Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Biokimia berasal dari kata bio artinya organisme hidup, sedangkan kimia
adalah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku dari
bahan-bahan kimia. Ilmu Kimia juga menitikberatkan terhadap komposisi bahan
dan sifat-sifat yang berhubungan dengan komposisi. Juga mengkonsentrasikan
perbedaan interaksi senyawa satu dengan senyawa lainnya dalam reaksi kimia
untuk membentuk zat-zat baru (Brady dan Humiston, 1986). Dengan demikian
dapat digabungkan dua pengertian diatas bahwa Biokimia meliputi studi tentang
susunan kimia sel, sifat senyawa serta reaksi yang terjadi di dalam sel, senyawa-
senyawa yang menunjang aktivitas organisme hidup serta energi yang diperlukan
atau dihasilkan (Poedjiadi, 1994). 

Selain itu, biokimia adalah kimia mahluk hidup. Biokimiawan


mempelajari molekul dan reaksi kimia terkatalisis oleh enzim yang berlangsung
dalam semua organisme. Lihat artikel biologi molekular untuk diagram dan
deskripsi hubungan antara biokimia, biologi molekular, dan genetika.

Biokimia juga merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi


komponen selular, seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan
biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara khusus pada kimia
reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein.

Saat ini, biokimia metabolisme sel telah banyak dipelajari. Bidang lain
dalam biokimia di antaranya sandi genetik (DNA, RNA), sintesis protein,
angkutan membran sel, dan transduksi sinyal. Biokimia mempelajari proses
tranformasi dan fungsi senyawa2 yg dihasilkan dlm sistem biologis dan sesuai dg
aktifitas kehidupan à dikenal dengan proses metabolisme. Metabolisme terdiri dari
anabolisme dan katabolisme.

Setiap mahluk hidup pasti memerlukan makanan untuk kelangsungan


hidupnya.Selain itu makanan juga menjadi sumber tenaga dan energi yang
dibutuhkan oleh tubuhmahluk hidup. Makanan tersebut masuk ke dalam tubuh
melalui organ pencernaan.Setelahmasuk ke dalam tubuh,makanan tersebut akan
mengalami proses perombakan. Zat-zat yangterkandung dalam makanan diuraikan
menjadi sumber energi. 

Hasil dari penguraian zat-zat makanan tersebut yang menjadi sumber


tenaga untuk melakukan aktivitas kehidupan. Bisa kita bayangkan,jika zat-zat
yang ada dalam makanantidak diuraikan pasti tidak ada tenaga yang dihasilkan
dalam tubuh. Maka mahluk hidup tidak akan mempunyai kemampuan untuk

1
menjalani aktivitas kehidupan. Sebagai contoh kita dapat melihat seekor harimau
yang memangsa makanannya. Makanan yang di cerna oleh tubuhharimau
diubah/dikonversi menjadi energi dan tenaga yang dapat di gunakan oleh
harimauuntuk berlari dan mencari mangsa yang lain. 

Mungkin akan berbeda halnya jika makanan yang si makan oleh harimau
tidak mengalami proses penguraian, pasti harimau tersebut tidak akan mempunyai
kemampuanuntuk berlari bahkan mencari mangsanya. Oleh karena itu , harimau
memerlukan energi yangdiperoleh dari proses penguraian zat-zat makanan. Proses
inilah yang kita kenal dengan proses metabolisme.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah dan perkembangan biokimia?


2. Bagaimana definisi reaksi kimia?
3. Apa tujuan biokimia?
4. Bagaimana hubungan biokimia dengan ilmu lain?
5. Bagaimana perbedaan unsur, senyawa dan molekul?
6. Bagaiman biomolekul dan fungsinya?
7. Apa saja unsur dan biomolekul pada manusia?
8. Apa manfaat biokimia?
9. Apa penyebab penyakit biokimia?
10. Apa yang dimaksud dengan metabolisme?
11. Apa saja macam-macam proses metabolisme?
12. Bagaimana peranan enzim dalam proses metabolisme?

1.3 TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang
apa saja yang di pelajari di dalam biokimia dan Menambah wawasan dan
pengetahuan kita mengenai metabolisme.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BIOKIMIA

Kebangkitan biokimia diawali dengan penemuan pertama molekul enzim,


diastase, pada tahun 1833 oleh Anselme Payen. Tahun 1828, Friedrich Wöhler
menerbitkan sebuah buku tentang sintesis urea, yang membuktikan bahwa
senyawa organik dapat dibuat secara mandiri.

