Anda di halaman 1dari 7

p-ISSN : 2407 – 1846

TK - 009 e-ISSN : 2460 – 8416


Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

SINTESIS SELULOSA ASETAT DARI PEMANFAATAN LIMBAH


KULIT PISANG DIAPLIKASIKAN SEBAGAI MASKER ASAP ROKOK

Gema Fitriyano1*, Syamsudin Abdullah2


Teknik Kimia,Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. Cempaka Putih Tengah No 27 Jakarta Pusat 10510
*
E-mail gema_fitriyanost@yahoo.com

ABSTRAK
Asap rokok merupakan bahan berbahaya bagi kesehatan manusia karena mengandung nikotin,
tar, timbal, arsen, kadmium serta sejumlah kecil bahan berbahaya lainnya. Penggunaan masker dapat
mengurangi bahaya tersebut, akan tetapi masker yang mampu menyaring asap rokok memiliki harga
yang lebih mahal dibandingkan masker medis atau masker kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah
sintesis selulosa asetat yang diaplikasikan sebagai masker yang mampu menyaring bahan berbahaya
dari asap rokok. Dimana selulosa sebagai bahan bakunya didapatkan dari pemanfaatan limbah kulit
pisang, alasannya karena kulit pisang memiliki jumlah akumulasi limbah yang cukup besar setiap
harinya dan belum termanfaatkan secara optimal. Selulosa yang didapatkan dari ekstraksi limbah kulit
pisang selanjutnya dikonversi menjadi selulosa asetat melalui reaksi asetilasi menggunakan anhidrida
asetat dengan perbandingan massa 1 : 5 pada suhu 45oC dengan variasi waktu 4, 5, 6, 7 dan 8 jam.
Hasil paling optimum dari sintesis selulosa asetat didapatkan pada waktu reaksi 6 jam dengan yield
sebesar 50%. Selulosa Asetat yang telah didapatkan, selanjutnya diaplikasikan sebagai masker asap
rokok. Masker asap rokok dianalisa menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope) untuk
mengetahui struktur permukaan partikel, dan hasil analisa SEM didapatkan bahwa struktur permukaan
partikel masker asap rokok lebih renggang dibandingkan struktur permukaan partikel filter selulosa
asetat komersial.

Kata Kunci: Selulosa Asetat, Reaksi Asetilasi, Kulit Pisang, Masker Asap Rokok.

ABSTRACT
Cigarette smoke is hazardous materials for human health since it contains nicotine, tar, lead,
arsenic, cadmium and small amounts of other hazardous substances. The use of masks could reduce
these risks, but masks which capable of filtering cigarette smoke come up with a price that is more
expensive than medical masks or healthcare masks. The objective of this study is a synthesis of
cellulose acetate which is applied as a mask that is capable of filtering harmful ingredients from the
cigarette smoke. which cellulose as a raw material is obtained from the utilization of waste banana
peels, the reason being the banana peel has a number of large enough accumulated waste per day
and has not been utilized optimally. Cellulose obtained from the extraction of waste banana peel, then
converted into cellulose acetate by acetylation reaction using acetic anhydride with a mass ratio
of 1 : 5 at 45oC with a time variation of 4, 5, 6, 7 and 8 hours. The optimum results from the synthesis
of cellulose acetate obtained at reaction time 6 hours with a yield of 50%. Cellulose Acetate that has
been obtained, then applied become cigarette smoke mask. Cigarette smoke masks were analyzed
using SEM (Scanning Electron Microscope) to determine the structure of the particle surface, and the
results of SEM analysis shows that the surface of the particles structure of Cigarette smoke masks is
looser than the particle surface structures of commercial cellulose acetate.

Keywords : Cellulose Acetate, Acetylation, Banana Peel, Cigarette Smoke Mask

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2016 1


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 8 November 2016
p-ISSN : 2407 – 1846
TK - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

