Anda di halaman 1dari 12

KROMATOGRAFI GAS

NAMA KELOMPOK:
anggun sastiana 202002205
fenalia dea ananda 202002218
Pengertian komatografi GAS

Gas Chromatography (GC) adalah teknik


analitis yang digunakan secara sangat luas.
Digunakan untuk menentukan komposisi
campuran zat kimia (sampel), kromatograf
gas menggunakan beragam gas dalam
operasinya, bergantung pada jenis detektor
dan penganalisis tertentu.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
KOMATOGRAFI GAS

.
Keunggulan dari metode ini adalah sebagai berikut:
1. Efisien, resolusi tinggi sehingga dapat digunakan untuk menganalisis partikel berukuran sangat kecil seperti polutan dalam udara
2. Aliran fasa gerak (gas) sangat terkontrol dan kecepatannya tetap.
3. Pemisahan fisik terjadi didalam kolom yang jenisnya banyak sekali, panjang dan temperaturnya dapat diatur.
4. Banyak sekali macam detector yang dapat dipakai pada kromatografi gas (saat ini dikenal 13 macam detector) dan respondetector adalah
proporsional dengan jumlah tiap komponen yang keluar dari kolom.
5. Sangat mudah terjadi pencampuran uap sampel kedalam fasa bergerak.
6. Kromatografi sangat mudah digabung dengan instrument fisika-kimia yang lainnya. contohnya GC/FT-IR/MS.
7. Analisis cepat, biasanya hanya dalam hitungan menit.
8. Tidak merusak sampel.
9. Sensitivitas tiggi sehingga dapat memisahkan berbagai senyawa yang saling bercampur dan mampu menganalisis berbagai senyawa
meskipun dalam kadar/konsentrasi rendah. Seperti dalam udara, terdapat berbagai macam senyawa yang saling bercampur dan dengan ukuran
partikel/molekul yang sangat kecil.
Kekurangan dari metode komatografi gas ini
adalah sebagai berikut:

1. Teknik kromatografi gas terbatas untuk zal yang mudah menguap.


2. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam
jumlah besar. Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan pada
tingkat gram mungkin dilakukan, tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ion
sukar dilakukan kecuali jika ada metode lain.
3. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap
fase diam dan zat terlarut.
pelaksanaan komatografi lapis tipis (KLT)

Pelaksanaan Kromatografi Lapis Tipis


KLT menggunakan sebuah lapis tipis silika atau
alumina yang seragam pada sebuah lempeng
gelas atau logam atau plastik yang keras (fase
diam).
Fase geraknya merupakan pelarut atau campuran
pelarut yang disesuaikan dengan sifat kelarutan
senyawa yang dianalisis.
Kegunaan KG
Pemisahan dan identifikasi senyawa volatile
Analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa
campuran

Sampel KG
Padat→ Dilarutkan dalam pelarut sehingga dapat
diinjeksikan ke sistem KG
Cair
Gas
Mekanisme kerja kromatografi gas secara umum
yaitu sebagai berikut:

Cara pemisahan dari sistem ini sangat


sederhana sekali, cuplikan yang akan
dipisahkan diinjeksikan kedalam injektor,
aliran gas pembawa yang inert akan
membawa uap cuplikan kedalam kolom.
Kolom akan memisahkan komponen-
komponen cuplikan tersebut. Komponen-
komponen yang telah terpisah tadi dapat
dideteksi oleh detektor sehingga memberikan
sinyal yang kemudian dicatat pada rekorder
atau kromatogram yang terdiri dari beberapa
peak.
 Kromatografi gas
 Berdasarkan fasa diam nya

Kromatografi gas-cair yaitu: Kromatografi gas- padat yaitu:


kromatografi yang fase
diamnya berupa cairan dan kromatografi yang fase diamnya
fase geraknya berupa gas berupa padatan dan fase geraknya
berupa gas
Kapan kromatografi gas digunakan?

Kromatografi gas dapat digunakan ketika ingin


Kromatografi gas dapat digunakan ketika
mengidentifikasi dan menganalisis senyawa
akan memisahkan komponen berbeda dalam
tertentu. Misalnya untuk menganalisis CO dan
suatu campuran dan menen-tukan kadar
CO₂ di udara maka digunakan metode
relatif komponen tersebut.
kromatografi gas seperti yang telah dibuk- tikan
Kromatografi gas dapat digunakan ketika oleh Widhiani Cahyadi, dkk dalam jurnalnya
ingin menganalisis senyawa organik yang Pengembangan Metode Kromatografi Gas
mudah menguap seperti hidro karbon dan Detektor Ionisasi Nyala untuk Analisis CO dan
eter. CO, di Udara.
CONTOH PENGGUNAAN

Sering digunakan untuk analisis komposisi asam lemak

* Perlu dilakukan PREPARASI FAME (fatty acid metil ester) untukmenurunkan titik didih

* Sebanyak 200 µl sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 50µl
(konsentrasi 0,1 g/ml) internal standar asam heptadekanoat, 100µl metilen klorida dan 1ml
NaOH 0,5 N dalam metanol.

* Ke dalam tabung diberi gas nitrogen untuk mencegah terjadinya oksidasi. Setelah diberi
gas nitogen dan ditutup, tabung reaksi dipanaskan dalam penangas air suhu 90°C selama 10
menit.
* Tabung reaksi didinginkan dan ditambah 1ml BF3 14%
dalam metanol. Setelah diberi gas nitrogen, pemanasan
dilanjutkan pada suhu yang sama selama 10 menit.
* Tabung reaksi didinginkan pada suhu ruang dan ditambah
1ml aquades dan 200-500 μι heksana dan divorteks selama
1 menit untuk mengekstrak metil ester asam lemak. Setelah
disentrifugasi, lapisan atas (FAME) siap untuk analisis GC.
* FAME dari sampel dianalisis menggunakan kromatografi gas (GC)
yang dilengkapi dengan kolom HP 5 (5% Phenyl Methil Siloxone)
panjang 30m.
* Temperatur kolom mula-mula 180°C ditahan selama 2 menit
kemudian dinaikkan 10°C/menit sampai suhu mencapai 280°C.
Temperatur injektor 280°C dan detektor yang digunakan adalah FID
dengan suhu 300°C.
* Gas Helium digunakan sebagai gas pembawa dengan aliran 10
ml/menit. Jumlah sampel yang diinjeksikan sebanyak 1µl.

Anda mungkin juga menyukai