Penemuan ini bertolak belakang dengan pemahaman umum pada waktu itu yang
meyakini bahwa senyawa organik hanya bisa dibuat oleh organisme. Istilah
biokimia pertama kali dikemukakan pada tahun 1903 oleh Karl Neuber, seorang
kimiawan Jerman. Sejak saat itu, biokimia semakin berkembang, terutama sejak
pertengahan abad ke-20, dengan ditemukannya teknik-teknik baru seperti
kromatografi, difraksi sinar X, elektroforesis, RMI (nuclear magnetic resonance,
NMR), pelabelan radioisotop, mikroskop elektron, dan simulasi dinamika
molekular.

Teknik-teknik ini memungkinkan penemuan dan analisis yang lebih mendalam


berbagai molekul dan jalur metabolik sel, seperti glikolisis dan siklus Krebs.
Perkembangan ilmu baru seperti bioinformatika juga banyak membantu dalam
peramalan dan pemodelan struktur molekul raksasa.
 
Saat ini, penemuan-penemuan biokimia digunakan di berbagai bidang, mulai dari
genetika hingga biologi molekular dan dari pertanian hingga kedokteran.
Penerapan biokimia yang pertama kali barangkali adalah dalam pembuatan roti
menggunakan khamir, sekitar 5000 tahun yang lalu.

Biokimia secara prinsip merupakan kimia zat-zat yang bisa digolongkan ke dalam
beberapa kategori utama:
 Karbohidrat
 Lipid
 Protein dan asam amino
 Asam nukleat (DNA, RNA).

Telah dipercaya bahwa segala sesuatu yang hidup adalah berasal darim sesuatu
yang tak hidup. Kemudian, pada tahun 1828 Friedrich Wöhler mempublikasi
sebuah karya tentang sintesis urea yang membuktikan bahwa senyawa organik
dapat dihasilkan. Awal mula penelitian biokimia meliputi fotosintesis, respirasi,
metabolisme nitrogen, dan asam nukleat. Secara khusus penemuan biokimia
dijelaskan pada timeline berikut ini:
 

3
 Louis Pasteur
Louis Pasteur merupakan saintis terkenal Perancis yang berperan besar
pada penemuan fermentasi dan pentingnya enzim dalam proses tersebut.
Louis Pasteur memberikan penjelasan tentang organisme aerob dan
anaerob serta hubungannya dengan fermentasi.

 Emil Fischer
Emil Fischer menemukan bahwa sistem pengikatan enzim dan substrat
harus mempunyai bentuk yang sesuai. Dengan demikian, enzim dan
substrat bisa saling mengunci. Pada tahun 1981, Fischer mengelusidasi
konfigurasi D-glukosa yang sampai sekarang dipakai dalam bahasan kimia
organik. Fischer juga menemukan cara pemisahan asam amino dari
hidrolisat protein dan struktur primer protein.

 Hans Adolf Krebs


Pada tahun 1932 Hans Krebs dab Kurt Heneleit mengusulkan siklus urea
yang merupakan jalur siklus metabolik pertama yang ditemukan. Pada
tahun 1937, Hans Krebs kembali menemukan siklus asam sitrat.

 Embden, Meyerhof dan Parnas


Jalur glikolitik yang lengkap diusulkan oleh Gustav Embden, Otto
Meyerhof, Carl Neuberg, Jacob Parnas, Otto Wrburg, Gerty Cori, dan Carl
Cori. Glikolisis juga sering disebut sebagai jalur Embden-Meyerhof.

 James Watson dan Francis Crick


Watson dan Crick mengusulkan model tiga dimensi DNA dan selanjutnya
mengusulkan replikasi DNA. Penemuan ini dinilai sebagai yang terpenting
dalam sejarah bioligi karena mengarahkan pada pengertian fungsi gen
dalam konteks molekuler.

 Har Gobind Khorana


Pada tahun 1964 Khorana berhasil mensintesis poliribonukleotida. Polimer
tersebut digunakan sebagai template pada sintesis protein tanpa tanpa sel.
Pada tahun 1966 Khoranaand Nirenberg mengelusidasi kode dan fungsi
genetik yang lengkap dari kodon individual untuk masing0masing asam
amino pada sintesis protein.

 Anthoin Lavoisier
Penelitian klasiknya tentang oksidasi dan peranannya oleh oksigen
mengarahkannya pada proses pembakaran dalam tubuh dan
menyimpulkan oksigen digunakan dalam reaksi, karbondioksida
terleminiasi dan panas gdihasilkan. Lavoisier juga dikenal sebagai bapak
biokimia modern.

4
2.2 DEFINISI REAKSI KIMIA

Reaksi kimia adalah reaksi dua zat atau lebih yang menghasilkan zat baru, zat
baru tersebut berbeda dengan zat asalnya. Misal:

a. Perubahan beras → nasi


b. Amilum → glukose
c. Protein → asam amino
d. Lemak → asam lemak

Reaksi kimia dalam tubuh (reaksi biokimia) selalu menggunakan enzim.

2.3 TUJUAN BIOKIMIA


Tujuan utama ilmu biokimia adalah memahami secara lengkap semua proses
kimia yang berkaitan dengan sel-sel hidup pada tingkat molekular, dan tujuan
lainnya yaitu berupaya untuk memahami bagaimana kehidupan dimulai.

2.4 HUBUNGAN BIOKIMIA DENGAN ILMU LAIN


Biokimia asam nukleat merupakan jantungnya ilmu genetika dan sebaliknya,
penggunaan pendekatan genetik telah menjadi sesuatu yang sangat menetukan
dalam memperjelas banyak bidang biokimia. Ilmu fisiologi yang merupakan yang
merupakan ilmu pengetahuan tentang fungsi tubuh hampir semuanya berkaitan
dengan biokimia sebagai contoh yaitu ilmun tentang faal tubuh, pengkajiannya
overlaping dengan biokimia. Imunologi memakai sejumlah teknik biokimia dan
banyak pendekatan imunologi digunakan secara luas oleh pakar biokimia sebagai
contoh : penjelasan proses reaksi antigen antibodi (imunoglobulin), reaksi alergi
perlu ilmu biokimia. Farmakologi dan ilmu farmasi bertumpu pada pengetahuan
yang luas mengenai biokimia dan fisiologi, sebagian besar obat dimetebolisasi
melalui reaksi yang dikatalis oleh enzim dan interaksi yang kompleks antara obat
paling mudah difahami melalui pengetahuan biokimia. Berbagai racun bekerja
pada proses biokimia. Pendekatan biokimia kini semakin banyak digunakan untuk
meneliti aspek-aspek dasar patologi seperti cedera sel dan kanker.

2.5 PERBEDAAN UNSUR, SENYAWA, DAN MOLEKUL

Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada
intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Unsur didefinisikan pula
sebagai zat tunggal yang sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang
lebih kecil. Contoh unsur kimia: Na, K, Ca.

5
Molekul adalah gabungan dari beberapa atom unsur, bisa dua atau lebih. Artinya
ketika berbicara molekul maka yang dibayangkan adalah gabungan atom2 (bukan
1 atom). Molekul adalah partikel terkecil dari suatu unsur/senyawa.

 Jika gabungan dari atom unsur yang sama jenisnya maka disebut
Molekul Unsur, Contohnya: O2, H2, O3, S8
 Jika gabungan dari atom unsur yang berbeda jenisnya maka
disebut Molekul Senyawa, Contohnya: H2O, CO2, C2H5

Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling kait-
mengait. Senyawa dibentuk dari minimal 2 unsur yang berbeda. Walaupun
dibentuk dari unsur yang berbeda, namun senyawa tetap disebut zat tunggal,
karena sifat-sifat unsur yang membentuknya tidak dapat di temukan pada
senyawa. Dengan kata lain senyawa telah menjelma menjadi zat baru. Contoh
senyawa :
 H + O → H2O
 Na + Cl → NaCl 

2.6 BIOMOLEKUL DAN FUNGSINYA

Biomolekul merupakan senyawa-senyawa yang mengandung karbon yang


menyusun beberapa bagian sel hidup dan melakukan reaksi-reaksi kimia yang
memungkinkan sel tersebut tumbuh, mempertahankan diri, bereproduksi, dan
menggunakan cadangan energi. Biomolekul yang paling penting adalah asam
nukleat,protein,karbohidrat,dan lipid.

Senyawa-senyawa biomolekul biasanya dikenal dalam empat bentuk: protein,


asam nukleat, karbohidrat, dan lipid. Keempat golongan biomolekul tersebut
mempunyai sifat umum memiliki struktur yang relatif besar (berat molekul besar),
dan karenanya disebut makromolekul.
Berat molekul (BM) protein berkisar antara 5000 sampai lebih dari 1 juta; berat
molekul berbagai jenis asam nukleat berkisar sampai beberapa miliar, karbohidrat
(polisakarida) dapat memiliki berat molekul sampai jutaan. Molekul lipid jauh
lebih kecil (BM 750 sampai 1500). Tetapi karena lipid umumnya terbentuk dari
ribuan molekul sehingga membentuk struktur berukuran besar yang berfungsi
seperti sistem makromolekuler, struktrur lipid juga dapat dianggap sebagai
makromolekul.

Protein merupakan polimer asam-asam amino, karbohidrat merupakan polimer


monosakarida, asam nukleat merupakan polimer mononukleatida. Monomer lipid

6
ada bermacam-macam, bergantung pada jenis lipidnya, diantaranya asam lemak,
kolin, etanolamin, serin dan lain-lain.

Biomolekul mempunyai fungsi tertentu dalam sel, misalnya:

 protein sebagai enzim, alat transpor, antibodi, hormon dan pembentuk


membran;
 karbohidrat sebagai sumber energi, komponen pembentuk membran dan
dinding sel;
 lipid sebagai sumber energi, hormon, dan pembentuk sel;
 asam nukleat sebagai faktor genetika, koenzim, pembawa energi, dan
pengatur biosintesis protein.
  DNA → bahan genetik (gen)
 RNA → template (cetakan) → sintesa protein (membawa pesan genetik)

2.7 UNSUR DAN BIOMOLEKUL PADA MANUSIA

· Karbon, oksigen, hidrogen dan nitrogen merupakan unsur utama tubuh manusia
· Kalsium, fosfor, kalium, natrium, klor, magnesium, besi, mangan, yodiun dan
unsur lainya memiliki makna biologis dan medis yang sangat penting
· Air, DNA, RNA, protein, polisakarida dan lipid merupakan biomolekul utama
tubuh

a.    Unsur Tubuh Manusia

1. C = 50%
2. O = 20%
3. H = 10%
4. N = 8,5%
5. Ca = 2,5%
6. K = 1%
7. S = 0,8%
8. Na = 0,4%
9. Cl = 0,4%
10. Mg = 0,1%
11. Fe = 0,01%
12. Mn = 0,001%
13. I = 0,00005%

b.   Biomolekul Tubuh Manusia

Biomolekul Persentase:
1. Air 61,6 %
2. Protein 17,0 %

7
3. Lemak 13,8 %
4. Mineral 6,1 %
5. Karbohidrat 1,5 %

2.8 MANFAAT BIOKIMIA

Tujuan mempelajari biokimia adalah untuk mempelajari hal kimia yang mendasari
fenomena biologis. Dalam bahasannya, biokimia menyajikan proses bagaimana
makhluk hidup itu melangsungkan kehidupannya dan bertahan hidup dengan
proses kimia yang terjadi dalam tubuh. Makhluk hidup itu bernafas, bergerak,
bereproduksi, makan dan minum dan juga dapat melakukan berbagai aktivitas
lainnya. Bagaimana makhluk hidup dapat melakukan proses itu sedangkan benda
mati tidak? Makhluk hidup tersusun atas substansi hidup yang disebut
protoplasma sedangkan benda mati tidak. Proses yang paling membedakan
organisme dengan benda mati adalah kemampuan reproduksi. Untuk semua
makhluk hidup, sel merupakan pusat kegiatan dan sel merupakan kesatuan dasar
untuk bereproduksi.

Biokimia mendeskripsikan stuktur, organisasi, dan fungsi dalam molekul makhluk


hidup. Adapun prinsip ilmu biokimia adalah mempelajari stuktur kimia dari
komponen mahluk hidup dan hubungan antara struktur kimia dengan fungsi
biologis, mempelajari metabolisme yaitu keseluruhan reaksi kimia dalam mahluk
hidup, mempelajari proses kimia dan substansi yang menyimpan dan
mengirimkan informasi biologis, serta molekul genetis (sifat keturunan).

Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu biokimia juga mengalami


perkembangan. Perkembangannya itu menjalar ke hampir semua bidang yaitu
kedokteran, farmasi, pertanian, dan memberikan perkembangan kemajuan dalam
ilmu biologi. Sebagai conton biokimia mempunyai peranan dalam memecahkan
masalah gizi, penyakit-penyakit akibat dari kurang gizi terutama pada anak-anak.
Dalam bidang farmakologi dan toksikologi. Obat-obatan biasanya mempengaruhi
jalur metabolik tertentu, misalnya antibiotik penisilin dapat membunuh bakteri
dengan menghambat pembentukan polisakarida pada dinding sel bakteri.

