PRAKTIKUM BIOPROSES
I.
Nama Percobaan
: Fermentasi alkohol
II.
Tujuan percobaan
: CH3OH, C2H5OH
b. alkohol sekunder
: CH3-CH-CH3
OH
c. alkohol tersier
CH3
CH3-C-CH3
OH
(peragian) karbohidrat, misalnya gula, pati, atau selulosa. Cara lain untuk
membuat alkohol ialah gugus alkina yang dihidrasi, oksidasi senyawa
hodrokarbon dan reduksi gugus karbonil.
B.
pencampuran, dikocok dengan keras lalu ddidestilasi pada suhu 64,9 OC.
Lalu azeotrop benzen akan keluar. Distilasi sekali lagi akan memberikan
hasil alcohol kering atau murni.
c.
Fermentasi
Fermetasi adalah proses perubahan kimia dalam bahan pangan yang
disebabkan oleh kerja enzim. Enzim yang berperan ini berasal dari mikroba
atau jasad renik yang digunkan dan dikenal sebgai ragi alcohol
(Sacharomyces caresivae).
Melalui fermentasi diperoleh produk yang mempunyai nilai gizi, nilai
biologis serta cita rasa yang baik, jika dibandingkan dnegna bahan asalnya.
Hal ini karena dalam ragi terdapat mikroba yang mengandung komponenen
seperti protein, karbohidrat,lemak, mineral dalam jumlah tertentu. Proses
fermentasi secara sederhana dapat ditulis sebagai berikut :
C6H12O6 Sc 2C2H5OH + 2CO2
Sc = Sacharomyces caresivae
Menurut Raharjo (1992), Proses fermentasi ubi jalar secara garis
besarnya adalah sebagai berikut : Pegolahan bahan baku, Pasteurisasi,
fermentasi atau peragian, dipasteurisasi lagi, Sebelum dan selama fermentasi
diperlukan persiapan bahan berupa substrat dan starter serta lingkungan yang
baik. Berikut penjelasan tentang hal itu.
Starter
Ragi tape atau ragi pasar adalah starter yang digunakan dalam
fermentasi alcohol. Ragi merupakan suatu substrat yang terbuat dari tepung
beras dengan beberapa macam rempah. Ragi adalah suatu starter padat
teradisional. Mikroba yang berperan dalam proses ini adalah Sacharomyces
caresiveae, Sacharomyces Uvarum, Sacharomyces pombe, Kluyveromyces sp.
Sacharomyces careviseae var. Ellipsoideus, dan Sacharomyces anamensia
Substrat
Substart yang baik untuk fermentasi adalah substrat yang mengandung
komponen yang dibutuhkan seperti sumber karbon, nitrogen dan mineral
dalam jumlah yang cukup.
Substrat ini dimasak terlebih dahulu dengan air dengan perbandingan 1:1. Hal
ini agar memudahkan kerja enzim pemecah (amilum) untuk mengekstraksikan
bahan yang terlarut menjadi gula dan dekstrin.
Fermentasi
Faktor factor yang mempengaruhi produksi fermentasi :
1. Jenis dan konsentrasi ragi
Pemilihan mikroorganisme ini biasanya didasarkan pada jenis karbohidrat
yang digunakan sabagai medium. Pada pembuatan etanol dari pati dan
gula digunakan Sacharomyces caresiveae, selain itu dapat pula digunakan
Sacharomyces ellipsoids. Konsentrasi optimum adalah 1 5 %.
2. Lama Fermentasi
Lama fermentasi tergantung jenis karbohidrat yang digunakan dan
raginya. Pada umumnya dibutuhkan waktu
neraca analitik
autoklaf
beker gelas
Pemanas
Pipet
air
gula
ragi
VI.
Hasil Pengamatan
Terbentuknya alcohol hasil fermentasi dari sari buah nanas walaupun
hasil yang dihasilkan tidak begitu banyak, turunnya level sari buah dan naiknya
level air akibat proses ini.
VII.
Pembahasan
Proses fermentasi akan menghasilkan produk yang mempunyai nilai gizi
dan citra yang lebih baik dari bahan asalnya.
Fermentasi alcohol yang dilakukan oleh praktikan dengan menggunakan
sari buah nanas yang memiliki kandungan glukosa lebih sedikit dibandingkan
dengan pisang dan memiliki kandungan glukosa yang hampir sama dengan
mangga, sehingga hasil dari alcohol yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan
dengan yang menggunakan sari buah pisang sebagai media fermentasi.
Fermentasi ini dilakukan dengan cara pertama-tama sari buah kita saring
dan dimasukkan dalam erlenmeyer, sari buah perlu disaring karena bila tidak
disaring maka ampas yang ada pada sari buah akan naik ke permukaannya dan
akan keluar melalui pipa, setelah itu ditambahkan dengan air sebanyak 1,5 kali
volume sari buah, pada percobaan ini didapatkan volume akhir sari buah 500
ml, kemudian ditambahkan dengan gula sebanyak 20 % dari volume akhir.
Campuran ini kemudian dipanaskan sampai temperatur 60oC dan
didinginkan dengan cepat pada suhu 40oC dan diulangi sebanyak 3 kali, hal ini
berguna untuk mensterilkan medium atau sari buah agar tidak terdapat mikroba
lain yang tidak diinginkan.
Setelah 3 kali pemanasan maka sari buah didinginkan dan ditambahkan
dengan ragi atau fermipan sebanyak 1 gr yang berfungsi sebagai biang bakteri
yaitu bakteri Saccharomyces Cereviseae yang membantu proses fermentasi.
Setelah itu dimasukkan kedalam labu fermentasi dan ditutup dengan
menggunakan gabus, yang bagian tengahnya telah dilubangi terlebih dahulu
sebagai lubang untuk memasukkan pipa yang akan dihubungkan kedalam beker
gelas yang berisi air pada kondisi terbuka.
Setelah diamati selama 3 hari maka dapat dilihat bahwa level air pada
beker gelas menjadi bertambah dan level sari buah menjadi berkurang, dan
terbentuk alcohol pada bagian bawah dari labu fermentasi.
Pipa pada labu fermentasi dihubungkan dengan beker gelas yang berisi air
pada udara terbuka dimaksudkan agar kondisi fermentasi tetap berada pada
keadaan aerob dan anaerob, selain itu selama proses fermentasi berlangsung
akan dihasilkannya gas CO2 yang akan keluar melalui pipa ini, berdasarkan
persamaan umum fermentasi:
C6 H12O6 2C2 H 5OH 2CO2