TUJUAN
1. Memahami prinsip operasi ekstraksi cair-cair dengan menggunakan
alat sederhana (corong pisah)
2. Dapat menghitung neraca massa proses ekstraksi cair cair
2. Waktu ekstraksi.
3. Kecepatan pengadukan.
1. Koefisien distribusi(Ki)
K = koefisien distribusi
2. Yield (Ye)
Solven harus dapat menghasilkan yield yang besar dari hasil ekstraksi.
Perbedaan titik didih dari solut dan solven harus cukup jauh agar mudah
dipisahkan dengan cara distilasi.
4. Chemichal reactivity
𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑙𝑢𝑒𝑛𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘
β = 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑎𝑓𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑙𝑢𝑒𝑛𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑎𝑓𝑖𝑛𝑎𝑡
Agar proses ekstraksi dapat berlangsung, harga β harus lebih besar dari satu.
Jika nilai β =1 artinya kedua komponen tidak dapat dipisahkan.
6. Densitas
Perbedaan densitas dari fasa solven dan fasa diluen harus cukup besar agar
mudah dipisahkan pada proses separasi. Perbedaan densitas ini akan berubah
selama proses ekstraksi dan mempengaruhi laju perpindahan massa.
Tegangan antar muka yang besar akan membuat proses transfer massa menjadi
lebih sulit, sedangkan pelarut yang memiliki tegangan antar muka kecil akan
mempermudah terjadinya proses transfer massa namun kontak antara solut dan
solven menjadi lebih kecil, oleh karena itu untuk memperbesar kontak dapat
dilakukan pengadukan (shaker).
4. Pelarut dan larutan yang akan diekstraksi harus tidak mudah campur.
VII. PERHITUNGAN
a. Penentuan berat jenis
Suhu aquadest = 26 ℃
Densitas aquadest 26 ℃ = 0,99681 g/ml
Massa pikno kosong = 24,0250 g
Massa pikno + aquadest = 48,8661 g
Massa aquadest =(massa pikno+ aquadest) – massa pikno
kosong
= (48,8661- 24,0250) g
= 24,8411 g
massa aquadest
Volume pikno = ρ air 26℃
24,8411 g
= 0,99681 g/ml
= 24,9206 ml
Massa TCE =(massa pikno+ TCE) – massa pikno kosong
= (60,3968 – 24,0250) g
= 36,3718 g
massa TCE
Densitas TCE = volume pikno
36,3718 g
= 24,9206 ml
= 1,459507 g/ml
Densitas asam asetat = 1,05 g/ml
Berat jenis untuk ekstrak dan rafinat pada volume asam asetat 1 mL
(Berat pikno+Ekstrak)- (Berat piknometer kosong)
Berat Jenis Ekstrak = Volume piknometer
(98,0672)- (48,5712)gram
= 24,9206 mL
= 1.9858 gram/mL
(133,1111)- (73,3591)gram
= 24.9206 mL
= 2,3977 gram/mL
Untuk menghitung densitas dengan volume asam asetat yang berbeda
dilakukan dengan cara yang samasehinggadidapatkanhasilsebagaiberikut :
Densitas
Vol asam
asetat (ml) Ekstrak Rafinat
1 1.9858 2.3977
3 2.1297 2.5290
5 2.1394 2.1902
7 2.3935 2.5621
9 2.3377 2.4420
11 2.3329 2.5408
= 0,0042mol
massaekstrak
Mol asam asetat dalam ekstrak =massa sampel × kons asam asetat
49,4882 g
= × 0,0042 mol
14,282 g
= 0,0146 mol
Massa asam asetat dalam ekstrak = mol as. asetat × BM as. asetat
= 0,0146 mol× 60 g/mol
= 0,873 g
= 0,0176
= 0,0005 mol
massa rafinat
Mol asam asetat dalam rafinat = massa sampel × kons asam asetat
59,7520 g
= 16,9972 g × 0,0005 mol
= 0,0018 mol
Massa asam asetat dalam rafinat = mol as. asetat × BM as. asetat
= 0,0018mol× 60 g/mol
= 0,1055g
= 0,0018
= 0,0142
f. Neraca massa
Neraca massa total
F + S = R + E
74,0254 g + 50,16 g = R + 49,4882 g
R = 74,6972 g
50.16 1.05 1 74.0254 1.05 0.0142 49.4882 74.6972 0.0018 0.0176 100.1708
50.16 1.05 3 76.1254 3.15 0.0414 53.0733 73.2121 0.0031 0.0421 296.7751
50.16 1.05 5 78.2254 5.25 0.0671 53.3154 75.0700 0.0040 0.0627 477.3278
50.16 1.05 7 80.3254 7.35 0.0915 59.6478 70.8376 0.0055 0.0799 472.9977
50.16 1.05 9 82.4254 9.45 0.1146 58.2569 74.3285 0.0067 0.1013 529.7747
50.16 1.05 11 84.5254 11.55 0.1366 58.1380 76.5474 0.0105 0.1080 501.9224
VIII. PEMBAHASAN
Yuliani Sikombong
(33116072)
Percobaan kali ini adalah ekstraksi cair – cair. Pada percobaan ini
bertujuan untuk menghitung neraca massa dari Asam Asetat glacial (solute)
dalam esktrak dan rafinat dengan penambahan pelarut air (solute).
