Anda di halaman 1dari 8

Kelebihan Dan Kekurangan Kromatografi Gas

1. Kelebihan Kromatografi Gas


a. Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi
b. Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi
pemisahan yang tinggi
c. Gas mempunyai vikositas yang rendah
d. Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat
sehingga analisis relatif cepat dan sensitifitasnya tinggi
e. Pemakaian fase cair memungkinkan memilih dari sejumlah fase diam yg
sangat beragam yg memisahkan hampir segala macam campuran.

2. Kekurangan Kromatografi Gas


a. Teknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap
b. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran
dalam jumlah besar. Pemisahan pada tingkat (mg) mudah dilakukan,
pemisahan pada tingkat gram sulit dilakukan,
c. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif
terhadap fase diam dan zat terlarut.
DERIVATISASI
Derivatisasi merupakan proses kimiawi untuk mengubah suatu
senyawa menjadi senyawa lain yang mempunyai sifat-sifat yang
sesuai untuk dilakukan analisis menggunakan kromatografi gas
(menjadi lebih mudah menguap).

Alasan dilakukannya derivatisasi:

- Senyawa-senyawa tersebut tidak memungkinkan dilakukan


analisis dengan GC terkait dengan volatilitas dan stabilitasnya.

- Untuk meningkatkan batas deteksi dan bentuk kromatogram.


Beberapa senyawa tidak menghasilkan bentuk kromatogram
yang bagus (misal puncak kromatogram saling tumpang tindih)
atau sampel yang dituju tidak terdeteksi, karenanya diperlukan
derivatisasi sebelum dilakukan analisis dengan GC.
Derivatisasi (lanjutan)
- Meningkatkan volatilitas, misal senyawa gula. Tujuan utama
derivatisasi adalah untuk meningkatkan volatilitas senyawa-
senyawa yang tidak mudah menguap (non-volatil).

-Senyawa-senyawa dengan berat molekul rendah biasanya


tidak mudah menguap karena adanya gaya tarik-menarik inter
molekuler antara gugus-gusug polar karenanya jika gugus-
gugus polar ini ditutup dengan cara derivatisasi akan mampu
meningkatkan volatilitas senyawa tersebut secara dramatis.

-Meningkatkan deteksi, misal untuk kolesterol dan senyawa-


senyawa steroid.

- Meningkatkan stabilitas. Beberapa senyawa volatil mengalami


dekomposisi parsial karena panas sehingga diperlukan
derivatisasi untuk meningkatkan stabilitasnya.
Contoh derivatisasi yang digunakan untuk
memperbaiki bentuk puncak pseudoefedrin:
Caranya :
Sirup dekongestan dibasakan dengan amonia dan
diekstraksi ke dalam etil asetat sehingga akan menjamin
bahwa semua komponen yang terekstraksi berada dalam
bentuk basa bebasnya daripada bentuk garamnya. Bentuk
basa inilah yang bertanggungjawab pada bagusnya bentuk
puncak kromatografi. Garam-garam atau basa-basa akan
terurai karena adanya panas pada lubang suntik GC,
sehingga dengan adanya proses ini akan dapat menyebab-
kan terjadinya peruraian.
Jika ekstrak pada sirup dekongestan dianalisis dgn
kromatografi gas secara langsung maka kromatogram yang
dihasilkan seperti gambar dibawah. Basa bebas triprolidin
dan dekstrometorfan menunjukkan bentuk puncak yang
bagus, akan tetapi pesudoefedrin yang merupakan basa
yang lebih kuat karena adanya gugus hidroksil dan gugus
amin memberikan bentuk puncak yang kurang bagus.
Hal ini dapat diatasi dengan menutup gugus polar (gugus
hidroksi dan amin) pada pseudoefedrin dengan cara
mereaksikannya dgn trifluoroasetat anhidrida (TFA).
Perlakuan dengan TFA ini tidak menghasilkan senyawa
derivatif terhadap senyawa-senyawa basa tersier dalam
ekstrak (sirup dekongestan) ini. Reagen TFA ini sangat
bermanfaat karena reagen ini sangat reaktif dan bertitik
didih rendah (400C) sehingga kelebihan reagen TFA ini
mudah dihilangkan dengan cara evaporasi sebelum
dilakukan kromatografi gas
kromatogram sebelum
derivatisasi

kromatogram sesudah
derivatisasi

Anda mungkin juga menyukai