Tugas Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Mata Kuliah
Proses Industri Kimia
Semester 3 Tahun Pelajaran 2018/2019
OLEH
Kelompok :5
Anggota : 1. Anhar (061740421543)
2. M. Arif Rachman (061740421544)
3. Tri Mawarni (061740421556)
Kelas : 3 KIA
Dosen Pembimbing : Ir. Erwana Dewi, M.Eng
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
yang diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “Proses Pembuatan
Isoprene (C3)” ini dapat Penulis selesaikan. Makalah ini dibuat sebagai kewajiban
untuk memenuhi tugas mata kuliah Proses Industri Kimia.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Menegthui apa saja bahan baku pembuatan
2. Mengetahui dan memahami sifat fisik dan sifat kimia dari senyawa
tersebut.
3. Memahami proses pembuatan Isoprene
4. Memahami perhitungan neraca massa dari pembuatan isoprene.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Isoprena
Dalam suhu ruang isoprena berwujud cairan bening yang sangat mudah
terbakar dan terpantik. Bila tercampur dengan udara sangat mudah meledak dan
sangat reaktif bila dipanaskan. Pengangkutan isoprena memerlukan penanganan
khusus.
c. Metana
Sebagai komponen utama gas alam, metana adalah sumber bahan bakar
utama. Pembakaran satu molekul metana dengan oksigen akan melepaskan satu
molekul CO2 (karbondioksida) dan dua molekul H2O (air):
Metana adalah salah satu gas rumah kaca. Konsentrasi metana di atmosfer pada
tahun 1998, dinyatakan dalam fraksi mol, adalah 1.745 nmol/mol (bagian per
miliar), naik dari 700 nmol/mol pada tahun 1750. Pada tahun 2008, kandungan
gas metana di atmosfer sudah meningkat kembali menjadi 1.800 nmol/mol.[4]
Propylene (C3H6)
Sifat Fisika :
Sifat kimia yang khas dari propilen adalah satu ikatan rangkap dan
atom hidrogen pada rumus bangun propilen.
Contoh reaksi propilen diantaranya :
1. Khlonnasi
Alkil krorida dapat dibuat dengan cara kholannasi terhadap
propilen fasa gas pada suhu 5000C dalam reactor adiabatic. Prinsip
reaksi ini terdiri dan substitusi sebuah atom khloronnasi terhadap
atom hydrogen propilen.
Reaksi :
Cl2 + CH2CHCH3 CH2CHCH2Cl + HCl
2. Alkilasi
Reaksi alkilasi terhadap benzene oleh propilen dengan
adanya katalis AlCl3 akan menghasilkan suatu alkil benzene.
Reaksi : AlCl3
C6H6 + C3H6 C6H6CH(CH3)2
3. Oksidasi
Propilen dioksidasi menjadi akrolein dengan adanya
bantuan dari katalis CuO. Dimana umpan masuk ke dalam reactor
dengan komposisi 20% volume propilen, 20% udara dan 60%
volume steam dengan memiliki waktu kontak satu detik.
Selanjutnya pengambilan produk akrolein adalah dengan quench
serubbing effluent reactor menggunakan campuran air dan propilen
yang ada.
b. . Sifat Fisika dan Kimia Produk :
Isoprene
Sifat Fisika :
Sifat Kimia :
2. Sebuah cairan berwarna jernih dengan bau seperti minyak bumi. Uapnya
lebih berat dari pada udara.
5. Uap tidak menghasilkan efek lain selain sedikit iritasi mata dan saluran
pernapasan bagian atas. Cairan nya bisa membuat iritasi mata.
Reaksi isoprene dengan fenol, dikatalisis oleh nickelocene dan bromida
phenylmagnesium, hasil panen 2,2-dimethylchroman, 2 - (3'-metil-2'-buten-
1'-il) fenol, 4 - (3'-metil-2 '-buten-1'-il) fenol, 2,2-dimetil-8-(3'-metil-2'-
buten-1'-il) kroman dan 2,2-dimetil-6-(3'-metil -2'-buten-1'-il) kroman.
Reaksi dengan fenol lainnya diperiksa.
1. Metana (CH4)
Sifat Fisika :
- Nama Senyawa : Metana
- Rumus Molekul : CH4
- Berat Molekul : 16,042 g/mol
- Titik Leleh : -182,5 oC
- Titik Didih : -161,6 oC
- Densitas : 0,717 kg/m3 (gas pada 0 oC),
415 kg/m3 (liquid)
- Kelarutan dalam air : 35 mg/L (17 oC)
Sifat kimia :
REAKSI PEMBAKARAN:
Pembakaran metana adalah reaksi eksotermis di mana sejumlah besar energi
dibebaskan. Disebabkan oleh properti ini, metana digunakan sebagai bahan
bakar rumah tangga dan industri.
CH 4 + 2O 2 → CO 2 + 2H 2 O
Halogenasi:
Penggantian atom halogen dengan H-atom dari suatu senyawa organik disebut
halogenasi. Ini adalah substitusi reaksi.