Sebagaimana kita ketahui ekstraksi adalah salah satu cara atau metode
pemisahan larutan dua komponen cair dengan menambahkan komponen ke-
tiga yang dapat larut dengan zat terlarut (solute) tetapi tidak larut/sedikit
larut dengan diluen. Dalam hal ini adalah larutan antara Tricloroetilen
(TCE) sebagai diluen dengan asam asetat glasial (CH3COOH) sebagai
solute ditambah air sebagai pelarut (solvent) yang akan memisahkan antara
TCE dan asam asetat glacial. Dimana air dan TCE tidak saling larut dan
membentuk dua lapisan. Lapisan atas disebut dengan ekstrak. Sedangkan
lapisan bawah disebut dengan rafinat.
Dalam praktikum ini, percobaan yang dilakukan yaitu pemisahan antara
campuran TCE dan air dengan alat sederhana yaitu corong pisah untuk
menentukan neracamassa. Penambahan asam asetat pada larutan bervariasi
yakni 1ml, 3 ml, 5 ml, 7 ml,9 ml dan 11 ml yang kemudian dicampurkan
kedalam corong pemisah yang membentuk dua lapisan tadi.
Dari data hasil pengamatan dapat diketahui bahwa berat jenis rafinat jauh
lebih besar dibandingkan berat jenis ekstrak, sehingga diketahui bahwa
Rafinat berada pada Lapisan Bawah yang banyak mengandung TCE, dan
lapisan atas yaitu ekstrak yang banyak mengandung Asam Asetat glacial
dan Air, hal ini dikarenakan Asam Asetat glacial mudah larutdalam air,
sedangkan TCE sedikit/tidak larut dalam air
Dari data percobaan yang telah dilakukan kemudian dihitung massa asam
asetat yang terkandung didalam ekstrak dan massa asam asetat yang
terkandung didalam rafinat. Dari hasil perhitungan yang diperoleh
didapatkan hasil bahwa massa asam asetat lebih banyak terkandung didalam
ekstrak dibandingkan di dalam rafinat. Hal sesuai dengan teori yang ada
bahwa ekstrak kaya akan solvent sedangkan rafinat sedikit mengandung
solvent.
Namun, berdasarkan hasil perhitungan terdapat ketidakseimbangan hasil
yang didapatkan pada pengukuran volume rafinat dan volume ekstrak,
dimana volume berdasarkan hasil pengukuran memiliki perbedaan dengan
volume umpan yang seharsunya. Hal itu kemungkinan disebabkan karena
pada saat praktikum corongpisah yang digunakan ada yang bocor sehingga
volumenya berkurang, dan juga disebabkan karena factor ketidaktelitian
praktikan pada saat praktikum.
Vivin Allolayuk
33116065
1. Koefisien Distribusi
1 1 50 50 8,4
2 3 50 50 11,555556
3 5 50 50 13,333333
4 7 50 50 14,857143
5 9 50 50 12,857143
6 11 50 50 7,275
massa massa NM
densitasasamasetat volume massaasam Xf massaekstrak Xr Xe Nm f
air feed total
50.16 1.05 1 74.0254 1.05 0.0142 49.4882 74.6972 0.0018 0.0176 100.1
50.16 1.05 3 76.1254 3.15 0.0414 53.0733 73.2121 0.0031 0.0421 296.7
50.16 1.05 5 78.2254 5.25 0.0671 53.3154 75.0700 0.0040 0.0627 477.3
50.16 1.05 7 80.3254 7.35 0.0915 59.6478 70.8376 0.0055 0.0799 472.9
50.16 1.05 9 82.4254 9.45 0.1146 58.2569 74.3285 0.0067 0.1013 529.7
50.16 1.05 11 84.5254 11.55 0.1366 58.1380 76.5474 0.0105 0.1080 501.9
2. Neraca Massa
Rizki Amalia
331 16 045
50.16 1.05 1 74.0254 1.05 0.0142 49.4882 74.6972 0.0018 0.0176 100.1708
50.16 1.05 3 76.1254 3.15 0.0414 53.0733 73.2121 0.0031 0.0421 296.7751
50.16 1.05 5 78.2254 5.25 0.0671 53.3154 75.0700 0.0040 0.0627 477.3278
50.16 1.05 7 80.3254 7.35 0.0915 59.6478 70.8376 0.0055 0.0799 472.9977
50.16 1.05 9 82.4254 9.45 0.1146 58.2569 74.3285 0.0067 0.1013 529.7747
50.16 1.05 11 84.5254 11.55 0.1366 58.1380 76.5474 0.0105 0.1080 501.9224
IX. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Ekstraksi cair-cair (liquid extraction, solvent extraction) adalah proses
pemisahan solut dari cairan pembawa (diluen) menggunakan solven
cair.
2. Jika dipisahkan terdapat 2 fase, yaitu fase rafinat berisi diluen dan sisa
solute sedangkan fase ekstrak berisi solute dan solven.
3. Hasil neraca massa dapat dilihat pada perhitungan.
X. DAFTAR PUSTAKA
Ketsukumo.2013.Ekstraksi Cair-Cair.
http://ryusuketsukumo.blogspot.com/2013/06/laporan-ekstraksi-cair-cair-v.html.
Diakses 22 Oktober 2018.