PENDAHULUAN merupakan bahan yang biasanya digunakan


Merokok merupakan salah satu aktivitas sebagai filter pada rokok.
manusia yang sudah dianggap lazim saat Selulosa sebagai bahan baku utama
sekarang ini. Seorang perokok aktif dapat diperoleh dari berbagai sumber alam
menghasilkan polusi asap rokok yang diantaranya kayu pohon, limbah bagas, batang
mengandung bahan berbahya diantaranya pohon jagung, batang singkong dan banyak
nikotin, tar, timbal, cadmium, arsen dan lagi yang lainnya.
banyak lagi bahan lainnya. Walaupun sumber yang telah disebutkan
Perokok aktif menghirup asap rokok di atas memiliki kandungan selulosa yang
melalui saluran yang biasa disebut asap arus tinggi, akan tetapi sumber tersebut memiliki
utama, dimana terdapat penyaring pada rokok kelemahan yang sama yaitu hanya tersedia
filter yang mampu mengurangi sampai 70% ketika masa panen atau pada waktu tertentu
kadar bahan berbahaya, sehingga hanya sekitar saja.
30% saja bahan berbahaya yang diserap oleh Kulit pisang sebagai sumber selulosa
tubuh perokok aktif tersebut. juga dapat dijadikan pilihan sumber bahan
Sedangkan perokok pasif akan menyerap baku alternatif, hal ini dikarenakan
seluruh asap rokok melalui saluran yang ketersediannya yang tidak mengenal musim.
disebut asap arus samping, dimana bahan kulit pisang dapat dikumpulkan dari
berbahaya masuk ke dalam tubuh perokok limbah tukang jajanan gorengan diberbagai
pasif tanpa adanya penyaringan. (Dewi, 2003) tempat atau juga dapat dikumpulkan dari
Jika bahan berbahaya masuk dan industri kecil pengolahan panganan pisang.
terakumulasi di dalam paru-paru akan Walaupun kandungan selulosa dari kulit
menyebabkan gangguan pada sistem pisang tidak sebanyak pada kayu pohon akan
pernafasan. tetapi dengan jumlah akumulsi limbah kulit
Ukuran parikel yang sangat kecil juga pisang yang dihasilkan per harinya sangat
memungkinkan bahan berbahaya tersebut banyak, maka kesempatan ini dapat
dapat langsung masuk ke dalam aliran darah dimanfaatkan dengan baik untuk
dan mengganggu kesehatan tubuh, jika sudah menjadikannya sebagai bahan baku alternatif
terakumulasi dalam jangka waktu yang cukup pada pembuatan masker selulosa asetat.
panjang bahkan dapat menyebabkan penyakit Penelitian ini dilakukan melalui
yang kronis. beberapa tahap yaitu, pertama pemisahan alfa
Untuk mengurangi bahaya tersebut selulosa dari kulit pisang. Selanjutnya alfa
terhadap perokok pasif diperlukan penyaring, selulosa yang didapatkan, direaksikan dengan
dimana penyaring tersebut mampu menahan asam asetat glasial dan anhidrida asetat
bahan berbahaya pada kandungan asap rokok. menggunakan katalis asam.
Yang mana penyaring harus mampu menahan Hasil yang dicapai pada penelitian ini
bahan berbahaya dengan ukuruan yang sangat adalah mampu mendapatkan produk
kecil. masker selulosa asetat.
Masker dengan harga yang terjangkau Selain itu juga diketahui waktu reaksi
yang biasanya untuk penggunaan sehari-hari, asetilasi yang optimum yaitu selama 6 jam,
hanya mampu menahan bahan dengan ukuran
dimana menghasilkan yield sebesar 50%.
partikel yang relatif besar seperti partikel debu.
Dan hasil lainnya adalah
Masker tersebut tidak mampu menyaring
memperlihatkan perbandingan antara tampilan
bahan berbahaya dari asap rokok yang
struktur permukaan partikel masker selulosa
berukuran mikron.
asetat dari kulit pisang dengan struktur
Walaupun kemampuan penyaringannya
permukaan partikel filter selulosa asetat
cukup baik, jika menggunakan masker untuk
komersil.
keperluan industri dirasa akan kurang efisien.
Hasil analisa SEM memperlihatkan
Karena masker tersebut harganya cukup mahal
bahwa selulosa asetat dari kulit pisang
dan hanya digunakan pada kondisi tertentu.
memiliki struktur permukaan partikel yang
Sebagai cara alternatif untuk
lebih renggan dibandingkan dengan struktur
menyediakan masker dengan kemampuan
permukaan filter selulosa asetat komersil.
penyaringan yang baik dapat digunakan
selulosa asetat. Dimana selulosa asetat

