Asyima
Akbid Pelamonia Makassar
Abstrak
18
Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia September Vol.I No.1
19
Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia September Vol.I No.1
Hasil
Tabel V.1
Distribusi Frekuensi Kejadian Rest Plasenta
Di RSUD Syekh Yusuf Gowa
Rest Plasenta Frekuensi Persentase (%)
Ya 48 64,9
Tidak 26 35,1
Jumlah 74 100,0
Sumber : Data sekunder
Berdasarkan tabel V.1 48 orang (64,9%) dan yang tidak
terbilang bahwa jumlah ibu yang mengalami Rest Plasenta sebanyak
mengalami Rest Plasenta sebanyak 26 orang (35,1%).
Tabel V.2
Distribusi Frekuensi Kejadian Rest Plasent Berdasarkan
Umur Di RSUD Syekh Yusuf Gowa
Umur Frekuensi Persentase (%)
Risiko Tinggi 52 70,3
Risiko Rendah 22 29,7
Jumlah 74 100,0
Sumber : Data sekunder
Berdasarkan tabel V.2 (70,3%) dan umur risiko rendah
terbilang bahwa jumlah ibu dengan sebanyak 22 orang (29,7%).
umur risiko tinggi sebanyak 52 orang
20
Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia September Vol.I No.1
Tabel V.3
Distribusi Frekuensi Kejadian Rest Plasenta Berdasarkan
Jarak Kelahiran Di RSUD Syekh Yusuf Gowa
Jarak Kehamilan Frekuensi Persentase (%)
Tabel V.4
Distribusi Frekuensi Kejadian Rest Plasenta Berdasarkan Paritas
Di RSUD Syekh Yusuf Gowa
Paritas Frekuensi Persentase (%)
Tabel V.5
Hubungan Umur Dengan Kejadian Rest Plasenta
Di RSUD Syekh Yusuf Gowa
Rest Plasenta
Umur Ya Tidak Jumlah Nilai p
n % n % n %
Risiko Tinggi 38 51,4 14 18,9 52 70,3
Risiko Rendah 10 13,5 12 16,2 22 29,7 0,023
Jumlah 48 64,9 26 35,2 74 100
Sumber : Data sekunder
Tabel V.5 terbilang bahwa ibu Plasenta dan 12 orang (16,2%) yang
dengan umur risiko tinggi sebanyak tidak mengalami Rest Plasenta.
52 orang, terdiri dari 38 orang Berdasarkan hasil analisis chi-
(51,4%) yang mengalami Rest square diperoleh nilai p = 0,023
Plasenta dan 14 orang (18,9%) yang lebih kecil dari α = 0,05, ini berarti
tidak mengalami Rest Plasenta. Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan
Sedangkan umur berisiko rendah demikian ada hubungan antara umur
sebanyak 22 orang, terdiri dari 10 ibu dengan kejadian Rest Plasenta.
orang (13,5%) yang mengalami Rest
21
Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia September Vol.I No.1
Tabel V.6
Hubungan Jarak Kelahiran Dengan Kejadian Rest Plasenta
Di RSUD Syekh Yusuf Gowa
Rest Plasenta
Jarak Kehamilan Ya Tidak Jumlah Nilai p
n % n % n %
Risiko Tinggi 31 41,9 21 28,4 52 70,3
1,55
Risiko Rendah 17 23,0 5 6,8 22 29,7
Jumlah 48 64,9 26 35,1 74 100
Sumber : Data sekunder
Tabel V.6 terbilang bahwa ibu orang (6,8%) yang tidak mengalami
dengan jarak kehamilan risiko tinggi Rest Plasenta.
sebanyak 52 orang, terdiri dari 31 Berdasarkan hasil analisis chi-
orang (41,9%) yang mengalami Rest square diperoleh nilai p = 1,55 lebih
Plasenta dan 21 orang (28,4%) yang besar dari α = 0,05, ini berarti Ho
tidak mengalami Rest Plasenta. diterima dan Ha ditolak. Dengan
Sedangkan jarak kehamilan berisiko demikian tidak ada hubungan antara
rendah sebanyak 22 orang, terdiri jarak kehamilan dengan kejadian
dari 17 orang (23,0%) yang Rest Plasenta.
