Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

METABOLISME SEL DAN REPRODUKSI SEL

NAMA : MEYENDRIS WALU KATI

NIM : 2006060024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Metabolisme sel dan Reproduksi sel ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah biologi
tentang metabolism sel dan reproduksi sel. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang sel bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak dan sumber yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran pembaca akan sangan penting buat saya untuk membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………………………….

KATA PENGANTAR………………………………………………….……………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………………….

B. Rumusan masalah………………………………………………………………………

C. Tujuan Penulisan Makalah……………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian sel………………………………………………………………………….

B. Metabolisme sel……………………………………………………………………….

C. Reproduksi sel………………………………………………………………………...

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu paham yang paling penting dari para ahli biologi pada abad ke19 , bahwa setiap
sel yang ada di bumi ini berasal dari sel yang ada sebelumnya. Pusat informasi genetik dan pusat
pengendalian metabolisme sel terdapat pada inti atau nukleus, tepatnya pada kromosom. Setiap
hari, pada sumsum tulang seorang manusia yang sehat dihasilkan 2 juta sel darah merah, masing-
masing dengan bentuk cawan konkaf yang sama dan warna merah yang serupa. Penjelasan
mengenai hal tersebut berkaitan dengan reproduksi organisme dan sel. Suatu sel alga tunggal
hanya dapat menghasilkan sel alga serupa, seekor siput hanya akan menghasilkan siput lagi,
bukan cumi-cumi atau burung. Kemampuan untuk kawin berdasarkan pada prinsip biologik
dasar : ketika sel berreproduksi, akan mengikuti perintah untuk membangun sel baru, yang
serupa dengan sel induknya. Pewarisan informasi genetik (kromosom) dibagi secara seimbang
dan pasti kepada masing-masing sel baru, yang bertanggung jawab dalam kemiripan dari satu
generasi ke generasi berikutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian sel?
2. Apa yang dimaksud dengan Metabolisme sel dan jelaskan pengertiannya?
3. Bagaimana Proses Metabolisme sel?
4. Apa yang dimaksud dengan Reproduksi Sel dan jelaskan pengertiannya?
5. Bagaiman Prose Reproduksi Sel?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui pengertian sel
2. Untuk mengetahui pengertian metabolisme sel
3. Untuk mengetahui proses metabolism sel
4. Untuk mengetahui pengertian Reproduksi sel
5. Untuk mengetahui proses reproduksi sel

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sel

Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapat menjalankan aktivitas
hidup di antaranya metabolisme. Dalam tubuh manusia bisa terdpat ribuan bahkan jutaan
sel yang mnyusun tubuh, begitu juga makhluk lain. Sel ditemukan pertama kali pada 1665 oleh
Robert Hooke menggunakan mikroskop.

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti

a. Sel prokarion yaitu sel yang intinya tidak memiliki membran. Materi inti tersebar dalam
sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah
bakteri dan alga biru.
b. Sel eukarion yaitu sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system
membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup
kecuali bakteri dan alga biru.
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel
prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel
prokariotikdan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :

Sel Prokariotik
– Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan
nucleoid
– Organel-organelnya tidak dibatasi membran
– Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
– Diameter sel antara 1-10mm
– Mengandung 4 subunit RNA polymerase
– Susunan kromosomnya sirkuler

Sel Eukariotik
– Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
– Organel-organelnya dibatasi membran
– Membran selnya tersusun atas fosfolipid
– Diameter selnya antara 10-100mm
– Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
– Susunan kromosomnya linier

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya

a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid


b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid

Bagian-bagian Sel

– Bagian hidup (komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan
struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll.
– Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola.
B. Metabolisme Sel

Metabolisme sel merupakan aktivitas hidup yang dijalankan oleh sebuah sel yang
merupakann  unit kehidupan yang terkecil.

Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup atau sel.
Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan
katalisator enzim.

Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Anabolisme atau Asimilasi atau  Sintesis

Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks.
Nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan
energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.

a.  Fotosintesis

Fotosintesis asimilasi karbon ialah proses pengubahan zat-zat zinorganik H2O dan CO2. Oleh
klorofis menjadi zat organic krebohidrat dengan pertolongan cahaya. Peristiwa fotosintesis dapat
dinyatakan dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Tahap Fotosintesis

         Proses fotosintesis yang terjadi pada kloroplas melalui 2 tahap reaksi yaitu :

1. Reaksi terang
    Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini
memerlukan molekul air dan cahaya Matahari. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh
pigmen sebagai antena.

Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan
II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal
menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat
reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm.