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2016 2


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 8 November 2016
p-ISSN : 2407 – 1846
TK - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Hal ini akan menyebabkan penurunan ini dilakukan beberapa kali agar serbuk yang
kemampuan penyaringan dari masker selulosa didapatkan memiliki kondisi netral.
asetat. Partikel yang lebih kecil akan lolos dari Setelah melakukan seluruh tahap
penyaringan. didapatkan bahan hasil preparasi yaitu berupa
serbuk alfa selulosa. (Heloisa, 2014)
METODE
Pada penelitian ini pembahasan tentang 2. Reaksi asetilasi
metode yang digunakan dibagi menjadi Proses sintesis selulosa asetat terdiri atas
beberapa bagian, diantaranya keteragan tiga tahap, yaitu tahap swelling, tahap
peralatan dan bahan, prosedur kerja serta asetilasi, dan tahap netralisasi.
analisa yang dilakukan. Tahap swelling bertujuan untuk aktivasi
Peralatan yang digunakan pada selulosa, aktivator yang digunakan adalah
penelitian ini diantaranya cutter, hot plate with anhidrida asetat. Pada tahap ini dilakukan
magnetic stirrer, shaker, kertas saring, batang pengadukan selulosa dengan anhidrida asetat
pengaduk, labu kaca, beaker glass, erlenmeyer, glasial dengan perbandingan massa 1 : 5
pipet ukur kaca, plat kaca. proses pengadukan berlangsung sampai
Limbah kulit pisang diambil dari mencapai suhu reaksi yaitu pada 45 oC.
pedagang gorengan, tidak dipilih jenis pisang Reaksi swelling akan memperluas
yang spesifik. Lama penyimpanan kulit pisang permukaan selulosa asetat dan akan
tidak lebih dari 12 jam, karena akan terjadi membantu meningkatkan reaktivitas selulosa
pembusukan terhadap kulit pisang jika asetat terhadap reaksi asetilasi. Dilanjutkan
disimpan dalam waktu yang lama. pada tahap asetilasi dengan menambahkan
Selain kulit pisang, bahan baku lain asam asetat glasial dengan perbandingan
yang digunakan pada penelitian ini adalah massa terhadap anhidrida asetat 1 : 1 agar
anhidrida asetat, natrium hidroksida, asam gugus asetil dapat menggantikan lebih banyak
asetat glasial, asam sulfat pekat, aquadest, 2- gugus hidroksida yang terdapat pada selulosa.
propanol, diklorometan, aseton dan DMSO. Asam sulfat pekat dimasukkan pada
tahap ini yang berfungsi sebagai katalis dan
Prosedur Kerja diaduk kontinyu selama waktu reaksi.
Prosedur kerja dibagi menjadi tiga tahap Kemudian setelah waktu reaksi sudah
yaitu preparasi selulosa dari kulit pisang, dilampaui, tambahkan air dingin ke dalam
reaksi asetilasi dan yang terakhir adalah selulosa hasil asetilasi dan dilakukan
pencetakan masker. pengadukan selama 1 jam.
Tahap ini disebut sebagai tahap
1. Preparasi selulosa dari kulit pisang netralisasi yang bertujuan untuk
Proses preparasi selulosa dari kulit mengencerkan asam asetat glacial.
pisang dilakukan dengan 3 tahap. Tahap Hasil yang diperoleh dari reaksi asetilasi
pertama kulit pisang direndam dalam air ini adalah bahan berupa gumpalan-gumpalan
untuk memisahkan pengotor yang terlarut selulosa asetat berwarna putih kekuning-
dalam air. kuningan.
Selanjutnya pada tahap kedua, kulit Reaksi Asetilasi sebaiknya berjalan pada
pisang hasil dari tahap pertama diperkecil rentang suhu antara 40 oC sampai 50 oC, jika
ukurannya dengan cara memotong suhu lebih rendah akan mengakibatkan reaksi
menggunakan cutter dan dihaluskan sehingga berjalan dengan laju reaksi yang lambat.
menjadi bubur lalu dimasukkan ke dalam Jika reaksi dijalankan pada suhu 50 oC
larutan NaOH 17,5 %. atau lebih, maka akan memungkinkan bahan
Bahan yang tidak larut di dalam larutan untuk lebih mudah menguap dan sebagian lagi
merupakan bahan utama yang ingin terpapar panas. Sehingga mengakibatkan
didapatkan yaitu alfa selulosa. bahan yang tersisa menjadi rusak dan
Tahap ketiga dilakukan pemisahan alfa mengurangi jumlah dari hasil reaksi. (Das,
selulosa dari larutan dengan menggunakan 2014)
saringan kertas. Pada tahap terakhir ini Variabel bebas yang dilakukan pada
dilakukan pencucian alfa selulosa dengan air penelitian ini adalah waktu reaksi asetilasi
hangat dengan suhu dibawah 50 oC, pencucian dengan variasi 4, 5, 6, 7 dan 8 jam. Dengan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2016 3


