Kelompok 8
B. DASAR TEORI
It
T=
Io
1
A=log =ε . b . c
T
Dimana:
T = persen transmitan
c = konsentrasi (mol.L-1)
b = tebal larutan (cm)
A = absorban
Oleh karena itu, untuk setiap bahan aktif, persamaanya dapat ditulis menjadi:
A=ε . c
Alat
Mortir dan stamper, kertas timbang, spatula, labu erlenmeyer 100 / 250 ml (4 buah),
gelas piala 100 ml ( 2buah), labu bundar 250 ml, gelas ukur 50/100 ml, pipet tetes (2
buah), timbangan,kuvet, spektrofotometer.
Bahan
Serbuk parasetamol, serbuk kofein, tablet yang mengandung parasetamol-kafein,
larutan dapar asetat pH 5, kloroform, etanol.
D. CARA KERJA
membuat larutan induk 1000 ppm parasetamol dalam etanol dan 1000 ppm kafein
dalam kloroform.
a. Pembuatan Larutan Standar Parasetamol Dan Kafein (dalam kloroform dan HCl)
- Parasetamol
Nbaku paraset x Vbaku paraset = Nstd paraset x Vparaset std paraset
1000 ppm x 1 mL = N2 x 50 mL
Nparaset std = 1000/ 50
Nparaset std = 20 ppm
- Kafein
Nbaku kafein x Vbaku kafein = Nkafein standar x Vkafein standar
1000 ppm x 0,2 mL = N2 x 50 mL
Nkafein standar = 500/ 50
Nkafein standar = 10 ppm
parasetamol kafein
Berat 1 tablet Paramex 746,5 mg 250 mg 50 mg
Berat sampel yang ditimbang 49,3 mg 16,510 Mg 3,302 mg
Konsentrasi pada 250 mL 66,04 ppm 13,208 ppm
Konsentrasi pada 100 mL 9,906 ppm 1,9812 ppm
Menjadi :
0,064 C1 + 0,0423 C2 = 1,257…. (1)
0,064 C1 + 0,7544 C2 =3,284 …. (2)
0,7121 C2 = 2,027
C2 (kafein) = 2,027 / 0,7121
= 2,847 ppm
A A
249,5 nm → a = 272,5 nm → a =
C C
0,161 0,195
= =
4 4
= 0,0403 = 0,0488
Menjadi
0,0624 C1 + 0,0403 C2 = 1,257…. (1)
0,0624 C1 + 0,2273 C2 = 3,232 …. (2)
0,1870 C2 = 1,975
C2(kafein) = 1,975 / 0,1870
= 10,562 ppm
Subtitusikan pada pers. (2)
0,0134 C1 + 0,0488 C2 = 0,694 → 0,0134 C1 + 0,0488 (10,562) = 0,694
0,0134 C1 + 0,5154 = 0,694
C1 = (0,694 – 0,5154 )/ 0,0134
C(paracetamol) = 13,3283 ppm
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, dilakukan penentuan kadar sampel senyawa obat
secara simultan dengan metode spektrofotometri. Obat yang digunakan dalam
praktikum kali ini adalah Paramex. Tablet Paramex digunakan karena tablet ini
mengandung bahan campuran dari parasetamol dan kafein. Adapun alasan
parasetamol dan kafein dapat dianalisis dengan spektro UV-VIS ialah karena
parasetamol memiliki gugus autokrom (-OH) dan gugus kromofor (-CO) sehingga
bisa menyerap sinar UV. Begitu pula dengan kafein mampu menyerap sinar UV.
Untuk menghitung kadar parasetamol dan kafein pada larutan sampel dahulu
dihitung Absorbtivitas molar pada masing-masing larutan parasetamol dan larutan
kafein. Absorbtivitas molar tersebut dihitung menggunakan rumus Lambert-Beer
pada panjang gelombang maksimum masing-masing zat. Absorbtivitas molar pada
larutan parasetamol yang diperoleh pada panjang gelombang maksimum parasetamol
249,5 nm adalah 0,064 M-1cm-1 dan pada panjang gelombang maksimum kafein dalam
kloroform 276,0 nm adalah 0,0122 M-1cm-1. Absorbtivitas molar pada larutan kafein
yang diperoleh pada panjang gelomang maksimum 249,5 nm adalah 0,0423 M -1cm-1
dan pada panjang gelombang maksimum kafein dalam kloroform 276,0 nm adalah
0,1438 M-1cm-1.