Dalam bidang pertanian, biokimia berperan dalam meneliti mekanisme kerja


pestisida tersebut sehingga dapat meningkatkan selektivitasnya sehingga dapat
mencegah dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Dalam bidang kesehatan,
dapat memahami tubuh sehingga mampu menjaga kesehatan dan dapat melakukan
penanganan suatu penyakit secara efektif. Contohnya adalah seperti yang ditulis

8
oleh Prof. Dr. Hiromi Shinya dalam buku Miracle of Enzyme mengatakan bahwa
enzim itu memiliki peranan penting dalam hidup. Setiap tubuh manusia sudah
diberi “modal” oleh alam bernama enzim-induk dalam jumlah tertentu yang
tersimpan di dalam “lumbung enzim-induk” . Enzim-induk ini setiap hari
dikeluarkan dari “lumbung”-nya untuk diubah menjadi berbagai macam enzim
sesuai keperluan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan yang masuk ke perut,
semakin boros menguras lumbung enzim-induk. Mati, menurut dia, adalah
habisnya enzim di lumbung masing-masing. Maka untuk bisa berumur panjang,
awet muda, tidak pernah sakit, dan langsing haruslah menghemat enzim-induk itu.

Penjelasan diatas merupakan contoh dari manfaat ilmu biokimia walaupun


sebenarnya bukan hanya biokimia yang berperan disitu. Disana ada ilmu
kedokteran, biologi, farmakologi, pertanian yang semuanya saling bersinergi
karena kaitan pelajaran mereka masih sama yaitu membahas mengenai makhluk
hidup hanya saja kajian dan fokus masalah mereka berbeda. Hanya saja cakupan
biokimia cukup luas karena membahas mengenai semua makhluk hidup.
Mempelajari mekanisme reasinya mulai dari organisme terkecil hingga kompleks.
Selain itu manfaat lain dari biokimia yaitu:

 Hasil penelitian biokimia turut menentukan diagnosis, prognosis dan


pengobatan penyakit.
 Pendekatan biokimia sering menjadi unsur fundamental untuk
menjelaskan sebab penyakit dan merancang terapi yang tepat
 Penggunaan berbagai pemeriksaan biokimia laboratorium secara bijaksana
merupakan komponen integral dalam penegakan diagnosis dan
pemantauan hasil terapi.

2.9 PENYEBAB PENYAKIT BIOKIMIA

 Penyebab fisik : trauma mekanis, suhu tinggi/rendah, perubahan mendadak


tekanan atmosfer, radiasi, syok listrik
 Penyebab kimia dan obat2an : toksin, obat
 Penyebab biologi : virus, riketsia, bakteri, fungus, parasit
 Kekurangan O2 : penurunan sirkulasi darah, kekurangan Hb, peracunan
enzim oksidatif
 Genetik : kongenital, molekuler
 Reaksi imunologis : anafilaksis, hipersensitivitas, autoimune
 Gangguan keseimbangan gizi : defisiensi gizi, kelebihan gizi

9
 Gangguan keseimbangan hormon : defisiensi atau kelebihan hormon

2.10 PENGERTIAN METABOLISME

Seperti yang telah dijelaskan dalam pendahuluan, setiap mahluk pasti melakukan
proses penguraian zat makanan dalam tubuhnya untuk melakukan aktivitas
kehidupan. Proses – proses tersebut berlangsung di dalam sel mahluk hidup.
Proses inilah yang sering disebut proses metabolisme mahluk hidup.

Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau pengurain zat di


dalam sel yang di sertai dengan adanya perubahan energi. Proses – proses ini
terjadi di dalam sel mahluk hidup. Proses yang terjadi dapat berupa pembentukan
zat atau dapat pula berupa penguraian zat menjadi zat – zat yang lebih sederhana.
Proses pembentukan zat terjadi pada proses fotosintesis, kemosintesis, sintesis
lemak, dan sintesis protein. Proses penguraian zat dapat berupa respirasi sel dan
fermentasi sel.

Metabolisme adalah segala proses resksi kimia yang terjadi di dalam


mahluk hidup mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana seperti
bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan, sampai kepada manusia, mahluk yang
susunan tubuhnya sangat kompleks. Di dalam proses ini mahluk hidup mendapat,
mengubah, dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya.

2.11 MACAM-MACAM PROSES METABOLISME

Hampir setiap reaksi yang berlangsung in vivo, di katalis oleh enzim. Bila kami
membayangkan suatu organisme hidup sebagai suatu laboratorium kimia yang
sangat istimewa, maka enzim merupakan operator – operator yang terlatih, yang
mampu membuat reaksi – reaksi canggih dengan kecepatan terkendali dan hasil
yang tinggi.