Klorinasi:
CH 4 + Cl 2 → CH 3 Cl + HCl (metana kloro)
CH 3 Cl + Cl 2 → CH 2 Cl 2 + HCl (metana dikloro)
CH 2 Cl 2 + Cl 2 → CHCl 3 + HCl (kloroform)
CHCl 3 + Cl 2 → CCl 4 + HCl (karbon tetra klorida)
MEKANISME:
Ini adalah reaksi fotokimia.
INISIASI LANGKAH:
Dengan adanya sinar matahari Cl 2 molekul mengalami fisi homolytic untuk
menghasilkan Cl-radikal bebas.
Cl-Cl → Cl Cl o + o (radikal bebas)
PROPAGASI LANGKAH:
Klorin radikal bebas serangan metana molekul untuk menghasilkan metil
radikal bebas.
CH 4 + Cl o → CH 3 o + HCl
CH3 o + Cl 2 → CH 3 Cl + HCl
PENGAKHIRAN LANGKAH:
Reaksi ini datang untuk menghentikan bila ada dua radikal bebas
menggabungkan.
Cl Cl o + o → Cl 2
CH 3 Cl o + o → CH 3-Cl
CH 3 CH 3 o + o → CH 3-CH 3
OUTPUT:
Karena reaksi berantai, karena itu, memberikan campuran senyawa yang
berbeda.
2. 2 METIL 1 PENTENA
Sifat Fisik
Berat molekul : 84,16 gr/grmol
Titik didih : 62 oC
Densitas : 0,682 g/mL
Titik leleh : -136 oC
Titik nyala : -15 oC
Sifat Kimia
Sangat mudah menyala.
Tidak larut dalam air.
2-Metil-1-pentena mungkin bereaksi keras dengan zat pengoksidasi
kuat.
Dapat bereaksi dengan mengurangi exothermically agen untuk
melepaskan gas hidrogen.
Bisa bereaksi keras dengan bahan pengoksidasi
Dengan adanya berbagai katalis (seperti asam), dapat mengalami
reaksi polimerisasi selain eksotermik.
Dapat menghasilkan efek bius dan iritasi pada mata.
3. 2 METIL 2 PENTENA
Sifat Fisik
Berat molekul : 84,16 gr/grmol
Titik didih : 67,30 oC
Titik leleh : -35 oC
Titik Nyala : -10 oF
Density : 689,86 kg/m3
Sifat Kimia
Bersifat Stabil
Sangat mudah menyala
Tidak kompatibel dengan asam
Dapat berfungsi sebagai oksidator.
3. DATA KUANTITATIF
5. REAKSI KIMIA
1.4.1 Dimerisasi
CH3
(CH3H7)Al
2 CH3CH = CH2 CH2 = C – CH2 – CH2– CH3
o
propylene 150-250 C 2-metil-1-pentena
200 atm
Reaksi Samping:
CH3
55 %
4 CH3CH = CH2 2 CH2 = C – CH2 – CH2– CH3
40 %
CH3CH = CH2 CH4 + CH = CH
1.4.2 Isomerisasi
CH3 CH3
katalis asam
CH2 = C – CH2 – CH2 – CH3 CH3 – C = CH – CH2– CH3
o
150-300 C 2-metil-2-penten
1.4.3 Pyrolisis
Reaksi Utama:
CH3
650 – 8000 C
CH3 – C = CH – CH2 – CH3 C5H8 + CH4
2 metil-2-pentena 97% isoprene metana
Reaksi Samping :
CH3
100 %
2 CH3 – C = CH – CH2 – CH3 (C5H8)2 + 2 CH4
2 metil-2-pentena polyisoprene metana
2. 3 Proses pembuatan isoprene
A. FLOWSHEET
Recycle Propylene
C1 – C2 Tower
Dimer Tower
Flash Tower
C3 Tower
Stream Splitter
Isomerization
E-21
Reactor
Dowtherm
Heavy
Ends Steam
2 methyl – 2 - pentene
200
atm Light
Isoprene Ends Tubular
Purifying Column
for
Pyrolysis Furnace
Fuel
Quench Tower
C1 Tower
P-26
Flue Gas
Mixer
Tripropyl
Aluminum
Catalyst
P-30 HBr
+
E-1
E -5
Propylene
Feed Stock Purge
Polymers
b. URAIAN PROSES
d. KEGUNAAN PRODUK
Bahan Baku :
Reaksi 1 :
CH3
(CH3H7)Al
2 CH3CH = CH2 CH2 = C – CH2 – CH2– CH3
Mula-mula: 0,0348 -
Sisa : - 0,0174
Reaksi 2 :
CH3 CH3
katalis asam
CH2 = C – CH2 – CH2 – CH3 CH3 – C = CH – CH2– CH3
Mula”: 0,0174 -
CH3
Mula”: 0,0145 - -
2-m-2-p - - - -
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Karena dalam mempelajari kimia termasuk senyawa C3 masih banyak
yang belum kita pahami, oleh karena itu kita harus terus mempelajari tentang
kimia lebih jauh lagi terutama dalam materi senyawa C3.
DAFTAR PUSTAKA