Anda di halaman 1dari 17

Manfaat Biokimia

bagi Pertanian
Di Susun Oleh :

Agil Prihatin
07202101010
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN DAN
PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUSLIM BUTON
Pengantar 1. Pengertian Biokimia
Biokimia Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang reaksi-reaksi kimia atau interaksi molekul
dalam sel hidup. Jika dikaitkan dengan bidang pertanian, khususnya mengenai tanaman, berarti
ilmu yang mempelajari tentang reaksi-reaksi kimia atau interaksi molekul yang terjadi pada
tanaman.  

Biokomia adalah ilmu yang berhubungan dengan berbagai molekul di dalam sel atau organisme
hidup sekaligus dengan reaksi kimianya. Biokimiawan mempelajari molekul dan reaksi kimia
terkatalisis oleh enzim yang berlangsung dalam semua organisme. Lihat artikel biologi molekular
untukdiagram dan deskripsi hubungan antara biokimia, biologi molekular, dan genetika. Biokimia
merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi komponen selular, seperti protein,
karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara
khusus pada kimia reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein. Saat ini, biokimia metabolisme
sel telah banyak dipelajari. Bidang lain dalam biokimia di antaranya sandi genetik (DNA, RNA),
sintesis protein, angkutan membran sel, dan transduksi sinyal (Saputri, 2012).

2
Pengantar 2. Sejarah Biokimia
Biokimia Kebangkitan biokimia diawali dengan penemuan pertama molekul enzim, diastase, pada tahun
1833 oleh Anselme Payen. Kemudian pada pertenghan abad ke 18, Karl Wilhelm Scheele meneliti
susunan kimia serta mengisolasi kebutuhan ester dan kasein dari bahan alam. Kemudian pada
abad ke 19, Frederich Wohler meneliti urea, senyawa dalam urin dapat dibuat dengan
memanaskan alkali sianat dengan garam amonium pada tahun 1828. Pada abad ini pula Edward
dan Hans Buchner meneliti tentang ekstrak dari sel ragi yang telah rusak atau mati, tetap dapat
menyebabkan terjadinya proses peragian, yang merupakan pembuka kemungkinan dilakukannya
analisis reaksi-reaksi biokimia dan proses biokimia. Dilanjutkan pada tahun 1903, Karl Nueberg
mengemukakan istilah biokimia.

Pada tahun 1926, J. B Summer membuktikan urease ( enzim dari biji kara pedang dapat
dikristalkan seperti senyawa organik lainnya) bahwa enzim mempunyai struktur kompleks dan
dapat dipelajari (Ahira, 2013).

3
Pengantar 3. Perkembangan Biokimia  
Biokimia Pada abad ke-17, Robert Hook mengobservasi sel menggunakan mikroskop. Hal ini mengingatkan
pemahaman atas struktur yang kompleks. Sejak saat itu, biokimia semakin berkembang, terutama
sejak pertengahan abad ke-20, dengan ditemukannya teknik-teknik baru seperti kromatografi,
difraksi sinar X, elektroforesis, RMI (nuclear magnetic resonance, NMR), pelabelan radioisotop,
mikroskop elektron, dan simulasi dinamika molekular. Teknik-teknik ini memungkinkan
penemuan dan analisis yang lebih mendalam berbagai molekul dan jalur metabolik sel, seperti
glikolisis dan siklus Krebs. Perkembangan ilmu baru seperti bioinformatika juga banyak
membantu dalam peramalan dan pemodelan struktur molekul raksasa (Ahira, 2013).  

Saat ini, penemuan-penemuan biokimia digunakan di berbagai bidang, mulai dari genetika hingga
biologi molekular dan dari pertanian hingga kedokteran. Penerapan biokimia yang pertama kali
barangkali adalah dalam pembuatan roti menggunakan khamir, sekitar 5000 tahun yang lalu
(Ahira, 2013).  

4
Manfaat
Biokimia bagi
Pertanian Beberapa manfaat biokimia khususnya dibidang
petanian antara lain:  
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk
pertanian,  
2. Pengetahuan tentang reaksi-reaksi yang terjadi
dalam tanaman,  
3. Mengenal tumbuhan berdasarkan tipe fotosintesis

5
Peningkatan kualitas dan
kuantitas produk pertanian
Let’s start with the first set of slides 1
Peningkatan Penggunaan pestisida di bidang pertanian telah kita kenal lama. Pada umumnya pestisida
kualitas dan bekerja dengan jalan menghambat enzim yang bekerja pada hama atau organisme
kuantitas tertentu.  Dalam hal ini biokimia berperan dalam meneliti mekanisme kerja pestisida
produk tersebut sehingga dapat meningkatkan selektivitasnya dan dengan demikian dapat
pertanian dicegah dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang dapat ditimbulkannya. Jadi
biokimia juga merupakan komponeri penting dalam pengetahuan tentang lingkungan
hidup.  

Peningkatan kualitas produk dalam bidang pertanian dan peternakan telah dapat
diwujudkan dengan menerapkan hasil-hasil penelitian dalam bidang genetika.