2. Reaksi Gelap

   Reaksi gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-


Benson dan jalur Hactch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan
mengubah senyawa ribulosa-1,5-bisfosfat (RuBP, senyawa dengan lima atom C) dan
molekul karbondioksida menjadi dua senyawa 3-fosfogliserat (PGA) : Oleh karena PGA
memiliki tiga atom karbon tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini
dinamakan tumbuhan C3. Penambatan CO2 sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu
oleh enzimRubisco, yang merupakan enzim alami yang paling melimpah di bumi. Tumbuhan
yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C4 karena senyawa pertama
yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah asam oksaloasetat yang memiliki empat atom
karbon. Enzim yang berperan adalah fosfoenolpiruvat karboksilase.

b. Kemosintesis

Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber
energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C
dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur,
bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi
dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.

2. Katabolisme atau Dissimilasi


Katabolisme adalah reaksi pemecahan atau pembongkaran senyawa kimia kompleks
yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih
rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung didalam
senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut
proses respira, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.

1. Respirasi

Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui
proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP
untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.

Respirasi sel dibagi menjadi dua, respirasi Aerob dan Anaerob.

Respirasi Aerob ialah suatu proses pernapasan yang membutuhkan oksigen dari udara.

         Rumus respirasi Aerob.

C6H2O6     —>      6 CO2 + 6 H2O + 675 Kal + 38 ATP

Sedangkan respirasi anaerob adalah proses pernapasan yang berlangsung tanpa O2yang tersedia
diudara.

Tahap Respirasi sel aerob:

1. Glikolisis

                 Glikolisis adalah rangkaian reaksi pengubahan molekul glukosa menjadi asam    privat
dengan menghasilkan NADH dan ATP.

Sifat-sifat glikolisis adalah :

1. a)Dapat berlangsung secara aerob maupun auaerob.


2. b)Terdapat kegiatan ensimatis dan ATP (Adenosine Trifosfat) serta ADP (Adenosin
Difosfat)
3. c)ADP dan ATP berperan dalam pemindahan fosfat dari molekul yang satu ke molekul
yang lain.

Perubahan yang terakhir dalam glokolisis adalah pelepasan satu fostat dari asam -2.
Fosfoenolpirovat dan ion “Mg” sedang ADP meningkat menjadi ATP.

2. Siklus Krebs

        Sebagai hasil dari glokolisis, reaksi antara dan siklus krebs adalah pemecahan satu molekul
glukosa 6 karbon menjadi 6 molekul satu karbon, selain itu dihasilkan dua molekul ATP dari
glikolisis dan dua ATP lagi dari siklus krebs.

3. Transfer Elektron

        Pada system transfer electron ini, oksigen merupakan akseptor yang terakhir. Setelah
menerima electron, O2 akan bereaksi dengan H+ membentuk H2O sehingga dihasilkan 34 ATP.

b. Fermentasi

Pada kebanyakan tumbuhan den hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob.
Namun demikian, dapat juga terjadi respirasi aerob terhambat pada sesuatu hal, maka hewan dan
tumbuhan tersebut melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa
adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob.

 
Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat atau asam susu dan
fermentasi alkohol.

Contoh :
Fermentasi pada Glukosa :
C6H1206 → 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.

(glukosa) → (etanol)

Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat atau asam susu dan
fermentasi alkohol.

1. Fermentasi Asam Laktat

Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam laktat. Peristiwa ini
dapat terjadi di otot dalam kondisi anaerob.

Reaksinya : C6H12O6 → 2 C2H5OCOOH + Energi enzim Prosesnya :

1. Glukosa → asam piruvat (proses Glikolisis). enzim C6H12O6 → 2 C2H3OCOOH + Energi


2. Dehidrogenasi asam piravat akan terbentuk asam laktat.
2. C2H3OCOOH + 2 NADH2 → 2 C2H5OCOOH + 2 NAD. (piruvat dehidrogenasa)
Energi yang terbentak dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat : 8 ATP − 2 NADH2 = 8 – 2(3
ATP) = 2 ATP.

2. Fermentasi Alkohol

Fermentasi Alkohol termasuk respirasi anaerob. karna tidak membutuhkan oksigen saat
terjadinya proses. Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam
piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diubah menjadi alkohol.
Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP,
bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul
ATP.

