MY WORLD
big think
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Tujuan......................................................................................... 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Struktur dan fungsi membran sel tumbuhan .................................. 2
1. Struktur membran sel................................................................ 2
2. Fungsi membrane sel............................................................... 3
B. Struktur dan fungsi organel-organel sel tumbuhan.......................... 5 TOTAL TAYANGAN LAMAN
1. Kloroplas .. ............................................................................... 6 2 4 0 9
http://syahrulahyar.blogspot.co.id/2014/11/makalah-struktur-dan-fungsi-sel-tumbuhan.html 1/15
9/24/2015 MY WORLD: MAKALAH STRUKTUR dan FUNGSI SEL TUMBUHAN
2. Nukleus .. ................................................................................ 8 MENGENAI SAYA
Syahrul Ahyar
3. Ribosom................................................................................... 9 Ikuti 8
5. Badan golgi.......................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel adalah unit struktural dan fungsiaonal penyusun tubuh makhluk hidup,
berdasarkan strukturnya para ahli biologi membedakan sel menjadi 2 kelompok
utama,yaitu sel eukariotik dan sel prokariotik. Pada umumnya semua bentuk kehidupan
dibumi ini tersusun atas sel, ada yang berbentuk uniseluler, dan multiseluler. Tumbuhan
merupakan organisme yang termasuk dalam golongan multiseluler.Sel memiliki organel-
organel dan struktur, yang masing masing memiliki fungsi, dan bentuk yang berbeda,
selain itu juga sel memiliki senyawa penyusun sel tersebut. Sel juga memiliki system
transfortasi seperti, difusi, osmosis, imbibisi, plasmolisis dan deficit tekanan difusi.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui struktur dan fungsi membrane sel tumbuhan
2. Untuk mengetahui struktur dan fungsi organel-organel sel tumbuhan.
3. Untuk megetahui senyawa penuysusn sel dan fungsinya
4. Untuk mengetahui pengertian difusi, osmosis, imbibisi dan plasmolisis sel tumbuhan.
5. Untuk mengetahui pengertian defisit tekanan difusi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
http://syahrulahyar.blogspot.co.id/2014/11/makalah-struktur-dan-fungsi-sel-tumbuhan.html 2/15
9/24/2015 MY WORLD: MAKALAH STRUKTUR dan FUNGSI SEL TUMBUHAN
Struktur dan Fungsi Sel Tumbuhan
http://syahrulahyar.blogspot.co.id/2014/11/makalah-struktur-dan-fungsi-sel-tumbuhan.html 3/15
9/24/2015 MY WORLD: MAKALAH STRUKTUR dan FUNGSI SEL TUMBUHAN
sitoplasma, karena adanya perbedaan potensial air yang besar antara cairan sitoplasma
dengan air yang ada dalam pori membran. Difusi yang sangat cepat menyebabkan
tariakan bagi molekul-molekul air di dalam pori membran, sehingga menimbulkan aliran
massa molekul-molekul air di dalam pori membrane menuju sitoplasma. Model keempat
ini pertama diusulkan oleh Peter Ray tahun 1960.
Berikut ini adalah daftar dari organel yang ditemukan dalam sel tanaman.
1. Kloroplas
Kloroplas merupakan plastid yang mengandung pigmen hjau yang disebut klorofil.
Kloroplas sebagaimana plastid yang lainnya hanya terdapat pada sel tumbuhan.
Kloroplas terbungkus oleh membrane ganda dimana membrane sebelah dalam internal
tidak berlipat-lipat seperti halnya membrane internal pada mitikondria Plastida adalah
istilah kolektif untuk organel yang membawa pigmen. Dalam sel tumbuhan, kloroplas
adalah bentuk yang paling menonjol dari plastida yang mengandung pigmen klorofil hijau.
Karena plastida kloroplas ini, sel tumbuhan memiliki kemampuan untuk menjalani
fotosintesis dengan adanya sinar matahari, air, dan karbon dioksida untuk mensintesis
makanannya sendiri ( Lakitan. B, 1993: 12- 13) (Sridianti, 2014).
http://syahrulahyar.blogspot.co.id/2014/11/makalah-struktur-dan-fungsi-sel-tumbuhan.html 4/15
9/24/2015 MY WORLD: MAKALAH STRUKTUR dan FUNGSI SEL TUMBUHAN
Pada membran internal kloroplas terdapat pigmen potosintesis. Pigmen ini
banyak terdapat pada permukaan luar membran internal yang di sebut thilakoid yang
membentuk bulat-pipih seperti kantong ( thilakoid berasal dari kata thylakos yang dalam
bahasa yunani adalah kantong ) pada posisi tertentu , thilakoid akan menumpuk rapaih
berbentuk struktur yang di sebut granum (jamaknya grana ). thilakoid yang memanjang
menghubungkan granum yang satu dengan yang lain didalam matriks kloroplas disebut
stroma Seperti gambar berikut (Lakitan. B, 1993: 13).
