Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Muhammad Iskandar Muda

NIM : 1751112

FARMASI 3B

1. tuliskan prinsip kerja, kelebihan dan kekurangan dari maserasi

2. tuliskan prinsip kerja, kelebihan dan kekurangan dari perkolasi

2. tuliskan prinsip kerja, kelebihan dan kekurangan dari sokletasi

Jawab:

1. Maserasi

Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan


beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada suhu kamar. Metode maserasi digunakan
untuk mencari simplisia yang mengandung komponen kimia yang mudah larut dalam cairan
pencari, tidak mengandung benzoin, tiraks dan lilin.

Prinsip : Pencarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam
cairan penyari yang sesuai pada temperatur kamar , terlindung dari cahaya. Cairan penyari
akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya
tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah
( proses difusi ). Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi
antara larutan di luar sel dan di dalam sel .

Keuntungan : peralatannya sederhana

Kerugian : waktu yang diperlukan untuk mengekstraksi sampel cukup lama, cairan penyari
yang digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang mempunyai
tekstur keras seperti benzoin, tiraks dan lilin.

Modifikasi metode maserasi :

– Modifikasi maserasi melingkar


– Modifikasi maserasi digesti

– Modifikasi Maserasi Melingkar Bertingkat

– Modifikasi remaserasi

– Modifikasi dengan mesin pengaduk

2. Perkolasi

Perkolasi adalah estraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna (exhaustive
extraction) umumnya dilakukan pada suhu kamar. Perkolasi merupakan proses penyarian
simplisia dengan jalan melewatkan pelarut yang sesuai secara lambat pada simplisia dalam
suatu percolator. Tujuan perkolasi adalah upaya zat berkhasiat tertarik seluruhnya dan
biasanya dilakukan untuk zat berkhasiat yang tahan ataupun tidak tahan pemanasan.

Prinsip : Serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya
diberi sekat berpori. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut,
cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan
jenuh. Gerak kebawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan
diatasnya, dikurangi dengan daya kapiler yang cenderung untuk menahan. Kekuatan yang
berperan pada perkolasi antara lain: gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan
permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya kapiler dan daya geseran.

• Proses perkolasi :

– Pengembangan bahan

– Tahap maserasi antara

– Tahap perkolasi sebenarnya (penetasan/penampungan ekstrak)

• Keuntungan :

- Tidak terjadi kejenuhan

- Pengaliran meningkatkan difusi (dengan dialiri cairan penyari sehingga zat seperti
terdorong u/ keluar dari sel)

• Kerugian :
– Cairan penyari lebih banyak

– Resiko cemaran mikroba u/ penyari air karena dilakukan secara terbuka.

3. Pengertian Soxhletasi

Soxhletasi adalah suatu metode pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam sampel
padat dengan cara penyarian berulang–ulang dengan pelarut yang sama, sehingga semua
komponen yang diinginkan dalam sampel terisolasi dengan sempurna. Pelarut yang
digunakan ada 2 jenis, yaitu heksana (C6H14) untuk sampel kering dan metanol (CH3OH)
untuk sampel basah. Jadi, pelarut yang dugunakan tergantung dari sampel alam yang
digunakan. Nama lain yang digunakan sebagai pengganti sokletasi adalah pengekstrakan
berulang–ulang (continous extraction) dari sampel pelarut (Rahman: 2012).

b) Prinsip Kerja Soxhletasi

Bahan yang akan diekstraksi diletakkan dalam sebuah kantung ekstraksi (kertas, karton, dan
sebagainya) dibagian dalam alat ekstraksi dari gelas yang bekerja kontinyu. Wadah gelas
yang mengandung kantung diletakkan antara labu penyulingan dengan labu pendingin aliran
balik dan dihubungkan dengan labu melalui pipa. Labu tersebut berisi bahan pelarut, yang
menguap dan mencapai ke dalam pendingin aliran balik melalui pipet, berkondensasi di
dalamnya, menetes ke atas bahan yang diekstraksi dan menarik keluar bahan yang
diekstraksi. Larutan berkumpul di dalam wadah gelas dan setelah mencapai tinggi
maksimalnya, secara otomatis dipindahkan ke dalam labu. Dengan demikian zat yang
terekstraksi terakumulasi melalui penguapan bahan pelarut murni berikutnya.

1) Kondensor berfungsi sebagai pendingin, dan juga untuk mempercepat proses


pengembunan,

2) Timbal/klonsong berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingin diambil zatnya,

3) Pipa F/vapor berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap dari proses
penguapan,

4) Sifon berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya penuh kemudian
jatuh ke labu alas bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus,

5) Labu alas bulat berfungsi sebagai wadah bagi ekstrak dan pelarutnya,
6) Hot plate atau penangas berfungsi sebagai pemanas larutan,

7) Water in sebagai tempat air masuk, dan

8) Water out sebagai tempat air keluar (Azam Khan: 2012).

d) Kelebihan dan Kekurangan Soxhletasi

Metode soxhletasi memiliki kelebihan dan kekurangan pada proses ekstraksi.

Kelebihan:

a) Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap
pemanasan secara langsung.

b) Digunakan pelarut yang lebih sedikit

c) pemanasannya dapat diatur

kekurangan:

a) Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah di sebelah bawah terus-
menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh panas.

b) Jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui kelarutannya dalam


pelarut tertentu sehingga dapat mengendap dalam wadah dan membutuhkan volume
pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya.

c) Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan pelarut
dengan titik didih yang terlalu tinggi.

Anda mungkin juga menyukai