes melitus di Kabupaten penanganan yang khusus untuk menghindari
Aceh Besar (Riskesdas, 2018). komplikasi diabetes jangka panjang
Upaya pencegahan dan pengendalian (Permadani dan Maliya, 2017). Pengaruh
diabetes dilakukan melalui edukasi, deteksi yang terjadi jika kurangnya pengetahuan
dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular kesehatan terhadap pencegahan ulkus
(PTM) dan penatalaksanaan sesuai standar. diabetic merupakan masalah yang rumit dan
Dampak dari diabetes melitus bila tidak jika tidak terkelola dengan maksimal akan
segera diatasi tidak hanya mengakibatkan berpengaruh pada masalah kaki diabetic.
kematian prematur diseluruh dunia, tetapi Kaki diabetic yang tidak terkelola akan
juga menjadi penyebab utama kebutaan, rentan mengalami masalah lebih lanjut
penyakit jantung dan gagal ginjal misalnya luka dan bahkan dapat menjadi
(Kemenkes, 2020). ulkus gangren. Edukasi kesehatan
Hasil pengkajian yang dilakukan berpengaruh terhadap peningkatan
oleh mahasiswa K3S Profesi Ners Fakultas pengetahuan pasien DM dalam pencegahan
Keperawatan Universitas Syiah Kuala ulkus kaki (Ayu dan Damayanti, 2018).
melalui wawancara dengan kader PTM Beberapa upaya dalam mengatasi
diketahui bahwa dari hasil kunjungan masalah diabetes telah dilakukan oleh pihak
Posbindu PTM 3 bulan terakhir diketahui puskesmas, kader dan mahasiswa seperti
jumlah penderita diabetes melitus pada usia memberikan edukasi terkait penyakit
produkuktif 20 – 59 tahun sebanyak 8 orang. diabetes, edukasi terkait diet diabetes dan
Data dari puskesmas Krueng Barona Jaya senam kaki, namun hasilnya masih belum
menunjukkan jumlah pengunjung penderita optimal. Beradasarkan data diatas penulis
diabetes melitus setahun terakhir dari bulan tertarik untuk mengangkat masalah Asuhan
Januari sampai oktober berjumlah 20 orang. Keperawatan Komunitas Pada
Berdasarkan hasil pengkajian pada 8 orang Masyarakat dengan Diabetes Melitus”
penderita diabetes melitus melalui kuesioner dalam penulisan karya ilmah ini.

