OLEH:
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
1. Prinsip Maserasi
Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam
serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari
pada temperatur kamar terlindung dari cahaya, cairan penyari akan
masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena
adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di
luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan
diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah (proses difusi).
Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi
antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Selama proses maserasi
dilakukan pengadukan dan penggantian cairan penyari setiap hari.
Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan. ·
2. Prinsip Perkolasi
Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia
dimaserasi selama 3 jam, kemudian simplisia dipindahkan ke dalam
bejana silinder yang bagian bawahnya diberi sekat berpori, cairan
penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui simplisia tersebut, cairan
penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia yang dilalui
sampai keadan jenuh. Gerakan ke bawah disebabkan oleh karena
gravitasi, kohesi, dan berat cairan di atas dikurangi gaya kapiler yang
menahan gerakan ke bawah. Perkolat yang diperoleh dikumpulkan,
lalu dipekatkan.
Alat perkolator
3. Prinsip Soxhletasi
Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara serbuk
simplisia ditempatkan dalam klonsong yang telah dilapisi kertas saring
sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat
sehingga menguap dan dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi
molekul-molekul cairan penyari yang jatuh ke dalam klonsong menyari
zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan penyari telah mencapai
permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat
melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna
ditandai bila cairan di sifon tidak berwarna, tidak tampak noda jika di
KLT, atau sirkulasi telah mencapai 20-25 kali. Ekstrak yang diperoleh
dikumpulkan dan dipekatkan.
Alat soxlet
4. Prinsip Refluks
Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel
dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan
penyari lalu dipanaskan, uap-uap cairan penyari terkondensasi pada
kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang akan
turun kembali menuju labu alas bulat, akan menyari kembali sampel
yang berada pada labu alas bulat, demikian seterusnya berlangsung
secara berkesinambungan sampai penyarian sempurna, penggantian
pelarut dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam. Filtrat yang diperoleh
dikumpulkan dan dipekatkan.
1. Meserasi
Kerugian utama dari metode maserasi ini adalah memakan ban-yak
waktu, pelarut yang digunakan cukup banyak, dan besar
kemungkinan beberapa senyawa hilang. Selain itu, beberapa sen-
yawa mungkin saja sulit diekstraksi pada suhu kamar. Dan
kelebihan metode maserasi dapat menghindari rusaknya sen-yawa-
senyawa yang bersifat termolabil (Agoes, 2007).
2. Perkolasi
Kelebihan dari metode ini adalah sampel senantiasa dialiri oleh
pelarut baru. Sedangkan kerugiannya adalah jika sampel dalam
perkolator tidak homogen maka pelarut akan sulit menjangkau
seluruh area. Selain itu, metode ini juga membutuhkan banyak
pelarut dan me-makan banyak waktu. (Agoes, 2007).
3. Soxletasi
Keuntungan dari metode ini adalah proses ektraksi yang kontinyu,
sampel terekstraksi oleh pelarut murni hasil kondensasi sehingga
tidak membutuhkan banyak pelarut dan tidak memakan banyak
waktu. Kerugiannya adalah senyawa yang bersifat termolabil dapat
terdegradasi karena ekstrak yang diperoleh terus-menerus berada
pada titik didih, (Agoes, 2007).
b. Ekstraksi cara panas
1. Reflux
Keuntungan dari metode ini adalah digunakan untuk mengekstraksi
sampel-sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan
pemanasan langsung. kerugiannya adalah membutuhkan volume
total pelarut yang besar dan sejumlah manipulasi dari operator
(Seidel V 2006).
2. Destilasi uap
Kerugian dari kedua metode ini adalah senyawa yang bersifat
termolabil dapat terdegradasi (Seidel V 2006).
2.6 Ekstraksi padat-cair dan cai-cair.
1. Ekstraksi Padat Cair
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
1. Esktraksi adalah Proses penarikan kandungan kimia yang dapat larut dari suatu
serbuk simplisia sehingga terpisah dari bahan-bahan yang tidak larut. Dan ekstrak
merupakan hasil ekstraksi.
2. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat pelarut dengan perbandingan
tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur ,seperti benzen, karbon
tetraklorida atau kloroform. Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada
3. Metode ekstraksi terdiri dari ekstraksi dengan cara dingin dengan metode
meserasi, perkolasi, dan soxletasi. Sedangkan ekstraksi dengan cara panas
dengan metode refluks dan destilasi uap.
4. Prinsip
1. Meserasi
Kerugian utama dari metode maserasi ini adalah memakan ban-yak waktu,
pelarut yang digunakan cukup banyak, dan besar kemungkinan beberapa
senyawa hilang. Selain itu, beberapa sen-yawa mungkin saja sulit
diekstraksi pada suhu kamar. Dan kelebihan metode maserasi dapat
menghindari rusaknya sen-yawa-senyawa yang bersifat termolabil (Agoes,
2007).
2. Perkolasi
Kelebihan dari metode ini adalah sampel senantiasa dialiri oleh pelarut baru.
Sedangkan kerugiannya adalah jika sampel dalam perkolator tidak homogen
maka pelarut akan sulit menjangkau seluruh area. Selain itu, metode ini juga
membutuhkan banyak pelarut dan me-makan banyak waktu. (Agoes, 2007).
3. Soxletasi
Keuntungan dari metode ini adalah proses ektraksi yang kontinyu, sampel
terekstraksi oleh pelarut murni hasil kondensasi sehingga tidak
membutuhkan banyak pelarut dan tidak memakan banyak waktu.
Kerugiannya adalah senyawa yang bersifat termolabil dapat terdegradasi
karena ekstrak yang diperoleh terus-menerus berada pada titik didih,
b. Ekstraksi cara panas
1. Reflux
Keuntungan dari metode ini adalah digunakan untuk mengekstraksi sampel-
sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung.
kerugiannya adalah membutuhkan volume total pelarut yang besar dan
sejumlah manipulasi dari operator.
2. Destilasi uap
Kerugian dari kedua metode ini adalah senyawa yang bersifat termolabil
dapat terdegradasi.
6. Cara mengekstraksi sampel pirogalotanin
a. Sampel dibasahi dengan larutan FeCl3 1 N, jika mengandung pirogalotanin akan
menghasilkan warna biru.
b. Sampel ditambahkan dengan larutan brom, jika mengandung pirogalotanin tidak
terjadi endapan
DAFTAR PUSTAKA
Seidel V. Initial and ulkextraction. In: Sarker SD, Latif Z & Gray Al, edi-tors.
Natural product Isolation, 2nd ed. Totowa ()Ney Jersey). Humana
Press Inc. 2006. hal. 31-5
Sudarmi, Sri dan Siswanti. 2011. Koefisien Transfer Massa pada Ekstraksi
Biji Pala dengan Pelarut Etanol. Prosiding Seminar Nasional Teknik
Kimia “Kejuangan” Pengembangan Teknologi Kimia untuk
Pengolahan Sumber daya Alam Indonesia. Yogyakarta.