mengalami Rest Plasenta dan 5
Tabel V.7
Hubungan Paritas Dengan Kejadian Rest Plasenta
Di RSUD Syekh Yusuf Gowa
Rest Plasenta
Paritas Ya Tidak Jumlah Nilai p
n % n % n %
Risiko Tinggi 33 44,6 16 21,6 49 66,2
Risiko Rendah 15 20,3 10 13,5 25 33,8 3,54
Jumlah 48 64,9 26 35,1 74 100
Sumber : Data sekunder
Tabel V.7 menunjukkan bahwa Pembahasan
ibu dengan paritas risiko tinggi Hubungan umur dengan kejadian
sebanyak 49 orang, terdiri dari 33 Rest Plasenta
orang (44,6%) yang mengalami Rest
Plasenta dan 16 orang (21,6%) yang Umur ibu merupakan salah
tidak mengalami Rest Plasenta. satu tolak ukur kesiapan seorang ibu
Sedangkan paritas berisiko rendah untuk melahirkan, dimana usia ideal
sebanyak 25 orang, terdiri dari 15 untuk menjalani proses kehamilan
orang (20,3%) yang mengalami Rest dan persalinan adalah usia 20-35
Plasenta dan 10 orang (13,5%) yang tahun. Wanita yang berusia kurang
tidak mengalami Rest Plasenta. dari 20 tahun biasanya memiliki
Berdasarkan hasil analisis chi- kondisi psikis yang belum matang
square diperoleh nilai p = 3,54 lebih serta kemampuan finansial yang
besar dari α = 0,05, ini berarti Ho kurang mendukung.Sementara
diterima dan Ha ditolak. Dengan wanita yang berusia lebih dari 35
demikian tidak ada hubungan antara tahun cenderung mengalami
paritas dengan kejadian Rest penurunan kemampuan reproduksi.
Plasenta.
22
Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia September Vol.I No.1
23
Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia September Vol.I No.1
mengalami Rest Plasenta dan 5 yang terlalu sering dan terlalu dekat
orang (6,8%) yang tidak mengalami menyebabkan intake (masukan)
partus lama. makanan atau gizi menjadi rendah.
Berdasarkan hasil analisis chi- Ketika tuntunan dan beban fisik
square diperoleh nilai p = 1,55 lebih terlalu tinggi mengakibatkan wanita
besar dari α = 0,05, ini berarti Ho tidak mempunyai waktu untuk
diterima dan Ha ditolak. Dengan mengembalikan kekuatan diri dari
demikian tidak ada hubungan antara tuntutan gizi, juga anak yang telah
jarak kehamilan dengan kejadian dilahirkan perlu mendapat perhatian
Rest Plasenta. yang optimal dari kedua orang
Hasil penelitian ini tidak tuanya sehingga perlu sekali untuk
sejalan dengan yang dilakukan oleh mengatur kapan sebaiknya waktu
Eka Yulina 2014. Hubungan Jarak yang tepat untuk hamil
Kelahiran dengan Rest Plasenta , (Saifuddin,2011).
Hasil uji Chi Square dilaporkan Hasil penelitian ini tidak
dengan program spss 16,0 diperoleh sejalan dengan yang dilakukan oleh
hasil nilai X2 hitung 31,220 dan P Yekti Satriyandari 2016 Hubungan
0,000, hasil perbandingan antara Paritas dengan Rest Plasenta , Hasil
nilai probabilitas menunjukkan uji Chi Square Test menunjukkan
bahwa nilai probabilitas lebih kecil bahwa nilai p value=0,42 < dari nilai
dari level of signifikan 5% (0,000 < a=0,05 sehingga dapat dinyatakan
0,05), maka disimpulkan bahwa ada bahwa terdapat hubungan antara
hubungan yang sangat signifikan paritas dengan perdarahan Post
antara Jarak Kelahiran dengan Post Partum di RSUD Panembahan
Partum. Senopati Bantul Tahun 2015. Hasil
penelitian ini didukung oleh teori
Hubungan paritas dengan Manuaba yang mengatakan bahwa
kejadian Rest Plasenta paritas 2-3 merupakan paritas paling
aman ditinjau dari sudut perdarahan
Perdarahan post partum Post Partum. Paritas 1 dan paritas
semakin meningkat pada wanita tinggi (lebih dari 3) mempunyai
yang telah melahirkan tiga anak atau angka kejadian perdarahan Post
lebih, dimana uterus yang telah Partum lebih tinggi. Pada paritas
melahirkan banyak anak cenderung yang rendah (paritas satu), pada
bekerja tidak efisien pada semua kala paritas yang rendah (paritas satu),
persalinan. Uterus pada saat ketidaksiapan ibu dalam menghadapi
persalinan, setelah kelahiran plasenta persalinan yang pertama merupakan
sukar untuk berkontraksi dan faktor penyebab ketidak mampuan
beretraksi kembali sehingga ibu hamil dalam menangani
pembuluh darah maternal pada komplikasi yang terjadi selama
dinding uterus akan tetap terbuka. kehamilan, persalinan dan nifas,
Hal inilah yang dapat meningkatkan sedangkan pada paritas tinggi (lebih
insidensi perdarahan postpartum dari 3), fungsi reproduksi mengalami
(Wiknjosastro,2010). penurunan sehingga kemungkinan
Jika kehamilan “terlalu muda, terjadi perdarahan pasca persalinan
terlalu tua, terlalu banyak dan terlalu menjadi lebih besar.
dekat (4 terlalu)” dapat
meningkatkan risiko berbahaya pada
proses reproduksi karena kehamilan
24
Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia September Vol.I No.1
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah Daftar Pustaka
dilaksanakan pada tanggal 17 s/d 22 Ayuningsih (2013).
Juni 2017 di RSUD Syekh Yusuf http:/www.Ayuningsih811.blo
Gowa. Jenis penelitian ini adalah gspot.com.
metode observasional dengan Cunningham,G.F (2010). Obstetri
pendekatan cross sectional study Williams Edisi2, EGC,Jakarta
untuk melihat faktor-faktor yang Dias Q.,(2014).Lp Sisa
berhubungan dengan kejadian Rest Plasenta.http://www.academi.
Plasenta, maka setelah dilakukan edu.com.
penelitian diperoleh bahwa : Eka Yuliana Widianti. Hubungan
1. Hasil penelitian menunjukkan Jarak Kelahiran Dengan
bahwa ada hubungan antara umur Kejadian Perdarahan Post
dengan kejadian Rest Plasenta Partum Primer Di BPS
2. Hasil penelitian menunjukkan Hermin Sigit Ampel
bahwa tidak ada hubungan antara Boyolali. Jurnal
jarak kelahiran dengan kejadian Kebidanan.Vol.1.VI.No.01
Rest Plasenta. Juli 2014
3. Hasil penelitian menunjukkan Isanty Rimbayani Rahayu Asuhan
bahwa tidak ada hubungan antara Kebidanan pada ibu Bersalin
paritas dengan kejadian Rest dengan Sisa Plasenta di Bidan
Plasenta.. Praktek Mandiri. BD.HJ.Siti
Fatimah Kota Tasikmala.
Saran Jurnal kebidanan.
Setelah dilakukan penelitian Marni 2012. Intranatal Care:Asuhan
dan didapatkan kesimpulan maka Kebidanan Pada Persalina,
penulis memberikan beberapa saran Pustaka Pelajar,Yogyakarta
sebagai berikut: Notoatmodjo 2010. Metedologi
1. Diharapkan kepada Penelitian Kesehatan.
pihak rumah sakit agar Rhineka Cipta. Jakarta
melaksanakan setiap asuhan Novita N.N.,(2013).
berdasarkan sistematika asuhan ResPlasenta.http://ninyomann
kebidanan sehingga dapat ovita072.blogspot.com.
mengidentifikasi masalah pada Nugroho Taufan 2012. Patologi
ibu serta melakukan tindakan Kebidanan.Yoyakarta:Nuha
dengan cepat dan tepat terutama Media
dalam tindakan partus lama. Prawiroharjo S.,(2010). Ilmu
2. Diharapkan kepada Kebidanan. Jakarta:Yayasan
institusi pendidikan khususnya Bina Pustaka Sarwono
Akbid Pelamonia Makassar agar Prawiroharjo
senantiasa memberikan proses Prawirohardjo Sarwono 2014, Ilmu
pembelajaran yang lebih Kebidanan. Jakarta:PT Bina
mengenai kejadian Rest Plasenta. Pustaka
3. Diharapkan bagi Rina Agustina.Beberapa Faktor
peneliti berikutnya untuk meneliti Yang Berhubungan Dengan
lebih banyak faktor penyebab Rest Kejadian
Plasenta agar data yang diperoleh Perdarahan Rest Plasenta di
lebih akurat. RSUD Ambarawa Tahun
2015. Jurnal Kebidanan
25
Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia September Vol.I No.1
26