2
Studi Kasus : JIM Fkep Vol 1 Nomor 4 Tahun 2022

GAMBARAN KASUS (50%) dengan pendidikan terakhir SMA, 3


Pelayanan kesehatan yaitu puskesmas orang (37,5%) dengan pendidikan terakhir
berada dekat dengan Desa Meunasah Baet. SMP dan sisanya berpendidikan terakhir SD.
Di desa juga terdapat sebuah klinik kesehatan Data lainnya adalah sebanyak 87,5% ibu
yang mudah dijangkau masyarakat, juga rutin rumah tangga, 37,5% (3 orang) terdiagnosa
diadakan posyandu setiap 1 bulan sekali. diabetes sudah 5 tahun, 87,5% (6 orang) tidak
Tempat perkumpulan masyarakat biasanya di mengkonsumsi obat secara teratur, 87,5% (6
warung kopi dan balee meunasah (Hasil orang) tidak menggunakan insulin. Mayoritas
Winshield Survey, 2022). gula darah tertinggi adalah >300 mg/dl.
Hasil wawancara dengan kepala desa Sebanyak 87,5% (6 orang) memiliki riwayat
didapatkan bahwa masalah kesehatan utama luka yang lama sembuh, 100% memiliki
yang dialami masyarakat adalah hipertensi riwayat diabetes dari orang tua, 50% sudah
dan diabetes, ada program kesehatan pernah mendapatkan pendidikan kesehatan
posyandu dan posbindu yang dilaksanakan tentang Diabetes dari puskesmas.
secara rutin di desa, sebanyak 60 % dana Dari hasil pengkajian pengetahuan tentang
desa di prioritaskan kepada kegiatan perawatan kaki penderita diabetes didapatkan
kesehatan seperti posbindu, posyandu, dan 62,5% dalam ketegori kurang dan 37,5%
kegiatan lainnya yaitu PKK. Hasil kategori cukup dan hasil pengkajian
wawancara dengan kader kesehatan PTM pengetahuan menggunakan kuesioner pada
desa diketahui bahwa kegiatan posbindu 8 orang penderita diabetes melitus sebanyak
PTM dan posyandu lansia rutin dilaksanakan 62,5% dalam kategori kurang dan 37,5%
setiap bulan dan penyakit yang paling sering dalam kategori baik.
dialami oleh masyarakat desa adalah Berdasarkan data hasil pengkajian
hipertensi dan diabetes. yang telah dilakukan didapatkan bahwa
Hasil pengkajian yang dilakukan diagnosis keperawatan pada studi kasus ini
mahasiswa K3S Fakultas Keperawatan adalah ketidakefektifan perilaku
Universitas Syiah Kuala pada tanggal 01-02 pemeliharaan kesehatan. Implementasi yang
Desember 2022 didapatkan dari jumlah dilakukan untuk mengatasi masalah
kunjungan puskesmas bulan Januari sampai keperawatan tersebut yaitu edukasi tentang
Oktober menunjukkan terdapat 20 orang diabetes melitus, penatalaksanaan 4 pilar
penderita diabetes yang berusia >20 tahun diabetes melitus, cara perawatan kaki serta
(Data Sekunder PKM bagian PTM). demonstrasi perawatan kaki dan perawatan
Berdasarkan kunjungan Posbindu PTM luka sederhana. Pelaksanaan kegiatan
dalam 3 bulan terakhir didapatkan sebanyak penyuluhan dilakukan pada hari Rabu, 07
8 orang yang menderita diabetes melitus Desember 2022 di desa. Sebelum edukasi,
dalam rentang usia 20-59 Tahun (Data penulis melakukan pre-test lalu memberikan
Sekunder Posbindu PTM). Hasil edukasi yang diserta sesi diskusi. Penulis
pengumpulan data penulis pada tanggal 02 kemudian mendemonstrasikan cara
Desember 2022 di Desa Meunasah Baet perawatan kaki serta perawatan luka
dengan menggunakan kuesioner pada 8 orang sederhana, kemudian meminta responden
dengan diabetes didapatkan sebanyak 4 orang mendemonstrasikan kembali cara perawatan
(50%) berusia 46-55 tahun, 3 orang (37,5%) luka yang diajarkan, dan mengevaluasi
memiliki usia 36-45 tahun, dan 1 orang dengan lembar observasi. Selanjutnya
(10%) memiliki usia 34 tahun. Semua diakhiri dengan post test.
(100%) berjenis kelamin perempuan, 4 orang

3
Studi Kasus : JIM Fkep Vol 1 Nomor 4 Tahun 2022

HASIL
signifikan pada masyarakat dengan diabetes
Hasil pre test dan post test menunjukkan melitus dapat dilihat pada tabel 1.
adanya peningkatan pengetahuan yang

Tabel 1. Hasil Pre-test dan Post-Test


Pre-test Post-test Peningkatan
Responden Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang Pengetahuan
1 - - 53% 66% - 13%
2 - 73% - 100% - - 27%
3 - 66% - 93% - - 27%
4 - - 53% 93% - - 40%
5 - 73% - 100% - - 27%
6 - 73% - 86% - - 13%
7 93% - - 100% - - 7%
8 - 60% 100% - - 40%
Rata-rata 24%

Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 8 responden, post test didapatkan bahwa sebanyak 87,5%(7
ada sebanyak 2 responden (25%) yang orang) dalam kategori baik dan 12,5%(1
mempunyai pengetahuan dalam kategori orang) dalam kategori cukup. Terdapat
kurang, 5 orang (62,5%) dalam kategori cukup peningkatan pengetahuan dari hasil post test
dan 1 orang (12,5%) dalam kategori baik. Pada dengan nilai rata-rata sebanyak 24%.