C. Reproduksi Sel

   Sel merupakan unit dasar kehidupan. Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel
dengan cara membelah diri, baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler. Pembelahan
sel pada organisme uniseluler merupakan suatu cara bagi organisme tersebut untuk melestarikan
jenisnya. Sedangkan, bagi organisme multiseluler, pembelahan sel menyebabkan pertumbuhan
dan perkembangan organisme. Misalnya, pada manusia, sel-sel memperbanyak diri sehingga
tubuh manusia tersebut menjadi besar dan tinggi. Selain itu, reproduksi sel pada organisme
multiseluler juga menghasilkan sel-sel gamet yang berguna pada saat perbanyakan secara
generatif (reproduksi organisme melalui proses perkawinan).

          Reproduksi sel merupakan proses penggandaan materi genetik (DNA) yang terdapat di
dalam nukleus. Sehingga, menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki materi genetik yang sama.
Berdasarkan organisasi sel, organisme dapat dibedakan menjadi dua, yaitu organisme prokariotik
dan eukariotik.
          Pada organisme prokariotik, reproduksi sel dilakukan dengan cara membelah diri
(pembelahan biner). Sedangkan, reproduksi sel pada organisme eukariotik dengan cara mitosis
dan meiosis.

Reproduksi Sel pada Organisme Prokariotik 

Reproduksi sel pada organisme prokariotik, seperti bakteri dan protozoa, terjadi melalui proses
pembelahan sel secara langsung, yaitu dari satu sel akan membelah menjadi dua sel yang sama
besar dan mengandung materi genetik yang sama. Pembelahan sel seperti ini disebut pembelahan
biner atau amitosis.

Proses pembelahan biner pada sel bakteri diawali dengan sintesa bahanbahan yang diperlukan
untuk membuat sel baru. Pada awal pembelahan sel, kromosom yang terdapat bebas di dalam sel
akan menempel pada dinding sel, kemudian bersama-sama dengan pembesaran ukuran sel,
berlangsung sintesis sel atau replikasi DNA (penggandaan kromosom). Setelah DNA baru selesai
dibentuk, dan sel telah mencapai pembesaran maksimum, akan terjadi pembelahan sel menjadi
dua bagian yang memiliki bahan genetik yang sama.

Reproduksi Sel pada Organisme Eukariotik 

Reproduksi sel pada organisme eukariotik terjadi melalui proses pembelahan sel yang diawali
dengan penggandaan materi genetik (replikasi DNA), kemudian diikuti pembelahan kromosom.
Pembelahan kromosom ini akan diikuti oleh pembelahan nukleus, lalu diakhiri dengan
pembelahan sel. Pembelahan sel pada organisme eukariotik dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis dapat terjadi pada setiap organ dan berfungsi membentuk sel
dengan jumlah kromosom yang sama. Sedangkan, pembelahan meiosis hanya berlangsung pada
jaringan organ seks dan berfungsi mereduksi jumlah kromosom menjadi separuhnya. Mitosis dan
meiosis merupakan pembelahan sel secara tidak langsung, yaitu melalui tahapan-tahapan
tertentu, dan ditandai dengan penampakan yang berbeda-beda dari kromosom yang
dikandungnya.

Pada saat pembelahan sel, kromosom mudah diamati di bawah mikroskop, karena benang-
benang kromatin menebal dan memendek serta mudah menyerap warna. Sebelum sel membelah,
sel melakukan persiapan, seperti pembelahan organel-organel sel, setelah pembelahan sel selesai,
terjadi proses pertumbuhan atau pertambahan sel. Untuk mengetahui proses pembelahan sel
tersebut, mari cermati uraian berikut.

1. Siklus Sel 

Siklus sel adalah peristiwa pertumbuhan sel menurut tahapan tertentu, dan setelah melalui semua
tahapan akan kembali kepada tahapan semula. Siklus sel dapat dibagi menjadi dua tahapan, yaitu
tahapan interfase dan tahapan mitotik (fase pembelahan).

a. Interfase
Interfase sering disebut tahap istirahat. Hal ini tidak tepat, karena dalam tahap ini sel dalam
keadaan aktif melakukan metabolisme, termasuk mempersiapkan diri sebelum pembelahan. Pada
tahap ini, di dalam sel terdapat membran yang membungkus inti sel. Kromosom tidak tampak
karena kromosom dalam bentuk utas molekul DNA yang halus dan tidak menggulung sehingga
tidak dapat dilihat di bawah mikroskop cahaya. Interfase dapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu: 1)
Fase G1 : Sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan sel baru dan terus menerus melakukan
pembelahan organel. 2) Fase S : Dalam sel terjadi proses replikasi DNA sebagai materi genetik
yang akan diturunkan. 3) Fase G2 : Sel tumbuh membesar dan menyiapkan segala keperluan
untuk pembelahan sel.

b. Fase Pembelahan

Fase ini disebut juga fase mitotik. Pada fase ini terjadi proses pembelahan sel, baik proses
mitosis maupun meiosis. Untuk lebih mengetahui tentang siklus sel.