Pada bagian dalam grana maupun stroma terdapat rongga yang berisi air dan
garam yang terlarut dalam air. Rongga ini disebut saluran (channel). Pigmen utama yang
terdapat pada membran tilakoid adalah klorofil a dan klorofil b. Selain kedua pigmen hijau
ini terdapat pula pigmen kuning hingga jingga yang di sebut karetonoid. Ada dua jenis
karetonoid yakni karoten (murni hidrokarbon) dan xanthofil (mengandung oksigen). Pada
membrane pembungkus (eksternal) Kloroplas tidak dijmpai klorofil, tetpai umumnya
terdapat figmen violaxanthin, yakni suatu pigmen santofil ( Lakitan. B ,1993: 13).
Semua klorofil dan karetonoid terbenam atau melekat didalm molekul protein oleh
ikatan non kovalen. Secara keseluruhan,pigmen-pigmen kloroplas meliputi separuh dari
kandungan lipida total pada membrane thilakoid, sisahnya adalah galaktolifida dan sedikit
fosfolifida. Fungsi vital dari kloroplas adalah sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
Pigmen-pigmen yang terdapat pada membrane thilakoid akan menyerap cahaya yang
berasaal dari matahari atau sumber cahaya lainnya, kemudain mengubah energy cahaya
tersebut menjadi eneri kimia dalam bentuk adenosine trifosfat (ATP), melalui serangkaian
proses yang melibatkan eksitasi elektron ( Lakitan. B, 1993: 15).
2. Nukleus
Nucleus (jamak nuklei) adalah organel sel yang sangat khusus, yang menyimpan
komponen genetik (kromosom) dari sel tertentu. Ini berfungsi sebagai pusat administrasi
utama sel dengan mengkoordinasikan proses metabolisme seperti pertumbuhan sel,
pembelahan sel, dan sintesis protein. Bersama-sama, inti beserta isinya disebut sebagai
nukleoplasma. Nukleus dibatasi oleh sepasang membran. Selubung yang terbentuk itu
tidak sinambung, mengandung pori-pori. Hal ini boleh jadi memungkinkan bahan-bahan
berlalu lalang dari nucleus (Kimball, Tjitrosomo, Sugiri, 1992:91), (Sridianti, 2014).
3. Ribosom
Ribosom adalah organel tumbuhan yang terdiri dari protein (40 persen) dan asam
ribonukleat atau RNA (60 persen). Mereka bertanggung jawab untuk sintesis protein. Di
dalam sel, ribosom dapat muncul secara bebas (ribosom bebas) atau mungkin melekat
organel lain, retikulum endoplasma (ribosom terikat). Setiap ribosom terdiri dari dua
bagian, sebuah subunit besar dan subunit kecil. Riboso kecil (15nm) terdapat di
mitokondtia dan kloroplas. Ribosom kecil berperan mensintesis protein di mitokondria
dan kloroplas, tetapi tidak semua protein dalam kedua organel tersebut merupakan hasil
sintesis pada ribosom kecil ini. Sebagian protein tersebut di sintesis oleh ribososom pada
sitoplasma yang kemudian di angkut kedalam baik mitokondria maupun kloroplas. Pada
inti sel tidak di temui ribosom, sehingga selurh protein dalam inti sel di sintesis oleh
ribosom sitoplasma (Sridianti, 2014), (Lakitan. B, 1993: 16).
4. mitokondria
http://syahrulahyar.blogspot.co.id/2014/11/makalah-struktur-dan-fungsi-sel-tumbuhan.html 5/15
9/24/2015 MY WORLD: MAKALAH STRUKTUR dan FUNGSI SEL TUMBUHAN
enzim tertentu yang penting untuk pasokan energi ke sel tumbuhan. Oleh karena itu,
organel sel ini juga dikenal sebagai pembangkit tenaga listrik sel. Setiap sel tumbuhan
yang hidup mengandung sekitar 20 mitokondria. Dalam sel tumbuhan mitokondria
ditemukan dalam bentuk dan ukuran yang beragam. Dapat berbentuk bulat atau
memanjang dengan diameter 0,5- 1,0 mikro meter. Mitokondria memiliki membrane
ganda seperti pada kloroplas, bedanya membrane inti pada mitokondria membentuk
lipatan-lipatan yang disebut cristae. Mitokondria pertama kali dilihat sekitar tahun 1900.
Mikroskop elektron memperlihatkan struktur didalam nya yang agak rumit dan kerap
berbentuk lonjong (Salisbury & Ross, 1992: 21-22), (Lakitan. B. 1993: 15).