Setelah nilai absorbtivitas pada kedua larutan dengan panjang gelombang
maksimum dihitung, maka kadar larutan parasetamol dan kafein dalam kloroform
dapat ditentukan dengan rumus eliminasi. Dari hasil perhitungan, diperoleh kadar
larutan parasetamol dalam sampel adalah 179,32% dan kadar kafein dalam kloroform
dalam sampel adalah 143,7%.
Absorbtivitas molar pada larutan parasetamol yang diperoleh pada panjang
gelombang maksimum parasetamol 249,5 nm adalah 0,064 M-1cm-1 dan pada panjang
gelombang maksimum kafein dalam HCl 272,5 nm adalah 0,0134 M-1cm-1.
Absorbtivitas molar pada larutan kafein yang diperoleh pada panjang gelomang
maksimum 249,5 nm adalah 0,0403 M-1cm-1 dan pada panjang gelombang maksimum
kafein dalam HCl 272,5 nm adalah 0,0488 M-1cm-1.
Setelah nilai absorbtivitas pada kedua larutan dengan panjang gelombang
maksimum dihitung, maka kadar larutan parasetamol dan kafein dalam kloroform
dapat ditentukan dengan rumus eliminasi. Dari hasil perhitungan, diperoleh kadar
larutan parasetamol dalam sampel adalah 134,55% dan kadar kafein dalam HCl dalam
sampel adalah 533,11%.
G. KESIMPULAN
Panjang gelombang maksimum parasetamol adalah 249,5 nm.
Panjang gelombang maksimum kafein dalam kloroform adalah 276,0 nm.
Panjang gelombang maksimum kafein dalam HCl adalah 272,5 nm.
Absorbtivitas molar pada larutan parasetamol yang diperoleh pada panjang
gelombang maksimum parasetamol 249,5 nm adalah 0,064 M-1cm-1.
Absorbtivitas molar pada larutan parasetamol yang diperoleh pada panjang
gelombang maksimum kafein dalam kloroform 276,0 nm adalah 0,0122 M-1cm-1.
Absorbtivitas molar pada larutan kafein yang diperoleh pada panjang gelombang
maksimum parasetamol 249,5 nm adalah 0,0423 M-1cm-1.
Absorbtivitas molar pada larutan kafein yang diperoleh pada panjang gelombang
maksimum kafein dalam kloroform 276,0 nm adalah 0,1438 M-1cm-1.
Kadar parasetamol dalam sampel 179,32% dan kadar kafein dalam kloroform
dalam sampel adalah 143,7%.
Absorbtivitas molar pada larutan parasetamol yang diperoleh pada panjang
gelombang maksimum parasetamol 249,5 nm adalah 0,064 M-1cm-1.
Absorbtivitas molar pada larutan parasetamol yang diperoleh pada panjang
gelombang maksimum kafein dalam HCl 272,5 nm adalah 0,0134 M-1cm-1.
Absorbtivitas molar pada larutan kafein yang diperoleh pada panjang gelombang
maksimum parasetamol 249,5 nm adalah 0,0423 M-1cm-1.
Absorbtivitas molar pada larutan kafein yang diperoleh pada panjang gelombang
maksimum kafein dalam HCl 272,5 nm adalah 0,0488 M-1cm-1.
Kadar parasetamol dalam sampel 134,55% dan kadar kafein dalam kloroform
dalam sampel adalah 533,11%.
H. DAFTAR PUSTAKA
Gandjar, Ibnu Gholib., Abdul Rohman. 2008. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Rot,Hermann J.,dan Gottfried Balsschke . 1985 . Analisis Farmasi. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Widjaja, I.N.K., K.W. Astuti., N.M.P. Susanti., & I.M.A.G. Wirasuta. 2008. Buku
Ajar Analisis Farmasi Fisiko Kimia. Jimbaran : Jurusan Farmasi FMIPA
Universitas Udayana.
Widjaja, I.N.K., dan N. P. L. Laksmiani. 2009. Petunjuk Praktikum Analisis Fisiko
Kimia. Jimbaran : Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana.