Anda di halaman 1dari 4

LAILIYAH MAJIDAH

6008211023
I. Paper Dara Puspita

Produksi nano cellulose dari ……………oleh strain Komagataeibacter sp

1. Mengapa sumber bakteri yg dipentingkan dalam judul, yaitu diisolasi dari waster organic dan
teh Kombucha?

Selulosa diekstraksi dari biomassa tanaman melalui perlakuan kimia dan mekanis yang kuat, namun,
kontaminan seperti lignin dan hemiselulosa menghambat sifat dan kualitas selulosa. Acetobacter
telah diklasifikasikan lebih lanjut menjadi Gluconacetobacter (glukosa menjadi selulosa) atau
Komagataeibacter

2. Berbagai sumber karbon dibandingkan: glukosa, gliserol, fruktosa, sukrosa untuk


menghasilkan nano cellulose.

--> Jelaskan tujuan dilakukannya perbandingan ini

Pertama menentukan sumber karbon yang paling sesuai, kedua adalah untuk mendeteksi jumlah
fosfor dan nitrogen yang dikonsumsi.

--> Bagaimana pengaruh jenis substrat terhadap kualitas produk Bacterical Nano Cellulose (BNC)?
Mana yang terbaik?

Yang terbaik adalah sukrosa, karena untuk menumbuhkan dan memproduksi BNC, organisme
menggunakan rata-rata 626 mg/L gliserol, 45 mg nitrogen, dan 45 mg fosfat setiap hari. Dari total
gliserol, nitrogen dan fosfor yang disediakan pada awal percobaan, sekitar. 20% gliserol, 30%
nitrogen dan 30% fosfor tetap tidak digunakan. Ini memberikan ruang lingkup untuk produksi mode
batch berkelanjutan atau strategi pemberian feeding untuk produksi BNC.

3. Mengapa nanocellulose sbg pengganti plastic? Apa tidak cukup selulusa saja, misal kertas,
kayu, karton yg notabene selulosa tanpa harus nanocellulose?

Hal tersebut karena sifatnya yang elastis, ringan, kedap air, fleksibel, kemudahan dalam penggunaan
dan produksinya yang mudah dengan biaya rendah.

4. BNC juga dibandingkan dengan NCC (nano crystal cellulose) dan NFC (Nano Fibril Cellulose)
yg dihasilkan dari sellulose tumbuhan.

apa kelebihan BNC ?

Dengan diameter berukuran nano, selulosa akan memiliki sifat-sifat yang menarik seperti kekuatan
yang tinggi, besarnya luas permukaan, dan banyaknya gugus hidroksil pada permukaan struktur
nanoselulosa.

5. Bagaimana etika penulisan dalam artikel ilmiah atau etika seorang akademisi / ilmuwan untuk
menonjolkan kelebihan metode tertentu yg kita gunakan ? apakah dengan menjelekkan metode lain
atau mewajibkan setiap orang untuk menggunakan metode yang kita gunakan karena kita meyakini
metode tersebut yang terbaik? Misal metode biologi dibanding kimia atau fisika. Jelaskan bagaimana
etikanya.
LAILIYAH MAJIDAH
6008211023
a. Melaporkan variabel penelitian secara menyeluruh
b. Menyampaikan metode penelitian secara jujur berdasarkan state of the art
c. Pada penelitian ini, membandingkan setiap metode pada penelitian terdahulu yang sesuai
dengan penelitian yang dijalani dengan membandingan metode pencampuran (wet &
dry).

5. Strain penghasil nanocellulose umumnya dihasilkan atau diisolasi dari komponen organic:
cuka, buah, organic waste

Apa implikasinya terhadap produk yang dihasilkan? apakah edible?

Karena nanoselulosa dihasilkan dari kondisi pH yang netral mendekati asam.

6. PR: Why perlu nanocellulose? Aplikasinya apa saja?

Keunggulan nanoselulosa tersebut, telah menarik perhatian peneliti untuk mengaplikasikannya pada
berbagai bidang seperti produk biomedis, tekstil, bahan nanokomposit serta sebagai penguat pada
suatu komposit. Dengan menambahkan penguat berukuran nano dalam jumlah kecil, akan
menghasilkan nanokomposit dengan karakteristik lebih unggul yang tidak dimiliki baik oleh material
matriks maupun penguatnya

II. Paper Cahyo

Delignifikasi Batang kayu Sengon oleh Trametes versicolor

--> Tema besar: Microcrystalline cellulose

1. PR: Mengapa microcrystalline cellulose? Mengapa tidak nanocellulose atau cellulosa saja?
Aplikasinya dimana?

Mikrokristalin selulosa atau microcrystalline cellulose banyak digunakan pada industri farmasi,
kosmetik, makanan, dan industri lainnya. Pada pencetakan tablet dengan metoda kompresi
langsung, mikrokristalin selulosa digunakan sebagai pengikat kering, tablet desintegran, absorben,
pengisi, pelumas, dan antiadherent. Mikrokristalin selulosa telah digunakan secara luas sebagai
bahan tambahan pada kompresi langsung karena sifat alir, kompatibilitas, dan kompresibilitas yang
baik

Bahan limbah yang dapat diolah menjadi mikrokristalin selulosa diantaranya adalah: jerami padi,
ampas tebu, kulit jagung, serbuk penggergajian, tongkol jagung, koran bekas dan bahan lain yang
mengandung selulosa
LAILIYAH MAJIDAH
6008211023
2. PR: reaksi enzim lakase, lignin peroksidase dan manganese peroksidase? APa kaitannya
enzim2 ini dengan degradasi lignin? --> Tunjukkan struktur lignin sehingga peran enzim2 ini dalam
degradasi lignin akan kelihatan.

Peran VA dalam degradasi lignin telah menjadi subyek dari beberapa proposal. Satu saran
menganggap VA.+ sebagai mediator redoks dalam oksidasi lignin. VA.+ adalah mampu memediasi
oksidasi substrat sekunder biasanya tidak teroksidasi oleh LiP. Kation radikal juga telah terlibat
dalam perlindungan LiP dari inaktivasi karena pembentukan LiP-III dengan inkubasi berkepanjangan
dengan atau berlebihan.dari H2O2. Dalam hal ini, VA mengubah LiP-III menjadi enzim asli melalui
pembentukan VA.+, berpotensi membuat lebih banyak enzim aktif untuk oksidasi lignin. Model
mediasi memberikan mekanisme dimana LiP mengoksidasi substrat lignin secara tidak langsung,
dengan VA. + berdifusi dari enzim untuk bertindak sebagai oksidan langsung pada lignin.

3. PR: Bandingkan degradasi lignin antara kimia (dg Chlorin dll) dan biologi dg enzim dan
biologi dengan jamur. Mengapa dilakukan cara biologi dg jamur? Berikan kelebihan dan
kekurangan masing2

Kelebihan : untuk biologi dengan jamur lebih ramah lingkungan daripada kimia dengan biologi.

Kelemahan : dari segi waktu akan memakan biaya yang banyak dan dari segi cost lebih mahal

4. PR: beda selulosa dan holoselulosa

Holoselulosa terdiri atas selulosa dan hemiselulosa. Holoselulosa erat kaitannya dengan selulosa dan
hemiselulosa. Secara teoritis, selisih nilai antara kadar holoselulosa dan alfa-selulosa disebut sebagai
kadar hemiselulosa.

Harmsen (2010) menyatakan bahwa selulosa merupakan senyawa polimer yang memiliki ikatan
hidrogen antar molekulnya serta memiliki derajat polimerisasi yang tinggi antara 800-10000 unit

5. Tidak hanya lignin, tetapi kadar selulosa juga ikut turun karena dipakai oleh T versicolor
untuk sumber karbonnya. Bagaimana survey literatur untuk mengatasi hal ini?

Kadar selulosa ini turun sejalan dengan turunnya kadar lignin. Hal ini terjadi karena T. versicolor
merombak lignin dan menggunakan selulosa sebagai sumber karbonnya. Penelitian ini juga sejalan
dengan penelitian Irawati et al. (2009), setelah perlakuan delignifikasi pada kayu sengon selama 30
hari dengan P. chrysosporium, kadar selulosa sengon mengalami penurunan sebesar 21,06-42,41 %.
Dengan perbandingan hasil penelitian ini dan Irawati et al. (2009), pengurangan kadar selulosa pada
kayu sengon ini termasuk cukup besar, sehingga harus dijadikan pertimbangan dalam pemilihan
LAILIYAH MAJIDAH
6008211023
jamur pelapuk putih untuk delignifikasi karena selulosa akan dipakai untuk keperluan tahapan
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai