Tinjauan Pustaka
PENDAHULUAN
World Health Organization (WHO)
Diabetes mellitus merupakan suatu menyatakan bahwa Indonesia menempati urutan
penyakit yang ditandai oleh kenaikan kadar gula keenam di dunia sebagai negara dengan jumlah
darah (hyperglikemia) kronik yang dapat penderita diabetes mellitus-nya terbanyak setelah
menyerang banyak orang di semua lapisan India, China, Uni Soviet, Jepang, dan Brasil.
masyarakat. Problema diabetes mellitus, baik Tercatat pada tahun 1995, jumlah penderita
aspek perorangan maupun aspek kesehatan diabetes di Indonesia mencapai 5 juta dengan
masyarakatnya, terus berkembang meskipun peningkatan sebanyak 230.000 pasien diabetes
sudah banyak dicapai kemajuan di semua bidang per tahunnya, sehingga pada tahun 2005
riset diabetes mellitus maupun diperkirakan akan mencapai 12 juta penderita.
penatalaksanaannya. Kenaikan ini antara lain karena usia harapan
Diabetes mellitus tipe 2 yang meliputi hidup semakin meningkat, diet kurang sehat,
lebih 90 % dari semua populasi diabetes, faktor kegemukan, gaya hidup modern (Soegondo,
lingkungan sangat berperan. Prevalensi diabetes 1999).
mellitus tipe 2 pada bangsa kulit putih berkisar
Di Indonesia, pada tahun 1994
antara 3 sampai 6 % dari orang dewasanya.
diperkirakan 2 sampai 5 juta orang menderita
Angka ini merupakan acuan untuk
diabetes dan jumlah tersebut akan menjadi 4 juta
membandingkan prevalensi diabetes antara
pada tahun 2000 dan 5 juta pada tahun 2010
berbagai kelompok etnik di seluruh dunia,
(Suparmanto dalam Soegondo, 1999). Menurut
misalnya di negara-negara berkembang yang laju
penelitian epidemiologi yang sampai saat ini telah
ekonominya sangat menonjol yaitu di Singapura
dilaksanakan di Indonesia, prevalensi diabetes
dimana prevalensi diabetes mellitus meningkat
dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu. berkisar antara 1,5 sampai dengan 2,3 %, kecuali
Demikian pula pada beberapa kelompok etnik di di Manado yang agak tinggi sebesar 6 % (Agusta,
beberapa negara yang mengalami perubahan 2000).
Data di Jakarta menunjukkan ada
gaya hidup yang sangat berbeda dengan cara
hidup sebelumnya, karena memang mereka lebih kenaikan prevalensi diabetes mellitus jika
makmur (Utama & Gustaviani, 2000). Saat ini, di dibandingkan angka tahun 1982 (1,7 %), angka
negara-negara yang sedang berkembang tahun 1993 (5,6 %) dan angka tahun 2001 (12,8
termasuk Indonesia sedang mengalami transisi %). Suatu peningkatan yang cukup signifikan dan
epidemiologi menyangkut perubahan perilaku harus diperhatikan agar dapat dilakukan usaha
penyakit masyarakat yaitu peralihan dari perilaku pencegahan yang tepat (Sukardji, 2000).
penyakit infeksi ke perilaku penyakit non infeksi Perubahan yang juga tampak pada
(Ngatimin, 2004). masyarakat bahwa hipertensi pada penyandang
Berdasarkan proyeksi World Health diabetes mellitus dari 15 % menjadi 25 %.
Organization, diperkirakan bahwa dalam kurun Kegemukan pada kelompok non diabetes mellitus
waktu 30 tahun (1995-2025), jumlah penderita sendiri meningkat dari 4,2 % menjadi 10,9 %
diabetes di negara berkembang akan meningkat pada kelompok non diabetes mellitus laki-laki,
sebesar 170 %. Dari persentase tersebut, jumlah dan dari 17,1 % menjadi 24 % pada kelompok
penderita diabetes di Indonesia akan meningkat non diabetes mellitus perempuan. Selain itu
dari 5 juta penderita menjadi 12 juta penderita adanya perubahan perilaku makan ke arah
yang akan termasuk dalam daftar 10 negara persentase lemak yang lebih tinggi (Sukardji,
dengan jumlah penderita diabetes terbesar 2000).
(Healthy Choice, 2002). Jaringan Kebijakan Publik Indonesia
(2004) mengemukakan bahwa penyakit
degeneratif atau penyakit non menular juga
1
Media Gizi Pangan, Vol. VII, Edisi 1, Januari – Juni
2
Media Gizi Pangan, Vol. VII, Edisi 1, Januari – Juni
2009
3
Media Gizi Pangan, Vol. VII, Edisi 1, Januari – Juni