Dalam proses metabolisme, enzim sangat diperlukan sebagai katalisator


( senyawa yang dapat mempercepat proses terjadinya reaksi tanpa habis reaksi ).
Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat – zat yang
bereaksi, dan dengan demikian dapat mempercepat proses reaksi.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa dalam proses metabolisme ada dua
proses yaitu proses pembentukan dan penguraian. Proses pembentukan dalam
metabolisme di sebut juga proses anabolisme. Sedangkan proses penguraian

10
disebut juga dengan proses katabolisme. Kedua proses ini disebut juga sebagai
arah lintasan dari proses metabolisme.

` Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat


bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang
disebut sebagai hormon, dan dipercepatkan oleh senyawa organik yang disebut
sebagai enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter
dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.

Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang
berinteraksi dengan enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan
senyawa intermediat yang lazim disebut dengan metabolit, yang merupakan
substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat
pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu
cabang ilmu biologi yang disebut metabolomika.

Proses anabolisme biasanya lebih banyak membutuhkan energi sehingga


reaksinya dapat berlangsung cepat dan efisien serta memerlukan energi dalam
bentuk energi panas. Proses ini memerlukan energi yang lebih besar karena, dalam
proses anabolisme proses yang terjadi lebih banyak dan prosesnya yang cepat dan
efisien panas sehingga energi yang di perlukan lebih besar. Reaksi seperti ini
disebut juga reaksi endergonik atau reaksi endoterm.

Sedangkan dalam proses katabolisme energi yang di butuhkan lebih sedikit.


Karena, pada reaksi katabolisme hanya menguraikan zat dan melepaskan energi,
jadi energi yang diperlukan lebih sedikit. Suatu proses di mana terjadi pelepasan
energi disebut juga reaksi eskergonik atau reaksi eksoterm.

1. Anabolisme

Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa


senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks.
Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini
dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya
digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa
yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak
hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks
yang terbentuk.

Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti asam
amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua, adalah aktivasi senyawa-senyawa
tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga,

11
penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein,
polisakarida, lemak, dan asam nukleat.

Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-hasil tersebut


misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat
untuk pengkopian informasi genetik. Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun
struktur tubuh makhluk hidup, baik intraselular maupun ekstraselular. Bila sintesis
bahan-bahan ini lebih cepat dari perombakannya, maka organisme akan tumbuh.

Reaksi yang termasuk dalam reaksi anabolisme yaitu fotosintesis dan


kemosintesis. Fotosintesis ialah reaksi anabolisme yang menggunakan energi
cahaya. sedangkan kemosintesis ialah reaksi anabolisme yang menggunakan
energi kimia. Berikut akan di jelaskan lebih lanjut mengenai salah satu reaksi
anabolisme yaitu fotosintesis.

Fotosintesis merupakan suatu proses dimana terjadi proses pengolahan


energi yang diperoleh dari sinar matahari dan juga karbon dioksida ( CO2 )
menjadi senyawa kimia organik. Proses fotosintesis dilakukan oleh tumbuhan
tingkat tinggi, tumbuhan pakis, lumut, ganggang ( ganggang hijau, biru, merah
dan cokelat ).

Energi matahari yang di tangkap oleh proses fotosintesis merupakan lebih dari
90% sumber energi yang di pakai oleh manusia untuk pemanasan, cahaya, dan
tenaga. Batu bara, gas bumi, dan minyak bumi adalah sumber energi yang berasal
dari hasil perombakan bahan alam hayati oleh adanya jasad berfotosintesis dalam
waktu jutaan tahun yang silam.

Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada sejumlah
tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui
tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan
semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun
biologi sendiri.

Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun.


Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk
melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis,
tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya
dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.

Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian
utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak
memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).

12
Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi
di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi
energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2). Sedangkan dalam reaksi gelap
terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi
(ATP dan NADPH). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari
reaksi terang. Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi
gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon
menjadi molekul gula. Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya
panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses
fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak
(380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau
kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan violet (< 400 nm).

Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini


terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis.
Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki
panjang gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada
panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas mengandung beberapa pigmen.
Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah.
Klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-
hijau. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b
tidak secara langsung berperan dalam reaksi terang. Proses absorpsi energi cahaya
menyebabkan lepasnya elektron berenergi tinggi dari klorofil a yang selanjutnya
akan disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron. Proses ini merupakan awal
dari rangkaian panjang reaksi fotosintesis.