2. Pembelahan Mitosis 

Mitosis terjadi pada proses perbanyakan sel atau proses pertumbuhan suatu jaringan. Contohnya,
pada pembentukan sel-sel darah merah atau pertumbuhan jaringan di daerah meristem. Mitosis
merupakan periode pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom sama
seperti induknya, yaitu 2n. Mitosis dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu profase, metafase,
anafase, dan telofase. Untuk mengetahui tahap-tahap pembelahan mitosis tersebut, mari cermati
pembelahan berikut ini.

a. Profase

1) Nukleolus tidak tampak lagi dan membran nukleus telah melebur. 2) Kromatin mengalami
penebalan dan memendek menjadi kromosom sehingga bisa dilihat dibawah mikroskop. Benang-
benang kromosom berpasangan, tiap-tiap kromosom menggandakan diri membentuk struktur
simetris yang disebut kromatid. Kedua kromatid masih disatukan pada satu titik yang disebut
sentromer. 3) Pada sel hewan terdapat sepasang sentriol yang memisahkan diri ke kutub-kutub
yang berlawanan. Setelah sampai di kutub, sentriol membentuk benang-benang spindel yang
melekat pada sentromer di setiap kromatid.

b. Metafase

Kromosom terletak pada bidang di tengah sel dengan sentromer menempel pada benang spindel.
Bidang di tengah sel ini disebut bidang equator. Posisi kromosom yang tersebar pada bidang
equator ini menyebabkan jumlah kromosom dapat dihitung dengan tepat dan bentuk kromosom
dapat dipelajari.

c. Anafase

Daya tarik benang-benang spindel akan menyebabkan kedua kromatid terlepas dari ikatan
sentromer menuju kutub masing-masing menjadi 2 kromosom baru. Jumlah kromosom yang
menuju ke kutub yang satu sama dengan kromosom yang menuju ke kutub yang lain.
d. Telofase

1) Kromosom telah berkumpul di kutub masing-masing.

2) Membran inti muncul dan membungkus dua kelompok kromosom yang telah terpisah tersebut
menjadi dua inti baru.

3) Kromosom makin lama makin menipis, kemudian menjadi benang-benang kromatin kembali.
Sehingga, tidak dapat di lihat.

4) Nukleolus dapat dilihat kembali.

e. Sitokinesis

Setelah terbentuk dua inti sel, kemudian akan terjadi perpisahan sitoplasma dengan pembentukan
dinding (sekat pemisah) yang terbentuk dimulai dari pinggir sel menuju ke tengah memisahkan
kedua inti menjadi 2 sel baru.

Pembelahan Meiosis 

Pembelahan meiosis berlangsung pada saat pembentukan sel gamet pada organisme
diploid atau pada saat pembentukan spora nonseksual pada jamur. Meiosis berlangsung di
jaringan organ reproduksi seksual atau pada jaringan nutfah. Pada pembelahan meiosis, setiap sel
anak akan menerima separuh dari jumlah kromosom yang terdapat pada sel induk. Misalnya,
manusia memiliki 46 kromosom dalam sel tubuhnya. Setelah terjadi pembelahan meiosis pada
organ reproduksinya, seperti testis atau ovarium, akan terbentuk gamet yang mengandung hanya
23 kromosom. Meiosis dapat dibagi menjadi dua periode pembelahan, yaitu Meiosis I dan
Meiosis II.

Masing-masing periode terdiri atas tahap-tahap profase, metafase, anafase, dan telofase. Hasil
akhir pembelahan meiosis adalah 4 sel anak yang haploid.

a. Meiosis I

1) Profase I a) Leptoten : merupakan tahap pertama profase, kromatin membentuk benang halus
leptonema (kromosom) sehingga kromosom tampak seperti massa yang tidak teratur. b)
Zigoten : Proses penebalan berjalan terus dan kromosom mulai berpasangan dengan
homolognya. c) Pakiten : Kromosom yang homolog terdiri atas 4 kromatid yang disebut tetrad.
Pasangan 2 kromosom homolog disebut bivalen. Pasangan 3 atau 4 kromosom homolog disebut
trivalen atau tetravalen. d) Diploten : Kromatid pada kromosom homolog dapat saling melilit dan
bertukar ruas satu dengan yang lain, disebut pindah silang. Dua kromatid yang disatukan oleh
satu sentromer disebut kromatid bersaudara. Kontak antar kromatid bersaudara disebut
kiasma. e) Diakinesis : Tahap akhir profase I, membran inti melarut.
2) Metafase 1 Benang spindel keluar dari kutub yang berlawanan dan mengait pada sentromer
kromosom yang telah berpasangan. Semua bivalen terletak pada bidang equator. 3) Anafase 1
Kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan dengan dua kromatid bersaudara
masih tetap terikat pada sentromernya. 4) Telofase 1 Dua kelompok gugus kromosom tiba di dua
kutub yang berlawanan, masing-masing memiliki separuh jumlah gugus kromosom sel induk.
Masing-masing kromosom masih membawa dua kromatid bersaudara. Selaput inti mulai
terbentuk dan sel-sel anakan memisah.

