PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Transisi pola penyakit dalam beberapa dasawarsa ini telah bergeser dari
Hingga saat ini penyakit degeneratif telah menjadi penyebab kematian terbesar di
dunia. Bahkan hal ini berimbas kepada kerugian yang telah dialami oleh beberapa
negara di dunia. Sebanyak 38 juta (68%) dari 56 juta kematian di dunia pada
2017).
beban ganda penyakit di bidang kesehatan, yaitu penyakit infeksi yang masih
et al., 2010 dalam Juddin, 2017). Penyakit degeneratif ini kemungkinan akan
pola penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Salah satu
1
2
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang
penjuru dunia (Perkeni, 2011 dalam Giajati, 2017). Diabetes mellitus (DM) atau
di Indonesia lebih dikenal dengan kencing manis telah menjadi masalah kesehatan
yang cukup serius dan merupakan penyakit endokrin yang paling banyak
kerja insulin atau kedua-duanya. Penyakit ini merupakan penyakit menahun yang
Diabetes Mellitus tidak dapat disembuhkan tetapi kadar gula darah bisa
dikendalikan melalui diet, olahraga dan obat-obatan. Kriteria nilai gula darah
dikatakan baik, jika gula darah puasa 80-<100 mg/dL, gula darah 2 jam setelah
makan 80-144 mg/dL, A1C <6,5%, kolesterol total <200 mg/dL, trigliserida <150
mg/dL, IMT 18,5-22,9 kg/m2 dan tekanan darah <130/80 mmHg3 (Rosikhoh,
2016).
terbanyak yang ditemui, yaitu 52,4% disusul responden dewasa akhir sebesar
43,5%, data yang didapatkan meunjukkan bahwa diabetes mellitus lebih banyak
dialami oleh orang yang berusia dewasa tengah dan dewasa akhir (40 tahun ke
atas) (Ratnaningsih, 2009 dalam Ramadhan, 2017). Hal ini sejalan dengan
3
paling banyak menderita DM berada pada kelompok umur 55-59 tahun sebanyak
etiologinya yaitu diabetes tipe 1, tipe 2, tipe gestasional, dan tipe lain. Salah satu
jenis DM yang paling banyak dialami penduduk di dunia adalah DM tipe 2, yaitu
sekitar 90-95% dari seluruh pasien DM adalah DM tipe 2 (Smeltzer & Bare,
2001).
prioritas di dunia yaitu sebanyak 422 juta orang dewasa hidup dengan diabetes
tahun 2014. Menurut kemenkes RI diabetes saat ini telah menjadi ancaman serius
kesehatan global dan kemenkes juga mengutip dari data WHO 2016, 70% dari
total kematian di dunia dan lebih dari setengah beban penyakit (kemenkes RI,
2018). Berdasarkan data dari IDF 2017 indonesia adalah Negara dengan
Meksiko dengan jumla penyandang Diabetes usia 20-79 tahun sekitar 10,3 juta
yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018 ( Kemenkes RI, 2018).
dokter di provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2018 sebesar 1,8% mengalami
peningkatan sebesar 0,4% dari hasil Riskesdas tahun 2013 yaitu 1,4% (Riskesdas,
2018). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar
4
meningkat pada tahun 2017 menjadi 1,9% dan pada tahun 2018 penderita DM di
Kabupaten Banjar yaitu sebanyak 313 orang dengan prevalensi sebesar 0.84%
pada tahun 2019 dan meningkat dari tahun sebelumnya yaitu prevalensinya
yang diderita serta pengobatan yang sedang dijalani oleh seorang pasien DM
pengaruh pada kualitas hidup pasien DM. Kualitas hidup adalah persepsi individu
tentang nilai, konsep, budaya dimana mereka tinggal dan saling berhubungan
situasi penyakit kronik sebagai cara untuk menilai dampak terapi pada pasien
cukup komplek. Hal tersebut karena akan berpengaruh pada beberapa aspek
dalam kehidupan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Gautam et al. (2009)
terhadap kualitas hidup. Kualitas hidup yang rendah tersebut juga berhubungan
dengan sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan aktivitas fisik (Yusra, 2010).
angka kesakitan dan kematian, serta sangat berpengaruh pada usia harapan hidup
pasien diabetes melitus (Smeltzer & Bare, 2008). Kualitas hidup pasien diabetes
melitus dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu antara lain faktor demografi yang
meliputi usia dan status pernikahan, kemudian faktor medis yaitu lama menderita
serta komplikasi yang dialami dan faktor psikologis yang terdiri dari depresi dan
karena faktor genetik atau gaya hidup seseorang. Diabetes melitus mampu
mempengaruhi berbagai organ sistem tubuh dalam jangka waktu tertentu yang
Siwiutami, 2017).
Penyakit diabetes melitus yang tidak ditangani dengan baik dan tepat
dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi pada organ tubuh seperti mata,
jantung, ginjal, pembuluh darah dan saraf yang akan membahayakan jiwa dari
Komplikasi akut timbul saat terjadi penurunan atau peningkatan kadar glukosa
peningkatan kadar glukosa darah dalam jangka waktu lama. Komplikasi tersebut
kualitas hidup pasien DM. Reid&Walker (2009) dalam Yusra (2010) menyatakan
pencetus komplikasi pada diabetes melitus selain durasi atau lama menderita
adalah tingkat keparahan diabetes. Akan tetapi lamanya durasi diabetes yang
diderita diimbangi dengan pola hidup sehat akan menciptakan kualitas hidup yang
dengankualitas hidup pasien DM. Umumnya kualitas hidup yang rendah terdapat
pada durasi DM yang panjang. Demikian juga penelitian Reid & Walker (2009),
pasien DM tipe 2.
bulan Januari s.d Juni didapat hasil rata – rata banyak kunjungan pasien
Dari kelima pasien semuanya menderita Diabtes Melitus dengan type 2. Dilihat
dari kualitas hidup 5 orang responden memiliki kualitas hidup yang baik. Dilihat
tentang gambaran lama menderita, komplikasi dan kualitas hidup pasien diabetes
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi institusi
2. Bagi masyarakat
penelitian-penelitian selanjutnya.
E. Keaslian Penelitian
2. Dian Faktor Yang Rumah Responden yang Observasional Cross 1) Lama menderita
Musyafirah Berhubungan Sakit Ibnu berdomisili di analitik sectional 2) Aktifitas fisik
(2016) Dengan Kejadian Sina wilayah kota 3) Indeks massa tubuh
Komplikasi Makassar dan 4) Kebiasaan merokok
Diabetes Mellitus Di 5) Keteraturan
tercatat di rekam
Rumah Sakit Ibnu pemeriksaan
medik RS Ibnu
Sina Tahun 2016 6) Komplikasi
Sina
10
3. Annies Alfie Gambaran Kualitas Poli Interna Pasien yang tercatat Deskriptif Cross 1) Kualitas hidup
Azila (2016) Hidup Pasien RSD Dr. di rekam medik kuantitatif sectional
Diabetes Mellitus Soebandi PoliInterna RSD Dr.
Tipe 2 Di Poli Jember Soebandi Jember
Interna RSD Dr.
Soebandi Jember
4. Hidayatul Gambaran Lama Wilayah Usia¿ 20 tahun Observasional Survey 1) Lama menderita
Karimah Menderita, Puskesmas dan ≤ 65 tahun. deskriptif deskriptif 2) Komplikasi
(2020) Komplikasi dan Astambul 3) Kualitas hidup
Kualitas Hidup
Penderita Diabetes
Mellitus Di Wilayah
Puskesmas
Astambul
11
12