Berikut rumus umum atau persamaan umum dari proses fotosintesis :

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan
oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses
ini berasal dari fotosintesis. Selain itu, cahaya matahari juga punya peran penting
dalam proses fotosintesis.

Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil.


Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam
organel yang disebut kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan
dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau
mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun.

13
Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung
setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati
lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat
terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi
oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya
penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.

Proses fotosintesis berlangsung pada organel tumbuhan yaitu kloroplas.Kloroplas


terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau, termasuk batang dan
buah yang belum matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang
berperan dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram
dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan
membran. Membran stroma ini disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat ruang-
ruang antar membran yang disebut lokuli.

Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk


membentukgrana (kumpulan granum). Granum sendiri terdiri atas membran
tilakoid yang merupakan tempat terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang
merupakan ruang di antara membran tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka
akan dijumpai beberapa komponen seperti protein, klorofil a, klorofil b,
karetonoid, dan lipid. Secara keseluruhan, stroma berisi protein, enzim,DNA,
RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin, dan juga ion-ion logam seperti
mangan (Mn), besi (Fe), maupun perak (Cu). Pigmen fotosintetik terdapat pada
membran tilakoid. Sedangkan, pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia
berlangsung dalam tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di
dalam stroma. Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari
perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagaifotosistem.

2. Katabolisme

Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia


kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang
mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk
membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber.Proses
pembongkaran ini dibedakan menjadi dua macam.yaitu sebagai berikut :

1. Apabila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan memerlukan cukup


oksigen (aerob) disebut proses respirasi.

2. Apabila pembongkaran suatu zat dalam dalam lingkungan tanpa


memerlukan oksigen (anaerob) disebut proses fermentasi.

14
Berikut contoh persamaan dua reaksi di atas :

Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2 ——————> 6CO2 + 6H2O + 688KKal.

(glukosa)

Contoh Fermentasi :C6H12O6 ——————> 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.

(glukosa) (etanol)

Seperti yang telah dijelaskan si atas proses katabolisme terbagi menjadi dua salah
satunya ialah respirasi. Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang
tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan
oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan
kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak,dan pertumbuhan.

.Contoh respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya :

C6H,2O6 + 6 O2 ———————————> 6 H2O + 6 CO2 + Energi

(glukosa)

Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H2O + CO2 + Energi, melalui tiga
tahap :

 Glikoliisis

Pembakaran glukosa memerlukan oksigaen. Tetapi beberapa sel harus


hidup dimana tidak ada atau tidak selalu ada oksigen. Sebagai contoh sel – sel ragi
di dalam botol anggur yang tertutup rapat dan tidak ada oksigen. Maka ada alasan
untuk percaya bahwa sel – sel pertama di bumi kita ini hidup dalam suatu atmosfir
yang tidak mengandung oksigen. Sekarang semua sel mempunyai peralatan
enzimatik untuk mengkatabolis glokosa tanpa bantuan oksigen. Perombakan
anaerobik ( tanpa udara, dank arena itu tanpa oksigen ) glukosa ini disebut
glikolisis.

Glikolisis berlangsung di organel yang bernama sitoplasma. Proses


glikolisis menghsilkan 2 ATP menghasilkan 2 molekul asam piruvat, dan
menghasilkanmolekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi

tinggi.

 Daur Krebs

Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan


pembongkaran asam piruvat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi

15
kimia. Dalam daur krebs terjadi pembentukan asam sitrat ( C6 ) dari asam asetat
( C2 ) dan asam oksaloasetat ( C4 ). Dalam daur krebs menghasilkan 2 ATP,
6NADH, 2FADH, dan 6CO2. Proses daur krebs berlangsung di dalam organel
yang bernama matriks mitokondria.

 Transpor elektron

Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai
NADH2(NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria
(dengan adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem
pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi
selain CO2. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar
tubuh melalui stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa
pernafasan hewan tingkat tinggi.

Selain proses respirasi, dalam katabolisme ada juga proses fermentasi yaitu proses
pembongkaran yang tidak memerlukan oksigen. Pada kebanyakan tumbuhan den
hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob, namun demikian dapat
saja terjadi respirasi aerob terhambat dikarenakan oleh sesuatu hal, maka hewan
dan tumbuhan tersebut

melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa adanya


oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob. Proses fermentasi terjadi karena
tidak adanya oksigen atau kandungan oksigen yang kurang memadai untuk
melakukan proses katabolisme.

Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat /asam susu
dan fermentasi alkohol.Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil
akhirnya adalah asam laktat. Peristiwa fermentasi asam laktat ini dapat terjadi di
otot dan dalam kondisi anaerob.

Reaksinya: C6H12O6 ————> 2 C2H5OCOOH + Energi

enzim

Prosesnya :

1. Glukosa ————> asam piruvat (proses Glikolisis).

enzim

C6H12O6 ————> 2 C2H3OCOOH + Energi

2. Dehidrogenasi asam piravat akan terbentuk asam laktat.

16
2 C2H3OCOOH + 2 NADH2 ————> 2 C2H5OCOOH + 2 NAD

piruvat dehidrogenasa

Energi yang terbentak dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat :

8 ATP — 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP.

Selain asam laktat, dalam proses juga terjadi pada alcohol. Pada beberapa mikroba
peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam
asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah menjadi alkohol.Dalam fermentasi
alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP,
bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa dalam fermentasi
alkohol mampu menghasilkan 38 molekul ATP.

Reaksinya :

1. Gula (C6H12O6) ————> asam piruvat (glikolisis)

2. Dekarbeksilasi asam piruvat.

Asampiruvat ————————————————————> asetaldehid +


CO2.

piruvat dekarboksilase (CH3CHO)

3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol

(etanol).

2 CH3CHO + 2 NADH2 —————————————————> 2 C2HSOH


+ 2 NAD.

alkohol dehidrogenase

enzim

Ringkasan reaksi :

C6H12O6 —————> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi

17
2.12 PERANAN ENZIM DALAM PROSES METABOLISME

Enzim adalah zat ( protein )yang untuk sementara terikat pada suatu
atau lebih zat – zat yang bereaksi. Enzim bertugas sebagai katalisator yaitu
mempercepat proses terjadinya reaksi tanpa berhenti bereaksi. Enzim merupakan
biomolekul yang mengkatalis reaksi kimia, di mana hampir semua enzim adalah
protein. Pada reaksi-reaksi enzimatik, molekul yang mengawali reaksi disebut
substrat, sedangkan hasilnya disebut produk. Adanya enzim yang merupakan
katalisator biologis menyebabkan reaksi-reaksi yang terjadi dalam proses
metabolisme berjalan lancar dalam suhu fisiologis tubuh manusia, sebab enzim
berperan dalam menurunkan energi aktivasi menjadi lebih rendah dari yang
semestinya dicapai dengan pemberian panas dari luar. Kerja enzim dengan cara
menurunkan energi aktivasi sama sekali tidak mengubah ΔG reaksi (selisih antara
energi bebas produk dan reaktan), sehingga dengan demikian kerja enzim tidak
berlawanan dengan Hukum Hess (1) mengenai kekekalan energi. Selain itu, enzim
menimbulkan pengaruh yang besar pada kecepatan reaksi kimia yang berlangsung
dalam organisme. Reaksi-reaksi yang berlangsung selama beberapa minggu atau
bulan di bawah kondisi laboratorium normal dapat terjadi hanya dalam beberapa
detik di bawah pengaruh enzim di dalam tubuh. Suatu sel tumbuhan mengandung
lebih kurang 5 – 50 x 108 molekul enzim.

18
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Biokimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari mekanisme reaksi
dari makhluk hidup. Beerapa   Manfaat Biokimia

 Hasil penelitian biokimia turut menentukan diagnosis, prognosis dan


pengobatan penyakit
 Pendekatan biokimia sering menjadi unsur fundamental untuk
menjelaskan sebab penyakit dan merancang terapi yang tepat
 Penggunaan berbagai pemeriksaan biokimia laboratorium secara
bijaksana merupakan komponen integral dalam penegakan diagnosis
dan pemantauan hasil terapi.

Biokimia mempelajari proses tranformasi dan fungsi senyawa2 yg dihasilkan dlm sistem
biologis dan sesuai dengan aktifitas kehidupan yang dikenal dengan proses
metabolisme.

Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau pengurain zat di dalam


sel yang di sertai dengan adanya perubahan energi. Proses – proses ini terjadi di dalam
sel mahluk hidup. Proses yang terjadi dapat berupa pembentukan zat atau dapat pula
berupa penguraian zat menjadi zat – zat yang lebih sederhana. Proses pembentukan zat
terjadi pada proses fotosintesis, kemosintesis, sintesis lemak, dan sintesis protein.
Proses penguraian zat dapat berupa respirasi sel dan fermentasi sel.

3.2 SARAN

19
DAFTAR PUSTAKA

20

Anda mungkin juga menyukai