b. Meiosis

II Pada meiosis II, tahap-tahap yang terjadi dalam meiosis I terulang kembali. Agar berbeda,
tahap-tahap meosis II dinamakan Profase II, Metafase II, Anafase II, dan Telofase II. 1) Profase
II Selaput inti dan nukleus dalam sel mulai menghilang dan benang-benang spindel menarik
sentromer kedua kutub yang berbeda. 2) Metafase II Kromosom terletak pada bidang equator dan
setiap sentromer pada kromosom diikat oleh benang spindel. 3) Anafase II Sentromer membelah
dan dua kromatid berpisah, kemudian bergerak kearah berlawanan menuju kutub. 4) Telofase II
Kromosom berkumpul pada kutub yang berbeda, dan membran inti muncul membungkus
kelompok kromosom tersebut. Setelah melewati 2 kali pembelahan, maka dari satu sel akan
dihasilkan 4 sel dengan masing-masing sel mengandung kromosom separuh jumlah sel induknya.

Perbedaan Mitosis dan Miosis 

Mitosis 

Terjadi pada semua sel tubuh (autosom) yang sedang memperbanyak diri. Hanya terdapat satu
tahap pembelahan dalam satu siklus pembelahan sel. Tidak terdapat pasangan kromosom
homolog, yang berpisah adalah kromatid-kromatid yang bergerak menuju kutub yang berbeda.
Tidak terjadi pertukaran segmen kromosom. Sel baru yang dihasilkan dari suatu mitosis akan
mempunyai struktur genetik yang sama dengan sel awal. Hasil akhir dari pembelahan satu sel
adalah dua sel baru yang sama.

Miosis 

Hanya terjadi pada sel gonad pada saat pembentukan gamet Terdapat dua tahap pembelahan,
yaitu meiosis I dan meiosis II. Terdapat pasangan kromosom homolog pada meiosis I, kemudian
setiap anggota pasangan kromosom akan bermigrasi menuju kutub yang berbeda. Pada meiosis II
baru terjadi pemisahan kromatid seperti pada mitosis. Terjadi pindah silang antara kromosom
homolog yang berpasangan. Sel yang dihasilkan melalui proses meiosis akan mempunyai jumlah
kromosom separuh dari sel semula. Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah empat sel baru
yang mempunyai jumlah kromosom separuh daeri sel induk.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapat menjalankan
aktivitas hidup di antaranya metabolisme.

2. Metabolisme sel merupakan aktivitas hidup yang dijalankan oleh sebuah sel yang
merupakann  unit kehidupan yang terkecil.

Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup atau
sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu
menggunakan katalisator enzim.

3. prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2 yaitu :

 Anabolisme atau Asimilasi atau  Sintesis

 Katabolisme atau Dissimilasi

4. Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan cara membelah diri, baik
pada organisme uniseluler maupun multiseluler.
5. Reproduksi sel pada organisme prokariotik, seperti bakteri dan protozoa, terjadi melalui
proses pembelahan sel secara langsung, yaitu dari satu sel akan membelah menjadi dua
sel yang sama besar dan mengandung materi genetik yang sama. Pembelahan sel seperti
ini disebut pembelahan biner atau amitosis.

Reproduksi sel pada organisme eukariotik terjadi melalui proses pembelahan sel yang
diawali dengan penggandaan materi genetik (replikasi DNA), kemudian diikuti
pembelahan kromosom.

DAFTAR PUSTAKA

https://hannaimmanuella.wordpress.com/2016/10/19/biologi-sel/

https://adoc.pub/reproduksi-dan-metabolisme-sel.html

https://id.scribd.com/document/427028599/Reproduksi-Dan-Metabolisme-Sel

https://www.academia.edu/37835280/DINA_NISRINA_PEMBELAHAN_DAN_METABOLIS
ME_SEL

Anda mungkin juga menyukai