PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sulfonasi
Bahan baku yang biasanya digunakan pada proses sulfonasi adalah senyawa aromatik
seperti benzene dan turunannya, naftalen dan turunannya, antraquinon dan turunannya, senyawa
alifatik dan turunannya seperti alkohol, eter. Agents yang digunakan untuk proses sulfonasi
adalah:
Grup sulfur trioksida:
Sulfur trioksida (SO3), oleum, dan concentrated sulfuric acid (SO3 + water)
Chlorosulfonic acid (SO3 + HCl)
Sulfur trioksida yang digabungkan dengan senyawa organik
SO3-oleum-concentrated sulfuric acid memiliki kedekatan sifat fisik dan bisa saling
menggantikan. Grup sulfur trioksida (terutama oleum) merupakan agent utama yang digunakan
untuk menghasilkan sulfonates secara langsung dengan bahan baku aromatik.
SO3 memiliki daya afinitas yang tinggi terhadap air. Bentuk hidrat dari SO 3 adalah oleum
dan concentrated sulfuric acid. Monohidrat SO3.H2O adlah 100% H2SO4; dihidrat SO3.2H2O atau
84.5% H2SO4; dan pyrosulfuric acid 2SO3.H2O atau 45% oleum. SO3 merupakan bagian yang
reaktif dalam oleum dan concentrated sulfuric acid (H2SO4 92-98%). Hidrat dari SO3 pada suhu
rendah berbentuk kristal, namun dengan kenaikan suhu akan semakin tidak stabil dan akhirnya
pada suhu 450C akan terurai sempurna menjadi SO 3 dan H2O. Perbandingan proses sulfonasi
dengan menggunakan agent H2SO4 dan oleum ditunjukkan pada Tabel. 2.1
H2SO4
RH + SO3 RSO3H + H2SO4
Rate = k2 [ArH][SO3]
Kecepatann reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi bahan baku (ArH) dan konsentrasi SO3.
Kinetika reaksi sulfonasi pada pemakaian agent concentrated sulfuric acid (H2SO4
pekat) adalah:
Rate = k2 [ArH]/[w]
Karena dihasilkan H2O di akhir proses maka kecepatan reaksi berbanding terbalik dengan
kuadrat konsentrasi air, sehingga kecepatan reaksi akan berkurang secara berarti.
Sulfonasi senyawa hidrokarbon aromatik merupakan salah satu jenis sulfonasi yang
paling penting. Pada proses sulfonasi senyawa aromatik dengan menggunakan sulfonating agent
concentrated H2SO4 dapat merupakan reaksi endoterm. Sulfonasi anilin, berlangsung pada
temperatur 180-195C sehingga akan sulit jika diaplikasikan pada skala laboratorium, sementara
untuk proses sulfonasi naftalen menggunakan concentrated H2SO4 dapat berlangsung pada
temperatur kurang dari 50C dengan tekanan 1 atm. Naftalen merupakan salah satu senyawa
yang cukup aman digunakan jika dibandingkan senyawa hidrokarbon aromatik lainnya. Oleh
karena itu, reaksi sulfonasi naftalen merupakan reaksi sulfonasi yang cocok dan aman diterapkan
di laboratorium Satuan Proses Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung.
atau ..........
(1)
Dengan X adalah berat asam dalam gram dan adalah banyaknya SO3 dalam H2SO4
dalam persen. Setiap senyawa organik memiliki nilai yang berbeda-beda seperti
ditunjukkan Tabel 2.2. Semakin mudah suatu bahan organik disulfonasi semakin rendah nilai
nya (Groggins, 1958).