Tabel 2. Hasil Evaluasi Perawatan Luka

Hasil Observasi
No. Kegiatan Tidak
Dilaksanakan
Dilaksanakan
Tahap Simulasi
1. Cuci tangan 8 Orang(100%) 0

2. Membasahi kassa dengan alkohol/Nacl 0,9%/air 8 Orang (100%) 0


mengalir bersih
3. Bersihkan luka sesuai kondisi luka tetap steril/bersih 8 Orang (100%) 0
dengan menggunakan kassa basah yang dibasahi
dengan Nacl 0.9 %/alkohon/air bersih, dimulai dari
arah luka yang bersih kemudian yang kurang bersih
dengan arah memutar tanpa mengulang putaran
4. Olesi luka dengan antibiotic topical(betadine), 8 Orang (100%) 0
kemudian tutup luka menggunakan kassa yang kering
5. Mencuci tangan 8 Orang(100%) 0

Tabel 2 menunjukkan semua responden dapat PEMBAHASAN


mengulang seluruh item prosedur perawatan Berdasarkan hasil pre-test dan post-test
luka sederhana. menunjukkan adanya peningkatan
pengetahuan yang signifikan setelah diberikan
pendidikan kesehatan tentang diabetes dan
perawatan kaki. Hasil penelitian yang