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 8 November 2016
p-ISSN : 2407 – 1846
TK - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

variabel terikat yaitu persen yield, sedangkan bertujuan agar membuat gugus asetil dalam
variable tetapnya adalah perbandingan massa kondisi berlebih, sehingga akan lebih mudah
dari selulosa : anhidrida asetat 1 : 5, jumlah untuk menggantikan gugus hidroksil pada
katalis asam sulfat pekat 1% massa, suhu selulosa.
reaksi 45 oC. Reaksi antara selulosa dengan anhidrida
Pada bahan baku anhidrida asetat asam dan asam asetat ditampilkan pada
ditambahkan asam asetat glasial dengan gambar berikut :
perbandingan massa 1 : 1. Penambahan ini

Gambar 1. Reaksi Asetilasi Selulosa

pemisahan kulit pisang, analisa persentase


3. Pencetakan masker yield selulosa asetat hasil reaksi asetilasi dan
Pada tahap awal preparasi masker yang terakhir adalah analisa struktur
selulosa asetat, dilakukan dengan menyaring permukaan partikel dari hasil pencetakan
gumpalan-gumpalan putih kekuningan hasil masker.
reaksi asetilasi dengan menggunakan kertas
saring dan dilakukan pencucian berkali-kali 1. Penentuan kadar selulosa
menggunakan aquadest yang bertujuan untuk Penentuan kadar selulosa hasil
menetralkan kandungan asam pada produk. pemisahan dari limbah kulit pisang
Dilanjutkan dengan proses vacum pump menggunakan metode SNI 0444 : 2009.
dan pencampuran dengan diklorometan untuk Penentuan kadar selulosa yang
mendapatkan larutan dope.Pada proses dilakukan pada penelitian ini hanya terhadap
pencetakan filter, digunakan lapisan kadar alfa selulosa.
pendukung berupa poliester. filter selulosa
asetat dengan lapisan pendukung poliester 2. Persen yield
memiliki kekuatan tarik dan daya dukung filter Persen yield didapatkan dari
lebih baik daripada filter selulosa asetat tidak perbandingan antara massa produk selulosa
berpendukung. asetat yang didapatkan dari hasil reaksi
Pencetakan filter dilakukan di atas pelat asetilasi dengan massa bahan baku selulosa.
kaca. Poliester dihamparkan di atas kaca, Persamaan untuk menghitung yield
diselotip dengan ketebalan tertentu kemudian dituliskan sebagai berikut :
dope selulosa asetat dicetak di atasnya dan Massa Produk
diratakan dengan batang silinder lalu diangin- Yield (%)   100% (1)
Massa Bahan Baku
anginkan di udara terbuka selama 15
menit.Setelah itu, pelat kaca dimasukkan ke
Untuk membuktikan bahwa produk yang
dalam koagulan 2-propanol selama 24 jam.
didapatkan merupakan selulosa asetat, maka
Proses tersebut bertujuan untuk
dilakukan analisa dengan instrumen FTIR.
mendapatkan struktur filter yang lebih rapat.
Sebagai acuan data digunakan selulosa asetat
filter yang telah terbentuk dicuci berkali-kali
komersil, dan akan dibandingkan dengan
dengan air yang mengalir untuk
produk selulosa asetat dari kulit pisang.
menghilangkan seluruh pelarut dan
menetralkan.
3. Tampilan struktur permukaan partikel
Analisa yang dilakukan menggunakan
Prosedur Analisa
instrumen Scanning Electron Microscope
Prosedur analisa dibagi menjadi tiga
(SEM). Analisa ini bertujuan untuk melihat
antara lain analisa kadar alfa selulosa dari hasil
tampilan struktur permukaan partikel yang

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2016 4


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 8 November 2016
p-ISSN : 2407 – 1846
TK - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

terdapat pada permukaan masker selulosa Pada bagian ke dua menampilkan hasil
asetat. perhitungan yield dari reaksi asetilasi dan
Selain itu juga digunakan untuk hasil analisa FTIR dari produk.
membandingkan tampilan struktur permukaan Pada bagian ke tiga memperlihatkan
partikelnya dengan filter selulosa asetat perbandingan hasil uji SEM masker
komersil.
selulosa asetat dari pemanfaatan limbah
HASIL DAN PEMBAHASAN kulit pisang dengan filter selulosa asetat
Hasil dari Penelitian ini didibahas ke komersil.
dalam tiga bagian. Bagian pertama Pada tahap pemisahan selulosa dari
memperlihatkan jumlah selulosa yang limbah kulit pisang, hasil pemisahan yang
didapatkan dari hasil pemisahan dari kulit ditinjau hanya jenis alfa selulosa.
pisang. berdasarkan pengujian SNI 0444 : 2009
kadar alfa selulosa maka didapatkan data
sebagai berikut :