2. Temperatur Operasi
Proses sulfonasi naftalen membentuk 2 jenis naftalen sulfonat, yaitu dan -naftalen
sulfonat. Kedua jenis naftalen sulfonat tersebut berbeda pada penempatan gugus SO3H
pada naftalennya. Pengaruh temperatur terhadap pembentukan naftalen sulfonat dan
distribusi pembentukan dan -naftalen sulfonat disajikan pada Gambar 2.2 dan Tabel 2.3
Pada temperatur rendah, reaksi dikendalikan oleh faktor kinetika atau faktor cepat
lambatnya reaksi. -naftalen sulfonat akan lebih cepat terbentuk pada kondisi ini karena
reaksi berlangsung pada jalur energi aktivasi yang lebih rendah. Reaksi yang berlangsung
pada temperatur yang lebih tinggi akan dikendalikan oleh faktor termodinamika atau faktor
kestabilan produk. Pada kondisi ini reaksi akan menghasilkan -naftalen sulfonat yang lebih
stabil meskipun memiliki energi aktivasi yang lebih tinggi (Weininger, 1984).
Titik Leleh -Naftalen Sulfonat Berdasarkan Literatur:
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Bahan
Nama bahan Jumlah Nama Jumlah
bahan
Naftalen teknis 5 gram Etanol 96% 30 ml
H2SO4 98% 3 ml Aquades 100 ml
Diklorometana 15 ml
teknis
Diklorometana
15mL 5 gram naftalen
Dilarutkan dalam
Erlenmeyer
Larutan
Pemanasan dan
penambahan H2SO4
Didinginkan,
Ditambahkan etanol dan
air mendidih, disaring
Naftalen
sulfonat murni
Produk dikeringkan
dicek titik
lelehnya
3.4 Rangkaian Alat
Tabung CaCl2
Klem
Kondensor
Selang silikon
Gelas kimia
Erlenmeyer
Penangas
Water batch
Pengungkit
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Perhitungan
Mol naftalena
gram/mol
gram
Massa H2SO4
Mol H2SO4
Stoikiometri :
H2SO4
Naftalena + Asam Sulfat Naftalen sulfonat + H2O
Mula-mula 0,039 0,055 - -
Reaksi 0,039 0,039 0,039 0,039
Kesetimbangan 0 0,016 0,039 0,039
Berat Produk Teoritis
Massa Naftalen sulfonat = mol Naftalen sulfonat x BM Naftalen sulfonat
= 0,039 mol x 208g/mol
= 8,112 gram
Yield = x 100%
= 69.77%
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
%yield yang didapat sebesar 69.77 %. Dapat diketahui bahwa %yield yang didapat <
100% hal tersebut dapat terjadi karena kondisi oprasi tidak optimum, seperti bahan baku
tidak bereaksi semua.
Titik leleh -naftalen sulfonat yang didapat pada percobaan ini adalah sebesar 75 0C.
Berdasarkan literatur, titik leleh -naftalen sulfonat adalah 77-79oC. Perbedaan titik leleh
tersebut karena -naftalen sulfonat yang didapat dari praktikum belum -naftalen sulfonat
murni sehingga didalamnya masih terdapat zat pengotor dan zat lainnya.
5.2 Saran
Saat praktikum menggunakan APD (alat pelindung diri). Naftalen yang digunakan di
gerus terlebih dahulu agar mudah larut dan cepat terjadi reaksi. Berhati-hati saat melaksanakan
praktikum. Letakan magnetic stirrer di tengah agar proses pengadukan optimu, jaga suhu tetap
pada suhu seharusnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, R. And Fessenden J., 1982., Organic Chemistry, 2nd Edition, Willard Grant
Press Publisher, Massachussets, USA
Othmer K., 1982, Encyclopedia of Chemical Technology. Vol.8. Second Completely
Revised Edition, Interscience Publishers a division of John Wiley and Sons, Inc.
Raharjo, alif. 4 Maret 2011. Pembuatan Senyawa Sulfonat. http://alipart.blogspot.
co.id/2011/03 /pembuatan-etil-asetat.html[Diakses 29 November 2016]
Soerawidjaya, 2006. Jurnal : chemical engginering process. Bandung: ITB dan PT.
Rekayasa Industri.
https://id.scribd.com/document/334038575/sulfonasi