4
Studi Kasus : JIM Fkep Vol 1 Nomor 4 Tahun 2022

dilakukan oleh Nelwan (2019) menunjukkan pendidikan kesehatan metode demonstrasi


adanya perbedaan yang signifikan nilai pre test terhadap perawatan kaki diabetik. Dedy, Eni &
dan post test responden, dimana nilai post test Erna (2017) juga melaporkan ada pengaruh
menjadi lebih tinggi dari nilai pre test pendidikan kesehatan metode demonstrasi
(p=0,000). Nurhaenah, Mien & Muhammad terhadap kemampuan merawat kaki pada
(2021) melaporkan adanya pengaruh penderita Diabetes mellitus. Rina & Arina
penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan (2018) menyatakan kemampuan penderita
dan kepatuhan diet diabetes melitus tipe 2, diabetes mellitus dalam merawat kaki
pengetahuan tentang diabetes dan kepatuhan meningkat signifikan dengan metode
diet diabetes melitus meningkat setelah demonstrasi.
diberikan penyuluhan. Puspaeni, Febrianti,
KESIMPULAN
Yulta & Maryam (2022) menyebutkan adanya
Pelaksanaan asuhan keperawatan
peningkatan pengetahuan setelah diberikan
komunitas dapat meningkatkan pengetahuan
diberikan health education. Selfi & Simbolon
masyarakat dengan diabetes melitus.
(2018) menyataksan bahwa pemberian edukasi
Pemberian edukasi terkait diabetes dan 4 pilar
pada pasien diabetes melitus dapat
penatalaksanaan diabetes serta demonstrasi
memberikan pengaruh terhadap kadar glukosa
perawatan kaki dapat mencegah komplikasi
darah.
lanjutan pada masyarakat dengan diabetes
Tujuan edukasi pada dasarnya untuk
melitus
mengubah pemahaman individu, kelompok,
dan masyarakat dibidang kesehatan sebagai
UCAPAN TERIMA KASIH
sesuatu yang bernilai, mandiri, dalam
Ucapan terimkasih penulis kepada
mencapai tujuan hidup sehat, serta dapat
pembimbing dan aparatur desa yang telah
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
membantu selama pelaksanaan studi kasus ini
yang ada dengan tepat dan sesuai atau secara
serta kepada peserta yang telah meluangkan
umum untuk mengubah perilaku kesehatan
waktu untuk bersedia menjadi responden
masyarakat (Jasmani, dkk 2016 dikutip
dalam pelaksanaan studi kasus ini.
Wahyuni et al., (2019). Mirawati (2018)
melporkan adanya pengaruh edukasi empat
REFERENSI
pilar terhadap self efficacy. Ayu dan Anderson, E.T. & McFarlane, J. (2007) Buku
Damayanti (2018) menyebutkan ada pengaruh Ajar Keperawatan Komunitas: Teori
pendidikan kesehatan terhadap tingkat dan Praktek. Jakarta: Penerbit Buku
pengetahuan pasien DM dalam pencegahan Kedokteran EGC.
ulkus kaki. Pencegahan luka kaki diabetik Anggreini, S. N., & Lahagu, E. L. (2021).
dapat ditingkatkan dengan meningkatnya Pengaruh Pendidikan Kesehatan
pengetahuan mengenai cara perawatan kaki Tentang Diabetes Melitus Terhadap
yang baik dan benar. Perbedaan sifat populasi Sikap Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di
dan penerapan pengukurannya yang berbeda Wilayah Puskesmas Rejosari
menyulitkan untuk membandingkan hasil Pekanbaru. Menara Ilmu. ISSN 1693-
2617.
penelitian saat ini dengan penelitian lain
(Mohammad & Khresheh, 2018; Rahaman et Bararah, T dan Jauhar, M. 2013. Asuhan
al., 2018). Keperawatan Panduan Lengkap
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap Menjadi Perawat Profesional. Jakarta :
Prestasi Pustakaraya.
demonstrasi perawatan luka sederhana
didapatkan seluruh responden dapat Boku, A. (2019). Faktor-Faktor Yang
mengulang semua item prosedur tindakan Berhubungan Terhadap Kadar Gula
dengan benar. Rina & Arina (2018) Darah Pada Penderita Diabetes Melitus
menyebutkan terdapat pengaruh signifikan

5
Studi Kasus : JIM Fkep Vol 1 Nomor 4 Tahun 2022

Tipe Ii Di Rs Pku Muhammadiyah Maritje, S., & Ira, T. S. (2021). Pengaruh


Yogyakarta. Pendidikan Kesehatan Perawatan Kaki
Terhadap Pengetahuan Penderita
Diantari K, I. A. P., & Sutarga. I. (2019). Diabetes Melitus di Desa Tulehu
Kepatuhan Minum Obat Pada Paisen Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku
Diabetes Tipe 2 Di Wilayah Kerja Tengah. Jumantik. Vol 6 No.4.
Puskesmas Tabanan II. Arc. Com.
Health. ISSN: 2527-3620. Misnadiarly. (2016). Diabetes Mellitus:
Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenal
Fadriayanti. Y. (2019). Perawatan Kaki Pada Gejala, Menanggulangi Dan Mencegah
Penyandang Diabetes Melitus Di Komplikasi. Jakarta: Pustaka Populer
Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Obor.
Budaya Padang. Menara Ilmu. Vol. XIII
No.9. ISSN 1693-2617. Mutoharoh 2017, Pengaruh Pendidikan
Kesehatan terhadap Tingkat
International Diabetes Federation. Pengetahuan tentang Penyakit Diabetes
(2019). IDF Diabetes Atlas Ninth Mellitus pada Penderita Diabetes
Edition 2017. International Diabetes Mellitus Tipe 2 di Desa Ngadiwarno
Federation. doi: Sukorejo Kendal. Universitas Islam
10.1016/j.diabres.2009.10.007. Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jannah, N., & Uprianingsih, A. (2020). Tersedia pada:
Optimalisasi Diabetes Self Management http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitst
Education (DSME) Dengan Dukungan ream/123456789/36737/1/Mutoharoh
Keluarga Terhadap Pencegahan Kaki FKIK.pdf.
Diabetes di Kota Bima. Jurnal Ilmiah Nanda. (2021). Buku diagnosa keperawatan
PANNMED (Pharmacist, Analyst, definisi dan klasifikasi 2021-2023.
Nurse, Nutrition, Midwivery, Jakarta: EGC
Environment, Dentist),15(3), 410-414.
Nurhaenah. L., Mien., & Muhammad. (2021).
Jannah., & Uprianingsih. (2020). Pengaruh Pengaruh Penyuluhan Kesehatan
Perawatan Kaki Terhadap Pencegahan Terhadap Pengetahuan dan Kepatuhan
Ulkus Kaki Diabetik Di Kota Bima. Diet Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
Prosiding Seminar Nasional UNIMUS, di Ruang rawat Inap BLUD RS
3, 400–405. Konawe. Jurnah Ilmiah Karya
Kekenusa, J.S., Ratag, B.T., Wuwungan, G. Kesehatan. Vol 2 No. 01.
2018. Analisis Hubungan antara Umur Pahlawati, A., & Nugroho, P. S. (2019).
dan Riwayat Keluarga Menderita DM Hubungan Tingkat Pendidikan dan Usia
dengan Kejadian Penyakit DM Tipe 2 dengan Kejadian Diabetes Melitus di
pada Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Kota
Penyakit Dalam BLU RSUP Prof. Dr. Samarinda Tahun 2019. Borneo Student
R.D. Kandou Manado. Research (BSR), 1(1), 1–5.
Kementrian Kesehatan RI. (2014). Waspada http://journals.umkt.ac.id/index.php/bsr/
Diabetes. American Journal of Medical article/view/479.
Genetics, Part A. Jakarta Selatan: PERKENI. (2019) Konsensus Pengelolaan
Kementrian Kesehatan RI, pp. 1058– dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe
1063. doi: 10.1002/ajmg.a.35913. II di Indonesia. Pengurus Besar
Kementrian Kesehatan RI. (2019). Profil PERKENI.
kesehatan Indonesia 2019. Rina, S. D. S., & Arina. M. (2018). Pengaruh
Jakarta: Kemenkes RI. Diakses pada Pendidikan Kesehatan Perawatan Kaki
tanggal 27 Desember 2020 dari Diabetik Dengan Metode Demonstrasi
https://www.kemkes.go.id/folder/view/0 Terhadap kemampuan Merawat Kaki
1/structure-publikasi-pusdatin-profil- Pada Pasien Diabetes Melitus. Jurnal
kesehatan.html.

6
Studi Kasus : JIM Fkep Vol 1 Nomor 4 Tahun 2022

Berita Ilmu Keperawatan. Vol. 11(2), Pasien DM Tipe II. Jurnal Keperawatan
2018, 57-66. Abdurrab, 4(1), 66–76.
Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2013). Buku
Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Sukmaningsih, Wahyu Ratri and , Heru
Brunner & Suddarth, edisi 8. Jakarta: SubarisKasjono, SKM., M.Kes and ,
EGC. Kusuma Estu Werdani, SKM., M.Kes
(2016) Faktor Risiko Kejadian Diabetes
Srikartika, V.M., Cahya, A.D., dan Hardiati, Mellitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja
R.S.W. (2016). Analisis Faktor Yang Puskesmas Purwodiningratan
Memengaruhi Kepatuhan Penggunaan Surakarta. Skripsi thesis, Universitas
Obat Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Muhammadiyah Surakarta.
Jurnal Manajemen dan Pelayanan
Farmasi, 6: 8. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia
Sukma Dewi Arimbi, D., Lita, & Lisa Indra, Definisi dan Indikator Diagnostik.
R. (2020). Pengaruh Pendidikan Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.
Kesehatan Terhadap Motivasi
Mengontrol Kadar Gula Darah Pada

Anda mungkin juga menyukai