Ilmu biokimia mempunyai posisi yang kuat dalam bidang pertanian yaitu :  
1) Dapat meningkatkan kualitas tumbuhan  
2) Memahami dan melakukan penanganan suatu penyakit secara efektif.

7
Pengetahuan tentang
reaksi-reaksi yang terjadi
dalam tanaman
2
Pengetahuan
tentang reaksi- Metabolisme adalah proses-proses kimia yang
reaksi yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel.
terjadi dalam
tanaman Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena
metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator
enzim.Metabolisme ada 2 macam yaitu:
Anabolisme, dan Katabolisme

9
Anabolisme
Anabolisme adalah proses sintesis molekul kompleks dari senyawa-
senyawa kimia yang sederhana secara bertahap. Proses ini
membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi
ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut,
selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana
tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses
ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan
dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang
terbentuk.

10
Katabolisme
Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa kompleks
(organik) menjadi senyawa yang lebih sederhana (anorganik). Dalam reaksi
penguraian tersebut dapat dihasilkan energi yang berasal dari terlepasnya
ikatan-ikatan senyawa kimia yang mengalami penguraian. Tetapi energi yang
dihasilkan itu tidak dapat langsung digunakan oleh sel, melainkan harus
diubah dalam bentuk senyawa Adenosin Trifosfat (ATP) yang mengandung
energi tinggi. Tujuan utama reaksi katabolisme adalah untuk membebaskan
energi yang terkandung di dalam senyawa sumber, yaitu Adenosin Trifosfat
(ATP). Reaksi penguraian energi pada katabolisme, secara umum dikenal
dengan proses respirasi.

11
Mengenal tumbuhan
berdasarkan tipe
fotosintesis
3
Mengenal Berdasarkan tipe fotosintesisnya tumbuhan dibagi menjadi 3
tumbuhan tipe yaitu:
berdasarkan
tipe fotosintesis
1. Tumbuhan tipe C3
2. Tumbuhan tipe C4
3. Tumbuhan tipe CAM  

13
Tumbuhan Tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi. Sebagian
Tipe C3 besar tanaman pertanian, seperti gandum, kentang, kedelai, kacang-kacangan, dan
kapas merupakan tanaman dari kelompok C3.

Pada tanaman C3, enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP (RuBP merupakan
substrat untuk pembentukan karbohidrat dalam proses fotosintesis) dalam proses
awal assimilasi, juga dapat mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses
fotorespirasi (fotorespirasi adalah respirasi, proses pembongkaran karbohidrat
untuk menghasilkan energi dan hasil samping, yang terjadi pada siang hari) . Jika
konsentrasi CO2 di atmosfir ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2
akan lebih menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi terhambat dan assimilasi
akan bertambah besar.

14
Tumbuhan Contoh tanaman C4 adalah jagung, sorgum dan tebu. 
Tipe C4 Tumbuhan C4 lebih adaptif di daerah panas. Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP
(enzympengikat CO2 pada tanaman C4) yang tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak
terjadi kompetisi antara CO2 dan O2. Lokasi terjadinya assosiasi awal ini adalah di sel-
sel mesofil (sekelompok sel-sel yang mempunyai klorofil yang terletak di bawah sel-sel
epidermis daun). CO2 yang sudah terikat oleh PEP kemudian ditransfer ke sel-sel
“bundle sheath” (sekelompok sel-sel di sekitar xylem dan phloem) dimana kemudian
pengikatan dengan RuBP terjadi. Karena tingginya konsentasi CO2 pada sel-sel bundle
sheath ini, maka O2 tidak mendapat kesempatan untuk bereaksi dengan RuBP, sehingga
fotorespirasi sangat kecil and G sangat rendah, PEP mempunyai daya ikat yang tinggi
terhadap CO2, sehingga reaksi fotosintesis terhadap CO2 di bawah 100 m mol m-2 s-1
sangat tinggi. , laju assimilasi tanaman C4 hanya bertambah sedikit dengan
meningkatnya CO2. Sehingga, dengan meningkatnya CO2 di atmosfir, tanaman C3 akan
lebih beruntung dari tanaman C4 dalam hal pemanfaatan CO2 yang berlebihan.

15
Tumbuhan Tumbuhan CAM yang dapat mudah ditemukan adalah nanas, kaktus, dan
Tipe CAM bunga lili

Tumbuhan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering. Crassulacean acid
metabolism ( CAM), tanaman ini mengambil CO2 pada malam hari, dan
mengunakannya untuk fotosistensis pada siang harinya. Meski tidak
mengularkan oksigen dimalam hari, namun dengan memakan CO2 yang
beredar, tanaman ini sudah membantu kita semua menghirup udara bersih,
lebih sehat, menyejukkan dan menyegarkan bumi, tempat tinggal dan ruangan.
Jadi, cocok buat taruh di ruang tidur misalnya. Sayang, hanya sekitar 5%
tanaman jenis ini.

16
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
Apabila ada penulisan yang salah dalam PPT saya, saya
memohon maaf dan sarannya agar bisa membuat presentasi yang
lebih baik lagi

Anda mungkin juga menyukai