Tabel 1. Kandungan selulosa pada kulit pisang


No Percobaan Kadar selulosa (%)
1 1 11,35
2 2 11,74
3 3 10,09

Pada analisa penentuan kadar selulosa Setelah didapatkan kadar selulosa kulit
kulit pisang, percobaan dilakukan sebanyak pisang, tahap selanjutnya adalah perhitungan
tiga kali. Dari tabel 1 diketahui kadar selulosa persen yield. Dari hasil perhitungan data
tertinggi sebesar 11,74 %. Dalam hal ini disajikan pada table berikut :
selulosa yang dianalisa pada penelitian ini
hanya jenis alfa selulosa saja.

Tabel 2. Hasil perhitungan yield

No Waktu Reaksi Massa Selulosa Asetat Yield


(Jam) (g) (%)
1 4 1.37 47
2 5 1.42 48
3 6 1.47 50
4 7 1.08 37
5 8 0.69 23

Dari hasil perhitungan yield selulosa


asetat yang disajikan pada tabel di atas, maka
data dapat ditampilkan dalam bentuk grafik
seperti yang terlihat pada gambar berikut :

Gambar 2. Grafik perbandingan waktu reaksi


asetilasi dengan persen yield selulosa asetat

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2016 5


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 8 November 2016
p-ISSN : 2407 – 1846
TK - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Hal ini dikonfirmasi oleh gambar 2,


Dari data yang disajikan di atas dimana pada grafik waktu reaksi versus yield
didapatkan yield tertinggi pada waktu reaksi 6 menunjukkan terjadinya penurunan persentase
jam yaitu sebesar 50 %. yield pada waktu reaksi 7 jam dan 8 jam.
Pada waktu reaksi 4 jam yield yang Dimana pada waktu reaksi 8 jam persentase
didapatkan sebesar 47 % dan pada 5 jam yield yield yang didapatkan paling sedikit yaitu
yang didapatkan sebesar 48 %. Hal ini sebesar 23 %.
memperlihatkan bahwa pada waktu reaksi 4 Setelah diketahui waktu optimum dari
dan 5 jam, reaksi masih berlangsung dan reaksi asetilasi, maka langkah selanjutnya
menghasilkan produk yang diinginkan yaitu adalah memastikan hasil dari reaksi merupakan
selulosa asetat. produk yang diinginkan yaitu selulosa asetat.
Sedangkan pada waktu reaksi asetilasi 7 Untuk melakukan konfirmasi tersebut
jam yield produk selulosa asetat lebih kecil produk dari reaksi asetilasi selulosa kulit
yaitu 37 %. Hal ini karena terjadi penguapan pisang dianalisa dengan instrument FTIR.
sehingga mengurangi bahan yang selama Sampel yang digunakan sebagai acuan
reaksi asetilasi berjalan. untuk pembanding adalah selulosa asetat
Jika reaksi dijalankan 7 jam atau lebih, komersial. Spektrum FTIR selulosa asetat
maka akan memungkinkan bahan untuk lebih komersial dan selulosa asetat dari kulit pisang
mudah menguap. Selulosa asetat yang sudah ditampilkan secara berturut-turut pada gambar
terbentuk maupun bahan baku yang belum berikut :
berekasi akan rusak karena terpapar panas
sehingga mengurangi persentase yield.

0.26 celluloce acetate trial a_2016-09-30t14-12-48(1)

1028.222 7.451
0.24

1212.621 5.135
0.22

0.20

0.18
1731.377 4.700

0.16
Absorbance

899.008 0.851
0.14
1366.029 1.284

1157.805 0.168
1123.096 0.103

0.12

0.10
1430.311 0.378

0.08
1513.302 0.067
2925.734 0.097

0.06

0.04

0.02

0.00

4000 3800 3600 3400 3200 3000 2800 2600 2400 2200 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600
Wavenumber

Gambar 3. Spektrum FTIR selulosa asetat komersial

0.40 celluloce acetate trial b_2016-09-30t14-18-18(1)


1027.126 13.156

0.35
1222.422 6.266

0.30
1732.118 6.405

0.25
Absorbance

1159.403 0.325
1369.816 1.625

897.166 0.766

0.20
2918.754 2.070

1436.545 0.927
2851.041 0.072

0.15
3307.835 0.195

0.10

0.05

0.00

4000 3800 3600 3400 3200 3000 2800 2600 2400 2200 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600
Wavenumber

Gambar 4. Spektrum FTIR selulosa asetat dari kulit pisang

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2016 6


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 8 November 2016
p-ISSN : 2407 – 1846
TK - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Hasil analisis gugus fungsi asetat komersil.


menggunakan FTIR memperlihatkan adanya Hal ini menyebabkan masker selulosa
puncak serapan gugus karbonil, C=O (1870– asetat dari pemanfaatan kulit pisang memiliki
1540 cm-1) dan gugus ester C-O dari gugus kemampuan penyaringan lebih rendah, karena
asetil (1320–1210 cm-1). partikel yang lebih kecil akan mudah melewati
Hal ini menunjukkan bahwa masker.
terbentuknya senyawa selulosa asetat dengan Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
adanya puncak yang tajam pada bilangan mendapatkan yield yang lebih tinggi dengan
gelombang 1732 cm-1 dan terjadi penurunan melakukan modifikasi pada saat reaksi
intensitas gugus hidroksil akibat tersubstitusi asetilasi. Dimana pada saat reaksi berlangsung
oleh gugus asetil. agar diberikan kondensor untuk mengurangi
Pada gambar 4 terlihat spektrum FTIR jumlah produk yang menguap dan menjaga
masih memiliki serapan gugus hidroksil pada agar produk yang sudah terbentuk tidak rusak
bilangan gelombang 3307 cm-1. Hal ini karena terpapar panas yang cukup lama.
menandakan masih adanya gugus hidroksil
pada selulosa asetat dari kulit pisang. UCAPAN TERIMAKASIH
Hasil pencetakan masker selulosa asetat Penelitian ini dijalankan dengan
dianalisa dengan instrument SEM (Scanning dukungan dari dana penelitian dosen pemula
Electron Microscope) untuk mendapatkan untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
tampilan struktur permukaan partikel masker kepada Direktorat Jenderal Pendidikan
selulosa asetat dari pemanfaatan kulit pisang. Tinggi (DIKTI).
Hasil analisa SEM didapatkan bahwa struktur
permukaan partikel masker asap rokok lebih DAFTAR PUSTAKA
renggang dibandingkan struktur permukaan BSN, 2009. Pulp – Cara uji kadar selulosa
partikel filter selulosa asetat komersial. alfa, beta, gamma. SNI 0444 : 2009.
Das, A.M. 2014. Synthesis and
SIMPULAN DAN SARAN characterization of cellulose acetate
Limbah kulit pisang dapat dimanfaatkan from rice husk: Eco-friendly condition.
sebagai bahan baku pada pembuatan masker Elsevier : Carbohydrate Polymers, 2014.
selulosa asetat. Pada penelitian ini didapatkan 112: p. 342 - 349.
kandungan selulosa dari kulit pisang sebesar Dewi, S. & Hendra, F. 2003. Penentuan Kadar
11,74 %. Nikotin Dalam Asap Rokok. Depok :
Reaksi asetilasi yang menggunakan MAKARA KESEHATAN 7 (2).
bahan baku selulosa dari kulit pisang memiliki Heloisa, T. et. al.. 2014. Cellulose nanofibers
yield paling tinggi pada waktu reaksi 6 jam produced from banana peel by chemical
yaitu sebesar 50 %. and enzymatic treatment. LWT - Food
Berdasarkan analisa FTIR terlihat dari Science and Technology, 2014. 59(2).
spektrum bahwa pada produk sudah P : 1311 - 1318.
menunjukkan terbentuknya senyawa selulosa, Rachmilda, P.D. 2012, Pemanfaatan Selulosa
akan tetapi masih terdapat spektrumyang Asetat Eceng Gondok Sebagai Bahan
menunjukkan keberadaan gugus hidroksil. Baku Pembuatan Membran Untuk
Dari hasil analisa tampilan struktur Desalinasi, Jurusan Teknik Lingkungan,
permukaan partikel masker selulosa asetat dari ITS : Surabaya.
pemanfaatan kulit pisang memiliki struktur
lebih renggang dibandingkan filter selulosa

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2016 7


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 8 November 2016

Anda mungkin juga menyukai