Mitokondria adalah benda-benda bulat atau berbentuk tongkat yang ukurannya
berkisar antara 0,2m sampai 5m. Jumlahnya dalam sel beragam tetapi sel-sel aktif
dapat mengandung lebih dari seribu banyaknya. Walaupun mitokondria yang lebih besar
dapat tampak dengan mikroskop cahaya, hanya mikroskop elektron yang dapat
menyingkapkan struktur dasarnya. mikrograf elektron menunjukkan bahwa setiap
mitokondria di batasi oleh membran ganda. Membran luar merupakan batas halus tak
putus-putus bagi mitokondria itu. Membran dalam berulang-ulang diperluas menjadi
lipatan-lipatan yang masuk kedalam ruang dalam mitokondria tersebut. Fungsi
mitokondria mengubah energi potensial berbagai bahan makanan menjadi energi
potensial yang di simpan didalam ATP. Energi ATP digunakan oleh sel untuk melakukan
berbagai kegiatan. Dari segi ini, maka tidak mengherankan bahwa mitokondria cenderung
untuk berkumpul didalam daerah sel yang paling aktif (Kimball, Tjitrosomo, Sugiri, 1992:
96- 97), (Lakitan. B. 1993: 12), (Srdianti.2014).
Gambar 2.4. Rekaan Struktur Ideal Mitokondria. Pada gambar diperlihatkan lipatan-lipatan
membran internal yang disebut cristae
( Sumber: Lakitan. B. 1993: 16).
5. Badan golgi
Sebuah badan golgi juga disebut sebagai kompleks golgi atau aparat golgi. Hal ini
memainkan peran utama dalam mengangkut zat kimia di dalam dan keluar dari sel.
Setelah retikulum endoplasma mensintesis lemak dan protein, tubuh Golgi mengubah
dan mempersiapkan mereka untuk mengekspor di luar sel. Diatur dalam pola saclike,
organel ini terletak di dekat inti sel (Sridianti, 2014).
Aparatus golgi terdiri dari setumpuk saku pipih yang di batasi membran. Terutama
amat penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi. Protein yang
disintesis oleh RER dipindahkan ke dalam aparatus golgi. Aparatus golgi juga merupakan
situs sintesis polisakarida,umpamanya pada mukus. Selulosa yang disekresikan oleh sel
tumbuhan untuk membentuk dinding sel sintesis pada aparatus golgi ( Kimball,
Tjitrosomo, Sugiri, 1992: 99).
6. Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) adalah penghubung antara inti dan sitoplasma sel
tumbuhan. Pada dasarnya, itu adalah jaringan interkoneksi, kantung berbelit-belit hadir
dalam sitoplasma. Berdasarkan ada tidaknya ribosom, RE dapat dari jenis halus atau
kasar. jenis Yang pertama memiliki ribosom, sedangkan yang kedua ditutupi dengan
ribosom. Secara keseluruhan, retikulum endoplasma berfungsi sebagai manufaktur,
penyimpanan, dan pengangkutan struktur glikogen, protein, steroid, dan senyawa lainnya
(Sridianti. 2014)
Retikulum endoplasma adalah sistem sangat luas membran di dalam sel. Pada
preparat sel irisan dengan mikroskop elektron tampak membran itu berpasang-pasangan,
meliputi rongga-rongga dan tabung pipih. Membran-membran itu mempunyai struktur lipid
protein yang sama dengan yang ada pada membran lain sel tersebut. Setiap membran
pada retikulum endoplasma memiliki satu permukaan yang menghadap sitosol dan satu
lagi menghadap bagian dalam rongga tersebut. Retikulum endoplasma yang penuh
dengan ribosom dinamai Retikulum Endolpasma kasar atau RER. Retikulum
http://syahrulahyar.blogspot.co.id/2014/11/makalah-struktur-dan-fungsi-sel-tumbuhan.html 6/15
9/24/2015 MY WORLD: MAKALAH STRUKTUR dan FUNGSI SEL TUMBUHAN
endoplasma juga dijumpai tanpa adanya ribosom yang melekat, dinamai Retikulum
endoplasma licin atau SER (Kimball, Tjitrosomo, Sugiri, 1992: 98- 99).
7. Vakuola
Vakuola ialah organel sitoplasmik yang berisi cairan. Dibatasi oleh membran yang
mungkin identik dengan membran sel. Sebenarnya, vakuola acap kali terbentuk karena
pelipatan kedalam dan pencubitan sepotong membran sel. Bahan makanan atau
buangan dapat ditemukan di dalam vakuola. Sel tumbuhan muda berisi vakuola kecil-
kecil, tetapi dengan matangnya sel, maka terbentuklah vakuola tengah yang besar.
Molekul makanan yang terlarut, bahan buangan, dan pigmen mungkin terdapat di
dalamnya (Kimball, Tjitrosomo, Sugiri, 1992: 101).
8. Peroksisom
9. Sitoplasma
Istilah sitoplasma secara tradisional digunakan untuk memberikan segala
sesuatu di dalam sel kecuali nukleus. Mikroskopi elektron menyingkapkan pola-pola luas
bagi membran dan kompartemen yang dibatasi membran di dalam sitoplasma. Struktur
yang di batasi dengan jelas dinamai organel. Cairan (fluida) di atas sedimen (supernatan)
mewakli apa yang tersisa dari sitoplasma setelah semua organelnya dikeluarkan. Maka
inilah material yang di dalam nya biasanya tersuspensi organel-organel
sitoplasma.Berbagai nama telah diberikan seperti substansi dasar, hialoplasma,
sitosol, dan lain-lain. Sebagian besar adalah air yang di dalam nya terlarut banyak
molekul kecil-kecil dan ion serta juga jumlah besar protein. Sebenarnya, jumlah enzim
yang teramat perlu bagi metabolisme sel terdapat di sini. Namun sebagian besar fungsi
sitoplasma itu merupakan fungsi organel-organel yang terdapat di dalamnya (Kimball,
Tjitrosomo, Sugiri, 1992: 94- 96).
Gambar 2.9 Sitoplasma
(Sumber: Anonim: 2014)
1. Makromolekul utama
http://syahrulahyar.blogspot.co.id/2014/11/makalah-struktur-dan-fungsi-sel-tumbuhan.html 7/15
9/24/2015 MY WORLD: MAKALAH STRUKTUR dan FUNGSI SEL TUMBUHAN
senyawa tersebut adalah senyawa penyusun sel. Sebagian dari senyawa tersebut
merupakan bahan baku untuk sintesis senyawa lainnya atau digunakan dalam etabolisme
tumbuhan yang diterimanya dari sel-sel tetangganya atau diterima dari jaringan pmbuluh.
Senyawa bahan baku ini umumnya adalah senyawa anorganik sederhana dengan berat
molekul kecil seperti CO 2, H3BO 3, H2PO 4-, NO 3-, NH4+ dan MoO 4. Senyawa-senyawa
penyusun bagian-bagian sel,misalnya dinding sel, organel dan inti sel, umumnya
merupakan senyawa organik berukuran molekul besar. Adapun Senyawa penyusun sel
yaitu senyawa anorganik dan organik (Sugeng. 2014), (Lakitan. B,1993:19).
2. Senyawa an organik.
Senyawa an Organik yang menyusun sel antara lain (Sugeng. 2014) :
a. Air ( H2O ), yang mempunyai peranan antara lain : sebagai media berlsngsungnya
reaksi-reaksi kimia dalam sel, sebagai pelaruu unsure dan senyawa ionisasi.
Beberapa contoh garam mineral yang menyusun sel antara lain : NaCl, MgCl,
NaHCO 3, CaSO4 dan lain sebagainya.
b. Gas, yang meliputi senyawa-senyawa kimia berbentuk gas seperti : O 2, CO 2.
3. Senyawa Organik
a.Karbohidrat
Karbohidrat, yang tersusun atas unsure utama C ( karbon ), H (hydrogen) dan O
( oksigen ). Peran utama dari komponen ini adalah sebagai sumber energi utama bagi
sel. Beberapa jenis karbohidrat yang biasa terdapat di dalam sel antara lain :
1. monosakarida ( karbohidrat paling sederhana, tidak dapat dihidrolisis ) hanya
mengandung 3 sampai 7 atom karbon seperti : glukosa, fruktosa dan galaktosa
disakarida (Sugeng.2014).
b. Protein
Molekul protein berukuran lebih besar dibanding karbohidrat dan lipida. Satuan
dasar penyusun protein adalah asam amino. Setiap molekul asam amino paling tidak
http://syahrulahyar.blogspot.co.id/2014/11/makalah-struktur-dan-fungsi-sel-tumbuhan.html 8/15
9/24/2015 MY WORLD: MAKALAH STRUKTUR dan FUNGSI SEL TUMBUHAN
mengandung karbon, hydrogen, oksigen, dan nitrogen serta kadang juga mengandung
belerang. Sintesis protein merupakan proses perangkaian asam amino sehigga
membentuk rantai yang panjang. Rantai asam amino disebut polipeptida. Molekul protein
dapat terdiri dari 1 atau lebih rantai polipeptida dimana masing-masing rantai polipeptida
terdiri dari ratusan unit asam amino. Asam amino dapat ditulis dengan rumus umum
berikut:
Dari rumus umum diatas terlihat bahwa setiap molekul asam amino mengandung
gugus asam amino (-NH2) dan gugus karboksil (-COOH). Pengecualian tampak pada
asam amino prolin, yang tidak memiliki gugus amino.
Tabel 2.2. Struktur molekul asam amino penyusun perotein sel tumbuhan.
Asam amino tergolong aromatik dan alipatik lebih sukar larut dalam air disbanding
asam amino basik, asidik, dan terhidroksil. Penggabungan asam amino untuk
membentuk protein adalah denganikatan peptide, melibatkan gugus amino pada asam
amino yang satu dengan gugus karboksil pada asam amino lainnya.Jika asam aspartat
dan glutamat yang masing-masing memiliki 2 gugus karboksil membentuk ikatan peptide,
maka gugus karboksi yang berdekatan dengan gugus amino yang akan berpartisipasi
sedangkan gugus karboksil lainnya tetap bebas sehingga protein yang terbentuk bersifat
asidik. Bila lisan dan arsginin yang masing-masing memiliki 2 gugus asam amino yang
berpartsipasi, maka gugus amino yang berjauhan
H dengan gugus karboksil akan tetap
bebas. Atom N dari gugus amino mempunyai 2 elektron yang dapat dimliki bersama
dengan ion H+ dalam sel. Gugus amino ini akan bermuatan positif bila H+ ini terikat
padanya ( Lakitan. B, 1993: 30).
Protein yang sederhana terdiri dari 1 rantai ptolipeptida.rantai polipeptida ini tidak
terntang lurus, tetapi membentuk lipatan sehingga molekul-moekul protein ini terlihat
seperti gumalpan. Pada sitoplasma, asam amino hidrofobik ( valin, leusin, isoleusin,
metionin dan sering juga tirosi) akan mengumpul dibagin tengah gumpalan molekul
protein. Sedangkan asam-asam amino yang lebih bersfat hidrofilik (serin, asam glutamat,
glutamin, asam aspartat, asparagin, lisin, histidin dan arginin) akan membungkus dibagin
luar (Lakitan. B, 193: 30).
Protein, yang tersusun atas unsure utama utama C ( karbon ), H ( hydrogen ), O (
oksigen ) dan N ( nitrogen ) ditambah S ( sulfur ) dan P ( Phosphor ) sebagai unsure
tambahan. Senyawa yang satu ini merupakan unsure organic terbesar yang menyusun
sebuah sel. Protein sendiri di dalam sel berperan dalam: membentuk organel-organel sel,
membentuk selaput/ membrane plasma bersama lemak dan karbohidrat, membangun
jaringan tubuh dan regenerasi sel, sebagai komponen pembentuk enzim, hormone
maupun antibody. Menurut (Sugeng, 2014) Beberapa protein yang terdapt di dalam sel
antara lain :
a). protein sederhana, seperti : albumin, globulin
b). protein kompleks, seperti : lipoprotein, nucleoprotein.
c). asam nukleat , yang terutama menyusun molekul DNA / RNA di dalam sel.
d). Hormon, yang berperan dalam pengendalian O aktivitas fisiologis.
e). enzim, yang berperan sebagai biokatalisator .
c. Lemak
Lemak ( biasa juga disebut lipida ), yang tersusun atas unsure C (karbon ), H (
hydrogen ), O ( oksigen ). Peran utama lemak dalam sel adalah pembentuk membrane
sel bersama protein, mengatur sirkulasi lemak yang lain, dan sumber cadangan energi
bagi sel. Dalam metabolismenya, lemak terbentuk dari asam lemak dan gliserol. Lemak
merupakan bagian dari lipida, semua molekul lipida dibentuk dari samasam organik,
tetapi tidak harus mengandung gliserol sedangkan lemak selalu terbentuk dengan
kerangka gliserol. Lilin (wax) yang dihasilkan tumbuhan merupakan contoh lipida yang
bukan lemak ( Lakitan. B,1993: 24-25) ( Sugeng,2014).
Tabel 2.3. Jenis asam lemak yang umum pada jaringan tumbuhan.
http://syahrulahyar.blogspot.co.id/2014/11/makalah-struktur-dan-fungsi-sel-tumbuhan.html 9/15
9/24/2015 MY WORLD: MAKALAH STRUKTUR dan FUNGSI SEL TUMBUHAN
Laurat 12 CH3(CH2)10COOH
Miristas 14 CH3(CH2)12COOH
Palmitat 16 CH3(CH2)14COOH
Stearat 18 CH3(CH2)16COOH
Oleat 18 CH3(CH2)7C=C-(CH2)7COOH
Linoleat 18 CH3(CH2)4C=C-CH2C-(CH2)7COOH
(CH2 )7 COOH
Titik didih dan sifat lemak lainnya tergantung pada jenis asam-asam lemak yang
terkandung. Molekul lemak umumnya mengandung 3 jenis asam lemak yang berbeda,
tetapi kadang 2 diantaranya dari jenis yang sama. Asam lemak hamper selalu
mempunyai atom karbon yang genap biasanya 16 atau 18 atom karbon. Titik didih akan
tinggi jika rantai asam lemaknya panjang dan jenuh tanpa ikatan rangkap (Lakitan. B,
1993: 23).
Lemak umumnya mengandung asam lemak jenuh, sedangkan minyak
mengandung 1- 3 asam lemak tak jenuh. Minyak dari biji kapas, jagung, kacang tanah dan
kedelai banyak mengandung asam lemak tak jenus seperti asam oleat asam linoleat.
Kedua jenis asam lemak ini juga merupaan jenis yang paling banyak di jumpai pada
tumbuhan secara umum (Lakitan. B, 1993: 23).
Lemak jarang terkandung jaringan dalam akar, tetapi sering dijumpai pada biji dan
kadang pada daging buah, seperti buah alpokat. Didalam sel tumbuhan, lemak disimpan
dalam oleosom pada sitoplasma. Oleosom dilapaisi oleh membrane tipis (kurang dari
setengah ketebalan membrane lainnya). Membran ini tampaknya merupakan membrane
1 lapis denga permukaan hidropobik (nonpolar) menghadap kesebelah dalam dimana
lemak ditimbun ( Lakitan. B, 1993: 24).
d. Asam nukleat
Asam nukeat terdiri dari 2 jenis, yakni asam ribonuklet (RNA) dan asam
deoksiribonukleat (DNA). Masing masing tersusun dari molekul yang disebut nukliotida.
Nukliotida terbentuk dari asam fosfat,gula pentose dan senyawa basa purin (adenine dan
guanine) atau basa pirimidin (thimin dan sitosin).Nukleotida RNA mengandung gula
ribose, sedangkan nukliotida DNA mengandung gula dioksiribosa yang memiliki kurang
satu atom oksigen disbanding ribose (Lakitan. B, 1993: 30).
Gambar 2.11. Sebagian dari Rantai Asam Nukleat untuk Menunjukkan Ikatan antara
Nukleotida- Nukleotida Penyusunnya
(Sumber: Lakitan. B,1993:32).
Gambar 2.12 Ikatan Hydrogen yang Berperan Dalam Pembentukan Struktur Spiral Ganda
Molekul DNA, Antara Pasangan Thimin- Adenin dan Sitosin- Guanin
(Sumber: Lakitan. B,1993: 33).
D. Difusi, Osmosis, Imbibsisi, Plasmolisis dan Defisit Tekanan Difusi pada Sel
Tumbuhan
1. Difusi
Difusi adalah gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke
tempat dengan potensial kimia lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai
terjadi keseimbangan dinamis. Senada dengan itu, difusi adalah peristiwa
mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke
bagian yang berkonsentrasi rendah (Indradewa,2009) (Agrisa, 2009).
Makin besar perbedan konsentrasi anatara dua daerah, maka makin tajam pula
gradasi konsentrasinya sehingga makin lambat pula kecepatan difusinya.Apabila partikel
http://syahrulahyar.blogspot.co.id/2014/11/makalah-struktur-dan-fungsi-sel-tumbuhan.html 10/15
9/24/2015 MY WORLD: MAKALAH STRUKTUR dan FUNGSI SEL TUMBUHAN
suatu zat dapat bergerak bebas tanpa terhambat oleh gaya tarik, maka dalam jangka
waktu tertentu partikel-partikel itu akan tersebar merata dalam ruang yang ada. Sampai
distribusi merata seperti itu terjadi, akan terdapat lebih banyak partikel yang bergerak dari
daerah tempat partikel itu lebih pekat ke daerah yang partikelnya kurang pekat, lalu terjadi
yang sebaliknya, dan secara menyeluruh gerakan partikel ke arah tertentu disebut difusi.
Makin besar perbedaan konsentrasi antara dua daerah, yaitu makin tajam gradasi
konsentrasinya, makin besar kecepatan difusinya (Diana, 2014).
Gambar 2.13. Difusi
(Sumber: Anonim. 2014).
Difusi adalah peristiwa di mana terjadi tranfer materi melalui materi lain. Transfer
materi ini berlangsung karena atom atau partikel selalu bergerak oleh agitasi thermal.
Walaupun sesungguhnya gerak tersebut merupakan gerak acak tanpa arah tertentu,
namun secara keseluruhan ada arah neto dimana entropi akan meningkat. Difusi
merupakan proses irreversible. Pada fasa gas dan cair, peristiwa difusi mudah terjadi
pada fasa padat difusi juga terjadi walaupun memerlukan waktu lebih lama (Sudaryatno,
2009).
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu :
a. Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan
bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
b. Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
c. Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
d. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya.
e. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
Semua zat terdiri atas partikel-partikel yang sangat kecil yang bergerak terus
menerus secara acak-acakan. Makin tinggi suhunya makin cepat gerakan partikel-
partikel tersebut. Dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan ternyata ada
kecenderungan bergerak dari satu tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat lain yang
konsentrasinya lebih rendah, proses ini disebut difusi. Proses ini juga terjadi sebagai
akibat adanya mobilitas dan energi kinetik dari molekul atau ion yang mengadakan difusi
tersebut (Lone, 2014).
Arah gerak molekul dalam larutan atau gas tidak tertentu karena adanya
hantaman molekul air atau dari gas lain. Arah gerak molekul ini mengikuti gerak Brown,
atau geraknya dinamakan Random Walk. Difusi zat cair dan gas ternyata lebih cepat
dari pada zat padat. Makin besar perbedaan konsentrasi antara dua daerah, makin cepat
proses difusi. Banyak zat-zat terlarut dapat masuk atau keluar dari sel-sel hidup karena
protoplasma bersifat kobid mirip dengan agar- agar dan permeabel. Difusi maupun arus
massa oleh gaya dorong yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan potensial
(temperature, listrik, terjadi adanya tekanan hidrolik, konsentrasi, dan sebagainya) yang
mengarah dari tempat dengan potensial tinggi ke tempat dengan potensial lebih rendah
(Lone, 2014).
Difusi dapat terjadi karena gerakan acak kontinu yang menjadi ciri khas semua
molekul yang tidak terikat dalam suatu zat padat. Tiap molekul bergerak lurus sampai ia
bertabrakan dengan molekul lainnya. Pada setiap tabrakan molekul terpental dan melaju
ke arah lain. Inilah yang menyebabkan gerakan acak dari molekul tersebut. Kecepatan
difusi zat melalui membran sel tidak hanya tergantung pada gradien konsentrasi, tetapi
juga pada besar, muatan dan daya larut dalam lipit dari partikel- partikel tersebut. Pada
umumnya zat-zat yang larut dalam lipid, yaitu molekul hidrofobik, lebih mudah berdifusi
melalui membran dari pada molekul hidrofilik. Membran sel, kurang permeabel terhadap
ion-ion dibandingkan dengan molekul kecil yang tidak bermuatan. Dalam keadaan yang
sama, molekul kecil lebih cepat berdifusi melalui membran sel dari da molekul besar.
Dan nyatanya difusi sederhana dari molekul hidrofolik yang besarnya lebih dari 7- 8 A
hampir tidak dapat berlangsung karena terhalang oleh membran sel. Meskipun demikian
molekul dapat juga masuk dalam sel. Suatu cara bagaimana ini dapat berlangsung
adalah dengan jalan yang di sebut difusi terbantu (Kimball, Tjitrosomo, Sugiri,1992: 121-
122).
2. Osmosis
Osmosis adalah difusi air melaui selaput yang permeabel secara differensial dari
suatu tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah. Tekanan yang
terjadi karena difusi molekul air disebut tekanan osmosis. Makin besar terjadinya osmosis
maka makin besar pula tekanan osmosisnya. Menurut Kimball (1983) bahwa proses
osmosis akan berhenti jika kecepatan desakan keluar air seimbang dengan masuknya air
http://syahrulahyar.blogspot.co.id/2014/11/makalah-struktur-dan-fungsi-sel-tumbuhan.html 11/15
9/24/2015 MY WORLD: MAKALAH STRUKTUR dan FUNGSI SEL TUMBUHAN
yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi (Kimball, 1983).
Gambar 2.14 . Osmosis
( Sumber: Anonim. 2014)
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari
larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat
pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel.
Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu
bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa
yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi
yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang
berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang
konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari
larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah
melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi
dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipertonis.
sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan
isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah
daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis (Anonim.2014).
3. Imbibisi
Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat yang hidrofilik,
seperti protein, pati, selulosa, agar-agar, gelatin, liat dan lainnya yang menyebabkan zat
tersebut dapat mengembang setelah menyerap air. Kemampuan untuk menyerap air
misalnya pada biji biasa disebut dengan potensial imbibisi dan prosesnya disebut dengan
imbibisi (Hadada.W,2014).
Gambar 2.15 Imbibisi
(Sumber. Anonim: 2014)
Imbibisi adalah peristiwa masuknya air ke dalam suatu zat melalui pori-pori.Air
yang masuk ke dalam biji membuat biji mengalami perubahan, baik bentuk, warna,
tekstur, maupun berat biji. Proses imbibisi berguna untuk mematahkan dormansi dan
memicu perkecambahan biji. Imbibisi adalah penyerapan air (absorpsi) oleh benda-benda
yang padat (solid) atau agak padat (semi solid) karena benda-benda itu mempunyai zat
penyusun dari bahan yang berupa koloid. Ada banyak hal yang merupakan proses
penyerapan air yang terjadi pada makhluk hidup, misalnya penyerapan air dari dalam
tanah oleh akar tanaman. Namun, penyerapan yang dimaksudkan di sini yaitu
penyerapan air oleh biji kering (Suradinata, 1993).
4. Plasmolisis
Plasmolisis adalah peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran
plasma dari dinding sel tumbuhan jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik.
Plasmolisis merupakan proses yang secara nyata menunjukkan bahwa pada sel,
sebagai unit terkecil kehidupan, terjadi sirkulasi keluar-masuk suatu zat. Adanya sirkulasi
ini menjelaskan bahwa sel dinamis dengan lingkungannya . Jika memerlukan materi dari
luar maka sel harus mengambil materi itu dengan segala cara, misalnya dengan
mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari luar bisa masuk
(Meyer,1952 ), (Salisbury, 1985 ).
http://syahrulahyar.blogspot.co.id/2014/11/makalah-struktur-dan-fungsi-sel-tumbuhan.html 12/15
9/24/2015 MY WORLD: MAKALAH STRUKTUR dan FUNGSI SEL TUMBUHAN
kekurangan tekanan difusi atau defisit tekanan difusi yang disingkat dengan DTD (Latif. N,
2014).
BAB III
KESIMPULAN
1. Umumnya membran mempunyai ketebalan anatara 7,5 nm sampai 10,0 nm.
Senyawa utama penyusun membran adalah protein dan lipida. Membran sel
berfungsi sebagai interase antara mesin-mesin di bagian dalam sel dan fluida cair
yang membasahi semua sel.
2. Organel-organel sel tumbuhan terdiri atas kloroplas, nucleus, ribosom, mitokondria,
badan golgi, retikulum endoplasma, vakuola, peroksisom, sitoplasma. Setiap organel-
organel sel tumbuhan memiliki fungsi tertentu, tanpa adanya sel tidak dapat
beroperasi dengan baik.
3. Senyawa penyusun sel terdiri dari senyawa organik dan an organik. Senyawa organic
terdiri dari air dan gas. Sedangkan senyawa an organic terdiri atas, karbohidrat,
lemak, protein dan asam nukleat.
4. Difusi adalah gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke
tempat dengan potensial kimia lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai
terjadi keseimbangan dinamis.
5. Osmosis adalah difusi air melaui selaput yang permeabel secara differensial dari
suatu tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah.
6. Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat yang hidrofilik,
seperti protein, pati, selulosa, agar-agar, gelatin, liat dan lainnya yang menyebabkan
zat tersebut dapat mengembang setelah menyerap air.
7. Plasmolisis adalah peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran
plasma dari dinding sel tumbuhan jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik.
DAFTAR PUSTAKA
Lakitan, Benyamin. 1993. Dasar-Dasar Biologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo Persada :
Jakarta.
Kimbal, J.W. 1992. Biologi Edisi Kelima. Erlangga : Jakarta.
Jati, Wijaya. 2007. Aktif Biologi. Ganeca Exact : Jakarta.
Salisbury, F.B. & C.W. Ross. 1991. Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung.
Lone, Irham. (2012). Difusi dan plasmolisis.
http://www.irhamlone.com/ laporan-fisiologi-tumbuhan-difusi-dan-
plasmolisis.html. 16 September 2014.
Latif, nazarudin. (2012). Plasmolisis. http://NazarudinLatifBlogs.com/Laporan-Fisiologi-
Tumbuhan-PLASMOLISIS.html.16 September 2014.
Sridianti. (2013). Organel sel Tumbuhan dan Fungsinya. http://www.sridianti.com/organel-
sel-tumbuhan-dan-fungsinya.html.16 September 2014.
http://syahrulahyar.blogspot.co.id/2014/11/makalah-struktur-dan-fungsi-sel-tumbuhan.html 13/15
9/24/2015 MY WORLD: MAKALAH STRUKTUR dan FUNGSI SEL TUMBUHAN
http://septianaastira.com/LAPORAN-PLASMOLISIS-DAN-DEPLASMOLISIS-PADA-
EPIDERMIS-BAWANG-MERAH(Alliumcepa).html 16 September 2014.
Hadada,Wahab.(2011).Imbibisi. http://www.wahabhadada.com/imbibisi.html. 16
September 2014
Sridianti.(2014).Organel Sel Tumbuhan dan Fungsinya. http://www.sridianti.com/organel-sel-
tumbuhan-dan-fungsinya.html. 16 September 2014
Anonim. (2014). Proses Osmosis dan Difusi didalam Sel.
http://www.sainsbiologi.com/proses-difusi-dan-osmosis-didalam-sel.html. 16 september 2014
Poskan Komentar
Publikasikan Pratinjau
http://syahrulahyar.blogspot.co.id/2014/11/makalah-struktur-dan-fungsi-sel-tumbuhan.html 14/15
9/24/2015 MY WORLD: MAKALAH STRUKTUR dan FUNGSI SEL TUMBUHAN
DAILY CALENDAR
September 2015
Su M Tu W Th F Sa
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30
GOOGLE+ FOLLOWERS
Syahrul Ahyar
+ ke lingkaran
Template Picture Window. Gambar template oleh enot-poloskun. Diberdayakan oleh Blogger.
http://syahrulahyar.blogspot.co.id/2014/11/makalah-struktur-dan-fungsi-sel-tumbuhan.html 15/15